Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM SERIBU DESA MANDIRI BENIH DI KABUPATEN BOGOR (STUDI KASUS KELOMPOK TANI “MITRA TANI” DESA KAREHKEL, KECAMATAN LEUWILIANG-KABUPATEN BOGOR) Siti Aisyah; Wini Nahraeni; Apendi Arsyad
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jagi.v6i2.3530

Abstract

Kegiatan “Seribu Desa Mandiri Benih” merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan dapat mendukung pencapaian produksi benih dalam upaya pemecahan masalah pertanian tanaman pangan dari aspek pembenihan. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui keragaan petani penangkar pada Program Desa Mandiri Benih di kelompok tani Mitra Tani di Desa Karehkel Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, dan mengetahui tingkat efektivitas program Seribu Desa Mandiri Benih tersebut, serta  menghitung seberapa besar pendapatan para petani penangkar benihnya. Sampel penelitian ini diambil di lokasi sebanyak 25 orang, dengan menggunakan Sensus untuk seluruh populasi. Sedangkan metode analisis yang digunakan secara kualitatif dan kuantitatif, yakni analisis deskriptif, analisis usahatani dan analisis efektivitas program. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur petani  berkisar 40 sampai 59 tahun dengan persentase 40 %,  berpengalaman sebagai penangkar benih selama 10 tahun, dan pendidikan  responden lulusan SD tetapi berstatus sebagai petani pemilik usaha. Program Seribu Desa Mandiri Benih di kelompok tani Mitra Tani menunjukan telah berjalan efektif dilihat dari beberapa indikator seperti: aspek pemahaman program 68 %  (tergolong tinggi), aspek ketetapan sasaran program 96%  (tergolong tinggi), dan aspek berdasarkan perencanaan program 100 %  (tergolong sangat tinggi). Penerimaan yang diperoleh petani penangkar benih untuk benih padi rata-rata sebesar Rp 3.722.300 dengan pendapatan yang merugi Rp -4.658.270 dengan R-C Ratio sebesar 0,44. Sedangkan penerimaan yang diperoleh petani untuk padi konsumsi lebih kecil lagi sebesar  Rp 192. 000 dengan pendapatan Rp -8.105.950 dan R-C ratio 0,39. Hal ini menunjukkan usaha penangkaran benih merupakan usaha sambilan, bukan meruakan penghasilan utama keluarganya.
ANALISIS RISIKO USAHATANI JERUK PAMELO Damayanti; Wini nahraeni; Siti Masithoh; Arifah rahayu
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jagi.v7i1.4366

Abstract

Jawa Timur merupakan provinsi penghasil jeruk pamelo terbesar kedua di Indonesia, setelah Sulawesi Selatan (Pangkajene dan Kepulauan). Produksi jeruk pamelo berfluktuasi, yang mengindikasikan adanya risiko produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko produksi pada jeruk pamelo, tingkat risiko produksi dan merekomendasikan alternatif penanganan risiko jeruk pamelo. Penelitian dilakukan di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan. Penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah petani sebanyak 50 orang. Metode analisis data menggunakan analisis variance, standard deviation dan coefficient variation. Sumber risiko dianalisis dengan skala likert 1-5 dan dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani mempersepsikan sumber risiko yang paling tinggi adalah kerusakan akibat serangan hama dan penyakit, ketergantungan pada cuaca dan musim dan kurangnya curah hujan/kekeringan. Jumlah expected return berdasarkan produksi sebanyak 6.739,55 buah dengan tingkat risiko sebesar 0,64 artinya tingkat risiko yang dihadapi sebesar 64%. Nilai expected return berdasarkan penerimaan adalah sebesar Rp33.589.163,87 Penanganan yang dilakukan untuk mengurangi risiko adalah pengendalian hama dan penyakit dan pemeliharaan secara intensif seperti sanitasi kebun, pemeriksaan berkala buah yang terkena hama dan penyiraman.
IMPLEMENTASI RANTAI PASOK PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L.var Calina) YANG BERPIHAK PADA PETANI GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) Himmatul Miftah; Wini Nahraeni; Apendi Arsyad; Ita Novita; Siti Masithoh; Arti Yoesdiarti; Muchransyah Achmad; Ikhsan Qodri Pramartaa; Riri Sulistiawati; Feri Dwi Fazalika; Erika; Shefira Gustiana Laksana; Andhika Wahyu Ramadhan
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.026 KB) | DOI: 10.30997/qh.v8i1.4967

Abstract

Pepaya California (Carica papaya L. var Calina ) merupakan buah yang memiliki banyak manfaat dan sangat digemari di Indonesia, sehingga keberlanjutan pasokan papaya sangat dibutuhkan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kondisi yang ada di Desa Cidolog Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu sentra papaya California di Jawa Barat adalah tingginya serangan hama, penanganan panen, pasca panen serta rantai pasok, belum adanya pengolahan untuk papaya inferior serta kelembagaan yang belum optimal. Penyuluhan kepada 30 orang anggota Gapoktan Harapan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani mengenai penanganan hama yang baik, penanganan panen dan pasca panen serta rantai pasok yang baik, pengolahan papaya inferior menjadi berbagai produk yang memberikan nilai tambah yang lebih baik, serta penguatan kelembagaan di gapoktan maupun di poktan melalui pengelolaan organisasi yang strategik sehingga dapat menghasilkan keberlanjutan pasokan papaya California. Pengetahuan petani meningkat 16% dari 54% saat pretest menjadi 70% saat postets. Penerimaan petani meningkat hingga 100% - 140% setalah pengabdian dengan rantai pasok baru ke Roemah Buah KN Jaya.