Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Performasi Sistem Pendingin Dengan Penggunaan Kombinasi In-Line And Staggered Solid Dry Pad Sebagai Pendingin Awal Udara Pada Evaporator Dan Kondensor Mahendra, Gede Putra; Wijaksana, Hendra
IPTEKMA Volume 8, No. 1, Februari 2019
Publisher : Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/iptekma.2019.v08.i01.p05

Abstract

PERFORMASI SISTEM PENDINGIN DENGAN PENGGUNAAN KOMBINASI IN-LINE AND STAGGERED SOLID DRY PAD SEBAGAI PENDINGIN AWAL UDARA PADA EVAPORATOR DAN KONDENSOR. Indonesia yang beriklim tropis memiliki temperatur udara berkisar 28° - 35°C. Sedangkan kondisi nyaman udara pada suatu bangunan temperatur 22°C - 25°C. Dengan kenyataan temperatur udara luar tersebut diatas, tentunya diperlukan kerja sistem AC yang lebih besar untuk mencapai kondisi nyaman dalam ruangan. Dalam penelitian ini akan dilakukan usaha efisiensi energi pada sistem AC berbasis kompresor dengan melakukan pendinginan awal udara masuk evaporator dan kondensor menggunakan Solid Dry Pad (SDP) yang tersusun secara in-line dan staggered. SDP ini merupakan pad penyimpan dingin (cold energy storage pad) yang berisikan dry ice didalamnya, yang dapat mendistribusikan efek pendinginan pada pipa pad, sehingga nantinya mampu memberikan efek pendinginan awal pada udara masuk evaporator dan kondensor. COP pendinginan dengan menggunakan in-line dan staggered SDP pada kecepatan aliran udara 2.1 m/s sebesar 1.22%, pada kecepatan aliran udara 2.54 m/s sebesar 1.12%, dan pada kecepatan aliran udara 2.94 m/s sebesar 1.05%. COP pelepasan kalor dengan menggunakan in-line dan staggered SDP pada kecepatan aliran udara 2.1 m/s sebesar 1.95%, pada kecepatan aliran udara 2.54 m/s sebesar 2.37%, dan pada kecepatan aliran udara 2.94 m/s sebesar 3.66%.
Kajian Teknis Antara Penggunaan Bahan Bakar HSD dan MFO Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti LNG di PLTDG PT. Indonesia Power UPJP Bali A.Md, Sofwat Sanjaya; Wijaksana, Hendra
IPTEKMA Volume 8, No. 2, Agustus 2019
Publisher : Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/iptekma.2019.v08.i02.p03

Abstract

KAJIAN TEKNIS ANTARA PENGGUNAAN BAHAN BAKAR HSD DAN MFO SEBAGAI BAHAN BAKAR SLTERNATIF PENGGANTI LNG DI PLTDG PT. INDONESIA POWER UPJP BALI. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas PT. Indonesia Power UPJP Bali merupakan salah satu pembangkit yang memiliki kontribusi besar sebagai pemasok daya di sistem kelistrikan Bali. PLTDG dapat beroperasi dengan menggunakan 3 jenis bahan bakar yaitu Marine Fuel Oil (MFO), High Speed Diesel (HSD), dan Gas. PLTDG beroperasi dengan bahan bakar gas sebagai energi primer yang digunakan untuk proses pembangkitan listrik. Untuk meningkatkan ketersediaan energi listrik, diperlukan kajian secara komprehensif mengenai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar gas apabila terjadi gangguan pasokan bahan bakar gas, yaitu dengan menggunakan bahan bakar MFO atau HSD. Kajian teknis dilakukan dengan pengujian operasi pada PLTDG type W18V50DF dengan pembebanan 50%, 75%, 80%, 100% menggunakan bahan bakar baik HSD maupun MFO. Berdasarkan hasil pengujian pada PLTDG Unit 1 menunjukkan bahwa semakin besar pembebanan maka Torsi dan Produksi juga akan semakin besar. Sedangkan Spesific Fuel Consumption dan Heat Rate mengalami penurunan pada beban 100%. Hasil pantauan emisi gas buang NOx, Opasitas, dan CO dari pengujian pada beban 100% baik menggunakan bahan bakar HSD atau MFO masih dibawah ambang batas berdasarkan Permen LH No 21 tahun 2008 lampiran IV B. Sedangkan SO2 saat penggunaan MFO lebih besar dari ambang batas.
Studi Eksperimental Karakteristik Capillary Pumping Head Pada Variasi Temperatur Karbonisasi Karbon Aktif Bambu Betung Sitompul, Ignasius Deo; Sucipta, Made; Wijaksana, Hendra
IPTEKMA Volume 9, No. 1, Februari 2020
Publisher : Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK CAPILLARY PUMPING HEAD PADA VARIASI TEMPERATUR KARBONISASI KARBON AKTIF BAMBU BETUNG. Dalam usaha mendapatkan tingkat kenyamanan, digunakan system air conditioning (AC) yang berbasis kompresor yang memerlukan jumlah energi listrik yang besar dan dapat meningkatkan pemanasan global. Maka dari itu, diperlukan sistem pendingin yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Salah satu sistem pendingin alternatif tersebut adalah sistem direct evaporative cooling. Dalam sistem direct evaporative cooling, efek pendinginan diberikan oleh proses penguapan yang terjadi pada material pad yang telah terbasahi oleh air. Material pad itu sendiri digunakan untuk pengaplikasian sistem pendingin evaporative, sebagai media pendingin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi temperatur aktivasi terhadap karakteristik capillary pumping head pada arang aktif bambu betung yang suhunya di variasikan 400o C (ACRB 400), 500o C (ACRB 500), 600o C (ACRB 600), 700o C (ACRB 700), dan 800o C (ACRB 800). Pengujian ini meliputi beberapa pengujian seperti uji proximat, uji SEM, uji sudut kontak, dan uji kapilaritas. Hasil dari seluruh pengujian menunjukkan bahwa spesimen ACRB 500 memiliki potensi yang besar untuk dijadikan material pad pada sistem direct evaporative cooling. Dengan karakteristik jari-jari pori 3,026 µm, porositas 21,57%, dan capillary pumping head tertinggi, yaitu 2,69 x 10?2 mm.
Performansi thermal sistem pengering pakaian aliran paksa dan aliran alami memanfaatkan energi pembakaran LPG Agung, A A Gde Ngurah; Wijaksana, Hendra; Astawa, I Ketut
IPTEKMA Volume 8, No. 1, Februari 2019
Publisher : Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/iptekma.2019.v08.i01.p07

Abstract

PERFORMANSI THERMAL SISTEM PENGERING PAKAIAN ALIRAN PAKSA DAN ALIRAN ALAMI MEMANFAATKAN ENERGI PEMBAKARAN LPG. Proses pengeringan pakaian merupakan salah satu rutinitas yang dilakukan oleh masyarakat sehingga banyak bermunculan jasa-jasa yang menawarkan pencucian dan pengeringan pakaian. Oleh karena itu akan dibuat alat pengering pakaian yang memanfaatkan energi pembakaran LPG. Dimana untuk melakukan pengujian performansi dari alat pengering dengan memvariasikan waktu pengeringan dan kecepatan aliran udara exhaust yang terdapat di cerobong ruang pengering. Penelitian ini menggunakan LPG sebagai sumber energi panas. Kemudian dilakukan variasi waktu pengeringan yaitu 40 menit, 80 menit dan 120 menit. Untuk variasi kecepatan aliran udara dilakukan dengan 5,0 m/s, kecepatan 6,7 m/s dan kecepatan 7,9 m/s. Setelah data temperatur diperoleh akan dilakukan perhitungan energi bangkitan tungku (Qtin), energi berguna tungku (Qt), efisiensi tungku (?t), energi masuk ruang pengering (QRpin), energi terpakai ruang pengering (Quse) dan efisiensi ruang pengering (?ruang pengering). Dari hasil pengujian dan perhitungan, efisiensi tungku tertinggi terjadi pada waktu 80 menit. Untuk efisiensi ruang pengering tertinggi terjadi pada waktu 120 menit. Energi bangkitan disetiap kecepatannya sama. Untuk energi berguna tungku tertinggi terjadi pada kecepatan 5,0 m/s dengan waktu 80 menit. Untuk energi masuk ruang pengering tertinggi terjadi pada kecepatan 5,0 m/s dengan waktu 120 menit. Untuk energi terpakai ruang pengering tertinggi terjadi pada kecepatan 5,0 m/s dengan waktu 120 menit.
ANALISA PERFORMANSI COOLING PAD TANPA SALURAN UDARA DAN DENGAN SALURAN UDAR Santika, A A Dwi; Wijaksana, Hendra; Astawa, I Ketut
IPTEKMA Volume 8, No. 2, Agustus 2019
Publisher : Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/iptekma.2019.v08.i02.p04

Abstract

ANALISA PERFORMANSI COOLING PAD TANPA SALURAN UDARA DAN DENGAN SALURAN UDARA. Pendinginan evaporatif merupakan proses penguapan air pada suatu permukaan yang mengalami kontak secara langsung antara air dengan udara. Pendingin evaporatif pada penelitian ini digunakan untuk mendinginkan suhu udara di dalam kandang ayam agar tidak mengalami heat stress. Ducting digunakan sebagai media menyalurkan udara, perpindahan panas, dan untuk mengurangi kelembaban pada proses penguapan air yang terjadi kontak dengan udara.Dalam penelitian ini menggunakan variasi tanpa ducting dan dengan ducting. Volume ducting yaitu 0.54 , dengan penambahan lubang pada bagian bawah dengan diameter 5 cm berjumlah 65 lubang. Pengujian dilakukan untuk mengetahui performa pendingin evaporative cooling yang meliputi penurunan bola kering udara, efektivitas pendinginan, kapasitas pendinginan, EER dan kelembaban relatif. Variabel yang diukur pada saat pengujian adalah putaran rpm fan yaitu rpm 1 (1440 rpm), rpm 2 (1470 rpm) dan rpm 3 (1500 rpm).Dari penelitian dengan ducting pada rpm 2 menghasilkan kelembaban relatif lebih baik dibanding dengan tanpa ducting. Nilai yang di dapat pada pengujian dengan ducting 60-70% merupakan kelembaban nyaman bagi ayam.Semakin besar kontak udara yang mengandung uap air dengan sistem, akan mempengaruhi kelembaban yang terjadi.
Studi Laju Evaporasi Pada Direct Evaporative Cooling Berbahan Pad Jerami Padi dan Tapis Kelapa Susila, I Putu Pradnya; Wijaksana, Hendra; Suarnadwipa, I Nengah
IPTEKMA Volume 8, No. 1, Februari 2019
Publisher : Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/iptekma.2019.v08.i01.p04

Abstract

STUDI LAJU EVAPORASI PADA DIRECT EVAPORATIVE COOLING BERBAHAN PAD JERAMI PADI DAN TAPIS KELAPA. Penggunaan sistim pendingin yang berbasis kompresor telah terbukti dapat menyebabkan peningkatan penggunaan energi bahan bakar fosil, dan juga dapat meningkatkan kerusakan lingkungan. Sistim pendingin evaporative banyak dikembangkan sebagai sistim pendingin alternative pengganti sistim pendingin berbasis kompresor. Dalam penelitian direct evaporative cooling ini akan dipelajari laju evaporasi yang terjadi pada cooling pad yang berbahan jerami padi dan tapis kelapa. Penelitian dilakukan dengan tiga variasi kecepatan putar fan 1440, 1470 dan 1500 rpm, dengan dua material pad yang berbeda jerami padi dan tapis kelapa, dan dengan waktu pengujian selama 60 menit dengan pencatatan data setiap selang 15 menit. Dari penelitian ditemukan bahwa laju evaporasi tertinggi terjadi pada kecepatan putar rendah 1440 rpm sebesar 0.00157 liter/menit dan 0.00293 liter/menit masing-masing untuk jerami padi dan tapis kelapa. Sebagai kesimpulan dapat dinyatakan bahwa tapis kelapa menghasilkan laju evaporasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jerami padi pada kecepatan putar rendah yang sama.
SATU MESIN DWI FUNGSI SEBAGAI MESIN PEMBERSIH SERABUT DAN PEMARUT KELAPA DI BANJAR MUDING KELOD DESA KEROBOKAN KAJA KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG K. Astawa; I.P. Lokantara; H. Wijaksana; T. P Surya
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 2 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.616 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i02.p04

Abstract

Kelapa dalam bahasa Latin disebut Cocos nucifera merupakan tanaman yang termasuk dalam jenis tanaman palma dengan buah yang berukuran cukup besar dibanding dengan tanaman jenis palma yang lain. Di Bali buah kelapa sering digunakan dalam pelaksanaan upacara keagamaan khususnya umat Hindu, seperti untuk kelengkapan banten Daksina. Dalam pembuatan kelapa daksina ini terlebih dahulu kelapa perlu dibersihkan dari serabutnya, tetapi untuk membersihkan serabut dibatok kelapa tersebut saat ini dilaksanakan secara konvensional sehingga membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya tidak maksimal serta kurang efisien. Dilain pihak kebutuhan akan kelapa daksina di Bali sangat banyak sebagai unsur dalam pembuatan banten daksina. Selain sebagai kelengkapan daksina, kelapa juga bisa dipergunakan untuk bahan minyak goreng atau lawar. Untuk pembuatan minyak goreng, kelapa terlebih dahulu harus diparut. Biasanya untuk bisa memarut kelapa, batoknya harus dipecahkan sampai retak kecil-kecil untuk memudahkan dicongkel daging kelapanya, dengan cara ini sisa batoknya hanya bisa digunakan sebagai bahan bakar (arang) saja. Dengan menggunakan satu mesin dua fungsi ini yaitu sebagai pembersih batok dan pemarut kelapa menjadikan kedua pekerjaan ini akan dilakukan lebih efektif dan efisien karena untuk memarutnya, kelapa hanya cukup dibelah dua saja tanpa harus mencongkel daging kelapanya, dengan demikian batok kelapanya dapat dipergunakan sebagai kerajinan tangan atau souvenir untuk menunjang pariwisata sehingga dapat meningkatkan penghasilan atau pendapatan masyarakat setempat. Hasil pengujian langsung dilapangan menunjukan efisiensi dan efektifitas waktu antara cara konvensional dibandingkan dengan mesin adalah 15 : 2 menit untuk pembersihan serabut kelapa dan waktu untuk pemarutan setiap butir kelapa diperoleh perbandingan waktu 30 : 10 menit dengan batok kelapa hanya dibelah dua saja. Kata kunci : Mesin, Pembersih, Pemarut, Kelapa
APLIKASI DAN PELATIHAN SATU ALAT TIGA FUNGSI SEBAGAI BLENDER, PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH DAN MIXER DENGAN KAPASITAS 1 KG DI DESA BUNGBUNGAN, BANJARANGKAN, KELUNGKUNG K. Astawa; I.K. Sudarsana; H. Wijaksana; I.P. Lokantara
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.004 KB)

Abstract

Alat Blender, Mixer untuk adonan tepung dan pengupas kulir ari kacang tanah telah di buat dalam satu alat,hanya dengan merubah pisau potong saja. Modifikasi sebuah alat mixer dilakukan dengan mengganti pisaupotong, jenis tajam, jenis tumpul untuk adonan tepung dan jenis bergerigi untuk mengupas kulit ari kacangtanah.Masyarakat Bungbungan yang sebagai pedagang mengalami kesulitan dalam mengupas kulit ari kacang yangmembutuhkan waktu lama. Bila ingin membuat jajanan pasar harus membeli satu mixer lagi, dan bila inginmemblender buah-buahan atau memblender bumbu membutuhkan satu alat lagi, jadi dibutuhkan 3 alat untukmelakukan hal tersebut diatas. Disini akan diperkenalkan dan dipraktekkan ketiga kegiatan diatas dalam 1alat. Pengolahan hasil pertanian dan perkebunan memerlukan teknologi yang mampu mengolah hasilhasilnyalebih enak dan lebih cepat.Tujuan pengabdian di Desa Bungbungan ini adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan partisipasimasyarakat dalam membangun potensi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidangperekonomian melalui pengembangan pengolahan hasil pertanian.Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian berjalan dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari bantuan dankerjasama anggota pelaksana, mahasiswa, seluruh aparat desa, jajaran pengurus desa serta warga desasendiri.Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, wawasan kami menjadi lebih luas dan pola pikir kami lebih terbukamengenai permasalahan dan potensi-potensi yang ada di Desa Bungbungan. Begitu banyak potensi yangdimiliki namun masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik karena kurangnya pengetahuan yang dimilikiberkaitan dengan bidang-bidang tersebut.
APLIKASI DAN PELATIHAN MESIN PEMBERSIH BATOK KELAPA DI BANJAR MENASA DESA SINABUN, KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG K. Astawa; I.P. Lokantara; H. Wijaksana; I.K.G. Sugita
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.91 KB)

Abstract

Kelapa dalam bahasa Latin disebut Cocos nucifera merupakan tanaman yang termasuk dalam jenis tanaman palma dengan buah yang berukuran cukup besar dibanding dengan tanaman jenis palma yang lain. Di Bali buah kelapa sering digunakan dalam pelaksanaan upacara keagamaan khususnya umat Hindu. Namun saat ini batok kelapa yang awalnya dianggap sebagai sampah yang mengotori lingkungan diubah menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi, tetapi untuk membersihkan serabut yang ada dibatok tersebut sulit karena memerlukan waktu yang banyak namun hasilnya tidak maksimal dan tidak efisien. Dilain pihak ada pengerajin yang memerlukan batok kelapa yang sudah bersih dengan kwalitas yang baik dan kapasitas yang banyak. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat atau mesin yang mampu mengatasi masalah ini, sehingga pekerjaannya akan lebih efektif dan efisien dan dapat meningkatkan penghasilan atau pendapatan masyarakat.Metode kegiatan yang dilakukan untuk tercapainya tujuan kegiatan pengabdian ini adalah yang pertama survey ke lingkungan Desa Sinabun. Selanjutnya menyiapkan rancangan gambar alat dan setelah terwujud alat pembersih batok kelapa ini dilanjutkan dengan uji coba alat.Dari hasil pengujian dapat dihasilkan efisiensi waktu antara penggunaan mesin dibandingkan cara konvensional adalah 10 : 2 menit untuk pembersihan setiap satu butir kelapa dan kwalitas hasilnya juga lebih baik dibandingkan dengan cara manual.
BIMBINGAN TEKNIS TEKNOLOGI PENGOLAHAN IKAN HASIL TANGKAPAN PADA KELOMPOK NELAYAN AMERTA SEGARA I.W.B. Adnyana; I.N. Suarnadwipa; H. Wijaksana; N.M. Suaniti
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.711 KB)

Abstract

Indonesia is an archipelago that is known as a maritime nation. Indonesia is rich in marine resources of fishery subsector. The majority of Indonesia's population are their livelihood as fishermen, especially in coastal areas. Bugbug village located in East Bali which is a coastal area that some community livelihood as fishermen. There are more than four groups of fishermen in this village, one of which is a fishermen group of Amerta Segara. The education level of their members are from elementary, middle and high school are dominated by primary school education. The number of members amounted to 25 persons. The encountered often problems on the fishermen is the fish handling a problem. When the harvest that the fish marketing become not good, the price is very cheap and fishermen's income decreases or not the maximum. Lack of knowledge about the fish processing cause fishermen's group is overwhelmed and being resigned on the situation. Seeing this condition, with our dedicated of team doing technical guidance on the fish processing technology to fishermen group of Amerta Segara on the Bugbug village, Karangasem District, Bali Province. The method is used the counseling and evaluation before and after counseling. The results obtained, that the community of the fishing groups of Amerta Segara very seriosly to listen the counseling and an increase in knowledge or understanding on the technologies presented.