Claim Missing Document
Check
Articles

RESPON MULTIPLIKASI ANGGREK BULAN (Phalaenopsis sp.) TERHADAP PENAMBAHAN BEBERAPA KONSENTRASI BAP (Benzyl Amino Purine) PADA MEDIA IN VITRO Melissa Syamsiah; Angga Adriana Imansyah; Hana Khoerunisa Suprapti; Dedeh Siti Badriah
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 10, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v10i2.1157

Abstract

Jenis anggrek yang paling banyak diminati dan dibudidayakan adalah anggrek bulan (Phalaenopsis sp.). Perbanyakan anggrek bulan dapat dilakukan dengan metode alternatif yang lebih efektif yaitu dengan melalui kultur in vitro. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penambahan beberapa konsentrasi BAP (Benzyl Amino Purine) terhadap multiplikasi, waktu muncul tunas (HST), jumlah tunas, waktu muncul daun (MST), dan jumlah daun anggrek bulan (Phalaenopsis sp.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Kebun Percobaan Tanaman Hias Cipanas Balai Penellitian Tanaman Hias (BALITHI) dari bulan Februari – Mei 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan beberapa konsentrasi BAP : B0 (0 mg/Liter), B1 (0,50 mg/Liter), B2 (1,00 mg/Liter), B3 (1,50 mg/Liter), B4 (2,00 mg/Liter). Hasil penelitian penambahan BAP berpengaruh positif terhadap waktu muncul tunas, waktu muncul daun dan jumlah daun tanaman anggrek. Penambahan BAP dengan konsentrasi 2,00 mg/L merupakan perlakuan paling baik. Sedangkan pengaruh terhadap parameter jumlah tunas tanaman anggrek bulan ditunjukkan oleh perlakuan penambahan BAP dengan konsentrasi 1,50 mg/L.
Optimization Formula: Additions of Flour from Nutmeg Dregs (Myristica fragrans) and Elephant Ginger (Zingiber officinale) on Cookie Making Using RSM (Response Surface Method) Riza Trihaditia; Rani Sugiarni; Melissa Syamsiah; Melati Kusuma Badriah
Journal of Applied Food Technology Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Dept. Food Technology, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jaft.9274

Abstract

Nutmeg and elephant ginger possess high economic value, such as for the production of essential oil which is good for the body health. However, the application of both spices in Indonesian community is still limited, for instance, in the making of wedang, a traditional herbal beverage. The objective of this research was to valorize nutmeg and elephant ginger dregs (waste) from wedang production in a form of cookies which is obtained from the blend of nutmeg pulp flour and elephant ginger dregs flour. The study employed five cookies formula using RSM (Response Surface Method). Formula F1 = 100% Nutmeg Dregs Flour, F2 = 75% Nutmeg Dregs Flour + 25% Elephant Ginger Dregs Flour, F3 = 50% Nutmeg Dregs Flour + 50% Elephant Ginger Dregs Flour, F4 = 25% Nutmeg Dregs Flour + 75% Elephant Ginger Dregs Flour, F5 = 100% Elephant Ginger Dregs Flour. The optimum response to the organoleptic tests (taste, aroma, texture and color) were determined from 29 untrained panelists and 1 expert panelist. The results showed that cookies with the addition of nutmeg dregs flour and elephant ginger dregs flour (F5) were the most popular formula for the panelists. However, in terms of utilization of wedang byproducts, (F3) have the highest value.
APLIKASI CUKA KAYU DENGAN BEBERAPA KONSENTRASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Melissa Syamsiah; Riza Trihaditia; Ramdini Sapitri
Pro-STek Vol 3, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.368 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i1.1441

Abstract

Tanaman selada merupakan tanaman hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat dan bermaafaat bagi tubuh. Dengan permintaan selada yang semakin meningkat maka perlu adanya usaha untuk dapat meningkatkan produktivitas selada, salah satunya yaitu dengan pemberian pupuk organik cair cuka kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang timbul dari pemberian cuka kayu terhadap tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan April 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan. Perlakuan yang diberikan yaitu K0 (kontol) tanpa perlakuan cuka kayu, K1 (pemberian cuka kayu dengan konsentrasi 5 ml/1 L), K2 (pemberian cuka kayu dengan konsentrasi 10 ml/1 L), K3 (pemberian cuka kayu dengan konsentrasi 20 ml/1 L). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot basah. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang nyata, pada parameter tinggi tanaman perlakuan yang paling baik yaitu perlakuan K1 (pemberian cuka kayu dengan konsentrasi 5 ml/1 L) dengan rata-rata tinggi tanaman 23,72 cm, sedangkan pada parameter jumlah daun dan bobot basah perlakuan yang paling baik yaitu perlakuan K3 ( pemberian cuka kayu dengan konsentrasi 20 ml/1 L), dengan jumlah daun 12 helai dan bobot basah 26,22 gram.
PENGUJIAN PENAMBAHAN GULA (SUKROSA) DAN LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus) Angga Adriana Imansyah; Melissa Syamsiah; Moh Rizal
Pro-STek Vol 3, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.623 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i1.1440

Abstract

Jamur tiram (Pleurotus 0streatus) termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dengan manfaat dan kandungan nutrisi yang tinggi. Banyaknya permintaan pasar yang terus meningkat menyebabkan perlunya pemenuhan kebutuhan pasar melalui upaya peningkatan teknik budidaya jamur, salah satunya melalui penambahan nutrisi berupa limbah ampas tahu dan gula terhadap media tumbuh jamur tiram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah ampas tahu dan gula terhadap kecepatan pertumbuhan misellium, waktu muncul pinhead dan berat basah jamur tiram. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – April 2020 di Kampung Garogol Desa Cibulakan Kec Cugenang Kab Cianjur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor dan dengan tiga kali ulangan. Faktor A1 : limbah ampas tahu dengan tiga taraf perlakuan (A1 : 300 gr, A2 : 400 gr, A3 500 gr), Faktor B : Penambahan gula dengan tiga taraf perlakuan (B1 : 30 gr, B2 : 40 gr, B3 : 50 gr). Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh pemberian gula terhadap kecepatan pertumbuhan misellium, perlakuan terbaik ada pada B1 (Gula 30 gr). Adanya pengaruh pemberian gula terhadap waktu munculnya pinhead dengan perlakuan terbaik ada pada A2B3 (Limbah Ampas Tahu 400 gr dan Gula 30). Adanya pengaruh kombinasi terhadap berat basah jamur tiram, perlakuan terbaik ada pada A3B1 (Limbah Ampas Tahu 500 gr dan Gula 30), A3B2(Limbah Ampas Tahu 300 gr dan Gula 40) dan A3B3(Limbah Ampas Tahu 500 gr dan Gula 50). 
UJI EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA MUDA DAN EKSTRAK KECAMBAH JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) Angga Adriana Imansyah; Melissa Syamsiah; Livia Putri Sumirat
Pro-STek Vol 2, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.863 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i2.1168

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Saat ini produksi jamur tiram (Pleurotus ostreatus) perlu ditingkatkan karena permintaan pasar yang meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi jamur tiram putih yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh diantaranya menggunakan ekstrak kecambah jagung dan air kelapa muda. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pemberian kedua ZPT alami tersebut terhadap pertumbuhan miselium, berat basah, jumlah rumpun, jumlah tudung dan tinggi buah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari sampai bulan April 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor I adalah air kelapa muda (K) dengan tiga taraf yaitu K1: air kelapa muda (200ml), K2: air kelapa muda (300ml), K3: air kelapa muda (400ml). Faktor II adalah ekstrak kecambah jagung (E) yang terdiri dari tiga taraf perlakuan: E1 ekstrak kecambah jagung (200ml), E2 ekstrak kecambah jagung (300ml), E3 ekstrak kecambah jagung (400ml). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan miselium, berat basah, jumlah rumpun, jumlah tudung buah dan tinggi buah. Hasil penelitian menunjukan efektivitas pemberian air kelapa muda dengan dosis 400ml berkode K3 menunjukan pengaruh yang nyata terhadap jumlah tudung buah, sedangkan pemberian ekstrak kecambah jagung dengan tiga dosis yang berbeda tidak menunjukan pengaruh yang nyata terhadap kelima parameter yang diteliti. Interaksi yang terbaik adalah kombinasi antara E3K3 (ekstrak kecambah jagung 400ml dan air kelapa muda 400ml) terhadap pertumbuhan miselium.
PENGGUNAAN BEBERAPA PERANGKAP UNTUK MENGENDALIKAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI PANDANWANGI (Oryza sativa var. aromatic) PADA FASE GENERATIF Melissa Syamsiah; Aditya Fauzan Dikri
Pro-STek Vol 1, No 1 (2019): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.122 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i1.821

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia, dan setiap tahunnya kebutuhan padi selalu meningkat seiring dengan laju pertambahan penduduk. Praktek budidaya padi selalu mengalami beberapa kendala, seperti serangan hama. Salah satu hama utama tanaman padi adalah penggerek batang padi, hama ini menyerang pada fase vegetative maupun generatif. Penggunan beberapa perangkap seperti perangkap lampu, feromon dan methyleugenol merupakan jalan keluar pengendalian yang mengacu pada konsep PHT (Pengendalian Hama Terpadu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah populasi yang terperangkap dari masing-masing perangkap dan mengetahui lamanya waktu pertama yang dibutuhkan masing-masing perangkap untuk menjebak hama penggerek batang padi Pandanwangi pada fase generatif. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari tiga perlakuan (perangkap lampu, feromon seks dan methyleugenol), dengan tiga kelompok sebagai ulangan masing-masing perlakuan terdiri dari dua sampel pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan beberapa perangkap berpengaruh terhadap banyaknya populasi hama penggerek batang padi Pandanwangi fase generatif. Perangkap yang paling efektif pada waktu pengamatan terakhir adalah perangkap lampu dengan rata-rata hama penggerek batang padi Pandanwangi pada fase generatif  yang terperangkap sebanyak 2,3 ekor. Perangkap lampu juga paling cepat memerengkap hama penggerek batang padi, perangkap ini mampu memerangkap hama penggerek batang padi Pandanwangi pada fase generatif dengan kisaran waktu 0,46 jam.
PENGARUH BERBAGAI WARNA CAHAYA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR Melissa Syamsiah; Irpan Maulana Sihab; Angga Adriana Imansyah
Pro-STek Vol 4, No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.156 KB) | DOI: 10.35194/prs.v4i1.2026

Abstract

Cahaya berperan penting dalam fotosintesis, tanpa adanya cahaya yang cukup tanaman tidak dapat menyimpan cukup cadangan energi sehingga dapat menghambat proses pertumbuhan tanaman dan proses fotosintesis. Penggunaan lampu untuk bercocok tanam secara hidroponik dapat dilakukan di Greenhouse atau di dalam ruangan yang tidak terkena cahaya matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui warna apa yang memberikan pengaruh lebih baik pada pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) pada sistem hidroponik dalam ruangan (Indoor). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dan terdapat 5 perlakuan dengan 5 ulangan untuk setiap perlakuannya. A1 (sinar matahari/kontrol), A2 (cahaya warna merah), A3 (cahaya warna biru), A4 (cahaya warna kuning) dan A5 (cahaya warna putih). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun dan berat basah tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A5 merupakan perlakuan pemberian warna lampu terbaik dalam pertumbuhan tanaman sawi hijau seperti tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun dan berat basah tanaman. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan A1, perlakuan A5 masih belum layak untuk dijadikan sebagai pengganti cahaya alternatif. Apabila dibandingkan dengan perlakuan A1, perlakuan A5 memiliki nilai tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun dan berat basah tanaman yang lebih kecil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian warna lampu neon masih kurang optimal dalam pertumbuhan tanaman sawi hijau.
PENGARUH GA3 DAN BAP TERHADAP PERBANYAKAN TUNAS GERBERA JAMENSONII SECARA IN VITRO Fauzi Awaludin Jamil; Angga Adriana Imansyah; Melissa Syamsiah
Pro-STek Vol 3, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.109 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i1.1461

Abstract

Tanaman Gerbera (Gerbera Jamensonii) merupakan tanaman hias yang diminati serta memiliki permintaan yang tinggi. Teknologi kultur jaringan merupakan teknologi yang tepat untuk memperoleh hasil percepatan benih yang berkualitas dengan penambahan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh). ZPT yang digunakan adalah kombinasi GA (Asam Giberelat) dan BAP (Benzyl Amino Purine). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020, bertempat di Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Segunung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi GA (Asam Giberelat) dan BAP (Benzyl Amino Purine) terhadap multiplikasi tanaman Gerbera. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 4 taraf perlakuan dengan masing masing perlakuan terdapat 3 sampel. Parameter penelitian ini meliputi, jumlah tunas, jumlah daun dan panjang daun. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian G1S1 (GA 3 ppm dan BAP 0,5 ppm) merupakan perlakuan yang paling baik yang mampu menstimulus jumlah tunas dan jumlah daun Gerbera (Gerbera Jamensonii).
UJI EFEKTIVITAS KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP DAYA BERKECAMBAH BENIH PANDANWANGI DENGAN METODE KERTAS Melissa Syamsiah; Angga Adriana Imansyah; Rifka Rizkia Solihat
Pro-STek Vol 4, No 2 (2022): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v4i2.2725

Abstract

Padi Pandanwangi merupakan padi yang menghasilkan beras dengan cita rasa, bentuk dan warna yang berbeda dari padi lainnya. Salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan padi ini ialah dengan menghasilkan benih bermutu yang telah lolos melalui uji coba di laboratorium. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas benih ialah dengan menguji coba daya kecambah benih tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian perlakuan terbaik untuk daya berkecambah benih Pandanwangi dengan pemberian perlakuan K (konsentrasi) dan perlakuan L (lama perendaman) menggunakan air kelapa muda. Penelitian ini dilaksanakan di BBPPMPV Pertanian Cianjur selama 3 bulan. Penelitian ini menggunakkan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dua faktor yaitu: Faktor pertama (Konsentrasi) K0= 0 mL/L (kontrol), K1= 20 mL/L, K2= 30 ml/l, K3= 40 mL/L. Faktor kedua (Lama perendaman) L0= 0 jam (kontrol), L1= 4 jam, L2= 6 jam, L3= 8 jam, dengan tiga kali ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 100 butir benih. Dari hasil penelitian hasil kombinasi perlakuan K3L3= 40 mL/L dan 8 jam perendaman merupakan hasil yang memberikan pengaruh paling baik.
PENGUJIAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA MERAH (Lactuca sativa var. Red Rapids) PADA HIDROPONIK DRIP IRRIGATION SYSTEM Widya Sari; Melissa Syamsiah; Daffa Jalmani Perdana
Pro-STek Vol 4, No 2 (2022): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v4i2.2741

Abstract

Media tanam mempunyai ketersediaan unsur hara dan berperan sebagai penopang bagi akar tanaman. Melihat betapa pentingnya media tanam terhadap pertumbuhan tanaman secara hidroponik Drip, maka dibutuhkan reakayasa media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa komposisi media tanam terhadap pertumbuhan selada merah (Lactuca sativa var. Red Rapids) menggunakan Hidroponik Drip Irrigation System. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari perlakuan M1 = Campuran Arang sekam dan Pasir malang 75%:25%, M2 = Campuran Arang sekam dan Pasir malang 50%:50%, M3 = Campuran Arang sekam dan pasir malang 25%:75%, M4 = Campuran arang sekam dan pasir malang 100%:0%, M5 = Campuran Arang sekam dan Pasir malang 0%:100%. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh komposisi media tanam terhadap selada merah. Perlakuan M1 (Pasir malang 75%:25% Arang sekam) menjadi perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dengan nilai 22,4 cm, panjang akar dengan nilai 30,2 cm dan berat basah dengan nilai 237,6 gram. Perlakuan M3 (Pasir malang 25%:75% arang sekam) menjadi perlakuan terbaik terhadap pertambahan jumlah daun dengan nilai 15,9 helai.