Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisa Kinerja Lemari Pendingin Alami Sebagai Penyimpan Sayur dan Buah-buahan dengan Media Pendingin Air Sitorus, Tulus Burhanuddin; Sitepu, Tekad
Media Teknika Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.702 KB) | DOI: 10.24071/mt.v11i2.520

Abstract

One application of direct evaporation cooling system was a natural refrigerator. The advantages of this natural refrigerator was operating without using electrical energy or mechanical energy and environmentally friendly. This study aims to gain a performance analysis of natural refrigerator as a store of vegetables and fruits which uses water as the cooling medium. Material of natural refrigerator consists of teak wood and gunny. Experiments were conducted during seven days in the open space which exposure to solar radiation. The measurement of weather parameter  was done by using HOBO devices and to record temperature changes of vegetables and fruits in the natural refrigerator was used acquisition data. The results showed that the efficiency of natural refrigerator maximum that can be obtained was 14.7% with an average air temperature of 25,55oC, air humidity average of 91.34% and an average solar radiation of 108.45 W/m2. The experimental data showed that the freshness of vegetables and fruits heavily influenced by weather conditions.
Karakteristik Kinerja Mesin Diesel Stasioner dengan Bahan Bakar Campuran Biodiesel dari Biji Kemiri Sunan Ariani, Farida; Ginting, Elizabeth; Sitorus, Tulus Burhanuddin
Media Teknika Vol 12, No 1 (2017)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.403 KB) | DOI: 10.24071/mt.v12i1.945

Abstract

This study aims to investigate the characteristics of stationary diesel engines which use a mixture of diesel fuel - biodiesel from sunan candlenut seed. Experiments were done with diesel fuel, B5, B10, B15, and B20 with a variety of engine rotation and load variations. The results showed that the values of torque, power and thermal efficiency when the engine uses B5, B10, B15, and B20 tends to decrease if compared when engine use diesel fuel. And the specific fuel consumption when use B5, B10, B15, and B20 increased. From the results of experiments and calculations, the maximum power of 3.01 kW, minimum specific fuel consumption of 228.58 g/kWh and maximum thermal efficiency of 37.61% when using diesel fuel. However, exhaust emissions were measured include opacity, carbon monoxide and hydrocarbons when the engine using biodiesel B5, B10, B15, and B20 decreased. By using statistical study also obtained correlation and regression equations involving engine performance parameters.
KARAKTERISTIK PENGARUH BIODIESEL DARI LIMBAH SAWIT CAIR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL EMPAT LANGKAH Ariani, Farida; Ginting, Elisabeth; Sitorus, Tulus Burhanuddin
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Vol 16, No 2 (2014): November 2014
Publisher : FT Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan kelangkaan akan bahan bakar fosil mendorong dilakukannya penelitian untuk mengembangkan sumber bahan bakar alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar solar. Pada penelitian ini digunakan bahan bakar alternatif biodiesel POME yang diperoleh dari pengolahan limbah asam lemak sawit melalui proses esterifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran solar-biodiesel POME terhadap parameter performansi mesin genset diesel.Variasi bahan bakar yang digunakan solar, B5, B10, B15 dan B20.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor paling tinggi terdapat pada bahan bakar solar sebesar 43294 kJ/kg. Dan nilai kalor paling rendah terdapat pada bahan bakar B20 yaitu 34708 kJ/kg.Dari hasil pengujian di laboratorium diperoleh bahwa daya maksimum terjadi saat mesin menggunakan bahan bakar solar pada putaran mesin 1200 rpm sebesar 445,03 watt. Sedangkan daya minimum diperoleh saat mesin menggunakan bahan bakar B20 pada putaran mesin 700 rpm sebesar 121,84 watt. Untuk nilai konsumsi bahan bakar spesifik minimum diperoleh sebesar 359 gr/kWh pada pemakaian bahan bakar premium pada putaran mesin 1200 rpm dan konsumsi bahan bakar maksimum diperoleh saat mesin menggunakan bahan bakar B20 sebesar 930,84 pada putaran mesin 700 rpm. Besarnya efisiensi termal maksimum sebesar 24% dengan menggunakan solar untuk putaran mesin 1200 rpm dan nilai efisiensi termal minimum sebesar 11,55% dengan menggunakan bahan bakar B20 pada putaran mesin 700 rpm.Kondisi tingkat kekabutan atau opasitas emisi gas buang paling tinggi terjadi saat mesin menggunakan bahan bakar solar dan minimum saat mesin menggunakan bahan bakar B20.Kata kunci :biodiesel limbah sawit, performansi mesin
Study on Thermoelectric Cooler Driven by Solar Energy in Medan City Sitorus, Tulus Burhanuddin; Lubis, Zulkifli; Ariani, Farida; Sembiring, Ferry
EMITTER International Journal of Engineering Technology Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1352.369 KB) | DOI: 10.24003/emitter.v6i2.303

Abstract

The primary purpose of this study is to investigate the performance of thermoelectric cooler driven by solar energy in Medan city, Indonesia. This cooler able to use in a remote area where electricity is still not available. The cooler could be used to store beverage that must be stored at low temperatures to maintain the freshness such as drink cup. The solar thermoelectric cooler is based on the principles of a thermoelectric module or Peltier effect to create a hot side and a cold side. The cold side of the thermoelectric module is utilized for cooling purposes to the cooling space. The heat from the hot side of the module is rejected to ambient surroundings by using heat sinks and fans. The solar thermoelectric cooler was experimentally tested for the cooling purpose. Experimental results showed that the solar thermoelectric cooler could reduce the temperature of the drink cup from 26oC to 15oC in approximately 40 min. The maximum COP of the cooling system during the experiment was calculated and found to be about 0.356. The effect of weather conditions on the COP value was about 85.90%.
EFEK BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI MINYAK KEDELAI TERHADAP EMISI GAS BUANG DAN TEMPERATUR RUANG BAKAR MESIN DIESEL Sitorus, Tulus Burhanuddin; Ariani, Farida; Lubis, Zulkifli
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 9, No 2 (2018): JURNAL SIMETRIS VOLUME 9 NO 2 TAHUN 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1900.065 KB) | DOI: 10.24176/simet.v9i2.2569

Abstract

Saat ini bahan bakar biodiesel yang digunakan untuk mesin diesel umumnya berasal dari CPO (crude palm oil). Penelitian ini menggunakan bahan bakar biodiesel dengan bahan baku minyak kedelai. Tujuan penelitian ini selain untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja mesin, diteliti juga efeknya terhadap perubahan temperatur di ruang bakar mesin diesel yang diuji dan emisi gas buang yang dihasilkan. Perlu diketahui bahwa perubahan temperatur di ruang bakar sangat mempengaruhi proses pembakaran yang dihasilkan mesin dan hal masih sangat jarang dikaji oleh para peneliti. Metode penelitian diawali dengan pengujian nilai kalor bahan bakar yaitu B30, B20, B10 dan minyak solar. Untuk pengujian kinerja mesin digunakan mesin diesel empat langkah tanpa modifikasi. Dari hasil eksperimental tampak bahwa terjadi peningkatan nilai pemakaian bahan bakar spesifik yang sesuai dengan meningkatnya komposisi biodiesel minyak kedelai di dalam campuran bahan bakar. Besarnya emisi gas buang CO dan HC mengalami penurunan saat menggunakan bahan bakar B10, B20 dan B30. Data eksperimental menunjukkan bahwa daya maksimum diperoleh 1,26 kW, konsumsi bahan bakar spesifik 373,15 g/kWh dan efisiensi termal maksimum 23,04% saat menggunakan bahan bakar solar. Temperatur maksimum ruang bakar mesin diesel diperoleh saat menggunakan bahan bakar solar sebesar 507,86°C. Data pengujian menunjukkan bahwa temperatur ruang bakar minimum diperoleh saat mesin diesel menggunakan bahan bakar B30 sebesar 388,49°C.
Performansi Alat Penukar Kalor Udara-Tanah (Earth-Air Heat Exchanger) dengan Siklus Terbuka di Kota Medan Manik, Terang U.H.S. Ginting; Sitorus, Tulus Burhanuddin
Rekayasa Mesin Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jrm.2019.010.02.6

Abstract

The purpose of this study was to obtain the performance of an EAHE (earth air heat exchanger) with weather conditions in the Medan city. The research method carried out was experimental in the field for several days with varying weather conditions. The air conditioning system using an Air-Earth Heat exchanger has tested its performance by comparing the experimental results with the model of equations that have been developed by the previous researchers. The incoming air velocity 2 m/s is obtained by the output temperature on average for the results experiment with 27.1oC and for theoretical results of 26.5oC with an average air temperature of 32.1oC. As for the incoming air velocity 3 m/s, the resulting output temperature averages for the experimental results of 27.3oC and for theoretical results of 26.9 oC with an average air temperature that is 33.8oC. The higher the air intake velocity, the higher the output temperature in the Air-Earth heat exchanger. At 2 m/s air velocity, the output temperature is 27.1oC and then rises to 27.3oC at air velocity enter 3 m/s. The effectiveness of the earth heat exchanger at the incoming air velocity 2 m/s for the experimental results was 0.84 while the theoretical calculation was 0.97. From the results of multiple regression analysis, it is found that the NTU and inlet air temperature values have a very strong relationship to the COP value. The correlation coefficient is 0.916 at a speed of 2 m/s and 0.959 at a speed of 3 m/s. The results show great potential for the development of ground-air heat exchangers as a passive cooling system building solution.
Kinerja Sistem Kotak Pendingin Peltier Tenaga Surya Untuk Penyimpanan Sayur dan Buah Manik, Terang UHS Ginting; Sitorus, Tulus Burhanuddin; Sembiring, Ferry
ROTASI Vol 20, No 4 (2018): VOLUME 20, NOMOR 4, OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.981 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.20.4.214-220

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja sistem kotak pendingin peltier yang memanfaatkan tenaga surya untuk penyimpanan sayuran dan buah. Keuntungan dari sistem pendingin peltier adalah tidak mengkonsumsi listrik dan ramah lingkungan. Komponen termoelektrik digabungkan dengan heat sink dimana kipas kecil ditempatkan di luar dan kipas yang lainnya ditempatkan di dalam kotak pendingin. Data pengukuran distribusi temperatur dari sistem pendingin peltier kemudian dianalisis untuk mendapatkan performansinya. Pengujian dilakukan di ruang terbuka yang mengalami paparan radiasi matahari. Proses pengukuran kondisi cuaca dilakukan menggunakan alat pengukur cuaca. Untuk merekam distribusi temperatur pada setiap komponen sistem pendingin peltier digunakan termokopel yang terhubung ke data akuisisi. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa temperatur minimum yang dapat dicapai pada objek yang didinginkan yaitu sayuran dan buah-buahan adalah 17.324°C. Temperatur rata-rata sayuran dan buah-buahan selama pengujian berkisar 22oC. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kotak pendingin peltier dapat digunakan untuk menjaga kesegaran sayuran dan buah-buahan. Nilai COP maksimum dari sistem pendingin peltier yang diuji adalah 0,0670 dan nilai COP minimum adalah 0,0428.
Performansi Alat Penukar Kalor Udara-Tanah Menggunakan Siklus Tertutup di Kota Medan Manik, Terang UHS Ginting; Sitorus, Tulus Burhanuddin; Syahputra, Andi
ROTASI Vol 21, No 3 (2019): VOLUME 21, NOMOR 3, JULI 2019
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.316 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.21.3.160-166

Abstract

Upaya menemukan sumber energi alternatif terbarukan akhir-akhir ini semakin gencar dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan manusia akan konsumsi energi yang semakin tinggi. Penukar Kalor Udara-Tanah atau Earth-Air Heat Exchanger (EAHE) merupakan salah satu solusi yang dapat dikembangkan dengan memanfaatkan energi yang tersimpan dalam tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kinerja EAHE terhadap penurunan suhu udara yang masuk ke dalam ruangan uji maupun yang keluar, nilai Number of Transfer Unit dan juga nilai Coefficient of Performance pada pipa tanam bawah tanah. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa EAHE yang digunakan sebagai pendingin pasif ruangan dapat memberikan kinerja yang cukup baik dengan penurunan suhu di ruangan uji yang mencapai 3–6o C. NTU terendah pada tanggal 3 September 2018 diperoleh sebesar 3,9977, dan tertinggi sebesar 3,9879 dengan kecepatan udara 2 m/s. Sementara itu, pada tanggal 20 Agustus 2018, di peroleh nilai NTU tertinggi sebesar 3,6503 dan terendah sebesar 3,6463 dengan kecepatan udara 3 m/s. Saat kecepatan udara 2 m/s, nilai NTU rata-rata 3,9925 sehingga nilai COP rata-rata 4,011. Ketika kecepatan udara 3 m/s nilai NTU rata-rata 3,6481 maka nilai COP rata-rata 3,5880
Kajian Eksperimental Mesin Pendingin Adsorpsi Tenaga Surya dengan Menggunakan Adsorben Campuran Sitorus, Tulus Burhanuddin
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jrm.2019.010.01.7

Abstract

The purpose of this study was to obtain the performance of the adsorption refrigerator driven by solar energy using mixed adsorbents. The refrigerant used is methanol with 99% purity. The adsorbent used is a mixture of active carbon-active alumina with mass of 7 kg. The type of active alumina used is molecular sieve 13X and the activated carbon used is the ordinary type of coconut shell with 1-3 mm grain size and is produced in the province of North Sumatra. Note that active alumina and activated carbon tested can absorb methanol in the range of 350 ml/kg and 300 ml/kg with a heat source of about 120oC. The test was carried out in the open field exposed to solar radiation from 08.00 WIB until 08.00 WIB the next day for seven cycles. The average of solar radiation ranges from 107.036-214.44 W/m2, and the duration of radiation varies from 12.03 to 12.28 hours/day during experiments. The test results also show that the use of mixed adsorbents with methanol adsorbate can produce evaporation temperatures up to about 4,16-13,90°C with a heat source from a temperature of 91.32-97.35°C. The efficiency of collector obtained during testing ranges from 60.09 to 62.26% with maximum solar radiation conditions ranging from 799.40 to 882.76 W/m2. The COP value obtained in the range 0.0770-0.1003 with the total daily radiation between 11.245-17.156 MJ/m2.
EFEK BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI MINYAK KEDELAI TERHADAP EMISI GAS BUANG DAN TEMPERATUR RUANG BAKAR MESIN DIESEL Sitorus, Tulus Burhanuddin; Ariani, Farida; Lubis, Zulkifli
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 9, No 2 (2018): JURNAL SIMETRIS VOLUME 9 NO 2 TAHUN 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1900.065 KB) | DOI: 10.24176/simet.v9i2.2569

Abstract

Saat ini bahan bakar biodiesel yang digunakan untuk mesin diesel umumnya berasal dari CPO (crude palm oil). Penelitian ini menggunakan bahan bakar biodiesel dengan bahan baku minyak kedelai. Tujuan penelitian ini selain untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja mesin, diteliti juga efeknya terhadap perubahan temperatur di ruang bakar mesin diesel yang diuji dan emisi gas buang yang dihasilkan. Perlu diketahui bahwa perubahan temperatur di ruang bakar sangat mempengaruhi proses pembakaran yang dihasilkan mesin dan hal masih sangat jarang dikaji oleh para peneliti. Metode penelitian diawali dengan pengujian nilai kalor bahan bakar yaitu B30, B20, B10 dan minyak solar. Untuk pengujian kinerja mesin digunakan mesin diesel empat langkah tanpa modifikasi. Dari hasil eksperimental tampak bahwa terjadi peningkatan nilai pemakaian bahan bakar spesifik yang sesuai dengan meningkatnya komposisi biodiesel minyak kedelai di dalam campuran bahan bakar. Besarnya emisi gas buang CO dan HC mengalami penurunan saat menggunakan bahan bakar B10, B20 dan B30. Data eksperimental menunjukkan bahwa daya maksimum diperoleh 1,26 kW, konsumsi bahan bakar spesifik 373,15 g/kWh dan efisiensi termal maksimum 23,04% saat menggunakan bahan bakar solar. Temperatur maksimum ruang bakar mesin diesel diperoleh saat menggunakan bahan bakar solar sebesar 507,86°C. Data pengujian menunjukkan bahwa temperatur ruang bakar minimum diperoleh saat mesin diesel menggunakan bahan bakar B30 sebesar 388,49°C.