Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan dan Deteksi Dini Anak Stunting pada ibu di desa Mekarsari Sukardin, Sukardin; Nasirin, Chairun; Sumartyawati, Ni Made
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 1 No 03 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 01 Nomer 03 Tahun 2020
Publisher : Stikim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.228 KB) | DOI: 10.33221/jpmim.v1i03.848

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit degeneratif. Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Deteksi dini stunting perlu dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu tentang deteksi dini stunting. Metode yang dilakukan adalah melalui Pendidikan Kesehatan dan diskusi dengan bantuan media leaflet dan LCD proyektor. Selama proses pendidikan kesehatan peserta sangat aktif dalam mengikuti kegiatan ini. Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada peserta sebelum dan sesudah penyuluhan, pemahaman peserta tentang deteksi dini stunting mengalami rerata peningkatan dari sebagian besar berpengetahuan cukup 65% menjadi berpengetahuan baik sebesar 87 %. Pendidikan kesehatan penting dilakukan secara terus menerus dengan metode yang tepat agar masyarakat dapat mengetahui secara dini status kesehatan anak.
Promosi Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Pada Masyarakat di Wilayah Propinsi Nusa Tengga Barat Sumartyawati, Ni Made; Santosa, I Made Eka; Sukardin, Sukardin; Marvia, Eva
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Vol 1 No 03 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju Volume 01 Nomer 03 Tahun 2020
Publisher : Stikim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.261 KB) | DOI: 10.33221/jpmim.v1i03.849

Abstract

Pandemi COVID-19 merupakan bencana non alam yang dapat memberikan dampak pada kondisi kesehatan jiwa dan psikososial setiap orang. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi COVID-19 sejumlah 414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%) yang dilaporkan di 192 negara/wilayah. Di antara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi COVID-19. Pada tanggal 12 April 2020, Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 4.241 kasus. Menurut WHO (2020), munculnya pandemi menimbulkan stres pada berbagai lapisam masyarakat. Mengingat adanya risiko peningkatan masalah kesehatan jiwa dan gangguan kejiwaan akibat COVID-19 di masyarakat, maka perlu dilakukannya pencegahan dan peningkatan kesehatan jiwa di masyarakat. Promosi kesehatan merupakan cara yang paling efektif dilakukan, terutama menggunakan metode daring (dalam jaringan). Metode online (dalam jaringan) merupakan sarana yang paling tepat digunakan di era pandemi. Nusa Tengga Barat merupakan salah satu propinsi terbanyak dan pernah berada pada posisi sepuluh besar dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia terhadap laporan terkonfirmasi COVID-19. Oleh karena itu promosi dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada masyarakat Nusa tenggara Barat sangat diperlukan. Kegiatan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada masyarakat ini dikemas dalam bentuk pelatihan dengan pesertanya adalah relawan yang berasal dari kalangan mahasiswa keperawatan. Pelatihan dilaksanakan selama 3 jam dalam sehari selama 4 hari dan setiap hari pada akhir sesi relawan mendapatkan penugasan rekruitmen keluarga binaan.
Psychological impact among health workers in effort to facing the COVID-19 in Indonesia Dede Nasrullah; Muhammad Natsir; Retno Twistiandayani; Lilis Rohayani; Siswanto Siswanto; Ni Made Sumartyawati; Uswatun Hasanah; Ade Herman Surya Direja
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 10, No 1: March 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v10i1.20524

Abstract

The coronavirus disease (COVID-19) pandemic in Indonesia has a psychological impact among health workers who are working in hospital and caring for patients with positive COVID-19. This study aimed to examines the psychological impact among health workers in effort to facing the coronavirus pandemic (COVID-19) in Indonesia. Snowball sampling technique was employed to gather the sample in the eight islands. The health workers were responded to the depression anxiety stress scales (DASS-42) questionnaire, with the total of 644 respondents. The results of this study showed that about 65.8% of respondents experienced anxiety due to COVID-19 outbreak, There were 3.3% experienced extremely severe anxiety and 33.1% experienced mild anxiety. Whereas those experienced stress due to COVID-19 outbreak were 55%, extremely severe stress levels were 0.8% and mild stress were 34.5%. Health workers who experienced depression were 23.5%. There were 0.5% with very severe depression and mild depression was 11.2%. There is a closed correlation between anxiety (r=0.152 p=0.000), stress (r=0.086 p=0.029), and depression (r=0.111 p=0.005), to the worried of being alienated if infected coronavirus (COVID-19). The Indonesian government has to handle the anxiety, stress and depression that occurs in health workers in particular and can provide protection to medical personnel so that they do not feel alienated by those around them.
HUBUNGAN KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MEMUTUSKAN TINDAKAN YANG TEPAT DENGAN PERAN INFORMAL KELUARGA PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI DESA PIJOT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERUAK Novian Arfiandinata; Ni Made Sumartyawati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.89 KB)

Abstract

Gangguan jiwa tidak hanya menimbulkan penderitaan bagi individu penderitanya tetapi juga bagi keluarganya. Peran keluarga sangat dibutuhkan untuk memfasilitasinya, peran informal ini dibutuhkan untuk mendukung penyembuhan penderita tidak saja dalam hal pengambilan keputusan yang tepat dalam pemeliharaan kesehatan penderita melainkan juga dalam melaksanakan peran informal yang dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anggota keluarganya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studikorelasional yaitu untuk mengetahui hubungan kemampuan keluarga memutuskan tindakan yang tepat dengan peran informal keluarga pada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Penelitian ini menggunakan  total sampling dengan jumlah sampel 19 responden kemudian dianalisa menggunakan Rank Spearman’s. Hasil penelitian ini ditemukan ada hubungan yang signifikan karena mendekati angka 1 dimana besar korelasi yang terjadi antara kedua variabel adalah 0,908. Sedangkan angka sig.(2-tailed) adalah 0,000 masih lebih kecil daripada batas kritis α = 0,05, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel (0,009 < 0,05).Kata kunci : Keluarga, peran informal, gangguan jiwa, Rank Spearman’s
Reminiscence Therapy through Kidung Bali for Depression of older people living in Urban area Sukardin Sukardin; Hadi Suryatno; Ni Wayan Dewi Parwati; Ni Made Sumartyawati
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 11 No 02 (2021): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Volume 22 June 2021: Covid-19 disease,
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.735 KB) | DOI: 10.33221/jiiki.v11i02.766

Abstract

Abstract: Aging process impacted the existence of health-related problems. Depression is one of the most common health problems that occurred in older people. Effects experienced by elderly depression is an increased risk of getting various diseases. So that we need therapy as an alternative treatment for depression in the elderly. Objectives: This study aimed to determine the effect of Reminiscence therapy through Kidung Bali on the changes in depression in the elderly in Urban area. Methods: This research was a quasi-experimental study performed on 33 Elderly in Mataram. Participants were randomly selected. The Geriatric Depression Scale (GDS) questionnaire was used to collect data related to Elderly Depression. Reminiscence therapy was conducted over five days, the duration of treatment approximately 30-40 minutes each meeting. Data were analyzed using Pearson and Spearman correlation and Wilcoxon-test in SPSS 24. Results: : This study illustrated that there was a change in the Geriatric Depression Scale score. Before giving the reminiscence therapy, a mean value was 5.67, and after being given the reminiscence therapy, the mean Value changed to 3.15. Statistical test results showed the p-value <α (0.000 <0.05). Conclusion: It can be concluded that There was an effect of Reminiscence therapy through Kidung Bali to elderly depression in Urban area. Reminiscence therapy through Kidung Bali is an alternative option in reducing depression in the elderly. Keywords: Reminiscence therapy, Kidung Bali, Elderly, Depression.
PENGARUH THERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PSTW PUSPAKARMA MATARAM Ni Made Sumartyawati
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 2 No. 1 (2016): Maret 2016
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemunduran fisik maupun psikologis yang dialami lansia akibat proses menua (aging proses) menyebabkan masalah kesehatan. Salah satu penyakit degeneratif yang sering dialami lansia yaitu hipertensi yang merupakan penyakit kronik akibat gangguan system sirkulasi darah yang kini menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat. Pemberian obat dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan efek samping, kecanduan, dan bila overdosis dapat membahayakan pemakainya (Purwanto,2007). Berdasarkan efek buruk dari menggunakan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggimaka terapi nonfarmakologis merupakan pilihan yang tepat. Beberapa terapi nonfarmakologis yang bisa digunakan dalam menangani masalah hipertensi seperti: terapi tertawa. Tertawa dapat menghilangkan berbagai dampak negatif yang terjadi dalam diri kita seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kecemasan, depresi.Penelitian ini menggunakan desain penelitianQuasi Eksperimental Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelayan lansia yang mengalami hipertensi di PSTW “PUSPAKARMA” Mataram. Penentuan sampel menggunakan tehnik total samplingsebanyak 14 respondenPengumpulan data untuk mengukur tekanan darahmenggunakan lembar observasi. Data yang terkumpul akan ditabulasi dan dianalisa menggunakan uji t dengan tingkat kemaknaan 5%. Hasil penelitian ini sebelum diberikan terapi tertawa pada kelompok eksperimen didapatkan bahwa terdapat 2 (28,57%) orang responden kategori hipertensi ringan dan 5 (71,42%) orang responden dengan kategori hipertensi sedang dan setelah diberikan terapi tertawa selama 7 hari berturut-turut pada kelompok eksperimen terjadi perubahan tekanan darah yaitu sebanyak 5 orang responden (71,42%) dengan kategori hipertensi normal, dan 2 orang responden (28,57%) dengan kategori hipertensi ringan.Hasil analisa dengan menggunakan uji statistic Dari T TEST Tidak Berpasangan pada kedua kelompok di atas didapatkan nilai t hitung > dari t tabel yaitu 4,000 <2,179 dan Nilai Signifikan <(0,002 < 0,05).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi tertawa terhadap perubahan tekanan darah pada lansia. Perawat sebagai care provider disarankan untuk mengaplikasikan terapi tertawa sebagai salah satu intervensi bagi lansia yang mengalami Hipertens.
PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI BALAI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA NTB Ni Made Sumartyawati
Jurnal PRIMA Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v3i2.82

Abstract

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia adalah gangguan tidur atau insomnia. Seorang lansia akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai tidur serta memiliki waktu sedikit untuk tidur nyenyak dan pemenuhan tidur secara kualitas menurun. Tujuan peneliti untuk mengetahui apakah ada pengaruh aromaterapi mawar terhadap kualitas tidur lansia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang mengalami insomnia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB, sampel 22 responden dengan teknik sampling porvosive sampling, pengambilan data menggunakan wawancara mengunakan kuisioner. Analisa yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa sesudah pemberian aromaterapi mawar Kualitas tidur kurang ada 2 orang (9,09%), kualitas tidur cukup ada 6 orang (27,27%), kualitas tidur baik ada 14 orang (59,09%), dan kualitas tidur buruk 22 (100.0%). Dan dari hasil analisa data menggunakan uji wilcoxon didapatkan Kualitas Tidur Post dan Kualitas Tidur Pre-4.122 Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 dengan tingkat kemaknaan < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwah ada pengaruh aromaterapi mawar terhadap kualitas tidur lansia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB. Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika NTB pemberian aromaterapi mawar dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia.
HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALANSI RAWAT INAP RSUD PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT Ni Made Sumartyawati
Jurnal PRIMA Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v4i2.105

Abstract

Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor, ditujukan untuk mengawasi seluruh staff keperawatan menjalankan tugasnya dengan baik, memperbaiki proses keperawatan yang sedang berlangsung, serta memberikan kepuasan kerja perawat pelaksana yang disupervisi. Kepuasan kerja perawat pelaksana dapat meningkatkan motivasi bekerja perawat lebih baik, sehingga tercapai kualitas. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampling dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bertugas di instalansi rawat inap kelas III (IRNA III, IRNA Paru, dan IRNA Anak) RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat sebanyak 30 orang, dengan tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling. Isntrumen yang digunakn adalah lembar kuesioner dan analisa datanya menggunakan Uji Spearman Rank dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian diperoleh nilai Pvalue = 0,000 (Pvalue < α), hal ini berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, dengan kekuatan hubungan (derajat korelasi) kuat dan arah positif (koefisien rho = 0,623). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pelaksanaan supervisi kepala ruang dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat. Rekomendasi yang diajukan dari penelitian ini adalah bagi pihak manajemen rumah sakit untuk dijadikan bahan pertimbangan agar semakin meningkatkanperbaikan sistem manajemen terutama untuk pelaksanaan supervisi.
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROVINSI NTB Ni Made Sumartyawati
Jurnal PRIMA Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v3i1.58

Abstract

Kualitas pelayanan di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang ada di dalamnya, salah satunya adalah tenaga keperawatan. Kepuasan kerja perawat merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia. Faktor yang mempengaruhi kepuasaan kerja adalah kepemimpinan, lingkungan kerja, dan motivasi kerja. Motivasi penting karena diharapkan dengan motivasi setiap tenaga kerja mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja tinggi. Desain penelitian survey cross sectional. Penelitian dilaksanakan tanggal 1 Juni 2014 sampai 3 Juni 2014 terhadap 65 orang perawat di ruang rawat inap RSJ Propinsi NTB, menggunakan kuesioner penelitian. Rata-rata motivasi 88.83 dan kepuasan kerja 73.54. Terdapat hubungan positif hubungan positif kuat antara motivasi dengan kepuasan kerja perawat, nilai r = 0.734 dan p = 0.000. Ada hubungan antara motivasi dengan kepuasan kerja. Saran: Diharapkan RSJ Propinsi NTB mengoptimalkan sistem manajemen yang dapat meningkatkan motivasi, sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat. Kata Kunci : Motivasi, Kepuasan Kerja
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perawatan Mandiri Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werda (Pstw) Puspakarma Mataram Ni Made Sumartyawati
Jurnal PRIMA Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v2i2.34

Abstract

Salah satu permasalahan yang ditimbulkan dari peningkatan jumlah penduduk lansia adalah peningkatan rasio ketergantungan lanjut usia yang dirawat oleh keluarga. Pada Usia lanjut terjadi penurunan fisik dan mental namun penting sekali menyiapkan mereka untuk mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga tidak bergantung kepada keluarga termasuk dalam hal perawatan diri. Berdasarkan hal tersebut  peneliti tertarik ingin mengkaji beberapa faktor yang berhubungan dengan kemandirian lanjut usia dalam hal perawatan mandiri pada PSTW Puspakarma Mataram.Desain penelitian yang digunakan studi korelasional dengan pendekatan Cross sectional. Populasi sebanayk 76 dengan teknik sampling purposive sehingga didapatkan 43 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan pengolahan data menggunakan Spearman rank. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Uji korelasi Spearman rank didapatkan nilai Rho (r)untuk faktor fisik dengan perawatan mandiri  sebesar 0,536 artinya kekuatan korelasi sedang dan significant (2-tailed) sebesar 0,000 angka ini lebih kecil dari nilai α=0.05 artinya bahwa Ha diterima. Kemudian untuk uji hubungan faktor kesehatan psikis dengan perawatan mandiri pada lansia, didapatkan nilai Rho (r) sebesar 0,434 artinya kekuatan korelasi sedang dan significant (2-tailed) sebesar 0,004 angka ini lebih kecil dari nilai α=0.05 artinya bahwa Ha diterima. Dan untuk uji hubungan faktor kesehatan sosial dengan perawatan mandiri pada lansia, didapatkan nilai Rho (r) sebesar -0,128 artinya tidak ada kekuatan korelasi hubungan antar variabel artinya bahwa Ha ditolak.Faktor- faktor yang berhubungan dengan perawatan mandiri pada lansia di PSTW Puspakarma Mataram terdapat 2 faktor yang mendukung yaitu faktor kesehatan fisik dan psikis. diharapkan dalam pemberian  asuhan keperawatan lansia agar kemandirian lansia didorong dalam perawatan dirinya.