Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KAJIAN YURIDIS TERHADAP CONTEMPT OF COURT DI DEPAN PENGADILAN (STUDI DI DEPAN PENGADILAN NEGERI MEDAN) Syarifah Masthura
JURNAL MERCATORIA Vol 4, No 2 (2011): JURNAL MERCATORIA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/mercatoria.v4i2.612

Abstract

Pengertian Contempt Of Court adalah segala tindakan berbuat aktif atau tidak melakukan (fasif) dilakuan oleh mereka yang berperkara atau pihak lain yang tidak terlibat yang cenderung mengganggu, mencampuri proses penyelenggaraan peradilan sehingga merendahkan martabat peradilan.Pengaturan mengenai tindak pidana terhadap peradilan Contempt Of Court di Indonesia dapat dilihat dari diundangkannya UU No 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dan juga tersebar dalam beberapa pasal dalam KUHP. Fenomena dalam peradilan kita menunjukan Contempt Of Court terjadi hampir di setiap lembaga pengadilan. Kewibaan peradilan mengalami penurunan akibat perilaku tidak baik yang dilakukan oleh para pihak yang berperkara maupun juga dilakukan oleh aparat penegak hukum. Dalam penelitian ini akan mmengkaji pengaturan bentuk-bentuk Contempt Of Court di Indonesia, selanjutnya akan di teliti sebab-sebab terjadi Contempt Of Court di depan pengadilan dan bagaimana seharusnya penanggulan tindak pidana Contempt Of Court.Contempt Of Court terjadi di depan pengadilan disebabkan belum bekerjanya sistem hukum dengan  baik. Perilaku hukum dan budaya hukum yang dipengaruhi oleh sistem hukum yang diterapkan di Indonesia. Hukum modern di Indonesia diterima dan dijalankan sebagai suatu instansi baru yang yang didatangkan atau dipaksakan dari luar, yakni melalui kebijakan colonial Hindia Belanda. Aparat penegak hukum belum bekerja dengan baik untuk dapat menegakan hukum, terutama ketika sidang di pengadilan maka fungsi dan peran jaksa, advokat, dan hakim belum mencerminkan upaya  hukum yang maksimal. Budaya hukum masyarakat dalam euphoria reformasi menunjukan kurangnya penghargaan terhadap kewibawaan hukum. Hal ini diperparah dengan kekecewaan praktek pengadilan dan mafia peradilan.
HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN TIMBULNYA ACNE VULGARIS PADA SISWA DI SMP NEGERI 2 KOTA BANDA ACEH Ryan Firnanda; Syarifah Masthura; Mulyatina Mulyatina
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 4 (2022): Agustus 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.351 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i04.p02

Abstract

Stres tidak hanya mempengaruhi psikis seseorang, namun juga bisa mempengaruhi dalam hal patofisiologi. Stres dapat menimbulkan salah satu penyakit kulit yang sering menjadi masalah bagi remaja dan dewasa, yaitu acne vulgaris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dengan kejadian timbulnya acne vulgaris. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 81 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi GAGS (Global Acne Grading System). Hasil uji validitas menggunakan item-total correlation didapatkan hasil nilai validity r > 0,444 dan dinyatakan valid. Uji reliabilitas didapatkan hasil nilai cronbach alpha 0,60 maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara stres dengan kejadian acne vulgaris pada siswa/i SMP Negeri 2 Banda Aceh tahun 2019 dengan p value = 0,001. Acne vulgaris tingkat sedang banyak terjadi pada siswa yang mengalami stres, sedangkan acne vulgaris tingkat ringan terjadi pada siswa yang tidak mengalami stres.
Hubungan Konsumsi Makanan Pada Ibu Nifas Dengan Proses Penyembuhan Luka Post-Op Sectio Caesarea di RSUD Teungku Peukan Aceh Barat Daya Yuna Hazaini; Syarifah Masthura; Cut Oktaviyana
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2310

Abstract

Pada ibu nifas dalam proses kesembuhan luka sectio caesarea membutuhkan makanan yang bergizi dikarenakan Makanan yang bergizi akan mempercepat masa penyembuhan luka sectio caesarea, namun ibu dengan konsumsi makan akan mempengaruhi proses kesembuhan luka sectio caesarea. Luka dikatakan sembuh jika dalam 1 minggu kondisi luka kering, menutup dan tidak ada tanda-tanda infeksi.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan pada ibu nifas dengan proses penyembuhan luka Post-Op  sectio caesarea di RSUD Teungku Peukan Aceh Barat Daya. Desain penelitian Deskriptif Korelatif dengan pendekatan Cross Sectional  Study. Populasi penelitian yaitu 57 ibu nifas. Jumlah sampel sebanyak 57 responden. Penelitian ini dilakukan tanggal 28 Juni s.d 08 Juli tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan konsumsi makanan (P value= 0,020) dengan penyembuhan luka Post-Op sectio caesarea pada ibu nifas dengan penyembuhan luka Post-Op sectio caesarea di RSUD Teungku Peukan Aceh Barat Daya Tahun 2022. Kesimpulan penelitian ini adalah konsumsi makanan menjadi faktor yang berhubungan dengan penyembuhan luka Post-Op sectio caesarea pada ibu nifas dengan penyembuhan luka Post-Op sectio caesarea di RSUD Teungku Peukan Aceh Barat Daya Tahun 2022. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan khususnya nutrisi pada ibu Post-Op SC. Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka Post-Op SC.Kata kunci: Konsumsi, Makanan, Sectio, Caesarea Postpartum mothers need nutritious food during the sectio caesarea wound healing process because it will accelerate the healing period of section caesarea wound. But mothers with food consumption will affect the sectio caesarea wound healing process. The wound is considered healed if within 1 week it will dry, closed, and there are no sign of infection. This research aimed to understand the correlation between food consumption on postpartum mothers and wound healing process in post op. sectio caesarea in Teungku Peukan Regional Public Hospital of Aceh Barat Daya. The type of this research was a correlative descriptive study with a cross-sectional study approach. The research population was 57 postpartum mothers with total sample of 57 respondents. This research was carried out on June 28, 2022 until July 8, 2022. The research result showed that there is a correlation between food consumption(or eating?) behavior (p-value = 0.020) and wound healing process in post op. sectio caesarea for postpartum mothers with wound healing process in post op. sectio caesarea in Teungku Peukan Regional Public Hospital of Aceh Barat Daya in 2022. The conclusion of this research is food consumption behavior become a factor that related to wound healing in post op. sectio caesarea for postpartum mothers with wound healing process in post op. sectio caesarea in Teungku Peukan Regional Public Hospital of Aceh Barat Daya in 2022. The health workers are recommended to improve health promotion efforts especially nutrition for post SC mothers. Given that there are many factors that affect wound healing post SC.Keywords: Food Consumption, Sectio Caesarea
Pengaruh Pemberian Aromaterapi Mawar Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan di Praktek Mandiri Bidan Jawiriyah Kota Banda Aceh Meutia Sukma AS; Syarifah Masthura; Nanda Desreza
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2306

Abstract

Aromaterapi mawar dapat menurunkan nyeri persalinan pada ibu bersalin dikarenakan bau harum tumbuhan berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti obat analgesik. Aromaterapi bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah, menenangkan hati dari stress dan mengatasi nyeri saat persalinan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi mawar terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan di Praktek Mandiri Bidan Jawiriyah S.ST Punge Blang Cut Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2022. Desain penelitian eksperimen semu (quasi experimen) dengan rancangan penelitian adalah pretest-posttest control group design. Populasi penelitian yaitu 15 ibu bersalin. Jumlah sampel sebanyak 15 responden. Penelitian ini dilakukan tanggal 01 Mei s.d 17 Juni tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intensitas nyeri persalinan sebelum diberikan aromaterapi mawar yaitu 6,67. Sedangkan nilai rata-rata skala intensitas nyeri persalinan setelah diberikan aromaterapi mawar yaitu 5,80. Hasil uji T Paired memperlihatkan sebesar 3,666 dan nilai P value 0,003 yang artinya ada pengaruh skala nyeri persalinan sebelum dan setelah diberikan aromaterapi mawar pada ibu bersalin di Praktek Mandiri Bidan Jawiriyah S.ST Punge Blang Cut Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2022. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh diberikan aromaterapi mawar pada ibu bersalin di Praktek Mandiri Bidan Jawiriyah S.ST Punge Blang Cut Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2022. Kata kunci: Aromaterapi, Nyeri, PersalinanRose aromatherapy can reduce the pain experienced by women during labor because, like analgesic drugs, the fragrant or pleasant smell of the plant has a direct effect on the brain. Aromatherapy is useful for improving blood circulation, calming the heart, avoiding stress and overcoming pain during childbirth. The purpose of the study was to determine the effect of giving rose aromatherapy on reducing the intensity of labor pain in the Private Midwifery Practice of Jawiriyah, S.ST in Punge Blang Cut, Meuraxa Sub-District of Banda Aceh in 2022. The research was conducted with a quasi-experimental method and a pretest-posttest control group design. The research population covered 15 expecting mothers who gave birth at the clinic, and all of them were chosen as the samples or respondents. The research was conducted from May 1 to June 17, 2022. The results showed that the average value of labor pain intensity scale before being given rose aromatherapy was 6.67 while the average value of the labor pain intensity scale after being given rose aromatherapy was 5.80. The result of the paired t-test value showed 3.666 and a p-value of 0.003 which indicated that there was a difference in the labor pain intensity experienced by the women during labor in the clinic before and after being given rose aromatherapy. The conclusion of this study is that there is an effect of being given rose aromatherapy on the intensity of pain experienced by women during labor..Keywords: Aromatherapy, Labor, Pain
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Penolong Persalinan Pada Tenaga Non Medis di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Mas Tahun.2022 Khaira Monita; Syarifah Masthura; Riyan Mulfianda
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2346

Abstract

Keterampilan yang dimiliki dukun dalam menolong persalinan didapatkan dari kebiasaan, dan ini berisiko tinggi bagi ibu. Ibu yang melahirkan dengan tenaga non medis cenderung mendapat tindakan-tindakan yang tidak steril yang dapat mengancam ibu dan bayi seperti menaburkan kapur sirih ke tali pusar bayi yang baru lahir, memotong tali pusar bayi menggunakan gunting yang tidak di strerilkan, pantangan makan dan minum terlalu banyak selama nifas, dan praktik bakar batu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan pada tenaga non medis di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Mas tahun 2022. Desain penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang pernah melahirkan dengan bantuan tenaga non medis sebanyak 75 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 43 responden. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 s/d 15 Mei 2022 menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada pengaruh faktor ekonomi (p=0,011), faktor budaya (p=0,018), faktor sosial (p=0,005), faktor teknologi (p=0,014), faktor pendidikan (p=0,034) terhadap pemilihan ibu bersalin dalam mengambil keputusan dengan bantuan tenaga non medis. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi tenaga medis dalam memberikan Pendidikan Kesehatan tentang bahaya persalinan di tenaga non medis dan persalinan yang aman di tenaga medis sehingga dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu akibat proses persalinan dan nifas.Kata Kunci     :  Persalinan, Tenaga Non Medis The skills that traditional childbirth attendants have are often obtained from their habits, and their practices may pose a high risk for the mother. Mothers who give birth handled by non-medical personnel tend to receive unsterile interventions that may be harmful for the mother and baby. Some common risky actions include sprinkling whiting into the umbilical cord of a newborn baby, cutting the baby’s umbilical cord using unsterilized scissors, abstaining from eating and drinking too much during childbirth, and performing the burning stones on new mothers. This study aimed to identify the factors related to the selection of childbirth assistance by non-medical personnel in the working area of Sungai Mas Community Health Center in 2022. This study was a descriptive correlational study with a cross-sectional approach. The population in this study was 75 mothers who had given birth handled by non-medical personnel. 43 respondents were selected using the purposive sampling technique. This study was conducted from 7 to 15 May 2022 using questionnaires. The results revealed that economic factors (p = 0.011), cultural factors (p = 0.018), social factors (p = 0.005), technological factors (p = 0.014), and educational factors (p = 0.034) influenced mothers in making decision to give birth by non-medical personnel. The findings of this study have provided a deeper insight for medical personnel in providing health education about the risks of giving birth with the assistance of non-medical personnel and highlighted the importance of having a safe delivery with medical personnel that can help reduce maternal mortality and morbidity in the labor and postpartum process.Keywords        : Maternity, Non-Medical Personnel
Pengaruh Faktor Individual dan Lingkungan Terhadap Stres Kerja Pada Perawat IGD di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Banda Aceh Riska Azzafira; Syarifah Masthura; Nursaadah Nursaadah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2311

Abstract

Tuntutan yang besar dikarenakan kewajiban dan beban moral yang harus dikerjakan perawat di IGD. IGD merupakan tahap yang utama dalam menerima pasien di Rumah Sakit. Perlu dilakukan pertimbangan tentang tenaga perawat baik dari kualitas dan kuantitas untuk menurunkan beban kerja yang berdampak pada stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Faktor Individual dan Lingkungan Terhadap Stres Kerja pada Perawat IGD di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2022. Populasi dalam penelitian ini perawat di ruang IGD RSUD Meuraxa Banda Aceh sebanyak 26 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan nilai r tabel 0,422. Analisis menggunakan chi square test, teknik analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh individual (p=0,039) < 0,05 dan lingkungan (p=0,002) < 0,05 terhadap stres kerja. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh individual dan lingkungan terhadap stres kerja. Diharapkan kepada perawat untuk dapat melakukan upaya pencegahan perburukan stres kerja dengan meningkatkan keterampilan psikologis dalam pengendalian diri dan mempertahankan sikap positif.Kata Kunci    : Individual, Beban Kerja, Lingkungan, Stres Kerja The work demands of nurses at the hospital are often overloaded. These demands are due to the obligations and moral burdens that nurses have to do in the emergency room. The emergency room is the primary stage in receiving emergency patients at the hospital. It is necessary to consider nurses' work both for quality and also quantity to reduce the burnout that has impacted work stress. This study aims to determine the Influence of Individual and Environmental Factors Towards Nurse’s Work Stress in Emergency Room at Meuraxa General Hospital Banda Aceh.  This study is quantitative research using a cross-sectional study design. This research was conducted in April 2022. The population in this study was nurses in the emergency room at the Meuraxa Hospital Banda Aceh. The sample of the study was 26 nurses. The research used the Total Sampling technique by utilizing a questionnaire with an r-table value of 0.422. The data analysis used a chi-square test consisting of univariate and bivariate analysis techniques. The results showed that there was an individual influence (p=0.039) <0.05, burnout influence (p=0.020) <0.05 and the environmental influence (p=0.002) <0.05 on work stress. It can be concluded that there are individual, burnout, and environmental influences on work stress. It is hoped that nurses will be able to make efforts to prevent the worsening of work stress by increasing psychological skills in self-control and maintaining a positive attitude.Keywords: individual, burnout, environment, work stress 
Pengaruh Pemberian Aromaterapi Minyak Peppermint (Daun Mint) Terhadap Penurunan Mual Muntah Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya Desi Usila; Syarifah Masthura; Nanda Desreza
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2335

Abstract

Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang terjadi pada kehamilan muda. Keluhan mual muntah pada emesis gravidarum merupakan hal yang fisiologis, akan tetapi apabila keluhan ini tidak segera diatasi maka akan menjadi hal yang berbahaya, diperlukan penangganan baik farmakologi maupun non farmakologi. pengobatan non farmakologi dapat dilakukan dengan pemberian aromaterapi menggunakan daun mint, diketahui bisa menjadi obat yang aman dan efektif untuk mengobati mual muntah pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi minyak peppermint (daun mint) terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya tahun 2022. Desain penelitian ini adalah pre-eksperimen "One Grup Pretest-posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester 1 yang mengalami mual muntah di wilayah kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 15 responden. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25-31 Maret 2022. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebelum diberikan intervensi pemberian aromaterapi minyak peppermint (daun mint) sebagian besar mual muntah responden berada pada kategori sedang sebanyak 8 responden (53,3%), sesudah diberikan intervensi pemberian aromaterapi minyak peppermint (daun mint) sebagian besar mual muntah responden berada pada kategori ringan dan sedang sebanyak 7 responden (46,7%), ada pengaruh pemberian aromaterapi minyak peppermint (daun mint) terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil dengan nilai p-value=0,011. Dapat ditarik kesimpulan ada pengaruh pemberian aromaterapi minyak peppermint (daun mint) terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil.Kata Kunci : Aromaterapi, Minyak Peppermint, Mual MuntahEmesis gravidarum is a common complaint that occurs in early pregnancy. Nausea and vomiting in emesis gravidarum are physiological in pregnant women but will be dangerous if not treated immediately. Pharmacological and non-pharmacological treatments are needed to treat these symptoms. Moreover, non-pharmacological treatment can be done by giving mint leaf aromatherapy, which is known to be a safe and effective remedy to treat nausea and vomiting in pregnant women. This study aimed to examine the effect of peppermint oil aromatherapy (mint leaves) in reducing nausea and vomiting among pregnant women in the working area of Krueng Barona Jaya Community Health Center in 2022. This study was a pre-experimental One-Group Pretest-posttest Design. The population member of this study were all first-trimester pregnant women who experienced nausea and vomiting in the working area of Krueng Barona Jaya Community Health Center. 15 respondents were selected using the purposive sampling technique. This study was conducted from March 25 to 31, 2022. The findings of this study revealed that before the intervention of peppermint oil (mint leaf) aromatherapy, most of the respondents' nausea and vomiting were in the moderate category, as shown in 8 respondents (53.3%). After the intervention of giving peppermint oil aromatherapy (mint leaves), most of the respondents' nausea and vomiting were in the mild and moderate categories, as shown in 7 respondents (46.7%). Hence, there was an effect of giving peppermint oil aromatherapy (mint leaf) to decrease nausea and vomiting in pregnant women with a p-value = 0.011. The findings of this study conclude that peppermint oil aromatherapy (mint leaves) is effective to reduce nausea and vomiting in pregnant women.Keywords : Peppermint Oil, Nausea Vomiting
Hubungan Motivasi Remaja Terhadap Sikap Orang Tua dengan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh Tahun 2022 Afifah Irnanda; Nursa&#039;adah Nursa&#039;adah; Syarifah Masthura
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2395

Abstract

Motivasi yang berasal dari orang tua kepada anak sangat diperlukan dalam terlaksananya vaksinasi COVID 19 ini didalam motivasi terdapat dua bentuk motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Tujuan penelitian untuk mengetahui motivasi remaja terhadap sikap orang tua dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh. Desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu sebanyak 746 responden dengan teknik proportional sampling diperoleh sampel sebanyak 88 responden. Penelitian ini dilakukan tanggal 07 s.d 27 Juni tahun 2022. Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa sebesar 70,5% tidak ada pelaksanaan vaksin COVID 19, motivasi remaja kurang baik sebesar 73,9%, motivasi intrinsik kurang baik sebesar 71,6%, dan motivasi ekstrinsik kurang baik sebesar 75,0%. Hasil uji chi square memperlihatkan ada hubungan motivasi remaja (p value = 0,001), motivasi intrinsik (p value = 0,001), dan motivasi ekstrinsik (p value = 0,003) terhadap terhadap sikap orang tua dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pelaksaanaan COVID 19 dipengaruhi oleh motivasi remaja yang terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk dapat memberikan informasi dan penyuluhan bagi orang tua yang memiliki anak khusunya remaja untuk mau memotivasi anak untuk ikut melaksanakan vaksinasi COVID 19 agar dapat mencegah penularan virus COVID 19 bagi tubuh dan orang lain sekitanya.Kata kunci: Vaksinasi, Motivasi, Remaja Motivation that comes from parents to children is very necessary in the implementation of this COVID 19 vaccination. In motivation, there are two forms of motivation, namely intrinsic motivation and extrinsic motivation. The purpose of the study was to determine the motivation of adolescents towards parents' attitudes with the implementation of the COVID-19 vaccination in the Kuta Alam Public Health Center, Banda Aceh City. The research design is an analytic survey with a cross sectional approach. The research population was 746 respondents with proportional sampling technique obtained a sample of 88 respondents. This research was conducted from 07 to 27 June 2022. The results of the univariate study showed that 70.5% did not implement the COVID 19 vaccine, youth motivation was not good at 73.9%, intrinsic motivation was not good at 71.6%, and motivation was not good at extrinsic is not good at 75.0%. The results of the chi square test show that there is a relationship between adolescent motivation (p value = 0.001), intrinsic motivation (p value = 0.001), and extrinsic motivation (p value = 0.003) towards parental attitudes with the implementation of COVID-19 vaccination in the Kuta Health Center Work Area. Banda Aceh City Nature. The conclusion in this study is that the implementation of COVID 19 is influenced by adolescent motivation which consists of intrinsic and extrinsic motivation. It is recommended for health workers to be able to provide information and counseling for parents who have children, especially teenagers to want to motivate children to participate in carrying out the COVID 19 vaccination in order to prevent the transmission of the COVID 19 virus to the body and others around it.Keywords: Vaccinations, Motivation, Teens
Pengaruh Pemberian Minuman Kunyit Asam Terhadap Penurunan Dismenore Primer Pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh Besar Khairuni Azrah; Cut Oktaviyana; Syarifah Masthura
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2369

Abstract

Menstruasi merupakan tanda awal masuknya seorang perempuan dalam masa reproduksi. Dismenore memiliki dampak yang cukup besar bagi remaja putri karena menyebabkan terganggunya aktivitas sehari hari. Maka dari itu terdapat beberapa cara untuk meredakan gejala-gejala dismenore yaitu dengan cara farmakologi dan nonfarmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman kunyit asam terhadap penurunan skala dismenore pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh. Jenis penelitian ini adalah eksperimental(quasy experimental design). Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 1 s/d 30 Maret 2022. Populasi dalam penelitian ini mahasiswi PSIK angkatan tahun 2021 Abulyatama Aceh yang mengalami dismenore primer dengan jumlah populasi sebanyak 15 orang, dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data mengggunakan data primer. Analisis menggunakan wilcoxone test, teknik analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh terdapat pengaruh kunyit asam terhadap penurunan dismenore primer dengan  dismenore primer dan  p value 0,000 (<0,05). Diharapkan kepada responden agar tidak ketergantungan obat dalam mengatasi nyeri dismenore primeryaitu dapat mengonsumsi minuman kunyit asam untuk penurunan nyeri dismenore primer.Kata Kunci: Kunyit Asam, Remaja, Dismenore PrimerMenstruation is an early manifestation of females that activate the reproductive period. As Dysmenorrhea has a considerable impact on young women as it disrupts daily activities. Therefore, some medical practices are formulated to relieve the symptoms of dysmenorrhea - through pharmacological and non-pharmacological methods. This study aims to determine the effect of tamarind drinks to reduce the symptoms of dysmenorrhea in nursing students, at The Faculty of Medicine, Abulyatama University, Aceh. This research was an experimental study under a quasi-experimental design. The data collection was carried out in March from 1st to 30th, of 2022. The population of this study was nursing students at Abulyatama University from the Academic Year of 2021. A purposive sampling technique was applied for this study. Around 15 nursing students of Abulyatama University who experienced primary dysmenorrhea were used as the sample. The primary data was collected and analyzed by adopting the Wilcoxon test, and univariate and bivariate analysis techniques. The results showed that there was a positive effect of consuming turmeric acid drink in reducing primary dysmenorrhea with a p-value of 0.000 (<0.05). From the finding, it is concluded that there is an effect of turmeric acid drinks in reducing primary dysmenorrhea. The result of the study is used as a non-medical resolution as to overcome the primary dysmenorrhea symptoms without consuming more pills to relieve the pain. The turmeric acid drink consumption proves to have the effect to reduce primary dysmenorrhea pain.Keywords: Turmeric Acid, Teenagers, Primary Dysmenorrhea 
Hubungan Pengetahuan dan Persepsi Orang Tua dengan Vaksinasi Covid-19 Pada Anak Usia 11-17 Tahun di Desa Pulo Bate Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Una Namira; Syarifah Masthura; Riyan Mulfianda
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2313

Abstract

Pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 11 sampai 17 tahun, memunculkan berbagai macam persepsi orang tua. Orang tua tidak akan memvaksinasi anaknya karena takut akan efek dan resiko setelah di vaksinasi, takut vaksinasi membuat anaknya cacat, dan juga ada yang mengatakan akan memvaksin anaknya karena tuntutan dari proses belajar mengajar (PBM) yang mengharuskan anak usia sekolah divaksinasi COVID-19.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap vaksinasi Covid-19 pada anak usia 11-17 tahun di Desa Pulo Bate Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie.jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskripsi korelasi dengan desain atau pendekatan cross-sectional.populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki anak usia 11-17 tahun sebanyak 43 populasi di Desa Pulo Bate Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie.Hasil penelitian univariat diketahui bahwa dari 43 responden,sebagian besar responden tidak lengkap vaksinansi Covid-19 anak usia 11-17 tahun yaitu sebanyak 25 responden (58,14%),mayoritas yang memiliki pengetahuan rendah tentang vaksinasi Covid-19 yaitu sebanyak 26 responden (60,47%) dan sebagian besar responden memiliki persepsi negatif tengtang vaksinasi Covid-19 pada anak usia 11-17 tahun yaitu sebanyak 24 responden (55,81%).Hasil penelitian bivariat di peroleh hasil adanya hubungan pengetahuan orang tua terhadap vaksinasi Covid-19 pada anak usia 11-17 tahun  (p value = 0,001) dan adanya hubungan persepsi orang tua terhadap vaksinasi Covid-19 pada anak usia 11-17 tahun di Desa Pulo Bate Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie (P value=0,001).Peneliti menyarankan agar masyarakat mendapatkan edukasi yang tepat mengenai manfaat vaksinasi Covid-19 pada anak uasia 11-17 tahun dari pihak terkaitKata Kunci :   Pengetahuan, Persepsi Orang Tua, Vaksinasi Covid-19 The Covid-19 vaccination on 11-17 years-old children has created many parents' perceptions about vaccines. Some parents tend to refuse their children to be vaccinated because they were worried about the effects and also the possible risks post-vaccination. The common comment from parents about the vaccine is parents worry that the vaccines can cause crippling. Besides, the vaccine obligation is a requirement from schools that requires students to be vaccinated. This study aims to investigate parents’ perceptions toward covid-19 vaccination on 11-17 years-old children in Pulo Bate Village, Glumpang Tiga, Pidie. This research was a correlation description study with a cross-sectional design. The population was all parents that have 11-17-year-old children with a total of 43 samples in Pulo Bate Village, Glumpang Tiga, Pidie. The univariate result showed that from 43 samples, most respondents with 11-17-year-old children with uncompleted covid-19 vaccination as much as 25 samples (58,14%), with less knowledge of covid-19 vaccination as much as 26 samples (60,47%) and with respondents who had negative perception toward covid-19 vaccination on 11-17-year-old children were 24 samples (55,81%). The bivariate result indicated that there was a relationship between parents’ knowledge of covid-19 vaccination on 11-17-year-old children (p-value = 0,001) and parents’ perceptions toward covid-19 vaccination on 11-17-year-old children in Pulo Bate Village, Glumpang Tiga, Pidie (p-value = 0,001). This study recommends that the local health center provide better knowledge and education for parents about covid-19 vaccination benefits.Keywords : knowledge, perceptions, covid-19 vaccination.