Ahmad Ahmad
Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Banten, Banten, Indonesia

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA SLTA DI RANGKASBITUNG TAHUN 2019 Suhartini Suhartini; Ahmad Ahmad
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 6 No 2 (2019): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v6i2.180

Abstract

Merokok merupakan salah satu perilaku yang merugikan kesehatan, baik bagi dirinya maupun orang lain yang ada disekitar orang yang sedang merokok. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menyebutkan prevalensi perokok usia 15 – 18 tahun masih sebesar 9,1 %, lebih tinggi dari target RPJM sebesar 5,4 %, serta meningkat dari hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 yang hanya sebesar 7,2%, Sekolah sebagai salah satu tempat strategis dalam membentuk perilaku para siswanya untuk tidak merokok,. Salah satu penciptaan kondisi lingkungan yang memungkinkan siswa untuk tidak merokok tersebut adalah dengan diberlakukannya lingkungan sekolah sebagai Kawasan tanpa asap Rokok (KTR). Penelitian ini bertujuan diketahuinya pengaruh implementasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok terhadap perilaku merokok siswa SLTA di Rangkasbitung tahun 2019 Penelitian dilaksanakan di dua Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Kota Rangkasbitung Kabupaten Lebak, yakni SMA Negeri III Rangkasbitung dan SMA Negeri I Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak. Desain penelitian yang digunakan adalah crosessctonal study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki kelas XI di dua SMAN di Rangkasbitung yang berjumlah 164 orang, sedangkan sampel penelitian sebanyak 114 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perilaku merokok siswa di sekolah yang belum memiliki kebijakan Kawasan Tanpa Rokok proporsinya lebih tinggi (57,9 %) dibanding siswa di sekolah yang memiliki kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (36,1 %). Perilaku merokok proporsinya hampir sama terjadi pada siswa yang memiliki pengetahuan kurang dengan siswa yang memiliki pengetahuan yang baik tentang rokok, Tidak ada hubungan antara pengetahuan siswa dengan perilaku merokok siswa.. Perilaku merokok proporsinya lebih tinggi terjadi pada siswa yang memiliki sikap positip tentang rokok (90,9%) dibanding siswa yang memiliki sikap negative (33,7%)., Ada hubungan antara keberadaan kebijakan KTR di sekolah dengan perilaku merokok dengan nilai OR= 19,677 yang berarti bahwa sikap yang memiliki sikap positif tentang rokok memiliki peluang 19,677 kali untuk merokok dibanding siswa yang memiliki sikap negative tentang rokok. Perlunya siswa lebih memahami tentang bahaya rokok bagi kesehatan, melalui berbagai sumber belajar baik buku, media online, tenaga kesehatan maupun guru sehingga pengetahuan tentang bahaya rokok bagi kesehatan akan lebih utuh dan lengkap
EFEKTIVITAS SERBUK BIJI PEPAYA (Carica Papaya L.) TERHADAP KEMATIAN JENTIK (LARVA) Culex sp. Ahmad Ahmad; Arif Adriyanto
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 6 No 1 (2019): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v6i1.186

Abstract

Pengendalian vektor khususnya vector penyakit filariasis biasanya menggunakan bahan insektisida kimia sintetik, hal ini beresiko terjadi resistensi pada nyamuk Culex sp. sebagai vektor utama. Serbuk Biji Pepaya (Carica Papaya L.) sangat baik untuk digunakan sebagai penolak larva Culex sp.karena racun yang terdapat dalam biji pepaya yang disebut alkaloid karpaina. Tujuan penelitian ini untuk menentukan efektivitas serbuk biji pepaya sebagai larvasida Culex sp. Desain penelitian menggunakan post test desain with control. Perlakuan variasi dosis yaitu 60 mg, 90 mg, 120 mg,150 mg.Sampel yang diambil adalah larva instar III dan IV. Jumlah perlakuan dan pengulangan menggunakan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) dimana perlakuan pada penelitian ini sebanyak empat perlakuan dengan enam kali pengulangan. Setiap perlakuan berisi 20 larva dan melakukan enam kali pengulangan. Hasil penelitian ini menunjukan jumlah persentase kematian berturut-turut sebesar 58,33%, 78,33%, 87,50%, 94,16%. Hasil analisis statistik dengan uji One Way ANOVA menunjukkan nilai p value = 0,000 yang artinya bahwa nilai p value < 0,005, yang mengindikasikan bahwa serbuk biji pepaya (Carica Papaya L.) efektif untuk membunuh larva Culex sp. Bagi peneliti selanjutnya dan pemangku kebijakan terkait disarankan untuk menggunakan serbuk biji pepaya (Carica Papaya L.) sebagai bioinsektisida alami dan mencari bioinsektisida alami lain yang ramah lingkungan.
ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG COVID-19 DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2020 Ahmad Ahmad; Suhartini Suhartini
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 8 No 2 (2021): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v8i2.315

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a contagious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). This is a new type of coronavirus that has never been previously identified in humans. The COVID-19 cases in various province in Indonesia has increased significantly. Based on the data from Banten Provincial Public Health Office, as of July 25, 2020, there were 10.456 cases of ODP (people under monitoring), 3.364 cases of PDP (patient under surveillance), 1.244 positive cases, and 98 deaths. This study aims to determine the factors that influence family knowledge about COVID-19 in Banten Province, 2020. The research design is cross-sectional with a population of people who are respondents in integrated PKL (field work training) activities. The data used is secondary data from the result of integrated PKL students on 302 respondents. The research sample is 178 with criteria; the respondents live in Banten Province, the data analysis was carried out using univariate and bivariate. The results showed that the proportion of respondents who had a good level of knowledge about COVID-19 was slightly higher (59,6%) compared to respondents who had less knowledge of COVID-19 (40,4%). Most of the respondents are >30 years old (83,3%), have low education (68%), female (83,3%), and live in the district (82%). The knowledge about COVID-19 was highly obtained from non-health workers (64%), more than half of the respondents lived in the green zone (61,2%), while a small proportion of the respondents lived in the red zone (27%). The results also show that there is a significant relation between education and family knowledge about COVID-19 with OR value 10,2. There is also relation between sources of information and family knowledge about COVID-19 with OR value 34,2. However, there is no relation between ages, gender, and places where they lived, with family knowledge about COVID-19. Sosialization and education on preventing COVID-19 with 3 messages (wearing mask, washing hands with soap, and keeping the distance) need to be carried out through various media such as brochures, leaflets, posters, banners, and any other media.
Pemberdayaan Siswa dalam Mengenal Bahaya Rokok terhadap Kesehatan dan Upaya Pencegahannya di SMAN 1 Cibadak, Lebak Ahmad Ahmad; Hadits Lissentiya Armal; Suhartini Suhartini
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Juli - September
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.826 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i3.923

Abstract

Senior High School I Cibadak is one of the schools that does not have a special regulation regarding the application of a No Smoking Area. Meanwhile in school environment, theat smoking behavior of the students is still a problem. Some students are founded smoking in the environment around the school, although it was done secretly. Dedication to community activities aim to increase the knowledge of students and teachers about the dangers of smoking to health and the establishment of a No Smoking Area in SMAN 1 Cibadak, Lebak Regency. The results of dedication community are the first, training of 20 students to availability of promotional media for the prevention of the dangers of smoking, the second making of regulations for SMAN I Cibadak as a Non-Smoking Area (KTR), the third preparation of articles, and the compilation of a pocketbook "The dangers of smoking to health and its prevention efforts", the last making videos of dedication community activities. While the outcomes achieved were the issuance of the Principal Regulation of SMAN I Cibadak number: 421/887- SMAN.01/CBDK/2021 dated November 3 2021, concerning Non-Smoking Areas (KTR) at SMAN I Cibadak. Determination of KTR as a step in preventing smoking behavior for students at SMAN 1 Cibadak, it is hoped that the application of KTR can be carried out in other schools in Lebak, Rangkasbitung Regency, Banten. ABSTRAK Sekolah Menengah Atas Negeri I Cibadak merupakan salah satu sekolah yang belum memiliki regulasi khusus tentang penerapan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah. Sementara perilaku merokok siswa di sekolah masih menjadi masalah yang kerap ditemukan. Beberapa siswa masih ditemukan merokok di lingkungan sekitar sekolah meskipun kebiasaan tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan guru tentang bahaya rokok terhadap kesehatan dan terbentuknya Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan SMAN 1 Cibadak Kabupaten Lebak. Hasil kegiatan adalah terlatihnya 20 orang siswa, tersedianya media promosi pencegahan bahaya rokok, tersusunnya regulasi penetapan SMAN I Cibadak sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), tersusunnya artikel pengabdian kepada masyarakat, dan tersusun Buku pedoman “Bahaya merokok terhadap kesehatan dan upaya pencegahannya“, serta video kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan luaran yang dicapai adalah diterbitkannya Peraturan kepala sekolah SMAN I Cibadak nomor : 421/887-SMAN.01/CBDK/2021 tanggal 3 November tahun 2021 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di SMAN I Cibadak. Penetapan KTR menjadi satu Langkah dalam mencegah perilaku merokok bagi para siswa di SMAN 1 Cibadak, diharapkan penerapan KTR dapat dilakukan di sekolah lainnya yang berada di Lebak, Kabupaten Rangkasbitung, Banten.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI Barlian Barlian; Ahmad Ahmad; Rizkia Isfahani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 9 No 2 (2022): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v9i2.336

Abstract

Ocimum sanctum, known as daun kemangi (Ocimum sanctum)in Indonesia is a plat that is common as fresh vegetables. In addition, Ocimum sanctum also can be used as medicine, vegetable pesticides, making essential oils, vegetables, and refreshing drinks. This study aimed to determine the effectiveness of Ocimum sanctum Extract on the death of Aedes aegypti larvae. This study used the experimental laboratory method. The sample population was Aedes aegypti, with as many as 300 nymphs with a “posttest-only control design.” The concentration of extract Ocimum sanctum used was 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3%. Each treatment contained 25 larvae and was observed in 24 hours. The study shows us that an Ocimum sanctum extract concentration of 1,5% was able to kill 36% of larvae, attention of 2% can be able to kill 52%, a concentration of 2,5% was able to kill 68% of larvae, dan concentration of 3% was able to kill 76%. The based engagement was most effective for killing Aedes aegypti larvae at a concentration of 3%.
PENGEMBANGAN MODEL "SURVEILANS IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI “TINAMILA” suhartini suhartini; Ahmad Ahmad
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 9 No 2 (2022): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v9i2.441

Abstract

The second goal of SDGs, namely to ensure healthy and encouraging life well-being for every one of everything age in 2030, is to reduce the maternal mortality rate by below 70 per 100,000 KH and reduce the Mortality Rate of Neonatal to 12 per 1000 KH. Profile data Mandala Health Center describes the amount. Dead mothers in 2020 found 1 death mother births, death rates mothers (174.2 per 100,000 births alive ). Amount Infant mortality 1 Infant (1.4 per 1000 births live ) Numbers born died 2 people (2.8 per 1000 live births ). Neonatal deaths are as many as 11 people or around 5.5 per 1000 births. Health center midwife information is known reporting mother and baby pain during this, including during the Covid-19 period in 2020-2021 yet walk well, reports of pregnant women and neonatal risks tall During this reported through report monthly posyandu. The research aims to determine the effect of developing a surveillance model for pregnant women and high-risk newborns during the COVID-19 pandemic by using the "TINA MILA" application to increase the competence of cadres and midwives at the Mandala Health Center in 2022/2023. The research methodology uses a quasi-experimental quantitative design using the dependent T-test. The research team tried to develop a reporting model, "surveillance for early detection of high-risk pregnant and neonatal women during the COVID-19 pandemic," using the "TINA MILA" application. The study results show the average distribution of cadres' knowledge values before and after the Model Development training "Surveillance of high-risk pregnant and neonatal women during the Covid-19 pandemic towards increasing the competence of cadres and midwives in the working area of the Mandala Health Center in 2022. The study's results showed a difference in the average score before and after the training, as indicated by the acquisition of the cadre's knowledge value which had increased after the training. The results of the Wilcoxon Non-Parametric statistical test obtained a value of p = 0.000 which means that statistically, it shows that there is a difference in the average value knowledge of cadres about early detection of high-risk pregnant and neonatal women during the covid-19 period by using the TINAMILA application before after training. To facilitate the use of the application and understanding of early detection of pregnant women and high-risk neonates, it needs to be supported by a guidebook for the use of Surveillance for early detection of pregnant women and high-risk neonates using the TINAMILA application.
PENGARUH MODEL PENDEKATAN INTERPROFESIONAL KOLABORASI TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN PENYAKIT KRONIK DI PUSKESMAS KALANGANYAR KABUPATEN LEBAK Ahmad Ahmad; suhartini Suhartini
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 10 No 1 (2023): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v10i1.503

Abstract

Penyakit kronik memiliki durasi gangguan Kesehatan yang lama, sehingga membutuhkan waktu perawatan dan pengobatan yang Panjang. Perawatan dan pengobatan yang Panjang tersebut, berdampak pada kepatuhan pasien dalam melakukan perawatan dan pengobatan tersebut. Kepatuhan pasien dalam melakukan pengobatan, merupakan salah satu factor penting dalam penanganan penyakit kronik.Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh model Pendekatan Interprofesional Kolaborasi terhadap kepatuhan pengobatan pasien penyakit kronik di Puskesmas Kalanganyar Kabupaten Lebak tahun 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain studi kuasi eksperimen. Bentuk intervensi yang dilakukan adalah pelatihan interprofessional kolaborasi dan pemberian buku pemantauan pasien penyakit kronis. Sampel dalam penelitian ini pasien dengan penyakit kronis sebanyak 80 orang dan 35 orang petugas Kesehatan di puskesmas Kalanganyar kab. Lebak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari peneliti yang telah menggunakan model kuesioner CPAT dan MMS. Pengumpulan data dialkukan selama kurang lebih 4 bulan oelh tim yang ada di puskesmas, baik kepada pasien yang ada di puskesmas, maupun saat pelayanan di luar Gedung puskesmasm Data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji statistic yang digunakan Kai-skuer. Hasil penenlitian menunjukan bahwa ditemukan sepertiga responden penderita penyakit kronik tidak patuh dalam melakukan pengobatan penyakit kronik (35 %).Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (85%), berpendidikan sekolah Dasar (70 %), dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (85 %).Responden yang menderita penyakit Hypertensi proporsinya 6 kali lebih tinggi (86,2 %), dibanding penyakit diabitus mellitus (13,8 %). Sebagian besar responden telah menderita sakit diatas 1 tahun (86,2 %), hampir setengahnya tenaga Kesehatan di Puskesmas Kalanganyar kurang baik dalam praktik interprofessional kolaborasi dalam pelayanan pasien penyakit kronis (42,9 %). Hasil analisis data, ditemukan bahwa secara statistic variable yang menunjukan adanya hubungan, yakni variabel jenis kelamin dan pekerjaan, sementara variable Pendidikan, umur, jenis penyakit dan lama penyakit tidak menunjukan hubungan yang bermakna. Perlunya pasien penyakit kronik melakukan pengobatannya secara teratur dan berkesinambungan, melalui pennggunaan buku pemantauan Kesehatan pasien penyakit kronik, yang disimpan pasien dan dibawanya setiap melakukan pelayanan Kesehatan.Tenaga Kesehatan perlu lebih meningkatkan implementasi Interprofesional kolaborasi dalam penanganan penyakit kronis baik di dalam maupun luar Gedung puskesmas.