Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Nuansa: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MULTIKULTURAL DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SMAN 1 PAMEKASAN Edi Susanto
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol. 8 No. 2 (2011)
Publisher : Research Institute and Community Engagement of IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v8i2.11

Abstract

Complex in all dimension life, start from most abstraction up to most concretet represents the fact which is given, irreversible and cannot disobey. Still,- realized or without in realizing - He, that complext, times, rill trap human being at destructive behavior and becomes conflict root, so that it is important to be traced fully seriousness. This article try to describe execution of Islamic education being based on multi-cultural, as one of effort minimizing the conflict with entrance of Islamic education . Through the approach qualitative with deep observation and deep interview as instrument of the first data collection, the article representing this research summary finds that education of multicultural in SMAN 1 Pamekasan is still executed in integrativeadditive pattern and not yet entered for transformatif level
PEMAHAMAN PLURALISME AGAMA PADA MAHASISWA STAIN PAMEKASAN Edi Susanto
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Research Institute and Community Engagement of IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.161

Abstract

Tulisan ini berusaha untuk mendeskripsikan pemahaman pluralisme agama pada mahasiswa STAIN Pamekasan Tahun akademik 2011-2012. Melalui pendekatan kualitatif, ditemukan Pertama, Pemahaman pluralisme mahasiswa STAIN Pamekasan beragam, mulai dari yang bersifat positif afirmatif sampai dengan negatif kontradiktif terhadap pluralisme agama; berada pada level wacana pinggiran (marginal discourse), belum mendalam, belum menyentuh ranah praksis sosial dan hanya menyentuh sebagian kecil (minoritas) mahasiswa. Kedua, Faktor yang menentukan kondisi pemahaman pluralisme agama yang demikian adalah faktor background kondisi sosial budaya, sosial ekonomi dan raw input mahasiswa yang bukan merupakan bibit unggul dan beberapa faktor artifisial lain yang menyertainya. Ketiga, Kendala yang dihadapi dalam upaya sosialisasi pemahaman pluralisme agama pada level akademis berkisar pada kendala filosofis, kendala teologis, kendala kultural dan kendala struktural akademik (yakni basis pilihan keilmuan yang dikembangkan di STAIN Pamekasan adalah basis keilmuan empiris-praktis [jurusan Tarbiyah dan Syari’ah] dan bukan basis keilmuan teoritisfilosofis [jurusan adab dan ushuluddin] ). Keempat, Upaya yang dilakukan dalam mensosialisasikan pemahaman pluralisme agama pada mahasiswa berada pada tahap additive level dan bukan pada transformative level yang relatif mudah dilaksanakan dan tidak beresiko tinggi.
RADIKALISASI KEHIDUPAN KEBERAGAMAAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENGETAHUAN DI KABUPATEN PAMEKASAN Edi Susanto
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol. 11 No. 1 (2014)
Publisher : Research Institute and Community Engagement of IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v11i1.187

Abstract

Tulisan ini berusaha mendeskripsikan radikalisasi kehidupan keberagamaan di Kabupaten Pamekasan. Dengan menggunakan riset kualitatif deskriptif, ditemukan bahwa Kondisi radikalisasi kehidupan keberagamaan di Kabupaten Pamekasan masih dalam tahapan personal dan masih merupakan fenomena kecil di tengah arus pemahaman keislaman dominan. Pada umumnya eksponen masyarakat yang tersentuh adalah kalangan muda, yang tidak memiliki basis keagamaan Islam tradisional yang kuat. Di Pamekasan, radikalisasi keberagamaan berada pada aras praktik mahdhah, gemar membid’ahkan praktik keberagamaan yang berbeda dan belum menyentuh ranah politik.Kecilnya fenomena radikalisasi keberagamaan di Kabupaten pamekasan lebih karena perkembangannya masih dalam stadium awal dan masih kuatnya dominasi paham Islam kultural di kabupaten pamekasan.Implikasi radikalisasi keberagamaan masyarakat di Pamekasan terhadap konstruksi kerukunan beragama di Pamekasan adalah bahwa Kehidupan beragama di Kabupaten Pamekasan lebih dinamis, mulai tumbuhnya “sikap melihat ke dalam” praktik keberagamaan sendiri sekaligus berusaha mengerti logika beragamaan orang lain. Fenomena ini terjadi pada kalangan warga masyarakat yang lebih terdidik. Sedangkan pada kalangan masyarakat awam, terdapat dua bentuk sikap: “abai dan reaktif negatif” Implikasi lainnya adalah mulainya dirintis upaya mencari titik-titik dan upaya dialog antar komunitas-komunitas yang berbeda orientasi keberagamaan tersebut.
SPIRITUALISASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: MENUJU KEBERAGAMAAN INKLUSIF PLURALISTIK Edi Susanto
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol. 11 No. 2 (2014)
Publisher : Research Institute and Community Engagement of IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v11i2.536

Abstract

Tulisan ini berusaha memotret carut marut pembelajaran pendidikan agama Islam yang  dipengaruhi oleh filosofi behavioristik mekanistik sehingga melahirkan produk  pembelajaran agama Islam yang cenderung intelektualistik-atomistik dan kurang menjiwa. Melalui pendekatan filosofis, diajukan konsep dalam upaya mengatasi carut marut pelaksanaan PAI melalui konsep spiritualisasi pendidikan agama Islam. Dengan basis filosofis konstruktivisme humanisme teosentris melalui strategi dan metode pelaksanaan yang dapat  mengapresiasi strategi dan metode apapun dengan syarat  dapat mengaktifkan siswa dan siswa sendiri  dapat mengkonstruksi pengetahuannya, semisal Paradigma Pedagogik Reflektif (PPR) yang lebih mengutamakan aktivitas siswa untuk menemukan  dan memaknai pengalamannya sendiri dan Strategi project  based learning  (PBL), suatu strategi pembelajaran kontekstual yang  memberdayakan siswa dengan memberi kesempatan kepadanya untuk berinteraksi secara  langsung dengan masyarakat di luar sekolah melalui magang  kerja sosial. Tulisan ini berusaha memberikan semisal solusi alternatif sembari menyadari keterbatasan kajian penelitiannya sehingga merekomendasikan perlunya penelitian dengan tema yang sama namun dengan lanskap dan pendekatan berbeda untuk menguji akurasi hasil penelitiannya.