Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ACTIVITY TEST OF ALOE VERA PEEL EXTRACT (ALOE VERA) GEL WITH RABBIT’S (Orycctolagus Cuniculus) COMBUSTIO (MINOR BURNS) Yusuf, Anna Lesmanasari; Nugraha, Davit; Wahlanto, Panji; Indriastuti, Marlina; Lestari, Nina Indri
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Aloe vera skin plants contain lots of flavonoids, tannins, saponins, polyphenols and steroids. Aloe vera is known to be efficacious as boils, bruised skin, chapped, blisters, hair loss, hemorrhoids, sore throat and can treat conbustio. Sticky material found in the of aloe vera peel can prevent infection in burns. Sticky material found in the skin of aloe vera can prevent infection in combustio. In the past, the use of aloe vera peel as a medicine for combustio is by applying a slimy leaf to the wound until the mucus covers the entire wound.  Aloe vera peel  to heal combustio can be facilitated by making dosage forms such as gel. Gel is usually used as a drug for the topical . Objectives  This study aims to determine the effect of aloe vera peel extract gel on healing combustio (minor burn) in rabbits. Methods  This research is an experimental laboratory study, tested on rabbit combustio(minor burn). Results:   Healing combustio formulation of aloe vera peel extract 5% as much as 90%, the formulation of aloe vera extract 10% as much as 93.3% and the formulation of aloe vera peel extract 15% as much as 86.7%. Conclusions and suggestions: :  Aloe vera peel extract gel formulation with 5%, 10% and 15% concentration can accelerate the drying of combustio (minor burns). It is recommended to test with other dosage forms such as ointments, lotion or creams.
PENGARUH EDUKASI MENGGUNAKAN BOOKLET TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI SALAH SATU KLINIK DAERAH SIDAREJA Indriastuti, Marlina; R, Susan Sintia; Shodiq, Muhammad Jafar; Yusuf, Anna L; Nugraha, Davit; Wahlanto, Panji
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Penyakit hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan serius. Pada tahun 2011 Badan Kesehatan Dunia menyebutkan 50%-70% pasien tidak patuh terhadap obat antihipertensi. Rendahnya kepatuhan minum obat akan menyebabkan tekanan darah tidak terkontrol yang dapat meningkatkan risiko komplikasi. Tahun 2015 WHO menyebutkan bahwa penduduk Indonesia dengan usia 18 tahun ke atas akan mengalami hipertensi sebesar 23,8%. Tujuan: Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi melalui booklet terhadap kepatuhan minum obat pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan one group pre/post test. Penelitian dilakukan terhadap satu kelompok responden, kemudian diberikan intervensi edukasi media booklet dan diukur kembali. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara berdasarkan kuesioner yang telah valid dan reliabel. Hasil: Hasil uji statistik Wilcoxon menunjukkan  perubahan signifikan terhadap tingkat kepatuhan pasien hipertensi sebelum dan sesudah pemberian edukasi dengan booklet (p<0,05).  Simpulan dan Saran : Pemberian booklet pada pasien hipertensi sebagai edukasi dapat meningkatan kepatuhan minum obat di salah satu klinik di Sidareja. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada kepatuhan pasien Hipertensi dengan cara edukasi yang berbeda dan cakupan area yang lebih luas.
INHIBITION TEST OF CUCUMBER’S WATER (Cucumis Sativus L) ON THE GROWTH STHAPYLOCOCCUS AUREUS BACTERIA WITH DISK CAKRAM METHOD panji wahlanto; marlina indriastuti; desi karningsih; anna lesmana yusuf; davit nugraha
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Backgrund : Staphylococous aureus infection can cause serious and life-threatening illness if it enters the bloodstream, for example meningitis, endocarditis, and species. Staphylococcus aureus is a very serious problem because of the increased resistance of these bacteria to various types of antibiotics, due to their  inappropriate use. So we need a natural alternative therapy as an antibiotic using cucumber juice. Objectives : The study aims to determine the inhibition of cucumber juice at various concentrations on the growth of Sthapylococcus Aureus. Methods  : Test method for antibacterial inhibition using concentrations of 40%, 60%,80% and using positive control and negative control. Results :   in general cucumber juice have moderate inhibitory ability on the growth of Staphylococcus aureus bacteria, and the most effective concentration is 80%. Conclusions and suggestions : Systemic infection of Staphylococcus aureus cannot be described with the profile of this study, need another research profile that can explain it.
EVALUASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF EKSTRAK LIDAH BUAYA DENGAN BASIS POLIVYNIL ALKOHOL: EVALUASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF EKSTRAK LIDAH BUAYA DENGAN BASIS POLIVYNIL ALKOHOL Marlina Indriastuti
JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMU- ILMU KEPERAWATAN, KEBIDANAN, FARMASI DAN ANALIS KESEHATAN, SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 7 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v7i2.75

Abstract

Aloe vera is a potential natural ingredient that can be used as a cosmetic ingredient because it has antioxidant properties and nutrients that are good for the skin. The purpose of this study was to determine the effect of differences in PVA concentrations as a basis for evaluating peel off gel mask preparations.The type of research to be carried out is experimental research. The sample that will be used is the extract of aloe vera meat (aloe vera). The peel off mask formulation from aloe vera extract was made from 3 formulas with different concentrations of PVA, namely 10%, 15%, and 20%. After that, a physical evaluation of the gel exfoliating mask preparation was carried out which included the organoleptic test, viscosity, pH test, spreadability, and drying time. The evaluation data will be analyzed statistically using one way analysis of variance (ANOVA). The results showed that differences in the concentration of PVA in each formula could affect the viscosity value and the drying time of the preparation. It can be concluded that the formula that meets the standards is formula I with a concentration of 10%.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN EFEK SAMPING OBAT TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS SUKARATU TASIKMALAYA: THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND SIDE EFFECTS OF MEDICINE ON TREATMENT COMPLIANCE IN TUBERCULOSIS PATIENTS IN PUSKESMAS SUKARATU TASIKMALAYA Nia Kurniasih; Nina Muthoharoh; Nurhidayati Harun; Siti Rahmah Kurnia Ramdan; Marlina Indriastuti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i2.301

Abstract

Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di dunia. Pada tahun 2019 sekitar 1,4 juta penduduk dunia meninggal karena Tuberkulosis. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan Tuberkulosis merupakan hambatan penting dalam pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis. Kepatuhan yang buruk dapat menyebabkan penyakit menular yang berkepanjangan, resistensi obat, kekambuhan ulang dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan efek samping obat terhadap kepatuhan pengobatan pasien Tuberkulosis di Puskesmas Sukaratu, Tasikmalaya. Metode yang       digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan  responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 23 responden dari total 31 responden (74,2%) dan responden  yang mengalami efek samping obat sebanyak 24 responden dari total 31 responden (77,4 %). Sebagian besar responden memiliki tingkat kepatuhan sedang yaitu sebanyak 22 responden (71,0%). Pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan pasien Tuberkulosis dengan nilai p-value sebesar 0,046 < 0,05 dan terdapat hubungan terjadinya efek samping obat dengan kepatuhan pengobatan pasien Tuberkulosis dengan nilai p-value sebesar 0, 010 < 0,05.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI AIR PERASAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus: ANTIBACTERIAL ACTIVITIES OF PEPAYA JUICE (Carica papaya L.) ON THE GROWTH OF Staphylococcus aureus BACTERIA Davit Nugraha; Anna L. Yusuf; Veri Nugraha; Panji Wahlanto; Marlina Indriastuti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.470

Abstract

Bakteri Staphylococus aureus merupakan bakteri patogen dan dapat menyebabkan infeksi mulai dari infeksi kulit ringan sampai dengan infeksi sistemik. Sebagian besar pada awal mulanya Staphylococus aureus peka terhadap penisilin, namun setelah meluasnya penggunaan penisilin ditemukan 65% sampai 85% Staphylococus aureus menghasilkan beta laktamase sehingga menjadi resisten terhadap penisilin G.  Hal tersebut diatas mendorong pengobatan alternatif yang aman dan tidak menimbulkan resistensi untuk menanggulangi infeksi bakteri Staphylococus aureus.  Perasan buah pepaya sering terdengar penggunaan dimasyarakat untuk pengobatan jerawat secara turun temurun, ini dimungkinkan perasan buah pepaya mempunyai efek anti bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya hambat air perasan buah papaya (Carica Papaya L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode pengujian daya hambat pada air perasan buah papaya menggunakan metode difusi agar dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%. Air perasan buah pepaya pada penelitian ini mempunyai kemampuan daya hambat yang sedang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, serta konsentrasi yang paling efektif sebesar 60%.
VARIASI FORMULA SEDIAAN FACEMIST EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) DAN PENGARUHNYA PADA PENINGKATAN KELEMBABAN WAJAH : FACEMIST ETHANOL EXTRACT OF MORINGA LEAVES (Moringa oleifera L.) FORMULA VARIATIONS AND EFFECTS ON FACIAL MOISTURE IMPROVEMENT Marlina Indriastuti; Nurhidayati Harun; Oktapiana Rismaya; Nia Kurniasih; Anna L Yusuf; David Nugraha
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.655

Abstract

Facemist adalah produk perawatan kulit wajah berbentuk spray yang diformulasikan untuk membuat kulit lebih segar,  lembab dan dapat digunakan untuk mencegah paparan radikal bebas dari polusi udara. Facemist termasuk salah satu kosmetika yang digunakan untuk merawat dan mempertahankan kondisi kulit wajah. Produk bahan alam untuk perawatan kulit semakin meningkat permintaannya saat ini. Salah satu antioksidan alami terdapat pada daun kelor (Moringa oleifera L.) yang bekerja dengan cara menangkap radikal bebas. Penelitian eksperimental dilakukan dengan memformulasi ekstrak etanol daun kelor menjadi sediaan facemist, uji kelembaban pada kulit wajah baik normal maupun kering dan dilakukan uji cemaran mikrobanya. Variasi formula ekstrak daun kelor yang dibuat 3%, 7%, dan 10%, dari hasil evaluasi sediaan formula terbaik adalah formula D dengan uji cemaran mikroba 2,6 x 102  CFU/ml yang memenuhi standar evaluasi mutu dimana untuk cemaran mikroba tidak boleh lebih dari 103 CFU/ml. Hasil dari penelitian menunjukkan, uji kelembaban facemist pada kulit normal yaitu formula A sebesar 11.76%, B sebesar 12.50%, C sebesar 16.37% dan D sebesar 38.45%. Persen tingkat kelembaban pada kulit kering yaitu formula A sebesar 26.67%, B sebesar 27.00%, C sebesar 28.24% dan D sebesar 30.54%. Maka dapat disimpulkan, formula terbaik adalah formula D dengan hasil uji  kelembaban pada kulit normal 38,45% dan pada kulit kering 30.54% dengan uji cemaran mikroba yang memenuhi persyaratan mutu.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gel Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L.) Dengan Variasi Konsentrasi Carbopol 940 Anna L Yusuf; Davit Nugraha; Panji Wahlanto; Marlina Indriastuti; Rian Ismail; Farah A Himah
Pharmacogenius Journal Vol 1 No 1 (2022): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.913 KB) | DOI: 10.56359/pharmgen.v1i01.149

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Jerawat merupakan penyakit kulit berupa peradangan pada lapisan polisebaseus yang dipicu oleh bakteri Propionibacterium acnes. Salah satu tanaman yang secara empiris dan berdasarkan data ilmiah memiliki khasiat antijerawat adalah buah pare (Momordica Charantia L.). Dalam ekstrak buah pare terkandung flavonoid yang diduga dapat berperan sebagai senyawa aktif sediaan antijerawat. Penelitian ini. Tujuan: untuk memformulasikan sediaan gel ekstrak buah pare dengan perbandingan basis carbopol 940 1,4%, 1,7%, 2% dan melakukan uji evaluasi sediaan gel memenuhi standar. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Evaluasi sediaan gel meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, uji sineresis dan uji cycling test. Data yang diperoleh diolah dalam analisis statistika ANOVA one way dan Krusskal wallis untuk mengetahui adanya pengaruh variasi carbopol 940 dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak buah pare dapat diformulasikan dalam sediaan gel dan memenuhi uji evaluasi sediaan. Ketiga Formulasi memenuhi syarat uji homogenitas hasil yang didapat homogen. Uji Ornanoleptik pada ketiga formulasi didapat hasil bau khas buah pare, warna coklat kekuningan, tekstur kekentalan sedang. Uji pH pada formulasi 1 dan 2 hasil dengan rata-rata pH 6,1 formulasi 3 dan kontrol (+) pH 6. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian bahwa penggunaan carbopol 940 sebagai basis berpengaruh terhadap kestabilan fisik dari viskositas, pH, daya lekat dan daya sebar sediaan gel.
OPTIMASI FORMULA SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.): FORMULA OPTIMIZATION OF EFFERVESCENT GRANULE OF MORINGA LEAF EXTRACT (Moringa Oleifera L.) Marlina Indriastuti; Ayu Fuji Astuti; Anna L Yusuf; Faisal Akbar; Rahmah Kurnia R
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i3.760

Abstract

Daun tanaman kelor (Moringa oleifera L.) sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tanaman obat tradisional yang memiliki kandungan antioksidan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan formulasi, memperbaiki rasa, dan mengevaluasi granul effervescent ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) menggunakan perbedaan variasi konsentrasi sorbitol dengan metode granulasi basah. Evaluasi granul effervescent meliputi uji organoleptik, uji kadar air, uji daya alir, uji sudut diam, uji waktu dispersi, uji pH, dan uji ketinggian buih. Tiga formula yang berbeda divariasi dengan memilih konsentrasi sorbitol yang berbeda yaitu formula 1 dengan konsentrasi sorbitol 0,5%, formula 2 1%, dan formula 3 2%. Evaluasi sediaan menunjukkan formula terbaik adalah formula 3 dengan hasil uji evaluasi fisik formula 3 yaitu, berbentuk serbuk berwarna hijau dengan bau khas daun kelor, kadar air 1,93%, daya alir 7,41 g/s, sudut diam 28,07°, waktu dispersi 72 detik, pH 6,47, dan ketinggian buih 2,6 cm. Hasil dari evaluasi formula 3 dengan konsentrasi sorbitol tertinggi tersebut memenuhi persyaratan. Selain itu, formula 3 juga menghasilkan rasa effervescent yang paling baik, yaitu dengan rasa manis asam dengan sensasi segar. Kata kunci : kelor, granul effervescent, sorbitol, Moringa oleifera
Usability of Mobile Application for Implementing Genetic Counselling Intervention among Thalassemia Patients and Caregivers: A Case Study of Cyber Gen Henri Setiawan; Nur Hidayat; Atun Farihatun; Marlina Indriastuti; Rudi Kurniawan; Andan Firmansyah; Esti Andarini; Yudisa Diaz Lutfi Sandi
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education) Vol 8, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Department of Electronic and Informatic Engineering Education, Faculty of Engineering, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/elinvo.v8i1.55688

Abstract

Utilization of communication and information technology has been widely used in the health sector, especially nursing. As one of the nursing interventions for thalassemia patients and caregivers, genetic counseling is not only done face to face but can use android-based telenursing facilities through the complete features available in the Cyber Gen application. This study aims to measure the usability level of Cyber Gen application as an indirect genetic counseling medium for thalassemia patients. This application was developed with four main services: basic information about diseases, consultation rooms, social support, and direct surveys. This application is built using the Flutter Framework, the Dart programming language, and Cloud Firestore as the database. Usability was measured by using the System Usability Scale in two groups of 30 respondents each with an incidental sampling technique. The usability score shows 81.75 for personal users and 82.25 for counselor users with a 100% readiness level for use. These results indicate that the Cyber Gen application can be used to deliver genetic counseling intervention to thalassemia patients and caregivers.