Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Budaya

MAKNA KOMUNIKASI SIMBOLIK DALAM PERKAWIAN DOPOFULEIGHO (KAWIN LARI) PADA ETNIK MUNA Sastranegara, AAbdul Husain; Taena, La; Suardika, I Ketut
Jurnal Penelitian Budaya Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.268 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v2i2.7866

Abstract

Pofileigho (kawin lari) adalah pernikahan dengan menculik pengantin wanita berdasarkan kesepakatan lembaga tradisional. Pofileigho menarik untuk dianalisis, karena generasi saat ini belum mengetahui prosedur dan makna pofilegho. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna komunikasi simbolik dalam pofileigho  pada etnik Muna. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam. Data dianalisis melalui deskriptif-kualitatif dan interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna komunikasi simbolik dalam pofileigho pada etnik Muna adalah: (1) makna religius, (2) makna perrtanggung jawaban, (3) makna kejujuran, (4) makna tulus, (5) makna pengendalian diri, dan (6) makna saling menghormati.Kata kunci: Makna simbolik, pofileigho, Etnis Muna.
The Prossesing Transformation of Sago (Sumaku) in Tolaki Communityat Anggolomoare village in Konawe Regency Bobiy, Bobiy; Suardika, I Ketut; Alim, Abdul
Jurnal Penelitian Budaya Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.52 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v5i1.9089

Abstract

This study aimed to describe the form of transformation of processing of sago (sumaku) from the Traditional to Semi-Modern Processing, and analyzing the factors that caused it to transform processing of food for Tolaki community at Anggalomoare village of Konawe Regency. The method used in this study is qualitative methods, from which the data is obtained through participatory observation, and interviews, as well as observations on research objects, then analyzed by qualitative descriptive. The results of this research showed that the transformation of sago processing (sumaku) consist of technological changes used from traditional tools to semi-modern tools, while the factors that influence transformation of processing sago (sumaku) in Tolaki community are caused by Economic, Educational and Technological factors. Modern processing has advantages including more production results, time utilization is more effective and efficient when compared to traditional methods.Keywords: Transformation, Processing of Sago (Sumaku), Tolaki community
PENYANDANG DISABILITAS TUNANETRA ETNIK MUNA DALAM MENCARI NAFKAH DI KOTA KENDARI Yaddi, Yafsin; Anwar, H.; Suardika, I Ketut
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.95 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i1.7791

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) Jenis-jenis pekerjaan penyandang disabilitas tunanetraEtnik Muna di Kota Kendari, (2) Penyebab penyandang disabilitas tunanetra etnik Muna di Kota Kendari belum mendapatkan pekerjaan yang layak, (3) Kebutuhan penyandang disabilitas tunanetra etnik Muna dalam  menjalankan pekerjaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskritif kualitatif.Teknik analisis Analisis data kualitatif dilakukan melalui tiga langkah yaitu : (1) Reduksi data, (2) Penyajian data, dan (3) Penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan penyandang disabilitas tunanetra etnik Muna di Kota Kendari yaitu: a) mengemis, b) mengamen, c) memijat, dan d) mengajar. (2)Penyebab penyandang disabilitas tunanetra etnik Muna belum mendapatkan pekerjaan yang layak  di Kota Kendari yaitu: a) belum adanya lowongan/kurang sekali pekerjaan untuk tunanetra, b) masih dimanfaatkan keluarga untuk mengamen dan mengemis, c) kurang dukungan keluarga dan, d) pendidikan sangat terbatas. (3) Kebutuhan penyandang disabilitas  tunanetra etnis Muna dalam menjalankan pekerjaannya yaitu: a) kebutuhan sandang, papan, pangan, tempat berlindung, b) kebutuhan perasaan aman, c) perasaan diterima oleh orang lain, dihormati, ikut serta berprestasi, d) kebutuhan memperoleh kehormatan,pujian, penghargaan, dan pengakuan, e) kebutuhan kebanggaan pada diri sendiri, ekspresi diri .Kata kunci: Tunanetra, Mencari Nafkah, Etnik Muna, Kota Kendari
DINAMIKA BUDAYA PEREMPUAN BALI DI DESA KONDOANO, KECAMATAN MOWILA, KABUPATEN KONAWE SELATAN Sudarmika, I Putu; Suardika, I Ketut; Aso, La
Jurnal Penelitian Budaya Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.118 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v2i2.7888

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan dinamika budaya kerja perempuan Bali di Desa Kondoano, dan (2) untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan dinamika budaya kerja perempuan Bali di Desa Kondoano. Data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, dan wawancara mendalam. Pemilihan informan ini dilakukan secara purposive. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pada dasarnya, dinamika budaya kerja  perempuan Bali, di Desa Kondoano adalah  dipengaruhi oleh kebutuhan hidup yang semakin tinggi dan budaya malu yang diwarisi secara turun temurun. sehingga perempuan Bali di Desa Kondoano didukung dengan berbagai keterampilan dengan karya-karya kreatif, (2) Faktor-faktor yang menyebabkan dinamika budaya kerja perempuan Bali di Desa Kondoano adalah dipengaruhi oleh faktor  sosial dan faktor ekonomi.Keyword: Pekerjaan dinamis, budaya kerja, perempuan Bali
MAKNA SIMBOLIK KALOSARA DALAM KEHIDUPAN SUKU TOLAKI DI KABUPATEN KONAWE Munir, Munir; Suardika, I Ketut; Moita, Sulsalman
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.552 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i1.6610

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untul menganalisis makna simbolik kalosara dalam kehidupan suku Tolaki di Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara dengan informan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna simbolik kalosara yang dipilin tiga dengan mempertemukan pada satu simpul, melambangkan adanya unsur pemerintahan, unsur agama, dan unsur adat. Ketiga unsur tersebut tersalut menjadi satu dalam simbol kalo sara. Ketiga komponen yang terdiri dari unsur pemerintahan, agama, dan adat itu saling dukung mendukung dalam upaya menciptakan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya.Kata kunci: kalosara, makna, simbolik, suku Tolaki
NILAN-NILAI TRADISI POSEPA’A PADA MASYARAKAT LIYA DI KABUPATEN WAKATOBI Setiawan, Wawan; Suardika, I Ketut; Ali Basri, La Ode
Jurnal Penelitian Budaya Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.644 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v2i2.7889

Abstract

Tujuan peneliotian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Posepa’a pada masyarakat Liya di Kabupaten Wakatobi. Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan konsep nilai dan teori fungsionalisme. Desain penelitian menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Kabupaten Wakatobi khususnya di Desa Liya sebagai satu-satunya pemilik tradisi Posepa’a. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi non partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Posepa’a pada masyarakat Liya adalah nilai religius, nilai kepatuhan, nilai kesabaran, nilai kepemimpinan, nilai perjuangan, nilai kebersamaan, nilai sportivitas, dan nilai estetika. Nilai tersebut sudah menjadi jati diri yang telah mengakar pada masyarakat Liya yang dijadikan pedoman dalam bertingkah laku. Hal ini terjadi karena pada proses pembentukan tradisi Posepa’a sebagai permainan rakyat telah terjadi yang selama berabad-abad yang mengindikasikan bahwa tradisi Posepa’a dalam  kelangsungannya diyakini telah membawa nilai yang sengaja diberikan secara langsung untuk menguatkan eksistensinya sebagai adat kebiasaan yang positif pada masyarakat Liya. Kata kunci: Tradisi Posepa,a, nilai, Desa Liya
PERGESERAN IDENTITAS SUKU MUNA KE IDENTITAS ETNIS BUGIS DI KELURAHAN ALOLAMA KECAMATAN MANDONGA KOTA KENDARI Ibrahim, Maulana; Suardika, I Ketut; Topo Jers, La Ode
Jurnal Penelitian Budaya Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.053 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v5i2.14911

Abstract

Abstrak: Identitas merupakan suatu konstruksi sosial budaya. Identitas seseorangataupun kelompok bisa rentan terhadap setiap perubahan atau pergeseran nilaikebudayaan, seperti adanya kelompok dominasi, minoritas, kesamaan ataukemiripan nilai budaya (orientasi nilai budaya), faktor sosial ekonomi (orientasiekonomi), maupun faktor kawin-mawin (Genoligis). Kehidupan etnis Muna diAlolama mengalami pergeseran nilai budaya yang diakibatkan oleh beberapafaktor kondisi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktorfaktorpenyebab pergeseran identitas etnis Muna ke identitas Bugis di KelurahanAlolama Kecamatan Mandonga Kota Kendari. Penelitian ini menggunakanpendekatan etnografi dengan metode kualitatif yakni data dikumpulkan melaluiobservasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini, menunjukkanbahwa Etnis Muna di Kelurahan Alolama Kecamatan Mandonga Kota Kendarilebih cenderung dianggap sebagai orang Bugis dan lebih mengusai bahasa daerahBugis dari pada bahasa daerah Muna. Sebagian dari mereka, sekalipun denganmenggunakan bahasa daerah Muna namun dalam penggunaan bahasa atau dialekpengucapannya sangat menyerupai dialek orang Bugis pada umumnya. Prosesperubahan identitas etnis Muna ke identitas orang Bugis di Kelurahan AlolamaKecamatan Mandonga Kota Kendari disebabakan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: (a) Kemiripan Nilai budaya (Orientasi Nilai Budaya) (b)Terjadinya kawin mawin (Genologis) (c) Faktor Sosial Ekonomi (Orientasiekonomi). dan (d) Faktor pergeseran identitas budaya tersebut terjadi secaraevolusi atau puluhan tahun lamanya.Kata kunci: Pergeseran, Identitas, suku Muna suku Bugis