Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

The Comparative Study: Self Acceptance, Environmental Development and Depression on Elderly Wiliyanarti, Pipit Festy; Rofiatin, Irma; Nasrullah, Dede; Yulianto, Yulianto
Health Notions Vol 2 No 2 (2018): February 2018
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.98 KB)

Abstract

Depression is a mental health problem that most often experienced by the elderly, but it is often undetectable and poorly handled. Elderly with self-acceptance and lack of environmental mastery is one of the problems affecting the Depression. The research method used comparative study with cross sectional approach. The study population is elderly living in nursing home and living with family in Penjaringan Sari, Surabaya. Sample was 100 elderly, selected using simple random sampling (elderly in nursing home) and cluster sampling (elderly in community). Geriatric Depression Scale (GDS) questionnaire and well-being psychological questionnaires were used. Data were analyzed using Spearman and Mann Whitney test. Based on the result of the test to know the correlation between self-acceptance and depression level in elderly people using Spearman, the correlation coefficient = 0.516 (nursing home) and 0.765 (community), p-value = 0.000 (p <0.05). The coefficient correlation of environmental mastery with depression = 0.658 (at institute and at community 0.755, with p-value = 0.001 (p <0.05), comparative test use Mann Whitney to know difference of self acceptance, environmental control, and level of depression in elderly living in nursing home and community obtained p-value = 0.023 for self-acceptance, environmental mastery p = 0.035 and whereas the depression level difference p = 0.016 in elderly living in the orphanage and living with the family. There was a difference of self-acceptance, environmental mastery with depression level in elderly in nursing home and elderly living with family in society
Psychological impact among health workers in effort to facing the COVID-19 in Indonesia Dede Nasrullah; Muhammad Natsir; Retno Twistiandayani; Lilis Rohayani; Siswanto Siswanto; Ni Made Sumartyawati; Uswatun Hasanah; Ade Herman Surya Direja
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 10, No 1: March 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v10i1.20524

Abstract

The coronavirus disease (COVID-19) pandemic in Indonesia has a psychological impact among health workers who are working in hospital and caring for patients with positive COVID-19. This study aimed to examines the psychological impact among health workers in effort to facing the coronavirus pandemic (COVID-19) in Indonesia. Snowball sampling technique was employed to gather the sample in the eight islands. The health workers were responded to the depression anxiety stress scales (DASS-42) questionnaire, with the total of 644 respondents. The results of this study showed that about 65.8% of respondents experienced anxiety due to COVID-19 outbreak, There were 3.3% experienced extremely severe anxiety and 33.1% experienced mild anxiety. Whereas those experienced stress due to COVID-19 outbreak were 55%, extremely severe stress levels were 0.8% and mild stress were 34.5%. Health workers who experienced depression were 23.5%. There were 0.5% with very severe depression and mild depression was 11.2%. There is a closed correlation between anxiety (r=0.152 p=0.000), stress (r=0.086 p=0.029), and depression (r=0.111 p=0.005), to the worried of being alienated if infected coronavirus (COVID-19). The Indonesian government has to handle the anxiety, stress and depression that occurs in health workers in particular and can provide protection to medical personnel so that they do not feel alienated by those around them.
Differences of Social Interaction at Depression Level between Elderly that Lives in Kelurahan Sukolilo Baru and at Panti Hargo Dedali of Surabaya Sukadiono; Dede Nasrullah; Idham Choliq; Dian Ayu Maharan
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 3 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i3.15948

Abstract

The Comparative Study: Self Acceptance, Environmental Development and Depression on Elderly Pipit Festi Wiliyanarti; Irma Rofiatin; Dede Nasrullah; Yulianto Yulianto
Health Notions Vol 2, No 2 (2018): February
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.98 KB) | DOI: 10.33846/hn.v2i2.125

Abstract

Depression is a mental health problem that most often experienced by the elderly, but it is often undetectable and poorly handled. Elderly with self-acceptance and lack of environmental mastery is one of the problems affecting the Depression. The research method used comparative study with cross sectional approach. The study population is elderly living in nursing home and living with family in Penjaringan Sari, Surabaya. Sample was 100 elderly, selected using simple random sampling (elderly in nursing home) and cluster sampling (elderly in community). Geriatric Depression Scale (GDS) questionnaire and well-being psychological questionnaires were used. Data were analyzed using Spearman and Mann Whitney test. Based on the result of the test to know the correlation between self-acceptance and depression level in elderly people using Spearman, the correlation coefficient = 0.516 (nursing home) and 0.765 (community), p-value = 0.000 (p <0.05). The coefficient correlation of environmental mastery with depression = 0.658 (at institute and at community 0.755, with p-value = 0.001 (p <0.05), comparative test use Mann Whitney to know difference of self acceptance, environmental control, and level of depression in elderly living in nursing home and community obtained p-value = 0.023 for self-acceptance, environmental mastery p = 0.035 and whereas the depression level difference p = 0.016 in elderly living in the orphanage and living with the family. There was a difference of self-acceptance, environmental mastery with depression level in elderly in nursing home and elderly living with family in society. Keywords: Depression, Community, Elderly, Nursing home, Self-Acceptance, Environmental Control
Pendidikan Kesehatan Untuk ketahanan keluarga dengan Hipertensi di Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Kalijudan Kota Surabaya dede nasrullah; Firman Firman; Idham Choliq; Islam Syarifurahman; nurhidayatullah romadhon
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v1i1.8069

Abstract

AbstrakResiliensi keluarga merupakan kemampuan keluarga dan proses dalam kehidupan keluarga untuk bertahan atau bangkit, dari hal yang membuat terpuruk atau situasi sulit. Resiliensi keluarga dipandang sebagai sebuah proses yang dijalani di sepanjang kehidupan keluarga dimana kemapuan ini perlu dimiliki oleh setiap keluarga terutama dengan penyakit hipertensi, agar mampu menghadapi situasi Covid-19 seperti sekarang ini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah menggunakan metode pendidikan tentang membangun ketahanan keluarga dengan hipertensi di masa pandemic covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan pada masyarakat di kelurahan Kalijudan Kota Surabaya. Upaya yang bisa dilakukan untuk membangun ketahanan keluarga sekaligus mencegah terjadinya hipertesnis yaitu: berfikir positif, rajin beribadah atau aktivitas spiritual lainnya, kemudian olahraga secara teratur dan menghindari makanan yang banyak mengandung garam dan kolestrol. Luaran yang diharapkan melalui program ini adalah modul tntang strategi membangun ketahanan keluarga (family reciliency) pada warga kelurahan Kalijudan dengan hipertensi di Kota Surabaya.Kata Kunci: Covid-19, Ketahanan Keluarga, Resiliensi
Pencegahan Stunting di Medokan Semampir Surabaya Melalui Modifikasi Makanan Pada Anak Idham Choliq; Dede Nasrullah; Mundakir Mundakir
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v1i1.4544

Abstract

Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Prevalensi balita pendek mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5% menjadi 29,6% pada tahun 2017 (Kemenkes, 2018). Pada tahun 2015, hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) prevalensi stunting di Jawa Timur 27,1% dan di Surabaya adalah 20,3% (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Kelurahan Medokan Semampir Sebagai wilayah mitra program ini merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Keputih Surabaya. Di sana stunting masih menjadi masalah serius. Berbasarkan data di 2017 prevalensi stunting sebesar 30,48% di Kelurahan Medokan Semampir. Salah satu faktor yang berpengaruh pada kejadian stunting adalah makanan pengganti asi (MP-ASI) yang kurang tepat dan sehat. Pola makan ibu dapat berkontribusi dalam meningkatkan angka kejadian stunring. Ibu memiliki tanggung jawab utama untuk memilih, menyiapkan, dan menyajikan makanan bergizi untuk anak-anak mereka. Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan sebagai upaya penyelesaian masalah gizi anak stunting. Luaran yang diharapkan melalui program ini adalah modul pembuatan menu modifikasi makanan sehat, produk makanan dan meningkatkan status kesehatan keluarga terutama anak. Dengan upaya perbaikan gizi berbasis modifikasi makanan pengganti asi (MP-ASI) yang ekonomis serta menarik yang memiliki manfaat meningkatkan status kesehatan anak diharapkan angka stunting dapat dikurangi dan masyarakat juga bisa memperoleh keuntungan dari program tersebut.Kata Kunci : Makanan, Pemberdayaan, Stunting
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Plebitis di Ruang Marwah RSU Haji Surabaya Sukadiono Sukadiono; Ika Novianti; Musrifatul Uliyah; Dede Nasrullah
Qanun Medika - Jurnal Kedokteran FK UMSurabaya Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jqm.v3i1.9175

Abstract

Intravenous therapy is the installation of an invasive device into a vein during a patient undergoing treatment in the hospital. One of the complications of intravenous therapy 5% - 70% is the incidence of plebitis. The incidence of plebitis in government hospitals is 50.11%. In Haji Hospital Surabaya, the incidence of plebitis is a problem in patients who receive intravenous therapy in the hospital. The purpose of this study is to analyze the existence of factors that influence the incidence of plebitis. Methods: this study uses analytic design that is observational. The population was all patients who received intravenous therapy in the Marwah Room of the Hajj Hospital Surabaya. The sample of the research by probabability sampling is simple random sampling design with 82 respondents. Research variables include age, location of installation, type of fluid and duration of infusion. The instruments used were interviews and document studies. Data analysis using Linear Regression test with R Square = 0.3 and significance significance α = 0.05. Result & Discussion: The results of the study of age (0.345), and the type of infusion fluid (0.305) had no influence on the incidence of plebitis, whereas the location of infusion (0.020), and the length of day of infusion (0.000) influenced the incidence of plebitis. Conclusions from the study of the location of the installation factors and the duration of infusion installation affect the incidence of plebitis. Thus it is necessary to hold training related to how to prevent plebitis.
Pendampingan Pasien Isolasi Mandiri Covid-19 di UM Surabaya Melalui Psychoreligius Care Radius Setiyawan; Vella Rohmayani; Dede Nasrullah; Vika Ramadhana Fitriyani; M Febriyanto Firman Wijaya; Khoirul Anam; Firman Firman
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 4 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i4.9797

Abstract

Terjadinya pandemi Covid-19 gelombang 2 menimbulkan banyak masyarakat yang terkonfirmasi positif. Hal tersebut menyebabkan terjadinya over capacity di Pelayanan Kesehatan, sehingga pasien harus melakukan isolasi mandiri di rumah. Tuntutan berdiam diri di rumah dapat memicu terjadinya gangguan psikologis atau kondisi stres. Padahal kondisi stres sangat merugikan bagi tubuh, karena dapat membuat system imun menurun, serta menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukannya pendampingan psychoreligius care terhadap pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri. Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk:  1) mengidentifikasi tingkat stres pada pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri. 2) Memberikan pendampingan psikoreligius care untuk mengurangi tingkat stres pada pasien isoman. Metode pelaksanaan pertama dilakukan tahap penjaringan (pre-test), kemudian pengolahan data, implementasi pendampingan psychoreligius care dan terakhir tahap evaluasi kegiatan (post-test). Hasil pendampingan dan screening diperoleh data bahwa, 1) Pasien covid-19 mengalami kecemasan ketika sedang menjalani isolasi mandiri dengan tingkatan yang berbeda-beda. 2) Setelah dilakukan pendampingan psychoreligius care selama 14 hari terjadi penurunan tingkat kecemasan sebesar 82,86%. Kegiatan pendampingan berjalan dengan baik dan masih perlu dilakukan pendampingan berlanjut mengingat ada sebesar 17,14% pasien isoman yang membutuhkan durasi waktu lebih lama untuk mengatasi kondisi kecemasan maupun stres yang terjadi pada dirinya.Kata Kunci: Pendampingan, Isolasi Mandiri, Covid-19, Psychoreligius CareAssistance for Covid-19 Self-Isolation Patients at UM Surabaya with Psychoreligious CareABSTRACT The occurrence of the Covid-19 pandemic wave 2 caused many people who were confirmed positive. This causes overcapacity in health services, so patients must be self-isolate at home. The demand to stay at home can trigger psychological disorders or stressful conditions. Whereas stress conditions are very detrimental to the body, because it can make the immune system decrease, and it cause other health problems. Therefore, it is necessary to provide psychoreligious care assistance for Covid-19 patients who are undergoing self isolation. This mentoring activity aims to: 1) identify stress levels in Covid-19 patients who are undergoing self-isolation. 2) psychoreligious care assistance are given to reduce stress levels in isoman patients. The first implementation method is the screening stage (pre-test), then data processing, implementation of psychoreligious care assistance and finally the activity evaluation stage (post-test). The results of mentoring and screening obtained data that, 1) Covid-19 patients experienced anxiety while undergoing independent isolation with different levels. 2) After 14 days of psychoreligious care assistance, there was a decrease in anxiety levels of 82.86%. Mentoring activities are going well and there is still a need for continued assistance considering there are 17.14% of isoman patients who need a longer duration of time to deal with anxiety and stress conditions that occur to them.Keywords: Assistance, Self-Isolation, Covid-19, Psychoreligious Care
Pendampingan E-Commerce dan Pendidikan di Cerme Kecamatan Ngimbang Lamongan Dede Nasrullah; Achmad Hidayatullah; Satria Unggul WP
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2017): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.666 KB) | DOI: 10.30651/aks.v1i1.301

Abstract

Education and the economy are still a major problem in our country. The low level of community education causes the economy is still low. Cerme village of Lamongan regency is one example of civilization which also has problems both. This devotion focuses on the efforts to assist local msayarakt how to improve their reading ethos, internet recognize and how to do business or buying and selling transactions online or E-Commerce. Besides this dedication is done for one month. This form of advisory activities is the establishment of a reading park, internet installation and online business training or E-Commerce. With internet facilities that have been installed by UMSurabaya team hope after community training can access the latest knowledge and business with the help of internet. While for school children they can use the reading park and can access knowledge through the internet as well.
PENGEMBANGAN MODEL KEPERAWATAN BERBASIS BUDAYA (ETNONURSING) PADA KELUARGA ETNIS MADURA DENGAN MASALAH BALITA GIZI KURANG DI KABUPETAN SUMENEP A.Azis Alimul Hidayat; Dede Nasrullah; Pipit Festy
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya angka kejadian gizi kurang dan buruk di Indonesia berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2010 menurut indikator berat badan per umur (BB/U)  sebesar 18,4%, dan di Jawa Timur gizi buruk sebesar 4,8%, gizi kurang sebesar 12,3 %, tersebut menunjukkan pelayanan kesehatan pada bayi dan anak balita khususnya masalah gizi perlu mendapatkan perhatian. Hal tersebut terjadi pula pada kabupaten Sumenep pada etnis Madura, yakni 8,6 % kejadian gizi buruk dan 20,9 % gizi kurang,. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi budaya penatalaksanaan kesehatan keluarga dalam merawat anak dengan gizi kurang di kabupaten Sumenep, 2) menganalisis asuhan keperawatan  berbasis budaya yang diberikan pada keluarga dengan anak gizi kurang di kabupaten Sumenep, dan 3) Menghasilkan model asuhan keperawatan berbasis budaya yang diberikan pada keluarga dengan anak gizi kurang di kabupaten Sumenep  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian survey, dengan subyek penelitian 230 responden keluarga ibu balita dengan anak gizi kurang dan 45 perawat yang bekerja di Puskesmas, dengan teknik pengambilan sample simple random sampling. Hasil sementara penelitian tahun pertama ini adalah Budaya perawatan anak dengan gizi kurang yang dilakukan pada keluarga di kabupaten Sumenep, yang meliputi1) pemanfaatan teknologi kesehatan dalam perawatan didapatkan 50% responden menyataan kaang-kadang sampai tidak pernah untuk memanfaatkan teknologi kesehatan, 90% kurang memahami cara pengobatan, 60 % memiliki persepsi yang negatf, 20% memiliki kebiasaan mendahulukan makan orang tua, 90% masih mempertahankan budaya dan 60% kadang-kadang sampai tidak pernah merubah budaya yang ada karena bertentangan dengan kesehatan. Sedangkan hasil analisis tentang pelaksanaan asuhan keperawatan padakeluarga. Dalam pengkajian berbasis budaya, sebagian besar perawat masih belum banyak yang mengkaji tentang pemanfaatan teknologi kesehatan, masalah agama dan filosofi yang berhubungan dengan perawatan anak, dan masih ada 40% perawat yang jarang bahkan tidak pernah mengkaji masalah nilai-nilai budaya dan gaya hidup. Pada implementasi keperawatan berbasis budaya sebagain (44,4%) perawat jarang bahkan tidak pernah masih mempertahankan budaya yang ada apabila tidak bertentangan dengan kesehatan, selain itu hampir77,7% perawat kadang-kadang bahkan tidak pernah membantu klien untuk beradaptasi dengan budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan, dan 66.6%  perawat kadang-kadang bahkan tidak pernah melakukan restrukturisasi budaya karena bertentangan dengan kesehatan dan tidak berupaya memahami budaya klien baikpersamaan maupun perbedaan. Pada tahap evaluasi keperawatan berbasis budaya hampir 60% kadang-kadang bahkan tidak pernah melakukan evaluasi keberhasilan klien dalam mempertahankan budaya yang ada apabila tidak bertentangan dengan kesehatan, hampir 70% perawat juga kadang-kadang bahkan tidak pernah melakukanevaluasi terhadap kemampuan klien untuk beradaptasi dengan budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan, dan kemampuan merestrukturisasi budaya klien karena bertentangan dengan budaya kesehatan.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah telah teridentifikasinya budaya dan perilaku perawatan oleh keluarga dengan anak gizi kurang dan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga oleh perawat yang bekerja di Puskesmas kabupaten Sumenep. Sudah dihasilkan draf awal dari penelitian dengan model keperawatan berbasis budaya, namun belum dilakukan Fokus group discusion untuk menyusunan draf II atau uji coba dari perangkat model salah satu adalah perangkat pengkajian keperawatan berupa form/lembar pengkajian keperawatanberbasis budaya, lembar analisis diagnosis berbasis budaya, materi intervensi keperawatan berbasis budaya, lembar observasi (catatan perawatan/perkembangan). Kata Kunci : Model keperawatan, budaya, gizi kurang
Co-Authors Abdul Aziz Alimul Hidayat achmad hidayatullah Ade Herman Surya Direja Ade Susanty Ade Susanty Anis Rosyiatul Husna, Anis Rosyiatul Ari, Nugroho Astri Dewayani Ayu Lidya Paramita Batsaikhan Saruuljavkhlan Choliq, Maulivia Idham Dian Ayu Maharan Ekowati Retnaningtyas Eni Sumarliyah Erni Surmarliyah Esti Rahayu Esti Rahayu Ferry Effendy Firman Firman Firman Firman Firman Firman Firman Firmansyah Firmansyah Gita Marini Hadi, Suyatno Idam Cholic Idham Choliq Idham Choliq Ika Novianti Ira Purnamasari Ira Purnamasari Ira Purnamasari Irma Rofiatin Islam Syaifurrahman Islam Syarifurahman Islam Syarifurrahman Islam Syarifurrahman Kamal Musthofa Kartika Afrida Fauzia Khoirul Anam Lailatun Ni’mah Lailatun Ni’mah Lilis Rohayani M Febriyanto Firman Wijaya Maya Rahmayanti Mohammad Subkhan Muhammad Natsir Mundakir Musrifatul Uliyah Ni Made Sumartyawati Novianty Kusumawardani Nugroho Ari Nugroho Ari Wibowo, Nugroho Ari Nur Mujaddidah Mochtar Nurhidayatullah romadhon Pipit Festy Radius Setiyawan Rahmat Sayyid Zharfan Reliani Reliani Retno Twistiandayani Ricky Indra Alfaray Rofiatin, Irma Royyan Salam Satria Unggul WP Siswanto Siswanto Siti Aisyah Siti Fatimatus Zahrah Siti Rohmatul Hidayati Sukadiono, Sukadiono Supatmi Supatmi Suyatno Hadi Uswatun Hasanah USWATUN HASANAH Uswatun Hasanah Uswatun Hasanah Uswatun Hasanah Uswatun Hasanah Vella Rohmayani Vika Fitriyani Vika Ramadhana Fitriani Vika Ramadhana Fitriyani Vika Ramadhana Fitriyani Vika Ramadhana Fitriyani Vika Ramadhana Fitriyani Vika Ramadhana Fitriyani Wilianarti, Pipit Festi Wiliyanarti, Pipit Festy Yelvi Levani Yulianto Yulianto Yulianto Yulianto