Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : Journals of Ners Community

HUBUNGAN DAMPAK PSIKOLOGIS (STRESS DAN KECEMASAN) DENGAN KINERJA PERAWAT DI RS SURABAYA Retno Twistiandayani; Riski Dwi Prameswari; Novi Lestari S
Journals of Ners Community Vol 13 No 1 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.1688

Abstract

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak masalah baik bagi kesehatan fisik maupun kesehatan mental khususnya bagi tenaga kesehatan. Dampak psikologis yang muncul diantaranya berupa stress dan kecemasan perawat selama melakukan perawatan pasien di masa pandemi Covid-19 dan merupakan penyebab potensial terjadinya masalah kesehatan mental bagi perawat. Dampak psikologis yang dialami secara langsung dapat menghambat kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan. Kinerja perawat dikhawatirkan akan terpengaruh sehingga pelayanan kesehatan menjadi tidak maksimal karena semakin banyak stressor yang dialami oleh perawat maka akan semakin sulit dalam menjalankan tugas pelayanan. Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui dampak psikologis (stress dan kecemasan) dengan kinerja perawat di ruang isolasi Covid-19 RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan desain corelllational, jumlah sampel 36 responden dimana metode pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan purposive sampling. Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu dampak psikologis (stress dan kecemasan), variabel tergantungnya yaitu kinerja perawat. Data diambil dengan kuesioner stress dan kecemasan dari DASS 42 dan lembar observasi kinerja perawat kemudian dianalisa dengan uji statistik korelasi Spearman’s Rho, interpretasi hasil menggunakan r tabel product moment. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan dampak psikologis (stress) dengan kinerja perawat di ruang isolasi Covid-19 dengan nilai lebih dari r tabel yaitu 0,421 dan tidak adanya hubungan antara dampak psikologis (kecemasan) dengan kinerja perawat di ruang isolasi Covid-19 dengan nilai lebih kecil dari r tabel yaitu 0,215. Upaya mencegah terjadinya dampak psikologis yang buruk dan berkelanjutan bagi perawat, maka diharapkan rumah sakit dapat melakukan penilaian kesehatan mental berkala, memberikan dukungan, dan bantuan penanganan psikologis berupa konsultasi psikologis bagi perawat yang terdampak psikologisnya untuk mengatasi masalah kesehatan mental pada perawat.
HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DALAM MENGINTERPRETASI EKG DENGAN PENANGANAN ARITMIA Retno Twistiandayani; Niluh Kadarsasi
Journals of Ners Community Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/j ners community.v3i2.14

Abstract

ABSTRAK EKG adalah grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung atau perubahan potensial listrik jantung. Aritmia jantung merupakan gangguan sistem elektrofisiologi normal konduksi jantung. Aritmia juga dapat berarti pembentukan gangguan. Interpretasi EKG untuk mendeteksi aritmia dari perawat di ICU dan UGD dapat dapat digunakan untuk dasar pengobatan aritmia sebelum dokter datang. Penelitian ini membahas perilaku perawat (pengetahuan, sikap, dan praktek) pada interpretasi EKG, dan pengobatan aritmia di ICU dan UGD Rumah Sakit Semen Gresik.Menurut tujuan penelitian, desain penelitian ini adalah cross sectional. Teknis pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, ukuran sampel berjumlah 24 responden yang terdaftar sesuai dengan kriteria inklusi. Variabel bebas adalah perilaku perawat dalam penafsiran EKG, dan variabel terikat adalah pengobatan aritmia. Data dianalisis dengan menggunakan Spearman Rank Test, dengan tingkat signifikansi α ≤ 0,05.Hasil uji korelasi Spearman Rank untuk pengetahuan dengan pengobatan aritmia mendapat nilai ρ = 0,030 ≤ (0.050), maka Ho ditolak, yang berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang pengobatan aritmia di ICU dan UGD Semen Rumah Sakit Gresik. Hasil tes sikap variabel dengan uji korelasi Spearman Rank mendapat nilai ρ = 0,028 ≤ (0.050) yang berarti ada hubungan antara sikap terhadap pengobatan aritmia, dan hasil tes Korelasi Spearman Rank pada variabel praktek interpretasi EKG didapatkan nilai ρ = 0,009 ≤ (0.050) yang berarti ada hubungan antara praktek dengan pengobatan aritmia.Pendidikan dan pelatihan perawat perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek terhadap pengobatan aritmia, tetapi juga diperlukan komitmen perawat untuk selalu meningkatkan kualitas diri. Kata kunci: Perilaku (Pengetahuan, Sikap, Praktek), Pengobatan Aritmia. ABSTRACT ECG is graph depicting the electrical recordings of heart or heart electrical potential changes associated with time. Arrhythmias were abnormal heart electrophysiology’s mainly cardiac conduction system disorder. Arrhythmia can also mean the formation of interference and / or conducts impulses. Interpretations of ECG were important to detected arrhythmia and than nurse in the ICU and Emergency Room can treatment of arrhythmia before the doctor visited. This study discusses the behavioral of nurses (knowledge, attitudes, and practice) in interpretation of ECG, and the arrhythmia treatment in the ICU and Emergency Room of Semen Gresik Hospital.According the research objectives, the design of this study is cross sectional. Technical of sampling use purposive sampling, and sample size was 24 respondents’, enrolled according to the inclusion criteria. The independent variable was behavioral of nurse in interpretation ECG, and the dependent variable was arrhythmia treatment. The data were analyzed using Spearman’s Rank Test, with signification level of α ≤ 0.05.The result of Spearman’s Rank Correlations test for knowledge with the  arrhythmia treatment got value ρ = 0.030 ≤ (0.050), then the rejected Ho, which means there is correlation between knowledge of the arrhythmia treatment in the ICU and Emergency Room of Semen Gresik Hospital. Test results of variable attitude Spearman Rank Correlation got value ρ = 0.028 ≤ (0.050), than the rejected Ho, which means there is correlation between attitude to the arrhythmia treatment, and the test result Spearman Rank Correlations variable practice on the value ρ = 0.009 ≤ (0.050), than the rejected Ho, which means there is correlation between the practice with the arrhythmia treatment.Necessary education and training arrhythmia treatment of the nurse to increase knowledge, improve attitude and practice toward the arrhythmia treatment, but it also required the commitment of nurses to always improve the quality of self. Keywords: Behavioral (Knowledge, Attitudes, Practice), Arrhythmia Treatment.
ASI DAN CAMPURAN ASI-PASI TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN Udi Uson; Retno Twistiandayani; Mono Pratiko Gustomi
Journals of Ners Community Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.163 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v4i1.19

Abstract

ABSTRAK ASI adalah makanan utama dan terbaik bagi bayi. Pada saat ini ada kecenderungan menurun jangka waktu yang lama dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi dan diganti dengan makanan buatan dengan botol susu sebagai pengganti ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian ASI dan ASI-campuran ASI terhadap status gizi bayi usia 0-6 bulan.Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental desain (post test control group design). Populasi yang digunakan semua bayi berusia 0-6 bulan untuk 50 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 48 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling.Hasil penelitian efektivitas menyusui dan campuran ASI-susu terhadap status gizi pada bayi usia 0-6 bulan sebanyak 100%. Uji statistik dengan menggunakan uji Mann Witney U menunjukkan P = 1.000, nilai U = 4.000, yang lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa H1 ditolak, sehingga tidak ada perbedaan efektivitas antara menyusui dan ASI campuran susu terhadap status gizi bayi usia 0-6 bulan.Status gizi bayi yang diberikan ASI dengan bayi yang diberi ASI campuran tidak ada beda terhadap status gizi bayi, tapi orang-orang masih dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan karena banyak ASI memiliki keuntungan yang sangat dibutuhkan bayi yang dapat ditemukan di ASI atau susu formula pendamping. Kata kunci: ASI dan campuran ASI-susu, status gizi, bayi usia 0-6 bulan ABSTRACT Breast milk is the main and best food for babies. At this time there is a long downward trend in exclusive breastfeeding in infants and replaced with artificial feeding with milk bottles as a substitute for breast milk. This research was aim to know the effectiveness of breastfeeding and breast milk-a mixture of breast milk toward the nutritional status of infants aged 0-6 months.This research uses Quasy Experimental Design (post test only control group design). The population used in all infants aged 0-6 months for 50 people and the sample that is in use as much as 48 respondents using purposive sampling. Statistical test using Mann Withney U Test, with significant by P <0.05.Results showed the effectiveness of breastfeeding and mixed-milk escort milk toward the nutritional status in infants aged 0-6 months as many as 100%. From the statistical test by using the Mann Witney U test showed P = 1.000, U value = 4.000, which is greater than 0.05 which means that H1 is rejected, so there is no difference in effectiveness between breastfeeding and breast milk mix-milk escort nutritional status of mothers of infants aged 0-6 months.The nutritional status of infants given breast milk with babies who are given breast milk mix-matching breast milk, but people still advisable to give exclusive breastfeeding in infants up to age 6 months because a lot of breast milk has the advantage of much-needed baby which can be found on the companion breast milk or formula.Keywords : breastfeeding and breast mixed-mixture, nutritional status, infants aged 0-6 months
TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH Retno Twistiandayani; Siti Mahmudah
Journals of Ners Community Vol 3 No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.029 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v3i1.21

Abstract

ABSTRAKHospitalisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang menjalani perawatan di rumahsakit. Anak-anak usia sekolah yang menjalani perawatan di rumah sakit menunjukkantingkat adaptasi respon psikologis maladaptif, sehingga diperlukan upaya untukmenurunkan dampak hospitalisasi, salah satunya adalah dengan terapi permainan.Penelitian ini merupakan jenis pra-eksperimen dengan desain satu kelompok pre tesposttes. Populasi adalah semua anak usia sekolah di bangsal anak RSUD Gresik padabulan Juli 2008. Sampel penelitian ini sebanyak 24 responden, yang didapatkanmenggunakan teknik purposive sampling. Variabel bebas adalah terapi permainan danvariabel dependen adalah tingkat adaptasi psikologis. Data dikumpulkan melalui lembarobservasi dan kemudian data dianalisis dengan analisis Wilcoxon Signed Rank Test dengantingkat signifikansi ρ <0,05.Hasil penelitian mendapatkan ρ = 0,000. Ini berarti bahwa terapi game memilikipengaruh yang signifikan terhadap tingkat adaptasi psikologis.Berdasarkan hasil penelitian di rumah sakit khususnya departemen keperawatansebaiknya menggunakan terapi permainan untuk anak-anak usia sekolah yang dirawat dirumah sakit.Kata kunci : Permainan Terapi, Psikologis Adaptasi Tingkat.ABSTRACTHospitalization is conditioning a person's caring in hospital. The school age childrenwas caring in hospital showed psychological adaptation level maladaptive response, Theeffort to go down impact hospitalization, one of them is with games therapy.This research was a pre-experimental with one group pre test-post test design. Thepopulations were school-age children at pediatric ward Gresik RSUD in July 2008.Sample of this studies were 24 respondents, recruited by using purposive sampling.Independent variable was games therapy and dependent variable was psychologicaladaption level. Data were collected by observation chart and then data were analyzed byWilcoxon has Signed Rank has test, by significance level of ρ < 0,05.Resulted of the research getting ρ = 0,000. It means that games therapy hadsignificant effect to psychological adaptation level.Based on the resulted, the hospital institution specially nursing department wassupposed to use games therapy for school-age children who in hospitalization.Keywords : Games Therapy, Psychological Adaptation Level.
PERILAKU ANAK DALAM KEBERSIHAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH Desak Made Kurnia; Lina Madyastuti Rahayuningrum; Retno Twistiandayani
Journals of Ners Community Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.551 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v4i1.22

Abstract

ABSTRAK Karies gigi dapat menyerang seluruh masyarakat dan penyakit gigi yang paling banyak diderita oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Penyebab karies gigi adalah interaksi berbagai faktor. Termasuk faktor perilaku dalam menjaga kebersihan mulut, faktor makanan, atau kebiasaan makan dan faktor ketahanan dan kekuatan gigi. Hal ini didasarkan pada kurangnya pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan perilaku anak dalam menjaga kebersihan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak-anak usia sekolah di MI Asmaiyah Gresik.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah yang mengalami MI Asmaiyah Gresik sebanyak 112 anak. Sampel yang digunakan untuk sebanyak 87 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling.Uji statistik menggunakan oleh α chi square <0,05. Menunjukkan anak usia sekolah memiliki pengetahuan dalam menjaga kesehatan gigi α = 0,001. Sikap anak usia sekolah dalam menjaga kebersihan gigi α = 0,002. Dan tindakan anak usia sekolah dalam menjaga kesehatan gigi = 0.000.Hasil di atas terdapat hubungan dalam menjaga kebersihan perilaku anak mereka dengan kejadian karies gigi pada anak-anak usia sekolah. Diharapkan bahwa orang tua dan guru dapat memberikan motivasi dalam menjaga kebersihan gigi dan dukungan sarana dan prasarana. Kata kunci: Perilaku Anak Dalam Menjaga Kebersihan Gigi, Gigi Karies, Anak Usia Sekolah.  ABSTRACT Dental caries can attack the whole society and  the most dental disease is suffered by most of the Indonesian population. Cause of dental caries is the interaction of various factors. Include behavioral factors in maintaining oral hygiene, dietary factors, or eating habits and resilience factors and the strength of teeth. It was based on lack of knowledge of the importance of maintaining oral hygiene. Purpose of this study is to explain the correlation of the child's behavior in maintaining dental hygiene with the incidence of dental caries in children of school age in MI Asmaiyah Gresik.This study uses cross sectional design, the population in this study is school students who experienced MI Asmaiyah gresik were 112 dental caries. Samples used for as many as 87 respondents using purposive sampling. Statistical test using by chi square  α < 0.05. Shows the school-age children have some knowledge in maintaining dental hygiene α  = 0.001. Attitudes of school-age child in maintaining the cleanliness of teeth α = 0.002. And actions of school aged children in maintaining dental hygiene    = 0.000.Obtained from the above results there is a correlation in maintaining the cleanliness of their child's behavior with the incidence of dental caries in children of school age. Expected that parents and teachers can provide motivation in maintaining dental hygiene and support facilities and infrastructure. Keywords: Children's Behavior In Maintaining Dental Hygiene, Dental Caries, Children Of School Age.
KEBERHASILAN LAKTASI PADA IBU MASA NIFAS YANG MENYUSUI Yuanita Syaiful; Retno Twistiandayani; Imam Burhanuddin Baharsyah
Journals of Ners Community Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.92 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v4i1.36

Abstract

ABSTRAK             Laktasi adalah keseluruhan proses mulai dari menyusui ASI, proses produksi ASI, dan refleks menghisap atau menelan ASI. Keberhasilan menyusui dipengaruhi banyak faktor yang terkait meliputi: pengetahuan tentang ASI, teknik menyusui, perawatan payudara, sosial, faktor psikologis, merokok dan minum alkohol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor pengetahuan tentang ASI, teknik menyusui, perawatan payudara dengan keberhasilan menyusui.            Desain penelitian menggunakan cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 28 ibu nifas yang menyusui. Variabel bebas adalah pengetahuan tentang ASI, teknik menyusui, perawatan payudara. Variabel dependen adalah keberhasilan menyusui. Data penelitian ini diambil menggunakan kuesioner, observasi dan wawancara terstruktur.            Hasil perhitungan menggunakan uji statistik chi square. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara pengetahuan tentang ASI dengan keberhasilan menyusui p= 0,000. Ada hubungan antara teknik menyusui dengan keberhasilan menyusui p= 0,000. Ada hubungan antara perawatan payudara dengan keberhasilan menyusui p= 0,000.            Keberhasilan menyusui dimulai dari peran perawat dalam mendukung manajemen laktasi yang baik sejak masa kehamilan dan melahirkan dan meningkatkan pengetahuan tentang ASI, teknik menyusui yang benar dan mempertahankan pengetahuan dan tindakan tentang perawatan payudara. Kata kunci: Pengetahuan tentang ASI, Teknik menyusui, Perawatan payudara, Keberhasilan laktasi.                                                                                               ABSTRACT Lactation is the whole process starts from the milk of breast milk in the production process to suck or swallow the breast milk. In the lactation success of many factors associated with it include: knowledge about breast milk, breastfeeding techniques, breast care, social, psychological factors, smoking and drinking alcohol. Based on the background of the problem is the purpose of this research to determine the relationship of the factors of  knowledge about breast milk, breastfeeding techniques, breast care with success of lactation.The design of the research used the correlation method cross sectional. Sampling method used was purposive sampling. Samples taken as 28 puerperal that breastfeed. The independent variable was knowledge about breast milk, breastfeeding techniques, breast care. The dependent variable was success of lactation. The research data was taken used a questionnaire, observation and structured interviews.From calculation used the chi square test statistic. If the chi square count  (X2count) >chi square table (X2table) that is 9.49. Then the hypothesis was accepted. This research showed correlation between knowledge about breast milk with the success of lactation on (X2count)= 33.714 dan (α count) = 0.000. Showed correlation between breastfeeding techniques with the success of lactation on (X2count) = 20.593 dan (α count) = 0.000. Showed correlation between breast care with the success of lactation on (X2count) = 20.593 and (α count) = 0.000. Based on this research, the suggestion are to achieve the success of breastfeeding milk, the role of nurses in support of a good lactation management since the time of pregnancy and delivery of knowledge about breast milk, breastfeeding techniques is correct and maintain a healthy knowledge of the breast. The must receive attention so as not to cause various problems. Keywords : Knowledge about breast milk, Breastfeeding techniques, Breast are, Success of lactation.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENERIMAAN DIRI IBU YANG MEMPUNYAI ANAK AUTIS (Correlation Family Support with Self Acceptance of Mother Who Have Children with Autism) Retno Twistiandayani; Susi Ratna Handika
Journals of Ners Community Vol 6 No 2 (2015): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1531.916 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v6i2.45

Abstract

ABSTRAK             Dukungan keluarga terhadap ibu yang memiliki anak autis adalah dukungan informasi (nasehat, saran, petunjuk), dukungan penghargaan (support, penghargaan, perhatian), dukungan instrumental (kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderitadarikelelahan), dukunganemosi (kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan), dukungan materi (uang, peralatan, waktu, modifikasi lingkungan). Bila hal ini tidak di lakukan oleh keluarga maka akan berdampak pada penerimaan diri ibu negative terhadap anak dan anak bisa di terlantarkan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan antara dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu yang mengalami anak autis.            Desain penelitian ini menggunakan Cross sectional design, dengan total sampling. Sampel yang diambil sebanyak 40responden. Variabel independennya adalah dukungankeluarga dan variabel dependennya adalah penerimaandiriibu. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuisioner.            Dari hasil uji statistik Mann Whitney didapatkan hasil (αhitung) = 0,000artinya ada hubungan kuat antara dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu yang memiliki anak autis.            Dukungan keluarga terhadap ibu yang memiliki anak autis merupakan landasan utama ibu dalam merawat anaknya dengan baik. Oleh karena itu agar keluarga menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan nyata tentang perawatan anak autis sehingga bisa memberikan dukungan yang baik dan ibu dapat menerima kondisi anaknya dengan baik. Kata kunci :Dukungan keluarga, Penerimaan diri ibu, Autis. ABSTRACT Family support to mothers who have children with autism was support information (advice, suggestions, hints), support awards (support, appreciation, attention), instrumental support (in terms of the patient's health needs of eated and drinked, rested, avoided patient of fatigue), support emotions (trust, attention, listen and be heard), material support (money, equipment, time, environmental modifications). If this was not done by the family will have an impact on self-acceptance negative mothers to children and children displaced. The purpose of this resarch to describe the correlation between family support with self-acceptance of mothers who have children with autism.Design Cross-sectional research used design, with a total sampling. Samples taken as many as 40 respondents. Independent variable was the support of family and the dependent variable was the mother of self-acceptance. The data of this research were taked by used a questionnaire.Results of the Mann Whitney statistical test showed (α count) = 0.000 correlation means that there was a strong correlation between family support with self-acceptance of mothers who have children with autism.Family support to mothers who have children with autisme was the main foundation of caring for her mother well. Therefore, for the family to add insight and improve the knowledge, attitudes and actions of an autistic child care so they can provide good support and the mother can accept her condition well. Keywords: family support, self-acceptance of mothers who have children with autism.
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK Retno Twistiandayani; Lina Madyastuti Rahayuningrum; Ismiatul Rohmah
Journals of Ners Community Vol 4 No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/j ners community.v4i2.55

Abstract

ABSTRAKMainan edukatif benar-benar memberikan fungsi yang optimal permainan anakformatif. Banyak itu pemain di pemasaran akan menganggap pilihan orang tua di pemutarmemberi tanpa syarat dan hal utilitas bagi anak. Jadi akan berdampak anak akan burukperkembangan motorik, sehingga perlu untuk menandai upaya akal untuk meningkatkanperilaku orang tua mampu dalam menentukan jenis pemain. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengetahuan korelasi dan sikap ibu tentang diberikan stimulasi mainanedukatif dengan anak-anak perkembangan motorik (1-2 tahun) di Kabupaten SilvanMorowudi Cerme di Kabupaten Gresik.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional untuk mengetahui hubunganantara variabel independen dan dependen, populasi responden adalah ibu ibu yangmemiliki anak usia 1-2 tahun di wilayah Morowudi Cerme Kabupaten Gresik yang sesuaidengan kriteria inklusi sebanyak 50 responden yang diperoleh oleh sampel purposive,variabel yang dianalisis adalah sikap genostic dan ibu sebagai variabel sebagai anak yangmandiri dan mengembangkan motorik sebagai variabel dependen. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner kepada responden, hasil data pengumpulan generasi-dianalyzeddengan akun Chi Square hasil kuis (α) = 0,05.Analisis menggunakan Chi Square diperoleh oleh ilmu pengetahuan hasil ibusignifikan dengan rekening hasil (α) 0.020, sikap ibu dengan akun hasil (α) 0,013. Dapatdisimpulkan bahwa tanda merasakan hubungan yang kuat antara pengetahuan sikap ibutentang diberikan stimulasi mainan edukatif dengan anak-anak motorik anak usiapengembangan (1-2 tahun).Berdasarkan penelitian bahwa ilmu pengetahuan dan sikap merupakan domainpenting dalam memberi pemain edukatif yang disangga dengan banyak pengalaman untukanak ibu.Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, motorik Perkembangan Anak, mainan edukatifABSTRACTThe educative toys really give optimal game function of formative child. A lot of itplayer at marketing will regard option of parent in give player without regard requirementand utility for child. So will impacted bad will children motoric development, thus needs tomark sense effort to increase able parent behaviour in determine player type. Thisresearch objective was to know correlation knowledge and attitude mother about given tostimulation the educative toys with children motoric development (1-2 years old) at SilvanMorowudi Cerme’s district Gresik's Regency.This research utilizes design Cross sectional to know correlation among variableindependent and dependent, respondent population is mother mother that have age child 1-2 years at Silvan Morowudi Cerme's district Gresik's Regency that corresponds toinclusion criteria as much 50 acquired respondent by purposive sample, variable that was analyzed is genostic and mother attitude as variable as motorik's independent anddeveloping child as variable as dependent. Data collecting utilizes kuesioner torespondent, result of that data collecting is succeeding dianalyzed with Chi Square's quizresult accounts (α) = 0.05.From analyzed Chi Square's quiz gotten by signifikan's result mother science withresult accounts (α) 0.020, mother attitude with result accounts (α) 0.013. Can beconcluded that marks sense strong correlation among knowledge attitude mother aboutgiven to stimulation educative toys with children motoric development age child (1-2 yearsold).Based data upon that science and attitude constitutes domain momentous deep giveeducative player that is propped with many experience to mother child.Keywords: Knowledge, Attitude, Motorik Child Development, Educative toys
DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN LATIHAN FISIK JALAN KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Retno Twistiandayani; Risma Widyasti
Journals of Ners Community Vol 4 No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/j ners community.v4i2.59

Abstract

ABSTRAKLatihan fisik merupakan salah satu penanganan lima pilar diabetes mellitus.Praktek ini dapat mengurangi dan meningkatkan penggunaan energi untuk menghilangkankalori. Cara ini tidak untuk mengontrol kadar gula darah. Latihan fisik menghasilkanlakukan 3-4 kali dalam seminggu selama kurang lebih 30 menit, mulai dari intensitascahaya hingga pertengahan intensitas. Untuk dapat melakukannya fisik dukungan kegiatankeluarga sangat penting. Keluarga dapat memberikan informasi mengenai latihan fisik,mempersiapkan peralatan, dan keluarga dapat mengingatkan pasien jika malas untukmelakukan latihan fisik, sehingga kadar gula darah mendapatkan dikendalikan optimal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosialkeluarga dengan latihan fisik dengan berjalan di DM tipe 2 pasien di Poli Trainee RSIDarus Syifa Surabaya.Desain penelitian yang digunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional.Teknik sampling purposive sampling, sampel diperoleh digunakan sebanyak 40 responden.Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah struktur kuesioner danwawancara struktur. Hasil kuesioner dan wawancara terstruktur, didapatlam 37,5%mendapatkan dukungan sosial dari keluarga yang cukup, sedangkan 47,5% respondenkeluarga yang menderita DM tipe 2 cukup biasa dalam melakukan latihan fisik denganberjalan kaki.Pengolahan data dilakukan dengan nilai statistik Spearman uji Rank diperoleh rhitung sebesar 0,413 dengan nilai p = 0,008, dimana nilai p <0,05, sehingga hipotesisditerima yang artinya ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan latihan fisikdengan berjalan Pasien DM Tipe di 2.Penelitian ini membuktikan bahwa keluarga harus lebih banyak meningkatkanhubungan sosial yang baik dengan DM tipe 2 pasien, sehingga dengan motivasi yang baik,pasien DM tipe 2 akan melakukan latihan fisik dengan berjalan lebih teratur.Kata kunci: Dukungan Sosial Keluarga, Latihan Fisik BerjalanABSTRACTPhysical practices represent one of the five pillar handling of diabetes mellitus. Thepractice can lessen and improve usage of energy to remove calorie. This way does tocontrol blood sugar rate. Physical practice earns do 3-4 times in a week during more orless 30 minute, started from light intensity up to mid intensity. To be able to do it physicalactivities family support of vital importance. Family can give information concerningphysical practice, preparing appliances, and family can remind patient if lazy to dophysical practice, so that blood sugar rate earn is controlled be optimal. The purpose ofthis research was to know the relation between social supports of family with physicalpractice by walk at patient DM Type 2 in Poli Interns RSI Darus Syifa Surabaya.Research Design used correlation with approach of cross sectional. Samplingtechnique the used sampling purposive, obtained sample counted 40 respondents.Instrument which is used in data collecting is questioner structure and structure interview. From questioner structure and structure interview, got 37,5% getting social support offamily which enough, while 47.5% responder family which suffering DM Type 2 regularenough in doing physical practice by walk.Data processing done with statistical Spearman Rank test obtained value of r countequal to 0.413 with value of p = 0.008, where value of p < 0.05, so that hypothesisaccepted with the meaning there is relation between social support of family with physicalpractice by walk at Patient DM Type 2.From this research is expected the family more is improving good social relationwith patient DM Type 2, so that with existence of good motivation, patient DM type 2 willever do physical practice by walk more regular.Keywords: Family Social Support, Physical Practice Walking
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP PENGETAHUAN DAN KECEMASAN WANITA PREMENOPAUSE (Health Education about Menopause Able to Lower Anxiety) Retno Twistiandayani; Fitri Wulandari
Journals of Ners Community Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.461 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v6i1.78

Abstract

ABSTRAK Wanita usia 40-49 tahun di Dusun Sumbersuko, Kecamatan Wringinanom program kesehatan yang terkait dengan premenopause belum mendapatkan perhatian serius oleh pihak puskesmas setempat. Misalnya belum ada pendidikan atau penyuluhan kesehatan tentang kesiapan wanita menghadapi premenopause. Sehingga wanita premenopause kurang pengetahuan dan mengakibatkan kecemasan.            Penelitian ini menurut jenisnya termasuk penelitian one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia 40-49 tahun (masa premenopause) sejumlah 40 orang. Pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 36 orang. Analisa deskriptif dengan tabel distribusi frekuensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon Sign Rank Test statistical program.            Hasil yang didapatkan dari penelitian yaitu pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan, pengetahuan kurang 83,3 %. Setelah pendidikan kesehatan kurang 5,6%. Tingkat kecemasan responden sebelum pendidikan kesehatan yaitu kecemasan sedang 58,3 %. Setelah pendidikan kesehatan  kecemasan sedang 19,4%. Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, pendidikan kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan (p = 0,000 (p<0,05)). Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap kecemasan, pendidikan kesehatan mampu menurunkan kecemasan (p = 0,000 (p<0,05)).            Ada perbedaan nilai rata-rata pre test dan post test baik terhadap pengetahuan maupun terhadap kecemasan. karena pemberian pendidikan kesehatan tentang menopause mempengaruhi pengetahuan wanita premenopause sehingga bisa mengurangi kecemasannya. Kata kunci : Pendidikan kesehatan, pengetahuan, kecemasan, wanita premenopause ABSTRACT Women aged 40-49 years in the village of Sumbersuko, district Wringinanom health programs related to premenopausal haven't gotten serious attention by the local health centers. For example, there has been no public education or health of the woman's readiness to face premenopausal. So the less knowledge and premenopausal women causes anxiety. This kind of research including research one group pre test – post test design. The population in this study are women age 40-49 years (during the premenopausal) a number of 40 people. Sampling with purposive sampling with a total sample of 36 people. A descriptive analysis of the frequency distribution table. Statistical tests used Wilcoxon Sign Rank Test is a Test for Statistical Programs. The results obtained from the research of knowledge prior to health education, knowledge lack of 83,3%. After health education less than 5,6. The respondent's level of anxiety before the health education that anxiety was 58,3%. After the anxiety health education was 19,4%. There is a significant influence of health education on knowledge, health education can increase knowledge (p = 0,000 (p < 0,05)). There is a significant influence of health education on anxiety, health education is able to lower the anxiety (p = 0,000 (p < 0,05)). There is a difference between the average value of pre test and post test knowledge as well as good against anxiety. because the granting of health education about menopause affects premenopausal women knowledge so that it can reduce the anxiety.  Keywords: Health education, knowledge, anxiety, premenopausal women