Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PERBAIKAN METODE KERJA BERDASARKAN MICROMOTION STUDY DAN METODE 5S UNTUK MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI Setyananda, Risanita; Sodikin, Imam; Oesman, Titin Isna
Jurnal Rekavasi Vol 1, No 1 (2013): Jurnal REKAVASI
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anggun Rotan Bag adalah industri kerajinan di Yogyakarta yang memproduksi tas dan kerajinan berbahan dasar rotan. Proses produksi pada Anggun Rotan Bag dikerjakan oleh karyawan dan masih manual menggunakan tenaga manusia. Gerakan-gerakan kerja yang tidak efektif dan penumpukan barang yang menunggu diproses perlu untuk diteliti. Penelitian ini  menganalisa kondisi awal lintasan produksi kemudian memperbaiki metode kerja dan layout kerja pada stasiun kerja yang mengalami bottleneck. Perbaikan dilakukan berdasarkan metode micromotion study dan metode 5S pada lingkungan kerja. Penelitian diperoleh hasil kondisi awal lintasan produksi terdapat dua stasiun kerja yang mengalami bottleneck yaitu stasiun kerja pembuatan asesoris dan stasiun kerja pasang furing. Setelah dilakukan perbaikan metode kerja stasiun kerja yang mengalami botleneck berkurang menjadi satu stasiun kerja yaitu stasiun kerja pembuatan asesoris. Penyeimbangan lintasan produksi selanjutnya menggunakan metode Killbridge Heuristic/Region Approach menunjukkan penurunan waktu menganggur (idle time) 340,05 menit menjadi 72,65 menit. Balance delay menurun dari 70,65% menjadi 33,96%. Efisiensi lintasan produksi 29,35% meningkat menjadi 66,04% nilai ini menunjukkan bahwa pola aliran yang baru keseimbangan lintasan yang dihasilkan mendekati optimal. Metode micromotion study dan metode 5S memberikan efek terhadap perbaikan metode kerja dengan menghilangkan gerakan kerja yang tidak efektif serta merapikan area kerja sehingga dapat meningkatkan output yang dihasilkan untuk menyeimbangkan lintasan produksi. Kata kunci : Micromotion Study, Metode 5S, Keseimbangan Lintasan Produksi,  Efisiensi Lintasan, Metode Killbridge Heuristic/Region Approach.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENERAPAN METODETAGUCHIDAN 5S Muhaimin, Muhaimin; Sodikin, Imam; Sidarto, Sidarto
Jurnal Rekavasi Vol 1, No 1 (2013): Jurnal REKAVASI
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UD.Murah Barokah dalam meningkatkan kualitas dan mempertahankan kepecayaan konsumen, maka perusahaan tersebut mempunyai sistem produksi yang baik dengan proses terkendali. Hal ini berhubungan dengan proses produksi dan kecepatan produksi. Untuk bersaing dalam pasar sekarang ini, perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan efisiensi dan memfokuskan diri pada minimalisasi cacat serta pemborosan dari keseluruhan proses produksi. Dimana produk cacat harus diminimalkan dengan usaha yang harus dilakukan secara berkesinambungan, salah satunya dengan menerapkan metode Taguchi. dan penerapan metode 5S.Penerapan metode Taguchi dimaksudkan untuk mencari komposisi bahan baku/material terbaik yang memberikan pengaruh paling signifikan dalam pembuatan paving blok untuk mendapatkan produk yang berkualitas bagus dengan menggunakan Signal to Noise Ratiodan penarapan metode 5S.Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: komposisi semen dan pasir memberi kontribusi 34% dan faktor air  memberikan kontribusi 33%, kombinasi faktor optimum dengan menggunakan komposisi semen 1 ember :12 ember pasir, faktor air 5 liter.  Penggunaan metode Taguchi dapat mengetahui proses pembuatan pada kualitas produk paving blok karena nilai thitung berada diluar dari wilayah kritis ttabel, dinyatakan bahwa eksperimen konfirmasi lebih baik dari pada eksperimen kondisi awal. Selanjutnya Penerapan 5S+1H dan fishbone diagramdiperusahaan UD. Murah Barokah dengan cara melakukan perbaikan-perbaikan maka dapat meminimalisasi pemborosan-pemborosan yang terjadi dilantai produksi untuk peningkatan kecepatan proses dari proses pembuatan produk paving blok.Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Taguchi, Metode 5S, Diagram Fishbone
Analisis Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada Pekerja Ground Handling di Bandara Adisutjipto Yogyakarta (Studi Kasus PT. Gapura Angkasa) Saputra, Agusta Wahyu; Asih, Endang Widuri; Sodikin, Imam
Jurnal Rekavasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Gapura Angkasa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan sisi darat pesawat atau ground handling. Bagian ground handling yang diteliti yaitu Ground Support Equipment (GSE), porter, cargo. Aktivitas ground handling rawan akan terjadinya kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dalam pelaksanaannya, sehingga penerapan K3 dan penggunaan APD yang baik sangat berpengaruh terhadap keselamatan karyawan.Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan dan PAK, menentukan kekerapan dan keparahan kecelakaan, dan menentukan efisiensi kerja karyawan.Berdasarkan penelitian ini, jenis kecelakaan yang terjadi yaitu terpleset, terbentur, kejatuhan barang, terlindas trolley dan terkena las. Faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan dan PAK adalah kurangnya perhatian karyawan akan lingkungan sekitar dan faktor mikroklimat yaitu kebisingan dan temperatur. Kebisingan paling tinggi berada di area apron, yaitu sebesar 136 dBA saat ada pesawat take off dan temperature paling tinggi juga berada di area apron dengan temperature 45 oC. Kekerapan kecelakaan paling tinggi terjadi pada tahun 2012 dengan 72 kecelakaan dalam 1.000.000 jam kerja dan keparahan kecelakaan paling tinggi terjadi pada tahun 2013 dengan 19 hari dalam setiap 1.000.000 jam kerja. Tingkat efisiensi kerja porter mengalami kenaikandari 0.96% tahun 2012 menjadi 0.98% pada tahun 2013.Kata kunci: ground handling, keparahan kecelakaan, kekerapan kecelakaan, kebisingan, temperatur
PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI (Studi Kasus di CV. Creative 71 Yogyakarta) Sodikin, Imam; Susetyo, Joko; Nashrudin, Nashrudin
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Creative 71 (C71) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada pembuatan jok bus. Banyaknya permintaan produk yang tidak didukung dengan lengkapnya fasilitas produksi sering kali menyebabkan ketidaklancaran dalam kegiatan produksi, sehingga banyak terjadi penumpukan barang yang menunggu untuk diproses. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir antrian adalah penentuan jumlah mesin yang optimal pada lini produksi.          Pada penelitian ini menganalisis keseimbangan lintasan produksi dengan pendekatan simulasi sistem yang dibantu dengan software ProModel serta pendekatan nilai investasi menggunakan NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) dan BCR (Benefit Cost Ratio).          Berdasarkan hasil pengolahan data dengan pendekatan simulasi sistem diperoleh hasil penambahan mesin yang optimal adalah 1 buah pada stasiun kerja pengecatan. Kemacetan pada pengecatan mengalami penurunan dari 5,95% menjadi 3,30% pada mesin pengecatan 1 dan 3,16% pada mesin pengecatan 2. Sedangkan nilai investasi dari penambahan 1 buah mesin diperoleh NPV bernilai positif yaitu Rp 701.239.105,- pada metode IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan yaitu sebesar 2505,3% > 15%, dan pada metode BCR diperoleh nilai 1,143 (BCR > 1) dengan demikian dari ketiga metode menunjukkan bahwa investasi layak dijalankan.Kata Kunci :    Keseimbangan Lintasan, Simulasi Sistem, Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit Cost Ratio.
ANALISIS PENENTUAN RESTORAN CEPAT SAJI LOKAL TERBAIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS DAN AHP Oktarando, Bendi; Parwati, Indri; Sodikin, Imam
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Restoran cepat saji merupakan industri makanan siap saji yang sangat berkembang pesat saat ini. Kota Yogyakarta sendiri mempunyai restoran cepat saji lokal yaitu Yogya Chicken, Olive Chicken, Popeye Chicken Express dan Quick Chicken keempat tempat ini saling bersaing dengan memasarkan produk pada kelas menengah ke bawah, karena harga yang disajikan pada produk setiap restoran tidak jauh berbeda. Banyaknya pilihan restoran cepat saji di Yogyakarta membuat para pelanggan harus pintar-pintar memilih tempat mana yang terbaik dalam beberapa kriteria yang akan dijadikan bahan acuan. Permasalahan pengambilan keputusan merupakan proses pencarian opsi terbaik dari seluruh alternatif, termasuk untuk  pemilihan tempat makan. Metode TOPSIS dan AHP dapat membantu dalam pengambilan keputusan, metode TOPSIS dijadikan alat bantu karena dapat memecahkan masalah yang mulitikriteria dari alternatif yang ada secara praktis sedangkan metode AHP dijadikan alat bantu dalam pengambilan keputusan karena dapat membantu dalam pembobotan setiap kriteria yang telah ada untuk diambil keputusan akhir.Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat bantu di dalam metode TOPSIS dan AHP untuk mencari data dari setiap restoran cepat saji lokal, jumlah kuesioner yang disebar pada setiap tempat adalah sebanyak 23 dengan beberapa kriteria yang diambil yaitu pelayanan, menu/makanan dan minuman, harga, kenyamanan, kebersihan, fasilitas pendukung dan lokasi.Hasil analisis dan pengolahan data diperoleh nilai preferensi dari setiap alternatif. Sehingga restoran cepat sajilokal terbaik menurut konsumen dari beberapa kriteria (Pelayanan, Menu/Makanan dan minuman, Harga, Kebersihan, Kenyamanan, Fasilitas pendukung, Lokasi) adalah Quick Chicken dengan nilai preferensi 0,7546, Olive Chicken dengan nilai preferensi 0,6433, Yogya Chicken dengan nilai preferensi 0,5946, dan yang terakhir adalah Popeye Chicken Express dengan nilai preferensi 0,0755. Kata kunci : Pengambilan Keputusan, TOPSIS, AHP, Restoran Fast Food
DESAIN ULANG MESIN PEMOTONG TEMPE MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) MELALUI PENDEKATAN ANTROPOMETRI Saraswati, Ayu Wulandari; Oesman, Titin Isna; Sodikin, Imam
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin pemotong tempe yang digunakan pada home industri “Pak Mur” saat ini, memiliki banyak keluhan yang dinyatakan oleh pekerja. Keluhan-keluhan tersebut antara lain adanya keluhan muskuloskeletal, bagian-bagian yang berhubungan langsung dengan proses pemotongan tempe yang masih terbuat dari bahan besi berkarat, Tegangan listrik sebesar 900 watt dan kenyamanan dalam pengoperasian mesin pemotong tempe yang dianggap masih kurang. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti bermaksud meredesain mesin pemotong sehingga dapat meningkatkan kesehatan pekerja dan kapasitas produksi home industri tersebut. Metode yang digunakan untuk meredesain mesin pemotong tempe adalah dengan menggunakan service quality dan quality function deployment melalui pendekatan antropometri. Dengan penyebaran kuisioner sebanyak 8 (delapan) orang pekerja untuk mengumpulkan data keluhan muskuloskeletal melalui nordic body map, mengumpulkan data tingkat kepentingan, tingkat kepuasan dan tingkat harapan dari pekerja terhadap mesin pemotong tempe melalui service quality dan quality function deployment serta menghimpun data antropometri yang dibutuhkan. Hasil dari service quality diperoleh gap positif terbesar terdapat pada atribut tinggi mesin. Hasil dari quality function deployment diketahui tingkat kepentingan tertinggi terdapat pada atribut tinggi mesin 4,625. Tingkat kepuasan tertinggi terdapat pada atribut tinggi mesin yaitu sebesar 4,75. Ukuran mesin pemotong tempe yang baru adalah tinggi mesin 94,32 cm dan lebar 55,78 cm. Kata kunci: Service Quality, Quality Function Deployment, Antropometri
PENGENDALIAN PERSEDIAAN CRITICAL SPARE PART DENGAN PENDEKATAN CONTINUOUS REVIEW SYSTEM PADA UPT BALAI YASA YOGYAKARTA Nurmanita, Mega; Sodikin, Imam; Oesman, Titin Isna
Jurnal Rekavasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balai Yasa Yogyakarta adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) PT Kereta Api Indonesia (KAI) di bidang maintenance kereta api, menangani semua lokomotif dari Jawa dan Sumatra. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2011 menyatakan kereta ditarik lokomotif yang beroperasi wajib melakukan pengujian berkala. Ketersediaan spare part adalah salah satu cara meningkatkan keandalan mesin dalam proses replacement spare part. Sehingga, pengendalian persediaan spare part diperlukan untuk menjaga ketersediaan spare part. Lead time pengadaan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi ketersediaan spare part. Pengelompokkan jenis material berdasarkan variabel klasifikasi tertentu akan memudahkan manajemen persediaan dalam memprioritaskan material.Berdasarkan situasi tersebut memungkinkan betapa penting mengklasifikasikan kekritisan berdasarkan nilai penggunaan per tahun dan lead time pengadaan dan menentukan pengendalian critical spare part komponen lokomotif dengan pendekatan Continuous Review System. Hasil yang diperoleh bertujuan mengklasifikasikan kekritisan berdasarkan nilai penggunaan per tahun dan lead time pengadaan, kemudian menentukan jumlah pemesanan, safety stock, titik pemesanan kembali, dan total biaya persediaan dari critical spare part. Menentukan jumlah pemesanan, safety stock, titik pemesanan kembali, dan total biaya persediaan dari critical spare part digunakan pendekatan Continuous Review System. Hasil menunjukkan bahwa klasifikasi ABC dan SDE menghasilkan kategori dengan tingkat kekritisan. Jumlah pemesanan keempat belas spare part kritis berbeda-beda mulai dari 0 sampai 263 unit. Begitu juga dengan jumlah safety stock berkisar pada 0 sampai 293 unit, Reoder point berkisar pada 0 sampai 435 unit, dan Total Cost berkisar pada Rp 0,- sampai Rp 28.767.138,- dalam satu tahun. Kata Kunci: Continuous Review System, Klasifikasi ABC, Klasifikasi SDE, Pengendalian Persediaan, Peramalan
OPTIMALISASI DAN EVALUASI PENJADWALAN ALIRAN PRODUKSI FLOWSHOPN-JOBS, M-MACHINES MENGGUNAKAN METODE HEURISTIC ALGORITHM Wibowo, Rudi; Sodikin, Imam; Susetyo, Joko
Jurnal Rekavasi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Rekavasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Mekar Armada Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Autobody Manufacturing. Kurangnya pengendalian aliran produksi dan keterbatasan fasilitas produksi pada pembuatan komponen menjadi salah satu penyebab lamanya siklus penyelesaian produk.Penelitian ini menganalisis aliran produksi tipe flowshop sebagian komponen minibus prona. Penerapan penjadwalan FCFS di PT MAJ dibandingkan melalui optimalisasi aliran produksi menggunakan metode NEH, CDS, Palmer dan Gupta Heuristic Algorithm. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa metode NEH merupakan metode terbaik dengan kriteria paling optimal dibandingkan metode FCFS, CDS, Palmer dan Gupta, yaitu makespan 98,8jam, mean flow time 77,42 jam, mean idle time machines 56,89 jam, dan utilitas 9,82%. Penjadwalan NEH memberikan nilai efisiensi terhadap penjadwalan di perusahaan berdasarkan parameter makespan, mean flow time, utilitas,dan mean idle time secara berturut turut sebesar 35,26%, 3,19%, 33,11%, dan 48,36 %. Efisiensi tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode NEH dapat mengurangi pemborosan waktu dalam proses produksi beberapa komponen minibus prona pada aliran produksi sebelumnya. Kata kunci: Flowshop, Heuristic Algorithm Methods,Makespan, Optimal, Penjadwalan
REKAYASA PEMBUATAN MESIN PERAJANG RUMPUT UNTUK KELOMPOK PETERNAK SAPI DI KABUPATEN SLEMAN DAN BANTUL MENGGUNAKAN PROGRAM APLIKASI AUTOCAD Waluyo, Joko; Pratiwi, Yuli; Sodikin, Imam
JURNAL GAUNG INFORMATIKA Vol 9 No 2 (2016): Jurnal Gaung Informatika Vol. 9 No. 2 Juli 2016
Publisher : JURNAL GAUNG INFORMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.767 KB)

Abstract

Cattle Breeders Group Kandang Sedyo Makmur in Dukuh Ngemplak, Desa Umbul Martani, Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman, raising 250 cattle with 10 tons / day feed requirement, and dan Cattle Breeders Group Catur Andini in Dukuh Wonocatur, Desa Banguntapan Kabupaten Bantul, raising 80 cows with 3.2 tons / day feed requirement. Problems that exist in these two groups of cattle ranchers is during the rainy season grass needs can be met and excessive amount of grass supplies, while during the dry season grass supplies are still less consequent needs of the grass can not be fulfilled.Based on the above, it is necessary to engineer the grass chopper machine to optimize the animal feed which during the rainy season is abundant to be cut, processed and stored and can be used for animal feed needs during the dry season. This machine is also able to cut corn stems and stems of sugar cane crops so that it can be used as animal feed, especially to increase the supply of animal feed in the dry season so that the needs of animal feed can be met. Because based on the facts on the ground, cutting corn stalks of corn and sugarcane are quite hard, can not be done manually with a cutting tool like a sickle. The working principle of grass chopper machine is corn stalk, stalk of sugar cane and straw and elephant grass inserted at entrance at tool, then cutting tool rotate and directly cut the stem of plant that has been entered, so happened cutting process, then result of cutting out through the exit of the machine that has been prepared bagor bag so that pieces can go directly into the bag so it is not scattered. This activity can be realized because of obtaining grant for Science and Technology for Society financed by Kemenristek Dikti. Based on the results of grass cutter machine testing, it was able to cut the grass elephant, corn stalks and sugar cane as much as 10 kg / menit or 600 kg / hour with homogeneous pieces and small size, whereas if done manually using human labor with tools cut the sickle, it was only able to cut as much as 1kg / minute with the cutout results are not homogeneous. By making grass chopper machine,sugarcane stalk and corn stalk, it can reduce the need for labor so that operational costs can be reduced and the income of the cattle breeder group can increase.
ANALISIS PENENTUAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI TERBAIK ANTARA WAREHOUSE DAN DEMAND REGION DENGAN MENGGUNAKAN MODEL BI-CRITERIA Yusuf, Muhammad; Sodikin, Imam
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscentia Vol 1 No 2 Februari 2009
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.305 KB) | DOI: 10.34151/technoscientia.v1i2.400

Abstract

Determining the best level of aggregation in a centralized supply chain is one of the most difficult problems because of the conflicting objectives and demand uncertainty. PT. Nampar Nos is one of leading drinking water company with various range market in some regions in Flores, even in some islands in East of Nusa Tenggara. It’s width service area and demand uncertainty. Causes the company has a good decision to decide where the warehouse should be located, and how much the optimal number of warehouses to satisfy the demand. This research uses bi-criteria model to determine the best distribution network between Warehouse and Demand Region. There are two steps in data process-ing that will be done. The first step is to determine the cost that relation with the old distri-bution network in Flores use Gaur and Ravindran model and the second step is to de-velop the new alternative use trial and error method and then calculate the total cost and also responsiveness. After the solver output, we get the best one configuration from 2 alternative configuration distribution network that is developed. Alternative 1 is the best configuration network amount warehouse and demand region which is yield in decreasing total cost per month about Rp 49.996.000 or 11% from level Rp 417.280.400 to Rp 367.284.400. And also decreasing product miles about 7.500 or 5% from 153.500 become 146.000.