Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Kesehatan Nasional

GAMBARAN SWAMEDIKASI ANALGESIK PADA LANSIA DENGAN NYERI SENDI DI PELAYANAN KOMUNITAS Sanjaya, Dwi Arymbhi; Damayanti, Ida Ayu Manik; Antari, Ni Wayan Sukma; Padmiswari, Anak Agung Istri Mas
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.576 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v2i2.112

Abstract

Pendahuluan: Analgesik merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan secara swamedikasi oleh pasien lansia. Keluhan yang mendorong pasien lansia menggunakan anlgesik secara swamedikasi adalah nyeri sendi. Mengingat pentingnya swamedikasi analgesik yang tepat pada nyeri sendi yang dialami oleh lansia, maka penelitian ini dilakukan sebagai penelitian pendahuluan untuk memperoleh profil penggunaan analgesik dan gambaran pasien lansia yang melakukan swamedikasi anlagesik pada nyeri sendi. Metode: Penelitian ini dilakukan di salah satu apotek swasta di Denpasar yang memiliki pelayanan khusus konsultasi, informasi dan edukasi obat bagi lansia selama bulan April-Juni 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yang menggunakan lembar observasi untuk pengumpulan data. Penelitian ini melibatkan 87 sampel penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri sendi lebih sering terjadi pada pasien lansia yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 63,2% dengan rata-rata frekuensi swamedikasi 13,31 kali per bulan. Pasien lansia yang tidak sekolah sebesar 35,5% melakukan swamedikasi analgesik dengan rata-rata frekuensi swamedikasi 15,87 kali per bulan Pasien lansia yang tinggal sendiri melakukan swamedikasi analgesik pada nyeri sendi sebesar 56,35% dengan rata-rata frekuensi swamedikasi 12,76 kali per bulan. Golongan analgesik yang digunakan adalah analgesik kombinasi non-steroid antiinflammantory drugs (NSAID) dan non-NSAID (58%) dengan jenis NSAID terbanyak yaitu natrium diklofenak (28,7%) dan non-NSAID terbanyak yaitu dexamethasone (31%) untuk mengatasi nyeri pada asam urat (72,4%). Kesimpulan: Penelitian ini memberikan gambaran swamedikasi analgesik pada lansia dengan nyeri sendi tanpa melihat dan menganalisa kekuatan hubungan yang mempengaruhi setiap parameter.
EFEK ULTRASOUND-GUIDED TRANSVERSUS ABDOMINIS PLANE (TAP) BLOK TERHADAP KEBUTUHAN ANALGETIK PASCA OPERASI SEKSIO SESAREA Artana, I Wayan Budi; Damayanti, Ida Ayu Manik
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.104 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.132

Abstract

Pendahuluan: Blok pada bidang transversus abdominis (transversus abdominis plane / TAP) merupakan teknik yang dilakukan dengan injeksi lokal anestesi secara bolus dengan dosis besar tunggal pada bidang transversus abdominis. Dalam penanganan nyeri pasca operasi seksio sesarea, Transversus Abdominis Plane (TAP) block, sebagai komponen regimen analgetik multimodal, memberikan analgesia yang paling baik diantara tehnik non-opioid. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Randomized Controlled Trial (RCT). Kelompok A mendapat TAP blok bilateral dengan levobupivacaine 0,5% masing-masning 15 ml, dan kelompok B (kontrol) tidak mendapat TAP blok. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa derajat nyeri pada  kelompok blok TAP lebih rendah dibanding kelompok kontrol pada jam ke-4 sampai jam ke-12 pasca operasi. Penelitian ini memperlihatkan bahwa kebutuhan fentanil total selama 24 jam pasca bedah lebih sedikit pada kelompok yang mendapatkan blok TAP (54 +  43.10 ?g) dibanding kelompok kontrol (95 +  43.30 ?g). Perbedaan ini bermakna secara statistik (p<0,05).Diskusi: Pada penelitian ini diketahui TAP blok dengan panduan USG sebagai komponen analgesia multimodal, memberikan analgesia yang efektif dan mengurangi kebutuhan dosis obat anelgetik pasca operasi seksio sesarea.Kata Kunci : Transversus Abdominis Plane (TAP), analgetik, operasi sesarea
Uji Aktivitas Filter Buah Juwet (Syzygium cumini) sebagai Peluruh Radikal Bebas Terhadap Paparan Asap Rokok pada Hati Mencit Jantan (Mus musculus L.) Damayanti, Ida Ayu Manik; Antari, Ni Wayan Sukma; Sukmaningsih, Anak Agung Sagung Alit
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v4i2.240

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran histologi hepar mencit jantan (Mus musculus) yang diberi ekstrak buah juwet (Syzygium cumini) pada filter rokok kretek sebagai peluruh radikal bebas pada asap rokok. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni (true experimental) dengan pendekatan post test only control group design. Data hasil penelitian diuji statistik menggunakan SPSS 21.0, hasil uji Shapiro Wilk  menunjukan data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05, selanjutnya dilakukan uji homogenitas yang hasilnya menunjukan data homogen, dengan nilai p< 0,05. Setelah itu dilanjutkan dengan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencit yang diberikan rokok kretek  memiliki hasil yang signifikan dengan kelompok kontrol sebesar 5,78±1,64 dimana sel nekrosis dan perlemakan hati lebih banyak terjadi pada mencit yang diberikan rokok kretek dibandingkan dengan yang tidak diberikan rokok kretek. Pemberian filter ekstrak juwet pada mencit jantan yang terpapar asap rokok menunjukkan hasil yang signifikan menurunkan jumlah nekrosis dan perlemakan hati, hal ini ditunjukkan dari hasil uji statistic nilai p<0,05 dimana kelompok kontrol tidak menunjukan perbedaan yang signifikan terhadap kelompok perlakuan yang diberikan filter ekstrak juwet . Pada penelitian ini filter rokok ekstrak buah juwet (Syzygium cumini) dapat menurunkan nekrosis dan perlemakan hati pada mencit jantan. (Mus musculus) yang terpapar asap rokok.
UJI EFEKTIVITAS L-CARNITINE TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Antari, Ni Wayan Sukma; Damayanti, Ida Ayu Manik
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v4i2.242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas spermatozoa dan hormon testosteron setelah pemberian L-carnitine terhadap pada Mencit Jantan (Mus musculus)  Penelitian ini dilakukan dengan memberikan L-carnitine sebagai perlakuan selama 42 hari pada Mencit Jantan dengan variasi dosis 100 mg/kg bb, 150 mg/kg bb dan 200 mg/kg bb dan menggunakan kontrol sebagai pembanding. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah kualitas spermatozoa yaitu: morfologi, motilitas, viabilitas, integritas membrane dan melihat kadar hormone testosteron. Data hasil penelitian diolah menggunakan program statistik komputer (SPSS 22.0 for Windows) dengan menggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen L-carnitin dengan dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan menurunnya kualitas spermatozoa yaitu: morfologi, motilitas, viabilitas, dan integritas membran
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS UBUD I Clarisa, Gusti Ayu Della; Nuryanto, Kadek; Sandra P, I Putu Gde Yudara; Damayanti, Ida Ayu Manik
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v5i2.323

Abstract

 Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan derajat hipertensi pada lansia di Puskesmas Ubud I.Metode. Desain penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross -sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 84 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran tekanan darah, data dianalisis menggunakan Spearman’s Rho Correlation.Hasil. Dari 84 responden 39 responden (46,4%) adalah laki-laki dan 45 responden (53,6%) adalah perempuan. Sebagian besar responden berumur 61 tahun. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden sebagaian besar memiliki pola makan yang cukup sebanyak 54 responden (64,3%), sebanyak 27 responden (32,1) memiliki pola makan baik dan sebanyak 3 responden (3,6%) memiliki pola makan kurang. Sebagian besar responden mengalami Hipertensi Grade I, yaitu sebanyak 47 responden (56,0%), sebanyak 29 responden (34,5%) mengalami Hipertensi Grade II dan sebanyak 8 responden (9,5%) mengalami Hipertensi Grade III. Terdapat hubungan antara pola makan dengan derajat hipertensi pada lansia di Puskesmas Ubud I dengan nilai r=0,282, p<0,009.Kesimpulan. Bagi lansia hipertensi agar mengatur serta menjaga pola makannya menjadi lebih baik lagi seperti halnya tidak mengkonsumsi atau mengurangi makanan yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah seperti tidak menambahkan garam lebih dari ¼ sendok teh kedalam makanan agar derajat hipertensi yang diderita tidak semakin tinggi.Kata Kunci:  Pola Makan, Hipertensi, Lansia
PENGARUH EKSTRAK AVERRHOA BILIMBI L. TERHADAP JUMLAH SEL BETA PANKREAS TIKUS HIPERGLIKEMIA Indrayoni, Putu; Damayanti, Ida Ayu Manik
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v5i2.344

Abstract

Latar Belakang : Diabetes mellitus merupakan sejumlah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia pada kondisi tanpa penanganan. Diabetes ditandai dengan tingginya kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL atau kadar gula darah 2 jam setelah makan ≥ 200 mg/dL selama OGTT (oral glucose tolerance test) atau kadar A1C ≥ 6,5% atau adanya krisis hiperglikemia dengan glukosa plasma acak ≥ 200 mg/dL. Bahan makanan dan modifikasi gaya hidup yang berkaitan dengan suplai antioksidan mampu menjadi profilaksis yang efektif melawan stress oksidatif pada diabetes dan komplikasinya. Salah satu sumber antioksidan alami adalah daun Averrhoa bilimbi L. yang telah digunakan secara tradisional sebagai antidiabetes. Daun A. bilimbi L. mengandung alkaloid, tannin, saponin, flavonoid, glikosida jantung, glikosida, triterpene, fenol dan karbohidrat. Efek hipoglikemia dari A. bilimbi L. diakibatkan oleh kandungan flavonoid dan saponin.Metode : Penelitian ini menggunakan tikus hiperglikemia yang diinduksi aloksan.  Perlakuan diberikan selama 21 hari dan menggunakan glibenclamid (0,66 mg/kg BB) sebagai control positif. Pewarnaan preparate sel beta menggunakan metode Gomori Aldehyde Fuschine dan Nuclear Fast Red. Pengamatan terhadap jumlah sel beta pancreas tikus dilakukan pada hari ke 7 dan ke 21 dengan menentukan jumlah rerata sel beta yang teramati pada 3 layang pandang. Analisis statistic dilakukan menggunakan program SPSS for windows 16,0 version.Hasil : Penurunan jumlah sel beta pancreas terjadi secara bermakna pada kelompok control dibandingkan dengan kelompok perlakuan (p<0,05) yaitu sebesar 32,19%.Kesimpulan : Aktivitas antioksidan A. bilimbi L. mampu mencegah penurunan jumlah sel beta pada tikus hiperglikemia.