Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PEMAHAMAN PASANGAN USIA SUBUR PARITAS RENDAH (PUSMUPAR) TERHADAP NORMA KELUARGA KECIL, BAHAGIA DAN SEJAHTERA (NKKBS) Siswanto, Yuliaji; Pranowowati, Puji; Widyawati, Sigit Ambar
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan laju pertambahan penduduk yang tinggi akan mengancam kelangsungan kehidupan karena ketidakmampuan penyediaan sumberdaya untuk pemenuhan sandang, pangan dan papan.  ProgramKB menjadi satu keharusan untuk dilaksanakan demi mengurangi laju pertambahan penduduk serta membentuk keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.  Salah satu permasalahannya adalah bagaimana pemahaman Pasangan Usia Subur  Paritas Rendah (PUSMUPAR) saat ini terhadap program KB dan konsep NKKBS?. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemahaman PUSMUPAR saat ini terhadap program KB.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan.  Kota Semarang berdasarkan persentase pencapaian PA pria / total PA Kota yang terendah di Jawa Tengah sebesar 1,76%, sedangkan Kabupaten Grobogan berdasarkan persentase pencapaian PA pria / total PA Kabupaten yang terendah di Jawa Tengah sebesar 1,09%.   Hasil penelitian mendapatkan : sebagian besar dari responden (73%) mempunyai pemahaman dasar tentang kehamilan yang baik. Sebanyak 70% responden mempunyai pengetahuan tentang tujuan KB yang baik. Sebagian dari resonden (54%) mempunyai pelembagaan dan pembudayaan  NKKBS baik.Sebanyak 52% responden menganggap hambatan dalam penerimaan NKKBS adalah kecil. Hampir seluruh responden (80%) memiliki persepsi nilai anak yang baik.
KNOWLEDGE AND MOTIVATION OF WOMAN IN REPRODUCTIVE AGE GIVEN HEALTH EDUCATION ABOUT EARLY DETECTION OF CERVICAL CANCER Estiyani, Arum; Ambar W, Sigit; Syamrotul, Ima; Margiana, Wulan
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 1 (2017)
Publisher : Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.646 KB)

Abstract

Background: Cancer is a serious threat to public health because the incidence and its death rates is inarpasing to increase every year. Cancer of the cervix is one of the malignancies or neoplasms that occur in the cervix, which is the lowest part of the uterus that protrudes into the peak hole intercourse (vaginal). In to control cervical cancer, the government is targeting at least 80% of women aged 30- 50 years old do early detection every 5 years. Early detection by using IVA (visual inspection with acetate acid) is not much known by the public One of the methods to expand the information about it is to provide health education wich can increase knowledge and motivation of woman in reproductive age to do for the early detection of cervical cancer. This study aimed to analyze the differences of knowledge and motivation woman in reproductive age before and after health education about cervical cancer early detection. Methode: The study design used pre-experimentalpre-post test one group design with the intervention of health education. The population was all woman in reproductive in Sidomukti Village District of Semarang District Bandungan as many as 875 people. The Samples were 27 respondents using proportional random sampling technique. Measuring instrument used questionnaires. The data analysis used Wilcoxontest. Results: The results showed thatthere caresignificantdifferences of knowledge and motivation of woman in reproductive age given before and after health education about early detection of cervical cancer in rural Sidomukti Bandungan district of Semarang district. which Wilcoxon test result showed pvalue = 0,000 < α (0,05). Conclusion: It is hoped than is more health education or disseminate information about early detection of cervical cancer with IVA (visual inspection with acetate acid) method. This can be done through the provision of information, such as counseling or providing information directly to the mother while visiting health facilities so that the incidence of cervical cancer can be lowered. 
Pengetahuan Risiko Pernikahan Dini pada Remaja Umur 13-19 Tahun Oktavia, Eka Radiyani; Agustin, Fatehah Rahma; Magai, Nandito Mapian; Widyawati, Sigit Ambar; Cahyati, Widya Hary
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i2.23031

Abstract

ABSTRAK Pernikahan dini adalah menikah pada usia kurang dari 20 tahun. Banyaknya kejadian pernikahan pada usia muda yaitu usia dibawah 20 tahun yang merupakan salah satu permasalahan yang berkaitan dengan sistem reproduksi pada remaja yang sangat memerlukan perhatian dan resiko pernikahan dini. Untuk itu perlu diteliti tingkat pengetahuan remaja di Desa Pudak Payung tentang resiko pernikahan dini terhadap remaja usia 13 – 20 tahun. Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif &nbsp;kuantitatif. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 November 2017 yang dilakukan di Lingkungan RW 06 kelurahan Pudak Payung Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan teknik sampel dengan jumlah sebanyak 30 responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuosioner. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa pengetahuan responden ada tiga golongan yaitu golongan baik, cukup, dan kurang. Berdasarkan data yang telah di dapat melalui kuesioner yaitu Pengetahuan responden dari 30 responden yang berpengetahuan baik sebanyak 2 responden ( 8%), responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (78%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 5 responden (14%). Hal ini peneliti dapat simpulkan bahwa dari hasil perhitungan melalui tabel frekuensi tingkat pengetahuan responden di Desa Pudak Payung mayoritas tergolong berpengetahuan cukup dengan presentase 78%, dipengaruhi oleh rendahnya pendidikan remaja dan pemahaman dari remaja yang minim. Oleh karena itu diharapkan remaja untuk memahami dan mendapatkan informasi tentang pengetahuan resiko pernikahan dini supaya dapat menekan terjadinya pernikahan dini pada remaja di Desa Pudak Payung. Abstract Survey results in September 2017 conducted on 30 young women in Pudak Umbrella Village, found 4 young women (13.3%) who did not understand about the risk of early marriage. This had implications for the high incidence of early marriage age under 20 years, whereas in Semarang City there was already a policy on Child Friendly City. This study aimed to determine the image of early marriage risk knowledge in adolescents aged 13-19 years in Pudak Payung Urban Village. This research used descriptive quantitative research method with cross sectional study. This research activity was conducted on November 22nd, 2017 which was done in Neighborhood RW 06 Pudak Payung Urban Village Semarang. The sample of this study amounted to 30 respondents. The research instrument used questionnaires, documentation and observation. The results showed that respondents who were well knowledge as much as 2 respondents (8%), quite as much as 23 respondents (78%), and less as many as 5 respondents (14%). The conclusion of this research was the level of knowledge of adolescents aged 13-19 years in Pudak Payung Village majority classified as knowledgeable enough with percentage 78%, influenced by low education of adolescents and understanding of teenagers minimal. Keyword :&nbsp;Knowledge, Early Marriage, Youth
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MENYUSUI MELALUI PENGEMBANGAN MODEL DAN MEDIA ANIMASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI Widyawati, Sigit Ambar; Afandi, Alfan; Wahyuni, Sri
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.421 KB)

Abstract

Kebutuhan ASI ekslusif sangat penting untuk mencukupi kebutuhan bayi akan zat gizi. Cakupan ASI Ekslusif di Wilayah Kecamatan Bergas sebanyak 34,3 %. Tingkat pemahaman ibu tentang ASI ekslusif menunjukkan angka 84 %, sementara itu media yang diberikan untuk memberikan informasi tentangi ASI ekslusif dirasa masih kurang menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh pemberian pendidikan ASI ekslusif melalui media animasi dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif.&nbsp; Penelitian ini menggunakan ekperimental semu (Quasy experiment) denganrancangan one group pre test, post test without control group desain, responden dipilih secara random sampling sebanyak 60 responden. Hasil penelitian didapakan terdapat perbedaan pengetahuan ibu tentang asi eksklusif (p:0,01) dengan perbedaan rata-rata (mean defferences) skor pengetahuan sebesar 8,4. Media animasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan responden, informasi yang ada didalam media dirasa cukup menarik dan aplikatif dalam menjelaskan tentang pentingnyaASIeksklusif, manfaat kolostrum dan cara pemberian ASI pada bayi. Perlu diaplikasikan media animasi sebagai sara promosi kesehatan di berbagai tempat strategis. Kata kunci : ASI, animasi, pengetahuan IMPROVING PREGNANT WOMEN'S KNOWLEDGE AND BREASTING THROUGH DEVELOPMENT OF MODELS AND MEDIA ANIMATION OF EXCLUSIVE ASSESSMENT IN BABY ABSTRACT The need for exclusive breastfeeding is very important to meet the baby's need for nutrients. Coverage of Exclusive ASI in the District of Bergas is 34.3%. The level of understanding of mothers about exclusive breastfeeding shows 84%, while the media provided to provide information about exclusive breastfeeding is still considered less attractive. The purpose of this study is to prove the effect of exclusive breastfeeding education through animated media in increasing the knowledge of mothers about exclusive breastfeeding. This study uses quasi-experimental (Quasy experiment) with one group pre-test design, post-test without control group design, respondents were selected by random sampling of 60 respondents. The results of the study revealed that there were differences in mother's knowledge about exclusive breastfeeding (p: 0.01) with a mean difference (mean defferences) of knowledge scores of 8.4. Animation media is effective in increasing respondents' knowledge, the information contained media is quite interesting and applicable in explaining the importance of exclusive breastfeeding, the benefits of colostrum and the way breastfeeding is given to infants. Animation media should be applied as a means of promoting health in various strategic places Keywords: ASI, animation, knowledge
DETERMINAN KEJADIAN BERHENTI PAKAI (DROP OUT) ALAT KONTRASEPSI Widyawati, Sigit Ambar; Siswanto, Yuliaji; Najib, Najib
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No 1 (2020): HIGEIA: January 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4i1.32124

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan. Salah satu indikator penting untuk mengukur kualitas pemakaian alat/cara KB adalah berhenti pakai (drop out) yaitu kejadian berhentinya menjadi akseptor pada PUS yang sebelumnya sudah menjadi akseptor KB. Tujuan Penelitian: Umengetahui faktor determinan kejadian berhenti pakai alat kontrasepsi pada PUS 10?49 tahun pada tahun 2017. Metode Penelitian: Penelitian deskriptif menggunakan data sekunder daari SDKI Jateng Tahun 2017. Populasi adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status kawin yang berusia 10?49 tahun. Sampel adalah 3.414 PUS yaitu pasangan usia subur usia 10?49 tahun dengan status kawin, pernah menggunakan dan masih menggunakan kontrasepsi di Jawa Tengah.. Analisa menggunakan analisa deskriptif dengan uji korelasi Chi Square menggunakan program SPSS versi 17. Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara kejadian drop out dengan tingkat pendidikan, tidak ada hubungan yang signifikan antara kejadian drop out dengan tingkat kesejahteraan pada PUS di Jawa Tengah. Simpulan: Tingkat pendidikan merupakan determinan kejadian berhenti pakai (drop out) alat kontrasepsi di Jawa Tengah. &nbsp; Keywords : contraception,couples of childbearing, drop out &nbsp; &nbsp; Abstract Background: Family Planning is an effort to regulate child birth, distance and ideal age for childbirth, regulate pregnancy. One of the important indicators for measuring the quality of use of methods is to stop using, namely the occurrence of cessation of being an acceptor in an Fertilage Age (EFA) who has previously been a family planning acceptor. Research Objectives: To find out the determinant factors of the incidence of stopping contraception at EFA 10?49 years in 2017. Research Method: Descriptive study using secondary data from the Central Java Year 2017. Population this research are couples of childbearing age 10?49 years who are married as much 3,414. Sample in this research are all couples of childbearing age of 10?49 years with marital status, have used and still use contraception in Central Java. The analysis uses descriptive analysis with Chi Square correlation test using SPSS version 17. Results: There was a significant relationship between the incidence of drop out and the level of education, there was no significant relationship between the incidence of drop out and the level of welfare at EFA in Central Java. Conclusion: Educational level is a determinant of the incidence of drop out in contraception in Central Java. &nbsp; Keywords : contraception, couples of childbearing, drop out
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DI SD MARDI RAHAYU UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Nadia P, Rr. Maghfira; Wahyuni, Sri; Ambar Widiyawati, Sigit
Journal of Holistics and Health Science Vol 1 No 1 (2019): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v1i1.13

Abstract

Masalah Obesitas bukanlah hal baru dalam masyarakat, 30 tahun yang lalu kegemukan merupakan kebanggaan dan lambang dari kesuksesan finansial. Obesitas adalah suatu kelainan akibat penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan. Salah satu faktor yang paling mempengaruhi terjadinya obesitas pada seseorang adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dan terus menerus sesuai umur dan kemampuan akan menurunkan berbagai resiko dan mencegah serta mengurangi lapisan lemak tubuh yang menyebabkan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada anak sekolah di SD Mardi Rahayu Ungaran Kabupaten Semarang.Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah yang bersekolah di SD Mardi Rahayu Ungaran. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan timbangan injak, microtoise, dan kuesioner PAQ-C. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan didapatkan 108 sampel. Teknik analisa data menggunakan uji chi square ( ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki aktivitas fisik ringan sebanyak (34,3%), sedang (57,4%), dan berat (11,1%). Responden yang mengalami obesitas sebanyak (35,2%) dan tidak obesitas sebanyak (64,8%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada anak sekolah di SD Mardi Rahayu Ungaran Kabupaten Semarang. Disarankan kepada pihak sekolah sebaiknya mengadakan aktivitas fisik yang bersifat aerobik (lari, renang) dengan intensitas sedang (3 kali seminggu) dan dilakukan secara teratur.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENYIMPANAN GARAM DENGAN KADAR YODIUM GARAM PADA RUMAH TANGGA DI DESA JRAHI KECAMATAN GUNUWUNGKAL KABUPATEN PATI Putri Janurwati; Sigit Ambar Widyawati; Sri Wahyuni
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 18 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GAKY salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius, hal ini tidak terbatas pada gondok dan kreatinisme saja, tetapi berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia secara luas. Kecamatan Gunungwungkal merupakan salah satu kecamatan endemis dengan prevalensi gondok anak sekolah 32,33%. Salah satu penanggulangan GAKY adalah peningkatan konsumsi garam beryodium. Pati merupakan daerah penghasil garam, akan tetapi tingkat konsumsi garam beryodium masyarakat Pati masih kurang yaitu 74,63%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang penyimpanan garam dengan kadar yodium garam pada rumah tangga di Desa Jrahi Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati. Desain yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang mempunyai anak SD yang ada di Desa Jrahi Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati tahun 2015 dengan sampel sebanyak 100 rumah tangga yang diambil secara simple random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan Iodine test, Analisis datamenggunakanuji Chi Square(α= 0,05). Hasil analisis data diperoleh sebanyak 64,0% memiliki pengetahuan kurang baik, 52,0% mempunyai sikap negatif, dan 51,0% menggunakan garam dengan kandungan yodium kurang. Hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang penyimpanan garam dengan kadar yodium garam ( p = 0,0001), ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu tentang penyimpanan garam dengan kadar yodium garam ( p = 0,0001)
Pengetahuan Risiko Pernikahan Dini pada Remaja Umur 13-19 Tahun Oktavia, Eka Radiyani; Agustin, Fatehah Rahma; Magai, Nandito Mapian; Widyawati, Sigit Ambar; Cahyati, Widya Hary
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i2.23031

Abstract

ABSTRAK Pernikahan dini adalah menikah pada usia kurang dari 20 tahun. Banyaknya kejadian pernikahan pada usia muda yaitu usia dibawah 20 tahun yang merupakan salah satu permasalahan yang berkaitan dengan sistem reproduksi pada remaja yang sangat memerlukan perhatian dan resiko pernikahan dini. Untuk itu perlu diteliti tingkat pengetahuan remaja di Desa Pudak Payung tentang resiko pernikahan dini terhadap remaja usia 13 – 20 tahun. Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 November 2017 yang dilakukan di Lingkungan RW 06 kelurahan Pudak Payung Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan teknik sampel dengan jumlah sebanyak 30 responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuosioner. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa pengetahuan responden ada tiga golongan yaitu golongan baik, cukup, dan kurang. Berdasarkan data yang telah di dapat melalui kuesioner yaitu Pengetahuan responden dari 30 responden yang berpengetahuan baik sebanyak 2 responden ( 8%), responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (78%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 5 responden (14%). Hal ini peneliti dapat simpulkan bahwa dari hasil perhitungan melalui tabel frekuensi tingkat pengetahuan responden di Desa Pudak Payung mayoritas tergolong berpengetahuan cukup dengan presentase 78%, dipengaruhi oleh rendahnya pendidikan remaja dan pemahaman dari remaja yang minim. Oleh karena itu diharapkan remaja untuk memahami dan mendapatkan informasi tentang pengetahuan resiko pernikahan dini supaya dapat menekan terjadinya pernikahan dini pada remaja di Desa Pudak Payung. Abstract Survey results in September 2017 conducted on 30 young women in Pudak Umbrella Village, found 4 young women (13.3%) who did not understand about the risk of early marriage. This had implications for the high incidence of early marriage age under 20 years, whereas in Semarang City there was already a policy on Child Friendly City. This study aimed to determine the image of early marriage risk knowledge in adolescents aged 13-19 years in Pudak Payung Urban Village. This research used descriptive quantitative research method with cross sectional study. This research activity was conducted on November 22nd, 2017 which was done in Neighborhood RW 06 Pudak Payung Urban Village Semarang. The sample of this study amounted to 30 respondents. The research instrument used questionnaires, documentation and observation. The results showed that respondents who were well knowledge as much as 2 respondents (8%), quite as much as 23 respondents (78%), and less as many as 5 respondents (14%). The conclusion of this research was the level of knowledge of adolescents aged 13-19 years in Pudak Payung Village majority classified as knowledgeable enough with percentage 78%, influenced by low education of adolescents and understanding of teenagers minimal. Keyword : Knowledge, Early Marriage, Youth
Determinan Kejadian Berhenti Pakai (Drop Out) Alat Kontrasepsi Widyawati, Sigit Ambar; Siswanto, Yuliaji; Najib, Najib
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No 1 (2020): HIGEIA: January 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4i1.32124

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan. Salah satu indikator penting untuk mengukur kualitas pemakaian alat/cara KB adalah berhenti pakai (drop out) yaitu kejadian berhentinya menjadi akseptor pada PUS yang sebelumnya sudah menjadi akseptor KB. Tujuan Penelitian: Umengetahui faktor determinan kejadian berhenti pakai alat kontrasepsi pada PUS 10–49 tahun pada tahun 2017. Metode Penelitian: Penelitian deskriptif menggunakan data sekunder daari SDKI Jateng Tahun 2017. Populasi adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status kawin yang berusia 10–49 tahun. Sampel adalah 3.414 PUS yaitu pasangan usia subur usia 10–49 tahun dengan status kawin, pernah menggunakan dan masih menggunakan kontrasepsi di Jawa Tengah.. Analisa menggunakan analisa deskriptif dengan uji korelasi Chi Square menggunakan program SPSS versi 17. Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara kejadian drop out dengan tingkat pendidikan, tidak ada hubungan yang signifikan antara kejadian drop out dengan tingkat kesejahteraan pada PUS di Jawa Tengah. Simpulan: Tingkat pendidikan merupakan determinan kejadian berhenti pakai (drop out) alat kontrasepsi di Jawa Tengah. Keywords : contraception,couples of childbearing, drop out Abstract Background: Family Planning is an effort to regulate child birth, distance and ideal age for childbirth, regulate pregnancy. One of the important indicators for measuring the quality of use of methods is to stop using, namely the occurrence of cessation of being an acceptor in an Fertilage Age (EFA) who has previously been a family planning acceptor. Research Objectives: To find out the determinant factors of the incidence of stopping contraception at EFA 10–49 years in 2017. Research Method: Descriptive study using secondary data from the Central Java Year 2017. Population this research are couples of childbearing age 10–49 years who are married as much 3,414. Sample in this research are all couples of childbearing age of 10–49 years with marital status, have used and still use contraception in Central Java. The analysis uses descriptive analysis with Chi Square correlation test using SPSS version 17. Results: There was a significant relationship between the incidence of drop out and the level of education, there was no significant relationship between the incidence of drop out and the level of welfare at EFA in Central Java. Conclusion: Educational level is a determinant of the incidence of drop out in contraception in Central Java. Keywords : contraception, couples of childbearing, drop out
Hipertensi pada Remaja di Kabupaten Semarang Siswanto, Yuliaji; Widyawati, Sigit Ambar; Wijaya, Alya Asyura; Salfana, Budi Dewi; Karlina, Karlina
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2020): JPPKMI: Juni 2020
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v1i1.41433

Abstract

Hipertensi umumnya terjadi pada usia lanjut, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa hipertensi dapat muncul sejak remaja dan prevalensinya mengalami peningkatan selama beberapa dekade terakhir. Namun banyak yang belum menyadari sehingga menjadi penyebab munculnya hipertensi pada usia dewasa dan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi hipertensi pada remaja di Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan secara observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 147 responden yang diambil dengan two stage cluster sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner, pengukuran berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah. Data dianalisis secara univariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian mendapatkan responden laki – laki sebanyak 73 orang (49,7%) dan perempuan sebanyak 74 orang (50,3%). Sebagian besar (77,6%) responden mempunyai tingkat pengetahuan sedang. Hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan sebanyak 9 orang (6,1%) kategori hipertensi stage 2, sebanyak 18 orang (12,2%) termasuk kategori hipertensi stage 1, sebanyak 22 orang (15,0%) termasuk kategori pre-hipertensi dan sebanyak 98 orang (66,7%) mempunyai tekanan darah normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepertiga responden sudah mengalami hipertensi.