Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN BERBASIS HOTS Saragih, Mandra; Nasution, Habib Syukri
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.332 KB)

Abstract

Kurikulum 2013 sebagai acuan kegiatan belajar mengajar mengalami beberapa revisi. Hal tersebut membuat guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran seperti yang diamanatkan Kurikulum 2013. Kesulitan tersebut ialah dalam proses pelaksanaan pembelajaran dan penilaian berorientasi keterampilan berfikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS), dan keterampilan ini merupakan salah satu sasaran wajib pemerintah untuk menyiapkan peserta didik menghadapi persaingan indusrti abad 21 atau industri 4.0. Situasi ini membuat pihak sekolah membutuhkan pelatihan khusus dan intensif guna memahamkan guru tentang keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS). Adapun metode yang diberikan pada kegiatan ini adalah menerapkan pola ? In ? On? atau ( In Service dan On Service ). Kegiatan kemitraan masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan Guru dengan pola In-On untuk meningkatkan kualitas  pembelajaran dan penilaian berbasis HOTS dengan memperkenalkan metode metakognitif dan metode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dilokasi sekolah mitra. Setelah dilakukan workshop, secara umum guru di SMP Muhammadiyah telah meningkat kemampuan dalam menyusun soal HOTS. Secara keseluruhan peningkatan mencapai 21, 5%. Workshop ini juga telah menghapus disparitas kemampuan guru dalam menyusun soal. Semua guru telah mampu menyusun indikator pembelajara berdasarkan kata kerja operasional masing-masing ranah pengatahuan dan ranah keterampilan. 
Digital Literation Models Development Based School Culture to Improve Students' Life Skill in the 21st Century Mandra Saragih; Habib Syukri Nst; Rita Harisma; Ismail Hanif Batubara
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 1 (2021): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.746 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i1.362

Abstract

This research aims to develop digital literacy model through a school culture-based. Digital literacy was chosen considering the development of information through digital media. This study used Research and Development (RD). The research step was to collect data and design a product in a literacy model design based on school culture. The components of developing a school culture-based digital literacy model consist of participants, select participants, a digital literacy program in the form of training, the content of digital literacy programs in the form of exercise, media, teaching materials, assessment, program socialization, implementation, evaluation and mentoring. This research is the design of a guideline for implementing a school culture-based digital literacy model that can be used in digital literacy activities in schools.
Desain Model Pembelajaran 4Cs (Creativity, Critical Thinking, Collaboration, Communication) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Hots) Mahasiswa Mandra Saragih; Habib Syukri Nst; Rita Harisma; M Fauzi Hasibuan
EDUTECH Vol 7, No 2 (2021): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/edutech.v7i2.7086

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Merancang model pembelajaran 4Cs (Creative, Critical Thinking, Collaborative, Communicative) Berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) Mahasiswa. Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menerapkan metode penelitian campuran yang mengkombinasikan analisis data kualitatif dan kuantitatif dengan tahapan kegiatan penelitian meliputi studi literatur, studi lapangan, pengumpulan data, analisis data, dan mendesain model pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desaian model pembelajaran 4Cs (Communication, Collaboration, Critical Thinking, dan Creative Thinking) dapat diterapkan sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran berdasarkan feedback yang diberikan oleh ahli. Kelayakan tersebut juga didukung dengan peningkatan persentase keberhasilan belajar mahasiswa yang significant antara pre-test dan post-test pada uci coba skala kecil (20%) dan skala besar (30%) yang menunjukan bahwa model pembelajaran ini layak diimplementasikan dalam kegiatan proses pembelajaran di perguruan tinggi. Dampak yang diperoleh dari penggunaan model tersebut antara lain: (1) Perbaikan proses belajar yang ditunjukkan oleh meningkatnya peranmahasiswa dalam pembelajaran dan membuka peluang bagimahasiswa untuk melakukan kerja ilmiah sebagai bentuk pengalaman belajarnya; serta (2) Perbaikan hasil belajar yang ditunjukkan oleh peningkatan kemampuan pemecahan masalah, penguasaan konsep, dan menumbuhkan kebiasaan bepikir dalam menyikapi masalah. Implementasinya menuntut kesiapan dan keterampilan dosen dalam merencanakan pembelajaran abad 21.
MODEL BATU BASAH (BACA TULISKAN, BACA SAMPAIKAN HASILNYA) UNTUK MENGEMBANGKAN BUDAYA LITERASI SEKOLAH DI SMP NEGERI 13 DAN 14 BINJAI Mandra Saragih; Habib Syukri Nasution
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.632 KB) | DOI: 10.30596/jp.v1i2.1261

Abstract

Kegiatan IbM ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat baca siswa di sekolah, siswa juga mengalami kesulitan untuk menyampaikan hasil bacaannya dalam lisan dan tulisan, dan sekolah kesulitan dalam mengelola kegiatan literasi di sekolah karena belum semua warga sekolah berpartisipasi dalam kegiatan ini.Adapun metode yang ditawarkan pada kegiatan ini adalah dengan menerapkan pola “Batu Basah” yang merupakan akronim dari proses recepetif menjadi produktif yaitu Baca Tuliskan, Baca Sampaikan Hasilnya. Kegiatan program IbM ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pengelolaan kegiatan membaca kepada pengelola perpustakaan dan seluruh guru di lokasi mitra sebagai bagian penting dalam mengembangkan budaya baca ini. Kemudian beberapa siswa turut pula dilatih tentang tips membaca efektif. Di akhir program, sudah terjadi peningkatan minat baca siswa dan menurunnya tingkat kesulitan siswa dalam menyampaikan hasil bacaan. Ditambah lagi pihak sekolah sudah mulai tersistem dalam mengelola kegiatan literasi di sekolah sehingga semua warga sekolah berpartisipasi dalam kegiatan ini, dan sudah memiliki format untuk menyampaikan hasil bacaan baik dalam bentuk lisan dan tulisan.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan Penilaian Berbasis Hots Mandra Saragih; Habib Syukri Nasution
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.058 KB) | DOI: 10.30596/jp.v4i1.6145

Abstract

AbstrakKurikulum 2013 sebagai acuan kegiatan belajar mengajar mengalami beberapa revisi. Hal tersebut membuat guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran seperti yang diamanatkan Kurikulum 2013. Kesulitan tersebut ialah dalam proses pelaksanaan pembelajaran dan penilaian berorientasi keterampilan berfikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS), dan keterampilan ini merupakan salah satu sasaran wajib pemerintah untuk menyiapkan peserta didik menghadapi persaingan indusrti abad 21 atau industri 4.0. Situasi ini membuat pihak sekolah membutuhkan pelatihan khusus dan intensif guna memahamkan guru tentang keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS). Adapun metode yang diberikan pada kegiatan ini adalah menerapkan pola “ In – On” atau ( In Service dan On Service ). Kegiatan kemitraan masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan Guru dengan pola In-On untuk meningkatkan kualitas  pembelajaran dan penilaian berbasis HOTS dengan memperkenalkan metode metakognitif dan metode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dilokasi sekolah mitra. Setelah dilakukan workshop, secara umum guru di SMP Muhammadiyah telah meningkat kemampuan dalam menyusun soal HOTS. Secara keseluruhan peningkatan mencapai 21, 5%. Workshop ini juga telah menghapus disparitas kemampuan guru dalam menyusun soal. Semua guru telah mampu menyusun indikator pembelajara berdasarkan kata kerja operasional masing-masing ranah pengatahuan dan ranah keterampilan.
Improving Listening Comprehension Through Storytelling Puji Hariati; Habib Syukri Nasution
English Teaching and Linguistics Journal (ETLiJ) Vol 3, No 2 (2022): ETLIJ - English Teaching and Linguistics Journal
Publisher : English Teaching and Linguistics Journal (ETLiJ)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/etlij.v3i2.10535

Abstract

This study was aimed to find out the improvement of the students listening comprehension ability through storytelling. The study was conducted by using Classroom Action Research. It was done through 1) planning, 2) action, 3) observation, and 4) reflection. The location of the research was SMA Negeri 2 PANGURURAN. To get the sample of the research, the researcher took one class, it was class XI IPA1. This research applied quantitative and qualitative data. Quantitative data were taken from the students' listening comprehension test. Qualitative data were taken from questionnaires sheet. Based on the listening comprehension test scores, students score keep improving in every test. In the Pre-test the mean score was 31, in the first cycle test the mean score was 54,33, and in the second cycle test the mean score was 92,66. The improvement also can be seen from the percentage of students listening comprehension; in Pre-test no one of the students got 75 point, so got 0%. In first cycle test 10% (3 students) got 75 points. It means there was an improvement about 10%. In the second cycle test 100% (30 students) got 75 points. The improvement was 90%. It proved by the ability of the students score to answer the questions of the test. It means that teaching by using storytelling can improve students achievement in listening comprehension. The storytelling made the students feel comfortable, have fun, and new experience, and enjoyable.
An Analysis of Teacher's Method in Teaching Reading Comprehension Through Online Learning Lilis Sayuri Yuni; Ali Amran; Habib Syukri Nasution
Indonesian Journal of Education, Social Sciences and Research (IJESSR) Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Indonesian Journal of Education, Social Sciences and Research (IJESSR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ijessr.v3i2.11439

Abstract

The study discusses about An Analysis of Teacher's Method in Teaching Reading Comprehension Through Online Learning. The objectives of this study were to: (1) to find out the teacher's methods in teaching reading comprehension through online learning at SMP Muhammadiyah 57 Medan, (2) to describe the teacher's methods in teaching reading comprehension through online learning at SMP Muhammadiyah 57 Medan. This study applied a descriptive qualitative method to analyze the data. The source of the data was obtained from English teacher in SMP Muhammadiyah 57 Medan. The data was taken 2 English teacher who teach in seventh, eighth, and nineth grade, to find what is method in teaching reading comprehension through online learning used. Data was accumulated by the use of questionnaire and interview, even as observation became used to verify how the teachers put into effect the methods in the course of their teaching and getting to know process via online studying. There were found out the methods used in teaching reading comprehension through online learning.
A Contrastive Analysis Between English and Indonesian Syllable Structure Habib Syukri Nst
Journal on Education Vol 5 No 1 (2022): Journal on Education: Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Words can be cut up into units called syllables. Humans seem to need syllables as a way of segmenting the stream of speech and giving it a rhythm of strong and weak beats, as we hear in music. Syllable structure donot serve any meaning-signalling function in linguistic, they exist only to make speech easier for the brain to process. A word contains at least one syllable. In most theories of phonology, the general structure of a syllable (σ) consists of three segments: Onset (ω) consonant, obligatory in some languages, optional or even restricted in others. Nucleus (ν) sonorant, obligatory in most languages. Coda (κ)consonant, optional in some languages, highly restricted or prohibited in others. The similarities between English and Indonesian syllable structure, that is the components of English and Indonesian syllable structure consist of an onset, a nucleus, and a coda. The disisimilarities between English and Indonesian syllable structure, that is there are two combinations of stop consonant in taking the Indonesian onset cluster which cannot be found in English syllable structure. The combinations are stop /p// with stop /t/ and stop /p/ with fricative /s/
An Implemantation of Case Grammar in Teaching English Vocabullary Habib Syukri Nst
Journal on Education Vol 4 No 4 (2022): Journal on Education: Volume 4 Nomor 4 Tahun 2022
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses about Case Grammar that had applied in linguistics development. This grammar was very useful for the linguistics development to supported the linguistics theory especially for the syntactic development. Case Grammar is a system of linguistic analysis, focusing on the link between the valence of a verb and the grammatical context it requires, created by the American linguist Charles J. Fillmore in (1968). Fillmore published his theory of Case grammar, which highlighted the fact that syntactic structure can be predicted by semantic participants. It focuses on the link between the number of subjects, objects, and so on of a verb and the grammatical context it requires. However, people have realized that some research findings of case grammar can indeed be applied in foreign language teaching, vocabulary teaching is in the case. This article will briefly introduce what case grammar is and its application in vocabulary teaching.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ROPES PADA PEMBELAJARAN ESP (ENGLISH FOR SPECIAL PURPOSE) READING AND TRANSLATION DI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UMSU 2023 Habib Syukri Nasution; Surya Wisada Dachi
Journal Mathematics Education Sigma [JMES] Vol 4, No 2 (2023): journal Mathematics Eduaction Sigma
Publisher : Journal Mathematics Education Sigma [JMES]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jmes.v4i2.16197

Abstract

English for Specific Purposes(ESP) secara umum dimaknai sebagai sebuah pendekatan pembelajaran bahasa Inggris yang berbasis pada tujuan/kebutuhan si pembelajar. Aplikasi pendekatan ESP senada pula dengan kebijakan pemerintah bidang pendidikan yang menitikberatkan tujuan pembelajaran bahasa Inggris, yakni untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menggunakan bahasa Inggris, khususnya bagi kebutuhan akademis dan karir professional dengan penekanan pada kemampuan membaca, yang memungkinkan peserta didik memahami topik-topik materi autentik sesuai jurusan mereka secara efektif. ESP untuk mahasiswa di program studi pendidikan matematika FKIP UMSU saat ini sangat diupayakan secara maksimal untuk meningkatkan kompetensi kebahasaan mahasiwa di program studi matematika. Penelitian ini menerapkan penggunaan model pembelajaran ROPES pada pembelajaran bahasa inggris (ESP) pada materi reading and translation. Model pembelajaran ROPES menuntut siswa untuk dapat berpikir dan meningkatkan kapasitas intelektual, informasi dan keahlian dalam memecahkan permasalahan, khususnya dalam proses reading and translation. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, populasi dan sampel penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika semester II sejumlah 30 orang. Dari hasil penelitian ini, diperoleh bahwa rata rata kemampuan hasil pembelajaran ESP reading and translation, dengan Model Ropes pada mahasiswa semester II program studi pendidikan matematika, T.P. 2022/2023 sebesar 70,9 yang berarti nilai S dengan kategori baik.