Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

The Fermentation Study on Polyhydroxyalkanoates Produced by Ralstonia eutropha from Hydrolized Sago Starch as The Carbon Source Atifah, Nur; Syamsu, Khaswar; Suryani, Ani
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 8, No 3 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.987 KB)

Abstract

Polyhydroxyalkanoates (PHAs), microbial bioplastics, not only were similar in properties with those made of petrochemical products, they were also completely biodegradable. At the moment, the price of PHAs was still high. This research was conducted to investigate the ability of Ralstonia eutropha to produce PHAs on a sago starch-based substrate, one of the cheap and abundantly renewable resources in Indonesia, and to characterize the PHAs produced. The microorganism was grown on the hydrolyzed sago starch with an initial sugar concentration of 30 g/lIt was found that the best value of the maximum specific growth rate (µmax) was  0,188 h-1. Kinetic parameters at 96 hour-batch fermentation showed the respective final cell and PHA concentrations of 4,41 g/L and 1,44 g/L. The yields of cell biomass (Yx/s), PHAs per gram of cells (Yp/x), PHAs per gram of substrate (Yp/s) and the percentage of substrate consumption  (∆S/So) were, 0.15 g cell/g sugar; 0.35 g PHA/g cells; 0.06 g PHA/g sugar and 99%, respectively.  The PHAs produced were predominantly composed of poly(3-hydroxybutyrate) (PHB) as the functional groups with a melting point of 163,96 oC.Keywords : hydrolyzed sago starch, PHA, Ralstonia eutropha
ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI BARANG JADI KARET DI SUMATERA SELATAN ., Suharman; ., Sukardi; Honggokusumo, Soeharto; Suryani, Ani
Jurnal Riset Industri Vol 7, No 3 (2013): Pengembangan Subtitusi Impor Mendukung Kemandirian Bangsa
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6303.295 KB)

Abstract

Sumatera Selatan adalah salah satu penghasil karet terbesar di Indonesia.  Karet yang dihasilkan diekspor dalam bentuk bahan mentah atau bahan setengah jadi berupa lateks, sheet, crepe, dan crumb rubber, padahal jika bahan tersebut diolah menjadi barang jadi maka akan menghasilkan manfaat yang lebih besar seperti terciptanya nilai tambah dan kesempatan kerja serta berkembangnya perekonomian wilayah. Oleh karena itu dalam tulisan ini dikaji Analisa Pengembangan Industri Barang Jadi Karet di Sumatera Selatan.  Publikasi ini adalah bagian dari penelitian dengan judul Strategi Pengembangan Industri Barang Jadi Karet di Sumatera Selatan  menggunakan metode SWOT, ISM (interpretative Structural Model) dan  IDEFo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan industri barang jadi karet di Sumatera Selatan menghadapi berbagai kelemahan dan ancaman meliputi ; 1) penguasaan teknologi yang masih minim, 2) tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk yang masih rendah, 3) insentif yang masih sulit diperoleh, 4) sulit mendapatkan bahan penolong untuk input produksi, 5) kurang tenaga kerja terampil, 6) masuknya produk dari luar negeri, 7) bisnis perkaretan yang didominasi jaringan bisnis luar negeri, dan 8) konversi tanaman karet yang digantikan dengan tanaman lain. Kekuatan dan peluang yang merupakan potensi pengembangan industri barang jadi karet di Sumatera Selatan meliputi ; 1) tersedianya bahan baku karet alam, 2) tersedianya tenaga kerja yang banyak,3) peluang untuk pemasaran produk, 4) dukungan pemerintah, 5) penguasaan teknik produksi, 6) kebutuhan produk yang terus meningkat, 7) terbukanya pasar ekspor dan substitusi impor, 8) semakin berkembangnya jenis/  ragam  produk,  4)  dukungan  teknologi  oleh  lembaga  riset,  dan  9)  komitmen  pemerintah  terhadap pengembangan industri ini. Kata kunci:   potensi, industri barang jadi karet, SWOT.
ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI BARANG JADI KARET DI SUMATERA SELATAN ., Suharman; ., Sukardi; Honggokusumo, Soeharto; Suryani, Ani
Jurnal Riset Industri Vol 7, No 3 (2013): Pengembangan Subtitusi Impor Mendukung Kemandirian Bangsa
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6303.295 KB)

Abstract

Sumatera Selatan adalah salah satu penghasil karet terbesar di Indonesia.  Karet yang dihasilkan diekspor dalam bentuk bahan mentah atau bahan setengah jadi berupa lateks, sheet, crepe, dan crumb rubber, padahal jika bahan tersebut diolah menjadi barang jadi maka akan menghasilkan manfaat yang lebih besar seperti terciptanya nilai tambah dan kesempatan kerja serta berkembangnya perekonomian wilayah. Oleh karena itu dalam tulisan ini dikaji Analisa Pengembangan Industri Barang Jadi Karet di Sumatera Selatan.  Publikasi ini adalah bagian dari penelitian dengan judul Strategi Pengembangan Industri Barang Jadi Karet di Sumatera Selatan  menggunakan metode SWOT, ISM (interpretative Structural Model) dan  IDEFo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan industri barang jadi karet di Sumatera Selatan menghadapi berbagai kelemahan dan ancaman meliputi ; 1) penguasaan teknologi yang masih minim, 2) tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk yang masih rendah, 3) insentif yang masih sulit diperoleh, 4) sulit mendapatkan bahan penolong untuk input produksi, 5) kurang tenaga kerja terampil, 6) masuknya produk dari luar negeri, 7) bisnis perkaretan yang didominasi jaringan bisnis luar negeri, dan 8) konversi tanaman karet yang digantikan dengan tanaman lain. Kekuatan dan peluang yang merupakan potensi pengembangan industri barang jadi karet di Sumatera Selatan meliputi ; 1) tersedianya bahan baku karet alam, 2) tersedianya tenaga kerja yang banyak,3) peluang untuk pemasaran produk, 4) dukungan pemerintah, 5) penguasaan teknik produksi, 6) kebutuhan produk yang terus meningkat, 7) terbukanya pasar ekspor dan substitusi impor, 8) semakin berkembangnya jenis/  ragam  produk,  4)  dukungan  teknologi  oleh  lembaga  riset,  dan  9)  komitmen  pemerintah  terhadap pengembangan industri ini. Kata kunci:   potensi, industri barang jadi karet, SWOT.
Degradation of Polycyclic Aromatic Hydrocarbon Pyrene by Biosurfactant-Producing Bacteria Gordonia cholesterolivorans AMP 10 Kurniati, Tri Handayani; Rusmana, Iman; Suryani, Ani; Mubarik, Nisa Rachmania
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 8, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v8i3.6448

Abstract

Pyrene degradation and biosurfactant activity by a new strain identified as Gordonia cholesterolivorans AMP 10 were studied. The strain grew well and produced effective biosurfactants in the presence of glucose, sucrose, and crude oil. The biosurfactants production was detected by the decreased surface tension of the medium and emulsification activity. Analysis of microbial growth parameters showed that AMP10 grew best at 50gmL-1pyrene concentration, leading to 96% degradation of pyrene within 7days. The result of nested PCR analysis revealed that this isolate possessed the nahAc gene which encodes dioxygenase enzyme for initial degradation of Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH). Observation of both tensio-active and emulsifying activities indicated that biosurfactants which produced by AMP 10 when grown on glucose could lower the surface tension of medium from 71.3 mN/m to 24.7 mN/m and formed a stable emulsion in used lubricant oil with an emulsificationindex (E24) of 74%. According to the results, it is suggested that the bacterial isolates G. cholesterolivorans AMP10 are suitable candidates for bioremediation of PAH-contaminated environments.How to CiteKurniati, T. H., Rusmana, I. Suryani, A. & Mubarik, N. R. (2016). Degradation of Polycyclic Aromatic Hydrocarbon Pyrene by Biosurfactant-Producing Bacteria Gordonia cholesterolivorans AMP 10. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 8(3), 336-343.
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI SERBA USAHA PETERNAK MOTIVASI DO’A IKHTIAR TAWAKKAL (KSUP MDIT) KABUPATEN TANGGAMUS, LAMPUNG BERDASARKAN PENDEKATAN TRIPARTITE Jalika, Tri Uli; Lestari, Dyah Aring Hepiana; Suryani, Ani
Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.418 KB) | DOI: 10.23960/jiia.v4i4.1524

Abstract

This research aims to analyze:  cooperative’s performance as business entities,  cooperative’s contribution towards development, the economic advantage of cooperative for members, the non economic advantages (satisfaction) of cooperative members.  This research uses a case study method and the research location at “Serba Usaha Peternak Motivasi Do’a Ikhtiar Tawakkal” Cooperative (KSUP MDIT) in Tanggamus District, Lampung.  Total respondents were 55 members of the cooperative taken by using simple random sampling and consisted of members with the ownership of 0-5 goats, 6-10goats, and 11-15 goats.  Data were analyzed by using descriptive analysis and Importance Performance Analysis method.  The results showed that: business entities performance of KSUP MDIT included into quality category.  The KSUP MDIT hasn’t given maximal contribution towards the development. The more cattle that members of the cooperative have, the more the economic advantages they get. Non economic advantages (satisfactions) of members with service performance and fulfilment of member’s needs were in high category.Key words: advantage, cooperative, goat’s cattle, satisfaction
EFISIENSI PRODUKSI DAN ANALISIS RISIKO BUDIDAYA SELADA KERITING HIJAU DAN SELADA ROMAINE HIDROPONIK NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE) DI PT XYZ, PROVINSI JAWA BARAT Eprianda, Dian; Prasmatiwi, Fembriarti Erry; Suryani, Ani
Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.961 KB) | DOI: 10.23960/jiia.v5i3.1636

Abstract

This research aims to analyze the difference of production efficiency of green lettuce and romaine lettuce and difference of risk on green lettuce and romaine hydroponic Nutrient Film Technique(NFT) in PT XYZ. The data used in this research was monthly periodical data in the period of January until July 2015. Dependent variables are production of green lettuce and romaine lettuce and independent variables consist of harvest areas, seeds, rockwool, fertilizer A and B, and Labor. Data were analyzed using frontier production function and coefficient variation. The research showed that: there was a different of production efficiency between green lettuce and romaine lettuce using hydroponic NFT.  Green lettuce has lower efficiency rate but higher risk than romaine lettuce because diseases such as withered fusarium infected green lettuce. Key words : efficiency, hydroponic, lettuce, production, risk, time series
ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PEMASARAN IKAN PATIN DI KECAMATAN SEPUTIH RAMAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Sazmi, Ramon Musikal; Haryono, Dwi; Suryani, Ani
Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.758 KB) | DOI: 10.23960/jiia.v6i2.%p

Abstract

This study aims to analyze income and marketing efficiency of ‘patin’ fish.  The research location has been chosen purposively in Seputih Raman Subdistrict Lampung Regency.  Data were collected in September-November 2016. This research uses a  survey method.  The census method is used to know farmers’ income on patin fish, and the marketing channel is used by using snowball sampling.  The results showed that patin fish aquaculture is profitable with R/C value of 2.06 and the farmers’ income is Rp61,799,669.90.  There are three channels of patin fish marketing but all of the channels are inefficient. It is seen from the producer share of less than 70 per cent.  Marketing margin and profit margin ratio (PMR) are not prevalent.  Market structure of patin fish in Lampung Tengah district is imperfect competitive market (olygopsoni).Key words:  Catfish, income, marketing efficiency
KINERJA FASILITATOR PADA PENGEMBANGAN PROGRAM RUMAH PANGAN LESTARI DI KABUPATEN KUNINGAN Suryani, Ani; Ruswandi, Agus
Creative Research Journal Vol 4, No 02 (2018)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.99 KB)

Abstract

Kinerja adalah kondisi tentang individu melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Penilaian tidak hanya ditujukan untuk menilai dan memperbaiki kinerja yang buruk, namun juga untuk mendorong bekerja lebih baik. Tujuan penelitian adalah untuk mengukur tingkat kinerja fasilitator program Rumah Pangan Lestari (RPL) terhadap kepuasan pelaku utama (ibu rumah tangga). Pendekatan dalam penelitian ini didesain secara kuantitatif dan kualitatif (mixed method), dengan menggunakan metode survey, studi literatur dan wawancara. Penelitian dilaksanakan pada satu populasi ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT yang telah menerapkan dan masih menerapkan inovasi teknologi pengelolaan pekarangan, di Desa Sindangsari Kecamatan Sindangagung dan Desa Babakanmulya Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan pada bulan April sampai Juli 2016. Data primer didapat dari persepsi ibu rumah tangga peserta program terhadap kinerja fasilitator dilihat dari: (1) frekuensi kunjungan; (2) kualitas layanan; (3) tingkat pengetahuan; (4) tingkat kreativitas; dan (5) tingkat kerjasama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitator yang berperan dalam kegiatan pengelolaan pekarangan secara berurutan adalah fasilitator KWT, gapoktan, dinas setempat dan fasilitator BPTP. Umumnya jenis kinerja fasilitator yang dapat memuaskan ibu rumah tangga di kedua lokasi penelitian adalah tingkat kepuasan ibu rumah tangga pada jasa kinerja fasilitator pada aspek kunjungan, kualitas layanan, tingkat pengetahuan dan tingkat kreativitas. Namun pada aspek kerja sama dengan khalayak pengguna khususnya fasilitasi kemitraan bidang pemasaran dinilai antara rendah-sedang.
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO3 DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGNOSULFONAT (NaLS) Syahbirin, Gustini; Suryani, Ani; Dzikrulloh, Tesar
Jurnal Riset Kimia Vol 1, No 2 (2008): March
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v1i2.43

Abstract

 ABSTRACT Lignin was isolated from waste black liquor of soda pulping process. Sulfonation of soda lignin produced Sodium Lignosulfonate (NaLS) which can be used as dispersants, and concrete admixtures. In this research, sulfonation was carried out towards lignin with ratio of lignin-NaHSO3 of 1.0:0.4; 1.0:0.5; and 1.0:0.6, and initial pH of 5.00; 6.00; 7.00. Parameters observed were purity, final pH, and yield of NaLS. The upsurge of initial pH increased the final pH and NaLS yield, but decreased its purity. The upsurge of ratio of lignin-NaHSO3 increased NaLS yield and decreased its purity, but did not affect the final pH of NaLS. The chosen optimum condition was on pH of 6.00 and ratio of lignin-NaHSO3 of 1.0:0.6. Characterization of functional group using FTIR, and purity of NaLS using UV-Visible Absorption Spectrophotometer. Keywords: soda lignin, sulfonation of lignin, sodium lignosulfonate 
PELUANG PENERAPAN BERBAGAI INOVASI TEKNOLOGI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PERTANIAN DI JAWA BARAT Suryani, Ani
Creative Research Journal Vol 5, No 01 (2019)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.174 KB) | DOI: 10.34147/crj.v5i01.198

Abstract

Saat ini inovasi teknologi pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan produksi pertanian di Jawa Barat. Lahan yang semakin terbatas dan jumlah penduduk Jawa Barat yang semakin meningkat merupakan kenyataan yang penting untuk dicari jalan keluarnya. Inovasi teknologi adalah suatu cara mengatasi kesenjangan antara produksi dan permintaan hasil produksi. Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah mengembangkan beberapa inovasi teknologi yang layak untuk diterapkan ditingkat pengguna/petani di Jawa Barat. Dalam penerapannya BPTP Jawa Barat mengenalkan beberapa inovasi teknologi produk Badan Litbang Pertanian kepada para pengguna teknologi di daerah diantaranya budidaya varietas kedelai tahan naungan tanaman tahunan, budidaya bawang merah ramah lingkungan, budidaya jagung dengan penggunaan biochar dan budidaya ternak ayam KUB. Pengenalan teknologi disampaikan melalui pelatihan teori, pertemuan kelompok, dan demplot kajian teknologi (kaji terap). Salah satu faktor yang mempengaruhi percepatan penyebaran adopsi adalah sifat atau karakter inovasinya itu sendiri. Tulisan ini bertujuan mereview karakteristik inovasi teknologi yang diujicobakan dan mengukur peluang adopsi inovasi teknologi tersebut. Hasil menunjukkan bahwa keempat inovasi teknologi dipersepsi positif oleh pelaksana kaji terap dan keempat teknologi mempunyai peluang yang tinggi untuk dikembangkan di Jawa Barat dengan nilai peluang adopsi masing adalah 75,25 persen inovasi budidaya bawang merah ramah lingkungan; 82,24% pengembangan biochar pada tanaman jagung; 81,07 pengembangan varietas kedelai tahan naungan dan 87,84% pengembangan ayam KUB.