Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA RAK BILANGAN UNTUK MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR Sulianto, Joko
978-602-7561-892
Publisher : Program Studi S3 Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.599 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan media rak bilangan dapat mencapai ketuntasan belajar, untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan media rak bilangan dapat meningkatkan hasil belajar, untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar dengan menggunakan media rak bilangan dan pembelajaran konvensional. Penelitian dilatarbelakangi oleh banyak siswa yang mengalami kesukaran dalam memahami pelajaran matematika khususnya pada materi penjumlahan. Oleh karena itu, perlu penerapan media pembelajaran rak bilangan sebagai salah satu media yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Srondol Kulon 02. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan media rak bilangan untuk kelas II sekolah Dasar, metode pengambilan data dengan menggunakan metode tes dan metode observasi. Sedangkan untuk analisis data ketuntasan belajar digunakan uji one sample t-test, sedangkan untuk hasil belar menggunakan uji-t. Berdasarkan data hasil validasi instrumen media rak bilangan diperoleh nilai 82,17 berdasarkan kategorisasi media rak bilangan baik, data hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 83,91 dan kelompok kontrol 73,91. Berdasarkan uji kesamaan varian diperoleh Fhitung 0,978 dengan sig.0,327>0.05 artinya varian kedua kelompok sama, berdasarkan uji thitung = 3,085 dengan nilai sig.0,003<0,05 artinya bahwa hasil belajar kedua kelompok berbeda, dapat disimpulkan pembelajaran dengan media rak bilangan lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.
Keefektifan Model Pembelajaran Kontekstual dengan pendekatan open ended dalam aspek penalaran dan pemecahan masalah pada materi segitiga di kelas VII. Sulianto, Joko
MALIH PEDDAS Vol 1, No 1/ Juli (2011): MALIH PEDDAS
Publisher : MALIH PEDDAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak The Education Unit Level Curriculum states that problem solving, reasoning is the goal of learning mathematics elementary, junior high school and vocational school in addition to goals related to understanding the concept, this is contrary to the conditions of teachers who assume that the final answer to these problems is the main goal in learning , the procedure less students in solving the problems noted by teachers as too oriented to the truth of the final answer. Such conditions require the learning of mathematics with emphasis on problem-solving process. This study is an experimental study to analyze the effectiveness of contextual learning with open-ended approach in reasoning and problem-solving aspect of the triangle of material in class VII. Issues that were examined: 1) Do students who get contextual learning with open-ended approach can achieve exhaustiveness learn?, 2) Does problem-solving skills of students who get contextual learning with open-ended approach is better than in students with learning expository method?, 3) Is the reasoning that students can reach the criterion was after getting contextual learning with open-ended approach?. The study population was all students in grade VII Kesatrian SMP 2 Semarang. The sample study was graders VIIa as an experimental class and grade students VIIE as a control class. The variables studied are the reasoning and problem-solving. Data obtained from the documentation, testing and observation. The data obtained were analyzed using average test, correlation, analysis dwifaktor, and t-test. Results showed that students can achieve exhaustiveness study with an average of 73.31, t value = 3.137 with p value = 0.003 <0.05 means that student learning outcomes are significantly> 65. Reasoning students showed 33.33% of students have demonstrated high reasoning, 38.88% students have a reasoning being, and 27% of students have low reasoning sig later than table value 0.000 <0.05 with a mean value of r = 0.745 reasoning and problem solving has ties are very strong at 74.5%. Problem-solving abilities of students with contextual learning and open ended approach is different from expository teaching classes, based on the t test with a test value 0.030 p value <0.05. Average problem solving abilities of students reached 73.3 while the control class 65, 83 meaning that the average problem solving abilities of students in a class of contextual learning with open-ended approach is better. Then seen from the test value v dwifaktor test value 0.178 means not different problem-solving skills of students seen from the top, the middle and bottom groups. Concluded that the contextual learning with open-ended approach in reasoning and problem-solving aspect of the triangle of material in class VII learn effectively and achieve completeness. Keywords: Effectiveness, contextual learning, open ended, reasoning, problem-solving.
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Kreativitas Siswa pada materi Matematika di Sekolah Dasar dengan Pembelajaran Pemecahan Masalah Mandarsary, Ryky; Sulianto, Joko
MALIH PEDDAS Vol 1, No 1/ Juli (2011): MALIH PEDDAS
Publisher : MALIH PEDDAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Kreativitas Siswa pada materi Matematika di Sekolah Dasar dengan Pembelajaran Pemecahan Masalah. Sistem pembelajaran matematika dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan keaktifan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pada tulisan ilmiah ini bertujuan untuk mendiskripsikan Pembelajaran pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa.k Kreativitasannya, Kreativitas dapat menciptakan situasi yang baru, tidak monoton dan menarik sehingga siswa akan lebih terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa. Karena Konsep dasar dan karakteristik Pembelajaran pemecahan masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Kata Kunci: Pemecahan Masalah, matematika, aktivitas, kreativitas
PEMBELAJARAN DIRECT INTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MATERI PERNAPASAN PADA SISWA KELAS V SDN 2 TIGAJURU KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA Djariyo, Djariyo; Sulianto, Joko; Jumiati, Jumiati
MALIH PEDDAS Vol 2, No 1/ juli (2012): malih peddas
Publisher : MALIH PEDDAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembeljaran secara umum, secara khusus bertujuan antara lain sebagai berikut: untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran Direct Instruction, aktivitas siswa dan kemampuan guru dalam pengelolaan pembealjaran IPA materi pernapasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran Direct Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai analisis data diketahui nilai rata-rata pada siklus I: 58,5 Siklus II: 73,5 menjadi 81,5 pada siklus III. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat, dari hasil siklus I mendapat skor rata-rata 1,5 kriteria kurang, pada siklus II mendapat skor rata-rata 2,5 kriteria cukup baik, dan pada siklus III mendapat skor rata-rata 3,6 kriteria sangat baik. Kemapuan guru dalam mengelola pembelajaran mengalami peningkatan pada tiap siklus. Terlihat dari dari siklus I rata-rata kemampuan guru cukup yaitu 2,5 menjadi 3,4 pada siklus II dalam kriteria baik dan pada siklus III meningkat menjadi 3,7 dengan kriteria sangat baik.Kata kunci : Direct Instruction , hasil belajar
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MATERI BILANGAN BULAT KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI SUMBEREJO I KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2011/2012 Sulianto, Joko; Eka S, Ervina; Kurnia Dewi, Fika
MALIH PEDDAS Vol 2, No 1/ juli (2012): malih peddas
Publisher : MALIH PEDDAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Di SDN Sumberejo I terdapat di daerah pedesaan, oleh karena itu mempengaruhi pola pikir dan perilaku siswanya. Dalam pembelajaran matematika oleh guru dan siswanya tidak aktif. Dikarenakan guru tidak menggunakan model pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi membosankan. Tujuan penelitian yaitu siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan model pembelajaran Jigsaw, hasil belajar siswa dapat meningkat melalui model pembelajaran Jigsaw, dan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Jigsaw. Metodologi Penelitian meliputi subyek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Sumberejo I Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2011/ 2012, tempat penelitian di kelas IV SDN Sumberejo I Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, variabel penelitian ada dua yaitu variabel bebas adalah pembelajaran matematika dengan Kooperatif tipe Jigsaw dan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa, teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, dan tes formatif siswa, metode analisis data meliputi analisis instrumen tes dengan uji validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran tes, sedangkan teknik analisis data dengan cara menghitung ketuntasan individu dan kelompok, hasil belajar siswa, dan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Dari analisis hasil belajar yang dicapai oleh siswa, pada pembelajaran siklus I diketahui nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 100, dengan nilai rata-rata kelas 56,67. Siswa yang tuntas dengan nilai KKM 65 ada 11 siswa atau 36,7% dan siswa yang tidak tuntas ada 19 siswa atau 63,3%. Berdasarkan data pengamatan yang telah dilakukan pada siklus I perlu adanya perbaikan pembelajaran pada siklus II. Dari analisis hasil belajar yang dicapai oleh siswa, pada proses perbaikan pembelajaran pada siklus II diketahui nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rata-rata kelas 70. Siswa yang tuntas dengan nilai KKM 65 ada 19 siswa atau 63,3% dan siswa yang tidak tuntas ada 11 siswa atau 36,7%. Berdasarkan data pengamatan yang telah dilakukan pada siklus II perlu adanya perbaikan pembelajaran pada siklus III. Dari analisis hasil belajar yang dicapai oleh siswa diketahui nilai terendah adalah 60 dan nilai tertinggi adalah 100 dengan nilai rata-rata kelas adalah 78,33. Siswa yang tuntas dengan nilai KKM 65 ada 27 siswa atau 90% dan siswa yang tidak tuntas ada 3 siswa atau 10%. Berdasarkan data pengamatan yang telah dilakukan pada siklus III diketahui bahwa siswa siswa dapat mencapai KKM, hasil belajar siswa dapat meningkat, dan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Jigsaw.KATA KUNCI: hasil belajar siswa, Jigsaw
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATERI GAYA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD MUHAMADIYAH 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2011/2012 Sulianto, Joko; Untari, Mei Fita Asri; Jannah, Nurul Milatul
MALIH PEDDAS Vol 2, No 1/ juli (2012): malih peddas
Publisher : MALIH PEDDAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru bahwa sebagian besar siswa memiliki daya serap dalam menerima pelajaran IPA dengan rata-rata kelas 62 dan masih ada siswa yang kesulitan dalam memecahkan masalah berupa soal, sedangkan KKM untuk kelas IV adalah 65. Permasalahan pokok yang dibahas adalah (1) Apakah pembelajaran dengan media gambar dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa kelas IV pada materi gaya?, (2) Apakah dengan penggunaan media gambar siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada materi gaya?, (3) Bagaimanakah munculnya nilai sertaan yang diperoleh siswa kelas IV dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada materi gaya?. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah” penggunaan media gambar pada materi gaya di kelas IV dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah belajar siswa, penggunaan media gambar pada materi gaya pada kelas IV dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan nilai 65, dan pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada materi gaya dapat memunculkan nilai sertaan bagi siswa kelas IV Semester II SD Muhammadiyah 1 Semarang Tahun Ajaran 2011/2012”. Metode penelitian tindakan kelas (PTK) digunakan untuk mengatasi rendahnya kemampuan memecahkan masalah belajar siswa yang dilakukan secara tiga siklus. Penelitian ditujukan siswa kelas IV semester II SD Muhammadiyah 1 Semarang Tahun Ajaran 2011/2012 sejumlah 14 siswa yaitu 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Data penelitian diperoleh dengan metode observasi, dokumentasi, dan teknik tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Hasil analisis menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada materi gaya dapat meningkatkan memecahkan masalah dengan nilai rata-rata pada siklus I adalah 73,21 , siklus II 79,76, dan siklus III menjadi 88,09. Sedangkan kriteria ketuntasan belajar siswa dapat mencapai nilai KKM pada setiap siklusnya, siklus I ketuntasan klasikal 78%, siklus II 93%, dan siklus III 100%. Kemudian prosentase nilai sertaan yang muncul pada siklus I adalah 69,19%, siklus II adalah 79,01%, dan siklus III adalah 85,93%. Hal ini menunjukkan bahwa pada nilai sertaan siswa mengalami perubahan menjadi lebih baik disetiap pembelajarannya. Saran dari penulis untuk teman sejawat dalam lingkup sekolah. Dalam mengatasi hasil belajar yang rendah, diharapkan guru selalu melakukan tindakan untuk memperbaiki hasil belajar dalam pembelajaran.KATA KUNCI: daya serap, media gambar,memecahkan masalah
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KENAMPAKAN GEJALA ALAM SISWA KELAS VI SD Lestari, Sri; Sulianto, Joko
MALIH PEDDAS Vol 2, No 2/ Desember (2012): malih peddas
Publisher : MALIH PEDDAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah pembelajaran IPA dengan model Inkuiri dapat mencapai ketuntasan belajar pada siswa kelas VI SD Negeri Gabahan 01 Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang ?, (2) Apakah pembelajaran IPA dengan model Inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VI SD Negeri Gabahan 01 Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang?, (3) Apakah melalui model pembelajaran Inkuri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kerugian-kerugian kenampakan alam kelas VI SD Negeri Gabahan 01 Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang?Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui ketuntasan belajar siswa, (2) mengetahui peningkatan aktivitas siswa dan (3)mengetahuipeningkatan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Gabahan 01 Kecamatan Semarang Tengah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Inkuiri dalam menggunakan media alam sekitar tentang kerugian-kerugian kenampakan alam.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.Data hasil penelitan diperoleh dengan cara dokumentasi, tes dan observasi.Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I menunjukan (1) ketuntasan belajar klasikal mencapai 40%, (2) keaktifan siswa mencapai 61%, (3) rata-rata hasil belajar 61,5 . Pada siklus II menunjukan (1) ketuntasan belajar klasikal mencapai 67%, (2) keaktifan siswa mencapai 74%, (3) rata-rata hasil belajar 69,7. Pada siklus III menunjukan (1) ketuntasan belajar klasikal mencapai 90%, (2) keaktifan siswa mencapai 82%, (3) rata-rata hasil belajar 86,1. Jadi prestasi hasil belajar dan keaktifan siswa pada siklus I, II dan III mengalami peningkatan tiap siklusnya.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (1) Pembelajaran dengan model Inkuiri dapat mencapai ketuntasan belajar (2) Pembelajaran dengan model inkuiri dapat meningkatkatkan aktivitas belajar, (3) Pembelajaran dengan model Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi kerugian-kerugian kenampakan alam pada siswa kelas VI SD Negeri Gabahan 01 Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang. Dengan naiknya minat belajar siswa maka diikuti pula dengan hasil belajar dan keaktifan siswa.Kata kunci: aktivitas, hasil belajar, inkuiri dan minat belajar.
The Implementation of Hand-Puppets as a Storytelling Media To The Students’ Language Skills and Characters (An R&D on the Second Grader of Sdn 6 Karangasem Batang Central Java Indonesia) Sulianto, Joko; Yulianti, Fitri
Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education Vol 1, No 1 (2016): Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education
Publisher : Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.864 KB)

Abstract

Teaching bahasa to elementary school students has important role in building attitudes, habits, and basic abilities to develop their language skills.  Story telling is a part of it. The story teller must have good performance of voice, intonation, and mimic, so that the listeners can understand and enjoy the performance. The story tellers must be supported by appropriate media; they are hand puppets.  The objective of this study is to know the implementation of hand-puppets as a story telling media to support students’ language skills and character building of the second graders of SDN 6 Karangasem Batang.  It is an R and D research. The data were collected by observing, interviewing teacher, giving tests, and taking documentations. Based on the data, hand-puppets can be used to increase students’ language skills in retelling story. Those data were shown by students’ active participation during the learning process and their interest, enthusiasm, and brave in retelling story in front of their classmates.  There were 10 students who joined in retelling story activity actively in “Pembelajaran I”. The numbers of students were increased in “Pembelajaran II”; there were 17 students. The media can also be used as an alternative teaching media to build students’ positive characters that made them easily understand and catch the moral value of each story. The researchers suggest to the teachers to create some more interesting media that make the students more fun and interested in joining the learning process.
Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar pada Pembelajaran Matematika Kurikulum 2013 Azizah, Mira; Sulianto, Joko; Cintang, Nyai
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 35, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v35i1.13529

Abstract

Pembelajaran Matematika tidak hanya sekadar mengajarkan konsep-konsep Matematika dan menuntut siswa hanya menjawab pertanyaan dengan benar, namun perlu mendorong siswa untuk mampu berpikir kritis. Berpikir kritis dalam pembelajaran Matematika diperlukan sebagai proses dalam pemecahan masalah. Kurikulum 2013 memfasilitasi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir kritis tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Matematika di sekolah dasar yang menjadi pilot project Kurikulum 2013 di Kota Semarang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis siswa secara kualitatif berdasarkan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan wawancara. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis kualitatif berdasarkan indikator berpikir kritis yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa terbagi menjadi empat kategori, yaitu siswa yang termasuk kategori sangat kritis 42,2%; kritis 44,3%; tidak kritis 10,3%; dan sangat tidak kritis 3%. Simpulan dalam penelitian ini adalah mayoritas siswa sekolah dasar pilot project di Kota Semarang sudah mampu berpikir kritis dalam pembelajaran Matematika.
PROFIL CERITA ANAK DAN MEDIA BONEKA TANGAN DALAM METODE BERCERITA BERKARAKTER UNTUK SISWA SD Sulianto, Joko; Untari, Mei Fita Asri; Yulianti, Fitri
Mimbar Sekolah Dasar Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53400/mimbar-sd.v1i2.872

Abstract

Storytelling activities for students is a core activity that is identical to their world. In storytelling, there is the emotional closeness between students and storyteller. In this case the teachers and parents. Storytelling is a joint activity between listening activities, talking, imagining, filled with empathy closeness between the two sides. Criteria are children's stories (1) spoken / narrated by an adult, (2) figure old man and children, if any adult figure as a transmitter of right and wrong behavior, (3) themed adventure, mystery / magic, and helping , (4) the background story can be found in the place of children in real life (field, mountains, fields, markets, and home), (5) grooved / storyline straight or coherent, (6) the type of story comes from true story or a story inspired by a true story, and (7) the mandate must contain positive values. Children will imagine it as background, character, and conflict as if real or close to the child. Media Boneka Tangan appropriate to the needs of students and teachers is a medium hand puppets made of flannel and cotton fabric, medium-sized or according to the size of the hand, and has a bright color so attractive. Keywords: profiles of children's stories, media boneka tangan, elementary students.