Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Menggunakan Fragmen Epidermis di Feses untuk Identifikasi Tumbuhan Pakan Herbivor: Studi Seleksi Tumbuhan Pakan oleh Rusa Timor (Cervus timorensis) di Pulau Menjangan Bali I KETUT GINANTRA; I KETUT MUKSIN; IDA BAGUS MADE SUASKARA
Prosiding Seminar Biologi Vol 2 No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional From Basic Science to Comprehensive Education
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v2i1.3338

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis tumbuhan yang dimakan oleh herbivor (rusa timor) dari fragmen epidermis yang ada di feses. Studi dilakukan di Pulau Menjangan Bali pada bulan Juni-Juli 2016. Feses rusa timor dikoleksi dari 4 unit grazing rusa timor (savana dan hutan musim). Preparat acuan (fragmen epidermis acuan/reference slides) dibuat dari bagian daun tiap jenis tumbuhan yang tersedia di unit habitat. Sampel feses yang dikoleksi digiling halus dan direndam dengan NaClO untuk pembuatan preparat mikrohistologi sampel feses. Identifikasi spesies tumbuhan yang dimakan dari praparat feses dilakukan dengan membandingkan bentuk dan struktur sel-sel fragmen epidermis  dengan praparat acuan. Hasil penelitian menunjukkan gambaran sel sel epidermis, sel tetangga, dan sel penutup stomata yang khas pada tiap spesies. Sehingga gambaran fragmen epidermis di feses bisa untuk identifikasi jenis tumbuhan yang dimakan oleh herbivor. Fragmen epidermis kelompok tumbuhan rerumputan (graminoids) menunjukkan sel panjang dan sel pendek dan stomata berada diantara sel-sel panjang, stomata berbentuk halter. Fragmen epidermis kelompok tumbuhan daun lebar (forbs, woodys) menunjukkan variasi bentuk dan susunan sel epidermisnya, ada sel tetangga yang tidak berbeda dengan sel epidermis lainnya dan ada pula yang sel tetangganya berbeda dengan sel epidermis lainnya, bentuk stomata seperti ginjal. Derivat epidermis lainnya yang juga teramati di feses adalah trikomata. Kata kunci: Herbivor, feses, fragmen epidermis, identifikasi tumbuhan pakan
Konsentrasi Spermatozoa Dan Ketebalan Tubulus Seminiferus Tikus Putih Jantan Setelah Pemberian Seduhan Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Ida Ayu Putu Sugiantari; Ida Bagus Made Suaskara; Ni Made Rai Suarni
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2020.v07.i02.p13

Abstract

Moringa is a plant whose leaf are commonly consumed as vegetables and now moringa leaves are also used as tea and additives in cakes. The results of the study on moringa are still controversial, on the one hand saying moringa can improve the quality of spermatozoa and on the other hand say it can inhibit fertility.The aim of this study was to analyze the effect of moringa leaf steeping on the concentration of spermatozoa and epithelial thickness of seminiferous tubules. A male rat with as many as 24 with weighing 200 g were divided into four treatments namely control (P0), 18 mg / kg BB (P1), 36 mg / kg BB (P2) and 72 mg / kg BB (P3) for 30 days. The results showed that moringa leaves steeping had a significant effect by decreasing the concentration of spermatozoa (P?0.05), moringa leaf steeping has no effect on the epithelial thickness of the seminiferous tubules but causes the germinal epithelium to become loose because many epithelium is loose.
PERILAKU HARIAN ANAK GAJAH SUMATRA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH (PKG) TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS LAMPUNG Ni Kadek Febri Yanti; Ni Luh Watiniasih; Ida Bagus Made Suaskara
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2017.v04.i02.p05

Abstract

Taman Nasional Way Kambas Lampung (TNWK) berlokasi di Ujung Selatan Pulau Sumatera dimana Gajah Sumatera dikonservasi. Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa yang dilindungi dan terdaftar dalam red list book International Union for Conservation of Nature (IUCN), dengan status terancam punah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian anak Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Konservasi Gajah tersebut. Pengambilan dan pengumpulan data perilaku harian dilakukan dengan metode “fokal animal scan sampling” yaitu masing-masing individu hewan di luar kandang diikuti selama satu hari dan data diambil dengan interval 5 menit. Pengambilan data dilakukan pada pagi hingga malam hari pukul 08:00 - 21:20 WIB. Penelitian dilakukan dari tanggal 25 Januari 2016 hingga 3 Maret 2016. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa sebagian besar waktu anak Gajah Sumatera digunakan untuk makan, mencari makan dan bergerak, dan hanya sebagian kecil waktunya untuk beristirahat, bermain, minum, mandi, buang air kecil, dan buang air besar. Misalnya, 34,2% waktu harian anak gajah digunakan untuk makan, 21,8% untuk bergerak dan hanya 4,8% untuk beristirahat. Jenis makanan yang paling sering ditemukan dimakan oleh gajah adalah rumput ilalang (Imperata cylindrica).
Aktivitas harian kadal Eutropis multifasciata pada habitat kebun di dataran rendah di Desa Peguyangan, Denpasar – Bali Ni Luh Putu Gina Puspita Dewi; Luh Putu Eswaryanti Kusuma Yuni; Ida Bagus Made Suaskara
Jurnal Biologi Udayana Vol 24 No 2 (2020): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2020.v24.i02.p06

Abstract

Common Sun Skink Eutropis multifasciata is one species of ectothermic animal, whose body temperature is affected by the temperature of their surrounding environment. This study aims to determine the daily activity of lizards Eutropis multifasciata that live in the lowlands. This research was conducted from 27 March to 07 May 2019 in a plantation habitat with a dense cover at an altitude of 64 masl. Observations were made using focal animal sampling method with instantaneous recording. For each individual lizard found, its activity was observed for five (5) minutes with a ten (10) seconds time interval. Observation of activities carried out throughout the day, starting at 07.00 until 17.00 WITA. There were no significant differences in daily activities between male and female Eutropis multifasciata lizards. Percentage of the most widely performed activities was foraging with an average of 35.15% while the least performed activities was shuttling with an average of 0.68%. The percentage of other activities were moving 24.10%, overt basking 19.62%, covert basking 14.29%, cooling 4.69%, and aggression 1.48%.
KEKAYAAN JENIS BURUNG DI PULAU SERANGAN, BALI I PUTU AGUS SUMARDIKA; I KETUT GINANTRA; I.B. MADE SUASKARA
Jurnal Biologi Udayana Vol 21 No 2 (2017): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.207 KB) | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2017.vol21.i02.p04

Abstract

This study aims to determine the species richness of bird species on the island of Serangan, Bali in February and March 2016. Observations were made of 20 time, which is held in the morning (06.00-09.00 am) and afternoon (15.00-18.00 pm). Observations were made on five types of habitat that are beaches, mangroves, lagoons, forest plantations and settlements. The study was conducted by recording ten species methods. Identification of species of birds refers to the morphological characters of the and also by voice. The resultsshowed 55 species of birds are found in five types of habitat which is included in 30 families, 25 types of which are species of shore birds and 30 species are terrestrial birds. In the lagoon habitat found 46 species, on mangrove found 28 species, forest plants are found 22 species, Beach habitat are found 20 species and settlements are found 14 species of birds. Similarity index of bird species in each habitat were: the beachmangrove 63%, beach-lagoon 61%, coast-forest plants 48%, beach-residential 47%, mangrove-lagoon 68%, mangrove-forest plants 52%, mangrove-residential 48%, the lagoon-forest plants 47%, the lagoon-residential 40%, plantations-residential 56%. Of the 55 species of birds were found, 15 species are protected birds and 12 species are migratory birds.
EKSTRAKSI DNA SPERMA PADA KONDOM YANG DISIMPAN DALAM RENTANG WAKTU BERBEDA A.A. Gde Lanang; I Ketut Junitha; I.B. Made Suaskara
Jurnal Biologi Udayana Vol 17 No 2 (2013): Jurnal Biologi
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.749 KB)

Abstract

Sperma adalah bahan biologis yang sering digunakan sebagai bukti untuk kasus pemerkosaan. Penelitian ekstraksi DNA dari sperma dilakukan untuk mengetahui apakah DNA dapat diekstraksi dari sperma pada kondom yang tersimpan selama 15, 20, 25, 30, dan 35 hari serta untuk mengetahui keberhasilan amplifikasinya. Sampel sperma dari seorang probandus diteteskan ke dalam kondom 2000 µL, kemudian disimpan selama 15, 20, 25, 30, dan 35 hari. Ekstraksi DNA dilakukan dengan menggunakan metode fenol-klorofom yang sudah dimodifikasi dan amplifikasi DNA dengan menggunakan PCR Mastermix. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DNA masih dapat diekstraksi dan diamplifikasi dari sperma dalam kondom yang tersimpan hingga 35 hari.  
DIVERSITY OF INSECT THAT INTERACT WITH BALI CATTLE (Bos sondaicus) IN THE MOOR AREA AND OUTSKIRT OF FOREST Kadek Wiwik Widaswari; Ni Luh Watiniasih; I.B. Made Suaskara
Jurnal Biologi Udayana Vol 20 No 2 (2016): Jurnal Biologi
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.581 KB)

Abstract

This study aimed to determine the types of insects that interact with bali cattle in the moor area in Kepuhvillage, District of Mendoyo, Jembrana and in the outskirts of the forest at Keladian village, Rendang, Karangasem.Samples of flying insects was taken using modified insect nets, whereas insects that patch on the surface of bodycattle were collected manualy. Collected insects were identified at the Laboratory of Ecology, Department of Biology,Udayana University. The data collected were analyzed descriptively. The results showed that the more species ofinsects (7 species) were associated with bali cattle in the outskirt of forest compared to in moor area (3 species).The temperature at the outskirt of forest was lower (average 27.6° during the day) with the average of 86.0%,compared to the average temperature of 36.0° and 65.3% of humidity during the day.
POLA PERTUMBUHAN BERDASARKAN BERAT DAN TINGGI BADAN SISWA PADA SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA DI KOTA DENPASAR, BALI IDA AYU MANIK DAMAYANTI; I KETUT JUNITHA; IDA BAGUS MADE SUASKARA
Jurnal Biologi Udayana Vol 21 No 2 (2017): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.78 KB) | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2017.vol21.i02.p06

Abstract

This research aimedet al. to determine the pattern of growth in several primary schools and secondary public and private schools in Denpasar, Bali Province. Samples were determined using purposive sampling and data were collected by cross-sectional method. The pattern of growth of boys and girls at the age of 7-15 years at private schools in Denpasar shows that the average height and weight were greater than the boys and girls in public schools in Denpasar. The percentage of underweight category was higher at public school in Denpasar and the percentage of children with overweight and obese categories were higher in the private national plus school Denpasar.
PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS ANAK TIKUS PADA PEMAPARAN CAHAYA YANG BERBEDA Ida Bagus Made Suaskara; Nastiti Kusumorini; Nurhidayat -
Jurnal Biologi Udayana Vol XI, No 1
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Empat puluh lima (45) ekor anak tikus jantan umur 1 hari digunakan pada penelitian ini. Anak tikus dibagi menjadi satu kelompok kontrol dan dua kelompok perlakuan yaitu; 1) Kelompok perlakuan gelap (D) dan kelompok ini dibagi lagi menjadi 4 sub kelompok perlakuan berdasarkan jumlah hari gelap yaitu; a) 6 hari (D6), b) 12 hari (D12), c) 18 hari (D18) dan d) 24 hari (D24), dan 2) kelompok perlakuan cahaya (L) juga dibagi menjadi 4 sub kelompok yaitu; a) 6 hari (L6), b) 12 hari (L12), c) 18 hari (L18) dan d) 24 hari (L24). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama pemberian cahaya memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan Nukleus Suprachiasmatik (NSC). Pertumbuhan anak tikus pada pemaparan cahaya yang berbeda selama periode menyusui menyebabkan rataan pertambahan berat badan baik pada kelompok perlakuan gelap maupun cahaya sangat lambat dengan meningkatnya lama perlakuan. Aktivitas anak tikus berupa (jarak tempuh, awal pergerakan, gerakan di tempat maupun total pergerakan di tempat, dan lama waktu istirahat semakin pendek), cenderung meningkat sebanding dengan lama cahaya. Sedangkan pada perlakuan gelap terjadi sebaliknya yaitu cenderung menurun. Tidak ada perbedaan pengaruh pemaparan cahaya dan gelap terhadap perubahan kadar hormon T3 dalam plasma darah tikus.
VARIASI GENETIK SOROH BRAHMANA BUDHA DI BALI BERDASARKAN PENANDA DNA MIKROSATELIT KROMOSOM-Y Ida Ayu Manik Damayanti; I Ketut Junitha; Ida Bagus Made Suaskara
Jurnal Biologi Udayana Vol 18 No 2 (2014): JURNAL BIOLOGI
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.611 KB)

Abstract

Perbedaan sifat-sifat indukatau orang tua dalam ilmu genetika akan diturunkan secara turun-temurun kepada keturunannya sehingga terdapat variasi genetik antar individu. Variasi genetik dapat dilihat dari ragam alel pada masing-masing lokus mikrosatelit kromosom Y (Y-spesifik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi genetik soroh Brahmana Budha di Bali. Pada penelitian ini digunakan empat lokus DNA mikrosatelit kromosom Y yaitu DYS19, DYS390, DYS393 dan DYS395. Amplifikasi DNA dilakukan dengan menggunakan reagen PCR master mix i-Taq dengan mesin PCR dan amplikon dielektroforesis pada gel poliakrilamid 6% serta pewarnaan dengan perak nitrat. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa tidak semua Kabupaten di Bali terdapat Griya pendeta Budha. Ditemukan sembilan ragam alel yaitu masing-masing dua pada lokus DYS19 (200 dan 204 pb), DYS390 (203 dan 207 pb), dan DYS393 (125 dan 137 pb) dan lokus DYS395 ditemukan tiga ragam alel (123,127 131 pb). Padapenelitian ini ditemukan tiga haplotipe yaitu haplotipe A,Bdan C. Haplotipe A memiliki frekuensi paling tinggi (0,85) yang tersebar di lima daerah, haplotipe B ditemukan di daerah Karangasem sedangkan haplotipe C hanya ditemukan di Kabupaten Tabanan. Kombinasi alel pada haplotipe C yang sangat berbeda dengan haplotipe A dan B, menunjukkan bahwa individu dengan haplotipe C bukan keturunan soroh Brahmana Budha. Nilai keragaman rata-rata atau heterozigositas pada soroh Brahmana Budha di Bali rendah yaitu 0,15 ± 0,07.