p-Index From 2019 - 2024
6.441
P-Index
This Author published in this journals
All Journal International Journal of Public Health Science (IJPHS) International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Jurnal Pendidikan Vokasi Jurnal Kesehatan Lingkungan indonesia Jurnal Vektor Penyakit Journal of Education and Learning (EduLearn) Disease Prevention and Public Health Journal Jurnal Kesehatan Masyarakat Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT VANOS Journal of Mechanical Engineering Education BAGIMU NEGERI : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat SYUKUR (Jurnal Inovasi Sosial dan Pengabdian Masyarakat) Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) International Journal of Community Service Learning LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) Jurnal Kesehatan JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Jurnal Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan IJCOSIN : Indonesian Journal of Community Service and Innovation ABDIMAYUDA: Indonesian Journal of Community Empowerment for Health Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (SNPPM) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Bulletin of Social Informatics Theory and Application Bagimu Negeri : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Prosiding Seminar Nasional Unimus
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Lingkungan indonesia

Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman Wijirahayu, Sucinah; Sukesi, Tri Wahyuni
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 18, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.18.1.19-24

Abstract

Latar Belakang: Salah satu penyakit berbasis lingkungan yaitu Demam Berdarah Dengue yang sampai saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat dikarenakan penyebaran penyakit ini yang begitu cepat dan berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari 4 virus dengue yang berbeda, cara penularan penyakit DBD ini melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penularan penyakit DBD dapat dipengaruhi dari faktor lingkungan yang meliputi lingkungan fisik, kimia dan biologi. Kondisi lingkungan fisik, keadaan suatu rumah juga mempengaruhi dalam penyebaran penyakit DBD ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian DBD.Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan rancangan penelitian case control study, subyek penelitian yaitu 8 kasus dan 24 kontrol. Sampel untuk kontrol ditentukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan fisher exact sebagai uji alternatif.Hasil: Ada hubungan antara ventilasi dengan p value (p=0,039) dan nilai (OR=0,072, CI= 0,006-0,849), Tidak ada hubungan antara kelembaban dengan nilai p value (p=0,642) dan nilai (OR=0,347,CI= 0,036-3,367) dan Ada Hubungan antara pencahayaan dengan nilai p value (p=0,039) dan nilai (OR=0,072, CI=0,006-0,849) dengan kejadian demam Berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman.Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara ventilasi berkasa dan pencahayaan, sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kelembaban dengan  kejadian demam Berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman. ABSTRACTTitle : Relationship between Physical Environmental Condition and the incidence of dengue hemorrhagic fever in the working area of Kalasan Health Center, Sleman RegencyBackground: Transmission of DHF can be influenced by several factors, namely environmental factors which include the physical, chemical and biological environment. The condition of the physical environment, the condition of a house also affects the spread of dengue disease. The purpose of this study was to determine the relationship between the physical condition of the house and the incidence of DHF.Methods: This research was based on the observational analytic  using a case control study design, the research subjects were 32 samples with purposive sampling technique. The research instrument were observation sheets. Data analysis used Chi-square test and fisher exact as an alternative test.Results: There was a relationship between ventilation and p value (p = 0.039) and value (OR = 0.072, CI = 0.006-0.849), there weren’t relationship between humidity and p value (p = 0.642) and value (OR = 0.347, CI = 0.036-3.336) and there was a relationship between lighting with p value (p = 0.039) and value (OR = 0.072, CI = 0.006-0.849) with the incidence of dengue hemorrhagic fever in Kalasan Public Health Center Working Area at Sleman Regency.Conclusion: There was significant relationship between ventilation and lighting, while there wasn’t significant relationship between humidity and the incidence of dengue hemorrhagic fever in Kalasan Public Health Center Working Area at  Sleman Regency.
Efek Insektisidal Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Putih (Psidium Guajava L) terhadap Larva Lalat Rumah (Musca Domestica L) Nurhayati, Siti; Sukesi, Tri Wahyuni
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 17, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.17.2.59-62

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Lalat rumah yang berada di permukiman, hidup ditempat kotor dan sering mengadakan kontak dengan manusia. Perkembangan lalat rumah setiap tahunnya sering mengalami peningkatan dari mulai telur hingga pupa dan sampai berkembang menjadi lalat dewasa. Upaya yang dilakukan untuk pengendalian lalat rumah yaitu dengan penggunaan insektisida yang ramah lingkungan seperti insektisida biorasional. Tumbuhan yang termasuk dalam insektisida biorasional yaitu daun jambu biji. Kandungan yang terdapat di dalam daun tersebut yaitu tanin, saponin, flavonoid dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efek insektisidal ekstrak etanol daun jambu biji putih (Psidium guajava L) terhadap larva lalat rumah (Musca domestica L).Metode: jenis penelitian ini adalah true experimental dengan jenis desain pretest posttest control group. Subjek penelitian menggunakan larva lalat rumah instar III dan Objek penelitian ini adalah menggunakan 20 ekor larva lalat instar III yang diberi perlakuan dengan metode  feeding assay. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis analitik dengan menggunakan uji kruskal walls, serta analisis probitHasil: berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa didapatkan pada uji Normalitas nilai sig 0,001<0,05, pada uji Levene statistic nilai sig 0,018<0,05, uji  Kruskal Walls nilai sig 0,012<0,05, dan uji Mann Whitney <0,05 pada kontrol negatif dengan semua konsentrasi perlakuan, LC50 terletak pada konsentrasi 0,028% dan LT50 pada 10,417 jamSimpulan: terdapat Perbedaan antara kontrol negatif dengan semua konsentrasi perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi pada Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Putih dapat digunakan sebagai Insektisidal ABSTRACT Title: Insecticidal Effects of Ethanol Extract Of Guava Leaf (Psidium Guajava L) to The Housefly (Musca Domestica) Larvae Background: Houseflies that around of residence,lives in dirty place and always make contact with human. Development of houseflies have develop from eggs to pupa and transform to be flies every year. Efforts are being made to control houseflies is the use of insecticides that are environmentally friendly such as biorational insecticides. Plants that included in biorational insecticide is guava leaves. The content contained in the leaves are tannins, saponins, flavonoids and essential oils. The purpose of this study is to knowing the effects of insecticidel extract Ethanol Guava Leaf (Psidium guajava L) against Housefly Larvae (Musca domestica) Method: the type of this research is true experimental with the type of design pretest posttest control group. Subjects of research using third instar larvae of the house fly and the object of this study was to use 20 instar third larvae of flies treated with the method of feeding assay. Analysis of the dara used is descriptive analys, analytic analysis using  kruskal walls, and probit analysis as well as the analysis of probit.Result: based on research that has been done that obtained in normality test with sig 0,001<0,05, the levene test with sig 0,018<0,05, kruskal walls with sig 0,012<0,05, and Mann Whitney <0,05 the negative control group all treatment concentration, LC50 lies in the concentration of 0,028% and the LT50 at 10,417 hours.Conclusion: there is a difference between the negative control with all the concentration of treatment. This shows that the concentration of the ethanol extract of guava leaf can be used as an Insecticidal.
Pengelolaan Bank Sampah Melalui Rumah Pilah Alam Lestari di Dusun Ceme Kabupaten Bantul Yogyakarta Betty Epy Andani; Tri Wahyuni Sukesi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 21, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.21.2.200-209

Abstract

Latar belakang: Sampah merupakan masalah lingkungan yang masih terjadi di DIY. Kabupaten Bantul pada tahun 2020 menyumbang sampah sebanyak 526.08 ton/hari, sedangkan daya tampung TPS Piyungan hanya dapat menampung sekitar 500 ton/hari. Usaha yang diterapkan pemerintah daerah salah satunya dengan menerapkan peraturan pengelolaan sampah pada bank sampah. Bank sampah menjadi salah satu poin yang penting dalam upaya mengurangi permasalahan sampah di DIY. Proses bisnis yang dilakukan bank sampah diarahkan dalam upaya mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mengkaji pengelolaan bank sampah melalui Rumah Pilah Alam Lestari di Dusun Ceme.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu panduan observasi serta wawancara. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subyek penelitian adalah pengurus dan nasabah bank sampah. Teknik pengambilan data digunakan metode observasi dan wawancara.Hasil: Bank Sampah Alam Lestari melibatkan masyarakat sekitar dalam melakukan praktik pengelolaan sampah. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemilahan sampah, penyetoran sampah, pembuatan pupuk kompos, pembuatan ecoenzim dan pembuatan kerajinan dari sampah. Proses pelibatan masyarakat dalam mengelola sampah dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan dari pengurus bank sampah kepada masyarakat. Selain itu pengelola bank sampah melakukan koordinasi dan kerja sama dengan dinas lingkungan hidup agar proses pelibatan masyarakat dalam mengelola sampah dapat lebih optimal khususnya dalam menghadapi berbagai kendala yang muncul. Adanya bank sampah ini juga memberikan dampak yang baik dari sisi kesehatan, sosial ekonomi, pendidikan dan kemitraan.Simpulan: Kegitan Bank Sampah difokuskan pada pengelolaan sampah dengan melibatkan masyarakat. Kendala operasional yang dialami Bank Sampah Alam Lestari berasal dari internal dan eksternal. Dampak positif  dari kegiatan bank sampah adalah dampak kesehatan, sosial ekonomi, pendidikan dan mitra/stacholder.  Dampak negatif dari kegiatan bank sampah yaitu sarana prasarana yang minim dan adanya timbunan sampah di bank sampah. ABSTRACT Title: Waste Bank Management Through Rumah Pilah Alam Lestari in Ceme Hamlet, Bantul Regency, YogyakartaBackground: Garbage is an environmental problem that still occurs in DIY. Bantul Regency in 2020 contributed 526.08 tons of waste/day, while the capacity of Piyungan TPS can only accommodate about 500 tons/day. One of the efforts implemented by the local government is to apply waste management regulations at waste banks. The waste bank is one of the important points in an effort to reduce the waste problem in DIY. The business processes carried out by the waste bank are directed at reducing, reusing and recycling waste. This research is aimed at knowing and assessing the management of the Pilah Alam Lestari waste bank in Ceme Hamlet..Method: The research method used is descriptive qualitative. The research instrument used is an observation guide and interviews. The sampling technique used was purposive sampling. The research subjects were the management and customers of the waste bank. Data collection techniques used observation and interview methods.Result : The Alam Lestari Waste Bank involves the surrounding community in carrying out waste management practices. Activities carried out include sorting waste, depositing waste, making compost, making ecoenzymes and making handicrafts from waste. The process of involving the community in managing waste is carried out through socialization and training from waste bank administrators to the community. In addition, the waste bank manager coordinates and cooperates with the environmental service so that the process of community involvement in managing waste can be more optimal, especially in dealing with various obstacles that arise. The existence of this waste bank also has a good impact in terms of health, socio-economics, education and partnerships.Conclusion: Waste Bank activities are focused on waste management by involving the community. Operational constraints experienced by the Alam Lestari Waste Bank come from internal and external sources. The positive impact of waste bank activities was the impact on health, socio-economics, education and partners/stacholders. The negative impact of waste bank activities was minimal infrastructure and the presence of piles of garbage in the waste bank..  
Hubungan Antara Kesehatan Lingkungan dengan Kejadian Stunting di Wilayah Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman Dewi Mustika Khoirun Nisa; Tri Wahyuni Sukesi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 21, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.21.2.219-224

Abstract

Latar Belakang: Kekurangan nutrisi selama seribu hari pertama kelahiran dapat menyebabkan terjadinya stunting. Kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik terganggu, penurunan kognitif, motorik dan performa kerja anak menurun. Sanitasi lingkungan yang buruk merupakan faktor tidak langsung yang dapat meningkatkan kemungkinan stunting. Kondisi lingkungan yang tidak sehat sebagai pemicu penyakit yang akhirnya dapat menurunkan status gizi balita. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara kesehatan lingkungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Kalasan.Metode: Jenis rancangan penelitian desain observasional analitik dengan desain case control. Perbandingan yang digunakan adalah 1:1. Populasi penelitian adalah ibu dengan balita usia 12-59 bulan di Puskesmas Kalasan. Total sampling digunakan untuk mengambil sampel kasus. Sampel kontrol diambil dengan menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan data dianilisis menggunakan uji chi square.Hasil: Hasil menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara sumber air bersih (p value=1,000; OR=1,000 (CI 0,56-17,41), kualitas fisik air bersih (p value=1,000; OR=0,47 (CI 0,04-5,72), kepemilikan jamban (p value=1,000; OR=1,31 (CI 0,31-5,53), dan kebiasaan cuci tangan (p value=1,000; OR=1,000 (CI 0,20-4,88) dengan kejadian stunting.Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara kesehatan lingkungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Kalasan. ABSTRACT Title: Relationship Between Environmental Health And Stunting in The Kalasan Health Center, Sleman Regency.Background: Lack of nutrition during the first thousand days of birth can cause stunting. This condition can affect impaired physical development, decreased cognitive, motor and work performance of children. Poor environmental sanitation is one of the indirect factors that causes stunting. Unhealthy environmental conditions as a trigger for diseases that can ultimately reduce the nutritional status of toddlers. Aimed of this study was to determine the relationship between environmental health and the incidence of stunting at the Kalasan Health Center.Method: Case control design is used in this study. The comparison used is 1:1. The study population was mothers with toddlers aged 12-59 months at the Kalasan Health Center. Total sampling is used to take case samples. Control samples were taken using simple random sampling. The research instrument was a questionnaire and the data were analyzed using the chi square test..Result: The results showed that there was no significant relationship between clean water sources (p value=1,000; OR=1,000 (95% CI 0,56-17,41), physical quality of clean water (p value=1,000; OR=0,47 (95% CI 0,04-5,72), latrine ownership (p value=1,000; OR=1,31 (95% CI 0,31-5,53), and hand washing habits (p value=1,000; OR=1,000 (95% CI 0,20-4,88) with the incidence of stunting.Conclusion: There is no  direct relationship between environmental health and stunting in the Kalasan Public Health Center Sleman Regency.
Hubungan antara Kesehatan Lingkungan dengan Gangguan Emosional Tri Wahyuni Sukesi; Sulistyawati Sulistyawati; Ummul Khair; Surahma Asti Mulasari; Fatwa Tentama; Fanani Arief Ghazali; Herman Yuliansyah; Lu’lu’ Nafiyati; Bambang Sudarsono
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 22, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.22.2.128-133

Abstract

Latar Belakang : Gangguan kesehatan jiwa saat ini semakin meningkat di Indonesia khususnya di Yogyakarta. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi rumah tangga di DIY yang melaporkan anggota rumah tangganya mengalami gangguan jiwa berat atau psikosis adalah 10,65 per 1000 rumah tangga. Data ini meningkat signifikan dibandingkan data Riskesdas tahun 2013 yang hanya 2,3 per 1000 rumah tangga. Jumlah kasus gangguan jiwa di DIY cukup jauh di atas angka nasional yaitu 7 dari 1000 rumah tangga. Kesehatan lingkungan dan sosial ekonomi merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya gangguan jiwa. Kondisi lingkungan yang tidak sehat, kondisi sosial dan ekonomi yang rendah dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan jiwa. Metode: Cross sectional merupakan metode yang digunakan, dengan teknik purposive sampling dan menggunakan uji chi-square. Kegiatan diawali dengan sosialisasi kepada mitra kemudian dilanjutkan dengan penelitian yang dilakukan pada tanggal 30 September hingga 17 Oktober 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden. Hasil: Distribusi frekuensi responden pada variabel gangguan emosi sebanyak 48,9%. Variabel pemenuhan kebutuhan dasar 68,9%, komponen rumah yang tidak terpenuhi 80%, fasilitas sanitasi sanitasi yang tidak terpenuhi 64,4%, perilaku penghuni yang tidak baik 46,7% dan rumah sehat tidak terpenuhi 53,3%. paling banyak, yaitu komponen. Hasil uji bivariat tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi lingkungan dengan gangguan emosi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai P lebih dari 0,05.Simpulan: Tidak ada hubungan antara gangguan emosi dengan kondisi lingkungan dan ekonomi ABSTRACT  Title : Relationship Between Environmental Health and Emotional DisordersBackground : Mental health disorders are currently increasing in Indonesia, especially in Yogyakarta. Based on the results of Riskesdas 2018, the prevalence of households in DIY that reported their household members with severe mental disorders or psychosis was 10.65 per 1000 households. This data increased significantly compared to the data from Riskesdas in 2013 which was only 2.3 per 1000 households. The number of mental health cases in DIY is quite far above the national figure of 7 out of 1000 households. Environmental health and socioeconomic are one of the triggering factors for mental disorders. Unhealthy environmental conditions, low social and economic conditions can trigger mental health disorders. Methods: The method used is cross sectional with purposive sampling technique and using chi-square test. The activity began with outreach to partners and then continued with research conducted from September 30 to October 17, 2022 with a total sample of 45 respondents. Result: The frequency distribution of respondents to the emotional disturbance variable was 48.9%. Variable fulfillment of basic needs was 68.9%, housing components were not fulfilled 80%, sanitation facilities was not fulfilled 64.4%, occupant behavior was not good 46.7% and healthy homes was not fulfilled 53.3%. The bivariate test showed that there was no significant relationship between environmental conditions and emotional disturbances. This is indicated by a P value of more than 0.05.Conclusion: There was no relationship between emotional disorders with environmental and economic conditions
Co-Authors - Sulistyawati Adam Abdul Malik Adelia Adelia Adelia Saharani Afifah Nur Salsabila Ahmad Fanani Ghazali Anisah Anisah Arfiani Nur Khusna Arihni Arihatal Jannah Ariko Efendi Arkana Januarti Atikah Mulyawati Azizah Irjayanti Azizan Umi Hamilda Bahtiar Wilantara Bambang Sudarsono Bambang Sudarsono Betty Epy Andani Budi Aji Cincin Tri Astuti Desta Risky Kusuma Deta Amelia Hasri Dewi Mustika Khoirun Nisa Dita Nurhaifah Dyah Ayu Puspita Sari Dyah Suryani Efendi, Ariko Elsa Nurdyah Puspitarini Fanani Arief Ghazali Fanani Arief Ghozali Fanani Arief Ghozali Fanani Arief Ghozali Fanani Arif Ghozali Fatwa Tentama Hapsari, Sekarsih Dyah Herman Yuliansyah Herman Yuliansyah Herman Yuliansyah Herman Yuliansyah Herman Yuliansyah Herman Yuliansyah Herman Yuliansyah Herman Yuliansyah Herminarto Sofyan Hidayat, Muhammad Syamsu Indriani, Nur Safani Irjayanti, Azizah Isna Rahma Maurizka Ita Latiana Damayanti Kahar, Mir Vindahati Linda Putri Darwamati Lu&#039;lu&#039; Nafiati Lu&#039;lu&#039; Nafiati Lu'lu' Nafiati Lu'lu' Nafiati Lu'lu' Nafiati Lu'lu' Nafiati Lu’lu’ Nafiati Lu’Lu’ Nafiati Lu’lu’ Nafiyati Lu’lu’ Nafiyati Malik, Adam Abdul Maulana, Muchsin Maurizka, Isna Rahma Mir Vindahati Kahar Muchsin Maulana Nur Safani Indriani Prabandari Listyaningrum Pratiwi, Ratih Dian Putri Anisa Widyastuti Putri Anisa Widyastuti Ratih Dian Pratiwi Rika Yulianti Fitri Rokhmayanti Rokhmayanti Santi Santi Santi Santi Santri, Ichtiarini Nurullita Sari, Dyah Ayu Puspita Sekarsih Dyah Hapsari Siska Handayani Siska Handayani Siti Kurnia Widi Hastuti Siti Nurhayati Sitti Nur Djannah Sitti Nur Djannah Siwi Pramatama Mars Wijayanti Siwi Pramatama Mars Wijayanti Subardjo Sudarsono, Bambang Sulistyawati Sulistyawati Sulistyawati Sulistyawati Sulistyawati Supriyati Supriyati Surahma Asri Mulasari Surahma Asti M Surahma Asti Mulasari Surahma Asti Mulasari Surahma Asti Mulasari Surahma Asti Mulasari Surahma Asti Mulasari Surahma Asti Mulasari Theresia Aprilia Girsang Tribaskoro Tunggul Satoto Ulinnuha Yudiansa Putra Ummul Khair Vicky Dita Ambarwati Wan Nur Syamilah Wan Ali Wegig Pratama Wijirahayu, Sucinah Yeni Yuliani Yohannes Didik Setiawan Yuli Patmasari