Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

THE EFFECT OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER (CAPRA AEGAGRUS HIRCUS) ON GROWTH ON GROWTH OF LITTLE (LACTUCA SATIVA) BY HYDROPONIC DFT SYSTEM (DEEP FLOW TECHNIQUE) Diana, Cut Rahma; Rahmatan, Hafnati; Supriatno, Supriatno; Hasanuddin, Hasanuddin; Wardiah, Wardiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research entitled "Effect of Provision of Liquid Organic Fertilizer (POC) Local Goat (Capra Aegagrus Hircus) Against Growth and Vitamin A in Lettuce (Lactuca Sativa) Hydroponic Systems DFT (Deep Flow Technique)". This study aims to determine the effect of fertilizer application on the vitamin A content of lettuce plants. This type of research is experimental research. This research was carried out in Lambada Lhok village and in the Biology Education Laboratory of FKIP Syiah Kuala University. This study used a Completely Randomized Design (CRD) method with 4 levels of treatment and 6 repetitions to obtain 24 experimental units. Data were analyzed statistically using Variant Analysis (ANAVA) and if there were significant differences between one treatment with another, then further tests were carried out. Based on the results of research on the provision of liquid organic fertilizer (POC) local bean goat (Capra aegagrus hircus) has a very significant effect on the vitamin A content of lettuce (Lactuca sativa. Optimum growth is found in the P2 treatment with a concentration of 35% Liquid Organic Fertilizer.Keywords: Fertilizer, Lettuce and GrowthPenelitian berjudul ?Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Kambing Kacang Lokal (Capra Aegagrus Hircus) Terhadap Pertumbuhan dan Vitamin A pada Tanaman Selada (Lactuca Sativa) Secara Hidroponik Sistem DFT (Deep Flow Technique)?. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian POC (pupuk  Organik Cair) terhadap pertumbuhan tanaman selada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitiannya experiment. Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di Desa Lambada Lhok dan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 6 kali pengulangan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Data dianalisis secara statistik menggunakan Analisis Varian (ANAVA) dan jika terdapat perbedaan nyata antara satu perlakuan dengan perlakuan lainnya, maka dilakukan uji lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC (Pupuk Organik Cair) dari kambing kacang lokal (Capra aegagrus hircus) memberi pengaruh signifikan terhadap kandungan vitamin A tanaman selada (Lactuca sativa). Kandungan pertumbuhan yang optimum terdapat pada perlakuan P2 dengan konsentrasi 35% Pupuk Organik Cair.Kata Kunci: Pupuk, Selada dan Pertumbuhan
ETNOBOTANI MEDIS MASYARAKAT KEMUKIMAN PULO BREUEHSELATAN KECAMATAN PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR Wardiah Wardiah; Hasanuddin Hasanuddin; Muthmainnah Muthmainnah
Jurnal Edubio Tropika Vol 3, No 1 (2015): Jurnal EduBio Tropika
Publisher : Jurnal Edubio Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.344 KB)

Abstract

Karakterisasi penggunaan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Kemukiman Pulo Breueh Selatan belum dilakukan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies tumbuhan, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, dan jenis penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan tumbuhan obat di Kemukiman Pulo Breueh Selatan. Metode penelitian menggunakan metode survey. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2013 sampai dengan 4 November 2013. Teknik pengambilan data adalah teknik observasi dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 67 spesies tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat yang termasuk ke dalam 38 familia. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun, buah, getah, batang, kulit batang, bunga, biji, tunas muda, tempurung, air buah, kulit buah, akar, rimpang ,dan umbi. Namun, daun merupakan bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat. Jenis penyakit yang diobati dengan menggunakan tumbuhan obat beragam yaitu sebanyak 52 jenis penyakit.
POTENSI LIMBAH AIR CUCIAN BERAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR PADA PERTUMBUHAN PAKCHOY (Brassica rapa L.) Wardiah Wardiah; Linda Linda; Hafnati Rahmatan
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 6, No 1 (2014): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.686 KB)

Abstract

Limbah air cucian beras mengandung senyawa organik yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber hara. Pengaruh limbah air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman pakchoy belum diketahui. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh air cucian beras dan dosis yang tepat air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman pakchoy. Pendekatan penelitian adalah kuantitatif dan jenis penelitian adalah eksperimen. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial, dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Dosis perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu P0 (kontrol/0% air cucian beras), P1 (25% air cucian beras), P2 (50% air cucian beras), P3 (75% air cucian beras), dan P4 (100% air cucian beras). Air cusian beras yang digunakan adalah air cucian beras yang pertama. Parameter yang diukur yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), dan berat kering (gram). Data dianalisis menggunakan Analisis Of Varians (ANOVA), sedangkan uji lanjut berdasarkan nilai KK yang diperoleh. Hasil penelitan diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari berbagai konsentrasi air cucian beras terhadap  tinggi tanaman pakchoy pada umur 10 dan 20 HST) dan berat kering, namun tidak pada jumlah daun. Dosis yang paling baik bagi pertumbuhan tanaman pakchoy adalah 100% air cucian beras  untuk semua parameter, sehingga dapat disimpulkan bahwa air cucian beras berpotensi sebagai pengganti pupuk kimia untuk meningkatkan pertumbuhan pakchoy
GENERATION OF ARABIDOPSIS THALIANA LINES WITH SUPPRESSED ATNDA1 UTILIZING RNA INTERFERENCE Wardiah Wardiah
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 4, No 1 (2012): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.58 KB)

Abstract

Atnda1 is one of matrix NAD(P)H dehydrogenase genes in Arabidopsis thaliana. Its function is still unclear. This is an encouragement to study the gene by disrupting the expression of the gene. This study was aimed to generate Arabidopsis thaliana possessing suppressed Atnda1 utilizing RNA interference.  Double stranded nda1-RNAi silencing was chosen for this project. The generation of the lines was started by creating specific primer for Atnda1. The creation of nda1-RNAi cassette used the Gateway cloning. We utilized Agrobacterium strain GV3101 as a mediator to transfer the cassette into the plants. Dipping the flower into Agrobactrium solution was done to transfer the nda1-RNAi cassette into wild type Arabidopsis. The seeds collected from the mutant plants were checked in selective media. Contamination was the daunting problem in the process of checking the plants. This was crucial to ensure that the insertion has been done successfully. However, selection of the mutants must be done before analysis of the function is carried on the mutants.
Effectiveness of Gargling Using Andaliman Fruit Extract (Zanthoxyllum acanthopodium) with Various Concentrations Against pH Simah Bengi; Wardiah Wardiah; Asiah Asiah; Hafnati Rahmatan; Iswadi Iswadi
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 12, No 2 (2020): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jbe.v12i2.19347

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of andaliman fruit extract (Zanthoxyllum acanthopodium) on salivary volume and pH. This research is an experimental study with a quantitative approach and randomized group design (RBD) design. The parameter in this research are volume and pH value of the saliva of research subjects. Data were analyzed used the Analysis of Variance test. Based on the results of the study note that the average value of salivary pH in P2 treatment (extract 10%) has the same salivary pH as the average value of salivary pH P0 + (branded mouthwash) with a pH value of 7.1 and close to the average value normal pH. From these results it was concluded that the Andaliman fruit extract solution can maintain normal salivary pH so as to maintain oral hygiene and health and be effectively used as a mouth rinse
CHARACTERIZE THE QUALITY OF COLOR, AROMA, TEXTURE AND TASTE OF COWPEA (Vigna unguiculata (L.) Walp.) TEMPEH FERMENTED BY DIFFERENT TYPES OF YEAST Wardiah Wardiah; Samingan Samingan; Amelia Putri
Jurnal Agroindustri Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/j.agroindustri.6.1.34-41

Abstract

Cowpea (Vigna unguiculata (L.) Walp.) has high content of nutrients and good source of phytoprotein. Therefore, it has potential opportunity to replace soybean in producing tempeh. The types of fermentation agent influence its quality, so it is crucial to study the use of types of tempeh yeast with different growt media in making cowpea tempeh. The study was aimed to characterize the quality of color, aroma, texture, and taste of cowpea tempeh fermented by different types of yeast. The method was experimental with complete random design, four treatments and six replicates. The parameter were physical quality; color, aroma, texture, and taste of tempeh. Data was collected by organoleptic test. Data was analysed using ANOVA at the 5 % significance level. The results showed that the preference levels of panelists differed against all parameters. Yeast utilizing cassava as its substrate produced cowpea tempeh with the highest preference level for all parameter.
The Diversity and Suitability of Trees at Several Green Line of Banda Aceh City Highway Salma Fitria Pratiwi; Djufri Djufri; Dewi Andayani; Cut Nurmaliah; Wardiah Wardiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe research entitled Diversity and Suitability of Trees at Several Green Lines of Banda Aceh City Highway has been completed  in March-April 2019. The research aims to determine the trees species, the level of trees diversity, and the suitability of trees species at several green lines of Banda Aceh highway. This research belongs to the type of quantitative research. Determination of the sample location of the green line is done by purposive sampling, so we get 12 Banda Aceh city highways, each road used as an observation station. Data collection was carried out by the method of observation and quantitative data collection using a quadratic technique with subjective laying of plots. Data is collected by placing 3 plots at each station with the total number of plots is 36 plots. Each plot is 20x34 meters. The parameters in the study include the importance value (NP), species diversity index (H '), species composition index, species density index, and trees species suitability. The data in this study were analyzed descriptively. From the research that has been obtained, 25 species of trees consisting of 17 familia were planted at the Banda Aceh green highway observation station. Index of diversity of trees species in all observation stations H '= 2.67 included in the medium category. From 25 species of plants, only 3 trees species received a score of 50%, which was classified as inadequate, 14 trees species received a score of 60% -70% according to the category, and 8 other trees species were categorized very much in accordance with a score of 80% -100%.Keywords: Trees, importance, family, density, diversity.ABSTRAK            Penelitian yang berjudul Keanekaragaman dan Kesesuaian Jenis Pohon di Beberapa Jalur Hijau Jalan Raya Kota Banda Aceh telah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pohon, tingkat keanekaragaman pohon, dan kesesuaian jenis pohon yang ditanam di beberapa jalur hijau jalan raya kota Banda Aceh. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan  beberapa metode antara lain purposive sampling untuk menentuan sampel lokasi jalur hijau, sehingga diperoleh 12 jalan raya kota Banda Aceh yang masing-masing jalan dijadikan stasiun pengamatan, pengumpulan data dilakukan dengan metode obeservasi dan pengambilan sampel data kuantitatif menggunakan teknik kuadrat dengan peletakan petak ukur (plot) secara subjektif. Pengambilan data dilakukan dengan meletakkan 3 plot pada masing-masing stasiun dengan jumlah keseluruhan petak ukur adalah 36 plot. Masing-masing  plot berukuran 20x34 meter. Parameter dalam penelitian meliputi nilai penting (NP), indeks keanekaragaman jenis (H’), indeks komposisi jenis, indeks kerapatan jenis, dan kesesuaian jenis pohon. Data pada penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh 25 jenis pohon yang terdiri dari 17 Familia yang ditanam di stasiun pengamatan jalur hijau jalan raya kota Banda Aceh. Indeks Keanekaragaman spesies pohon di seluruh stasiun pengamatan H’ = 2,67 termasuk kategori sedang (medium). Dari 25 jenis pohon hanya 3 jenis pohon yang memperoleh skor 50% yang tergolong kategori kurang sesuai, 14 jenis pohon memperoleh skor 60%-70% berkategorikan sesuai, dan 8 jenis pohon lainnya berkategori sangat sesuai dengan skor 80%-100%.Kata Kunci: Pohon, nilai penting, familia, kerapatan, indeks keanekaragaman.
Types of Plants That are Used for Health Care During Pregnancy and Postpartum by the People of Lhoong Sub-District Aceh Regency Riska Maulidar; Hasanuddin Hasanuddin; Wardiah Wardiah; Cut Nurmaliah; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine: (1) types of plants used for health care during pregnancy and postpartum (2) parts of plants used for health care during pregnancy and postpartum (3) methods of processing and use of herbs used for health care during pregnancy and postpartum. This research was conducted in Lhoong Subdistrict from July to December 2019. This study used a qualitative approach to the type of survey research. Data were analyzed descriptively. Based on research in Lhoong Subdistrict, Aceh Besar District, 65 species were used by the Lhoong community as a health care during pregnancy and postpartum classified into 36 families. Of the total 65 species there are species used in both treatments, 32 species designated as material for health care during pregnancy and 51 species for postpartum health care. In addition, the parts / organs of plants used for health care during pregnancy and postpartum are the roots, rhizomes, tubers, bark, leaves, flowers, fruits and seeds. The parts / organs of plants that are most widely used for postpartum health care are the leaves of 21 species, for health care during pregnancy the most are as many as 19 species of fruit. The method of processing and use of plants that are used for health care during pregnancy and postpartum are pounded, kneaded, mashed, boiled / cooked and eaten directly. The way to process plants during pregnancy is without being processed / consumed directly and for postpartum health care the most is done by pounding. The conclusions of this research are the plants that are used for health care during pregnancy and postpartum in the district of Lhoong are abundant in nature.  Keywords: Pregnancy Care, Postpartum Care, Lhoong.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan (2) bagian tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan (3) cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lhoong dari Bulan Juli s.d Desember 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian survey. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar diperoleh 65 spesies tumbuhan yang digunakan masyarakat Lhoong sebagai perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan yang tergolong ke dalam 36 Familia. Dari total 65 spesies ada spesies yang digunakan di kedua perawatan, 32 spesies diperuntukkan sebagai bahan perawatan kesehatan masa kehamilan dan 51 spesies untuk perawatan kesehatan pasca persalinan. Selain itu, bagian/organ tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan yaitu akar, rimpang, umbi, kulit, daun, bunga, buah dan biji. Bagian/organ tumbuhan yang paling banyak digunakan untuk perawatan kesehatan pasca persalinan adalah daun sebanyak 21 spesies, untuk perawatan kesehatan masa kehamilan yang paling banyak adalah buah sebanyak 19 spesies.  Cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan yaitu ditumbuk, diremas, dihaluskan, direbus/dimasak dan dimakan langsung. Cara pengolahan tumbuhan selama masa kehamilan adalah tanpa diolah/dikonsumsi langsung dan untuk perawatan kesehatan pasca persalinan yang paling banyak dilakukan dengan cara ditumbuk. Simpulan penelitian ini adalah tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan di Kecamatan Lhoong ketersediaannya di alam cukup melimpah.Kata Kunci : Perawatan Masa Kehamilan, Perawatan Pasca Persalinan, Lhoong.
Analysis Of Plant Vegetation In The Forest Park Of Langsa City Khairul Alfi Syahra; Hasanuddin Hasanuddin; Wardiah Wardiah; Samingan Samingan; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 6, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTLangsa City Forest is a green open area that is used as a tourist spot and is an open laboratory. One aspect that can be used as an open laboratory benchmark is the amount of vegetation species in an urban forest park. ‘`This study aims to determine the species, important value index (INP), and the level of diversity in Langsa City Forest Park. The` research was conducted in October 2020 - January 2021. The data were taken by dividing three observation station points. The objects of this research were all plant species with tree, shrub, shrubs, and herbs with a tree plot size of 10m x 10m, a bush / shrub plot of 5m x5m, and a herb plot of 1m x 1m. The research parameters were species, frequency, density, and species density in each habitus, and supporting environmental parameters including temperature, soil pH, light intensity, humidity (soil air). `Data analysis was performed using the Shannon-wienner diversity index formula. The results` obtained 60 plant species consisting of tree species (33 species), shrubs (6 species), shrubs (11 species), and herbs (8 species). The species that dominates the Langsa City Forest Area is Damar (Agathis dammara Lamb.Rich.) (INP = 36.80%) and the level of vegetation diversity is categorized as high (H '= 3.86).Keywords: vegetation, important value, urban forest Hutan Kota Langsa merupakan ruang terbuka hijau yang dijadikan tempat wisata dan merupakan laboratorium terbuka. Salah satu aspek yang dapat menjadi tolak ukur laboratorium terbuka adalah jumlah vegetasi spesies pada sebuah taman hutan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies, indeks nilai penting (INP), dan tingkat keanekaragaman di Taman Hutan Kota Langsa. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 – Januari 2021. Data diambil dengan membagi tiga titik stasiun pengamatan. Objek penelitian ini yaitu seluruh jenis tumbuhan yang berhabitus pohon,semak, perdu, dan herba dengan ukuran plot untuk pohon yaitu 10m x 10m, plot semak/perdu yaitu 5m x5m, dan plot herba yaitu 1m x 1m. Parameter penelitian yaitu  spesies, frekuensi, kerapatan, dan kerimbunan spesies pada masing-masing habitus, dan parameter lingkungan pendukung meliputi suhu, pH tanah, intensitas cahaya, kelembaban (tanah udara). Analisis data yang dilakukan menggunakan rumus indeks keanekaragaman Shannon-wienner. Hasil penelitian diperoleh 60 spesies tumbuhan yang terdiri dari spesies berhabitus pohon (36 spesies), semak (6 spesies), perdu (11 spesies), dan herba ( 8 spesies). Spesies yang mendominasi Kawasan Hutan Kota Langsa adalah Damar (Agathis dammara Lamb.Rich.) (INP=36,80%) dan tingkat keanekaragaman vegetasi dikategorikan tingg (H’=3,86)Kata kunci: keanekaragaman, vegetasi, nilai penting, hutan kota
The Use of Plants as Foodstuffs, Scent Enhancers and Dyes in Meukek District, South Aceh Regency Retcia Aisa; Wardiah Wardiah; Hasanuddin Hasanuddin; Cut Nurmaliah; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study entitled The Use of Plants as Foodstuffs, Flavour Enhancers and Food coloring in Meukek District, South Aceh District, was conducted in August Sd. September 2019. This study aims to determine: (1) plant species used for food, flavour enhancers and colorants (2) plant parts used as food ingredients, flavourenhancers and food coloring (3) how to use plants for food, flavour enhancer and food coloring. This type ofresearchis a descriptive analysis with a qualitative approach.This researchwasconducted in the District of Meukek, South Aceh Regency. This research uses the RRA (Rapid Rular Appraisal) method. Data analyzed directly. Basedontheresultof the study there were 95 species of plants from 41 families (which are used for food for 65 species, aroma enhancer 30 species and coloring 10 species), there are several species that are used more than one utilization group. The parts/organs of plants that are widely used as food are fruit organs (42%) and those with little interest (1%). For flavor enhancers, the most widely used organs are leaves (11%), and those with few stems (1%), skin (1%). As a coloring agent, the most widely used plant organs are fruit (4%), and small rhizomes (1%). The use plant that are usedas food is by cooking or directly consumed. The use plant as a scent and coloring enhancer that is by mixing into food or cooking ingredients. The conclusions of this study are plants that have the potential as food ingredients, flavour enhancers and food coloring in Meukek District are quite abundant and their availability in nature.Keywords:Foodstuffs, Flavour enhancers, Food coloring, Meukek District.Penelitian yang berjudul Penggunaan Tumbuhan Sebagai Bahan Pangan, Penambah Aroma dan Pewarna di Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan telah dilaksanakan pada bulan Agustus Sd. September 2019.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Spesies tumbuhan yang digunakan untuk bahan pangan, penambah aroma dan pewarna (2) Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pangan, penambah aroma dan pewarna (3) cara pemanfaatan dari tumbuhan untuk bahan pangan, penambah aroma dan pewarna. Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan. Dengan menggunakan metode RRA (Rapid Rural Appraisal). Data dianalisis secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 95 spesies tumbuhan dari 41 familia (yang digunakan untuk bahan pangan 65 spesies, penambah aroma 30 spesies dan pewarna 10 spesies) terdapat beberapa spesies yang dimanfaatkan lebih dari satu kelompok pemanfaatan. Bagian tumbuhanyang banyak digunakan sebagai bahan pangan yaitu organ buah (42 %) dan yang sedikit bunga (1%). Untuk penambah aroma, organ yang banyak digunakan adalah daun (11%), dan yang sedikit batang (1%), kulit (1%). Sebagai pewarna, organ tumbuhan yang banyak digunakan adalah buah (4%), dan sedikitrimpang (1%). Penggunaan tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pangan yaitu dengan cara dimasak atau di konsumsi secara langsung. Pengunaan tumbuhan sebagai penambah aroma dan pewarna yaitu dengan cara di campurkan kedalam bahan makanan atau masakan. Simpulan penelitian ini adalah tumbuhan yang berpotensi  sebagai bahan pangan, penambah aroma dan pewarna di Kecamatan Meukek cukup melimpah dan ketersediaanya di alam.Kata kunci: Bahan Pangan, Penambah Aroma, Pewarna, Kecamatan Meukek.