Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PELATIHAN MEMBUAT KOMPOS DARI LIMBAH PERTANIAN DI SUBAK TELAGA DESA MAS KECAMATAN UBUD Wiratini, Ni Made
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.909 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v3i2.9165

Abstract

Pelatihan ini bertujuan:  mengurangi  ketergantungan  para petani padi terhadap  pupuk urea, mengenalkan  pupuk kompos sebagai pengganti pupuk urea, melatih para petani padi   membuat  kompos dari jerami padi dan kotoran sapi, dan melatih cara menggunakan  kompos jerami padi. Subyek pelatihan ini adalah para petani di Subak Telaga Desa Mas Ubud.  Sedangkan obyek pelatihan adalah kompos, menyangkut cara pembuatan, cara penggunaan, dan keunggulannya. Untuk mencapai tujuan pelatihan digunakan metode diskusi dan praktek. Hasil pelatihan dianalisis secara deskriptif. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peetani padi di subak telaga desa mas mulai mengurangi penggunaan  urea dengan mengganti  dengan kompos,  dapat membuat  kompos jerami dengan menggunakan kotoran sapi, jerami, dan EM4, dan dapat menggunakan kompos padi untuk tanaman padi secara benar.
PELATIHAN MEMBUAT KOMPOS DARI LIMBAH PERTANIAN DI SUBAK ANAKAN DESA MAS KECAMATAN UBUD Wiratini, Ni Made; Maryam, Siti; Retug, Nyoman; Lasia, Ketut
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.056 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9607

Abstract

Indonesia merupakan negara agraria yang mayoritas penduduknya adalah petani. Namun realitanya Indonesia merupakan pengimpor beras terbesar di dunia (14% dari beras yang diperdagangkan di dunia), diikuti Banggladesh (4%), dan Brazil (3%). Produksi padi Indonesia 64,4 juta ton tahun 2009, 66,47 juta ton tahun 2010, 65,76 juta ton tahun 2011, dan 69,05 juta ton pada tahun 2012. Luas sawah di Desa Mas adalah 140 Ha. Desa Mas terletak 3 km di sebelah selatan kota Kecamatan Ubud dan 5 km di sebelah barat kota Kabupaten Gianyar. Dilihat dari keadaan geografisnya, Desa Mas adalah desa yang subur dengan mayoritas mata pencahariannya dibidang pertanian padi dan pariwisata. Di Desa Mas terdapat kelompok tani padi Subak Anakan dan Subak Telaga. Subak Anakan memiliki anggota 60 orang dan semuanya laki-laki. Dari 60 anggota subak tersebut 10% merupakan petani penggarap. Luas garapan setiap petani 30 are sampai 1hektar. Tingkat pendidikan terakhir anggota Subak Anakan adalah 30 orang SMA, 25 orang SMP, 5 orang SD. Luas wilayah Subah Anakan adalah 32 Ha. Subak Anakan memiliki suhu udara 30-31 oC. Petani Subak Anakan sepanjang tahun terus menanam padi. Setiap tahun petani padi panen 3 kali. Kebutuhan pupuk urea setiap musim tanam 200-250 kg /Ha. Padi yang dihasilkan oleh Subak Anakan 4 - 5 ton per Ha. Padi yang dihasilkan dijual dipohonnya 50-100% dari luas garapan. Harga padi dipohonnya dijual Rp. 150.000-250.000 setiap are. Setiap panen, jerami padi dibakar, kadangkadang dibuang untuk mengejar musim tanam berkutnya.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU IBU PKK KAMPUNG BUGIS DALAM PENGOLAHAN MIE SEHAT Maryam, Siti; Damiati, Damiati; Wiratini, Ni Made
International Journal of Community Service Learning Vol 1, No 1 (2017): May 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.003 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v1i1.11907

Abstract

Telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dalam bentuk ceramah dan diskusi serta praktek tentang pengolahan mie sehat sebagai upaya penyediaan pangan fungsional bagi keluarga. Kegiatan ini dilakukan dalam dua tahap yaitu dalam bentuk ceramah (pemberian materi) tentang pembuatan dan pengolahan mie sehat dan dikaitkan diversifikasi makanan dan juga praktek pembuatan sehat dengan adanya penambahan tepung tempe dan wortel. Jumlah peserta pelatihan adalah 30 orang yang terdiri dari ibu ibu PKK yang memiliki latar belakang pengetahuan heterogen. Sebelum pelatihan diadakan pre test yang menyangkut pengetahuan tentang mie sehat dan diakhir kegiatan diadakan pos test sehingga akan dapat dilihat peningkatan pengetahuan tentang mie sehat dikaitkan dengan diversifikasi makanan. Keadaan ini menunjukkan bahwa materi yang disampaikan saat pelatihan berkontribusi terhadap pengetahuan ibu ibu PKK yang dimiliki. Disarankan untuk mengadakan pemantauan lebih sering sehingga kesehatan keluarga terjaga , terutama kesehatan anak.
PERANAN WANITA DALAM SENI PERTUNJUKAN BALI DI KOTA DENPASAR Wiratini, Ni Made; Ardika, M.A., Prof. Dr. I Wayan; Soedarsono, Prof. Dr. R.M.; Mariyah, M.S., Prof. Dr. Emiliana
E-Journal of Cultural Studies Vol. 1, No. 1 Desember 2007
Publisher : Cultural Studies Doctorate Program, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.079 KB)

Abstract

PROGRAM KAJIAN BUDAYAPROGRAM PASCASARJANAUDAYANA UNIVERSITYDENPASAR2007
PEMANFAATAN POTENSI LINGKUNGAN LOKAL DALAM MEMBUAT PROSEDUR PRAKTIKUM KONTEKSTUAL I Ketut Lasia, Ni Made Wiratini, I Nyoman Suardana,
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 44, No 1 (2011): April 2011
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.592 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v44i1.139

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dengan memanfaatkan potensi lingkungan lokal dalam membuat prosedur praktikum kontekstual (PPK). Subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia angkatan 2007/2008. Objek penelitian adalah kreativitas mahasiswa, pemahaman konsep-konsep kimia, permasalahan mahasiswa dalam membuat PPK, dan pendapat mahasiswa terhadap proses pembelajaran. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi, angket kesulitan mahasiswa, angket pendapat mahasiswa, dan tes. Data kreativitas mahasiswa yang diperoleh dari lembar observasi dan hasil tes penguasaan konsep-konsep kimia dianalisis dengan menggunakan pedoman konversi PAP Undiksha. Data permasalahan mahasiswa dianalisis secara deskriptif, sedangkan data pendapat mahasiswa dianalisis dengan membandingkan jumlah persentase yang setuju dengan tidak setuju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terjadi peningkatan kreativitas mahasiswa dengan memanfaatkan potensi lingkungan lokal dalam membuat prosedur praktikum kontekstual Kimia Dasar II; (2) terjadi peningkatan dalam pemahaman konsep-konsep kimia mahasiswa melalui pembuatan prosedur praktikum kontekstual; (3) sebagian besar mahasiswa menyatakan bermasalah dalam mencari ide pembuatan prosedur praktikum kontekstual; dan (4) respon mahasiswa sangat baik terhadap proses pembelajaran yang memanfaatkan potensi lingkungan lokal.Kata-kata Kunci: kreativitas, praktikum kontekstual, potensi lingkungan
KINETIKA DEGRADASI LINDI TPA BENGKALA DENGAN TEKNIK ELEKTROOKSIDASI Wiratini, Ni Made
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinetika degradasi Lindi TPA Bengkala dengan teknik elektrooksidasi. Subyek penelitian ini adalah lindi TPA Bengkala dan obyek penelitiannya adalah kadar COD lindi TPA Bengkala. Lindi didegradasi dengan teknik elektrooksidasi dengan variasi waktu 0 jam; 0,5 jam; 1 jam; 1,5 jam; 2 jam; 2,5 jam; dan 3 jam. Jarak antar elektroda karbon dibuat 3 cm dengan luas per-mukaan 10,158 cm2. Elektroda tersebut diberi tegangan 13,5 volt. Kadar COD lindi hasil degradasi diu-kur dengan UV vis 1600 shimadzu pada panjang gelombang 600 nm. Hasil penelitian menunjukkan ki-netika laju reaksi degradasi lindi TPA Bengkala dengan teknik elektrooksisai mengikuti orde reaksi 1 de-ngan konstanta reaksi 6,96.10-4 gL-1s-1.Kata-kata kunci: Kinetika degradasi lindi, TPA Bengkala, elektrooksidasi.Abstract: This study aims to determine kinetics of degradation Bengkala leachate by electrooxidation technique. Subjects of research was Bengkala leachate and the object of researchwas Bengkala leachate COD levels. Leachate was degraded with time variation technique electrooxidation with 0 hours; 0.5 hours; 1 hour; 1.5 hours; 2 hours; 2.5 hours; and 3 hours. The distance between the carbon electrodes are made 3 cm with a surface area of 10,158 cm2. Electrodes were given voltage of 13.5 volts. Leachate COD levels of degradation were measured with a Shimadzu UV-vis 1600 at a wavelength of 600 nm. The results show the kinetics of the reaction rate of degradation leachate Bengkala with electrooxidation technique following 1 reaction order with reaction constants 6,96.10-4 gL-1s-1.Keywords: Kinetics of degradation of leachate, landfill Bengkala, electrooxidation
PENGARUH PRAKTIKUM BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP PENGUASAAN KONSEP GAYA GRAVITASI Lasia, I Ketut; Wiratini, Ni Made
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Telah dilakukan penelitian pengaruh praktikum berbasis lingkungan terhadap penguasaan konsep gaya gravitasi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang dilaksanakan di Kelas V Sekolah Dasar Laboratorium Undiksha tahun ajaran 2009/2010. Eksperimen semu ini menggunakan nonequivalent control group design dengan melibatkan 83 orang siswa. Praktikum   berbasis lingkungan sebagai variabel bebas, sedangkan penguasaan konsep gaya gravitasi sebagai variabel terikat. Eksperimen ini dikontrol dengan praktikum   tidak berbasis lingkungan. Jenis tes digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes penguasaan konsep gaya gravitasi. Semua data dianalisis dengan t-Scheffe berbantuan SPSS 13.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan penguasaan konsep gaya gravitasi siswa pada model praktikum berbasis lingkungan ( dengan praktikum   tidak berbasis lingkungan ( berbeda secara signifikan (F=6,585; p<0,05) dan penguasaan konsep gaya gravitasi siswa yang mengikuti praktikum berbasis lingkungan lebih baik dibandingkan praktikum  tidak berbasis lingkungan ( LSD = 8,778 dan beda rata-rata kelompok eksperimen dan kontrol adalah 11,319).
PROFIL SOAL UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN KIMIA SMA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 DITINJAU DARI KOMPETENSI DASAR ISI MATERI DAN JENJANG KELAS Subagia, I Wayan; Wiratini, Ni Made; Khairat, Fikriatul
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i1.20942

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan profil soal UN mata pelajaran kimia SMA tahun pelajaran 2017/2018 ditinjau dari kompetensi dasar, isi materi dan jenjang kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Soal UN mata pelajaran kimia ditinjau dari kompetensi dasar, terdapat 26 kompetensi dasar yang terlibat pada soal dengan persentase 37,14% dan 44 kompetensi dasar yang tidak terlibat dengan persentase 62,86%. Selain itu, terdapat kompetensi dasar yang memiliki jumlah soal lebih dari satu soal. (2) Soal UN mata pelajaran kimia ditinjau dari isi materi, terdapat  16 materi pokok yang terlibat pada soal dengan persentase 84,21% dan 3 materi pokok yang tidak terlibat dengan persentase 15,79%. Selain itu, terdapat materi pokok yang memiliki jumlah soal lebih dari satu soal. (3) Soal UN mata pelajaran kimia ditinjau dari jenjang kelas, kompetensi dasar dan isi materi pokok yang dominan terdapat di kelas XII sebanyak 40,0% (16 soal), kelas XI sebanyak  37,5% (15 soal) dan kelas X sebanyak 22,5% (9 soal).Kata Kunci: ujian nasional, kimia, SMAAbstractThis study aimed to describe and explain the profile of National Examination test of high school chemistry subjects in the academic year 2017/2018 viewed from basic competency, content, and grade level. The data collection method used is document study. Data were analyzed using quantitative descriptive techniques. The results of this study are as follows: (1) UN items for chemistry subjects viewed from basic competencies, ware 26 basic competencies involved in the problem with a percentage of 37,14% and 44 basic competencies not involved with the percentage 62,86%. In addition, there ware basic competencies which have more than one question. (2) UN items for chemistry subjects viewed from the contents, showed 16 subject matter involved in the question with a percentage of 84,21% and three subject matter not involved with a percentage of  15,79%. In addition, there ware a subject matter that had more than one question. (3) UN items for chemistry subjects for the 2017/2018 school year viewed from the grade level, the basic competencies and contents of the dominant subject matter in class XII as much as 40,0% (16 questions), class XI as much as 37,5% (15 questions) and class X as much as 22,5% (9 questions). Key words: national exam, chemistry  
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 2 NEGARA Pradnyantika, Luh Dian; Sudiana, I Ketut; Wiratini, Ni Made
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14172

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar siswa, serta pengawasan pembelajaran kimia di SMA Negeri 2 Negara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru kimia, siswa, pengawas internal dan pengawas eksternal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen, observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) RPP untuk materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dibuat sendiri oleh guru yang komponen-komponennya disesuaikan dengan Permendiknas RI Nomor. 41 Tahun 2007. Namun, terdapat beberapa komponen RPP yang belum memenuhi Permendiknas RI Nomor. 41 Tahun 2007, seperti tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan kelengkapan instrument penilaian. (2) Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kurang sesuai dengan RPP yang telah disiapkan, seperti langkah-langkah pembelajaran dan LKS yang diberikan tidak sesuai dengan LKS yang terdapat pada RPP. (3) Penilaian hasil belajar siswa mencangkup penilaian aspek kognitif dan afektif. Sedangkan untuk penilaian psikomotor tidak dilakukan oleh guru. (4) Pengawasan pembelajaran dilakukan oleh pengawas internal (guru senior, wakasek dan kepala sekolah) dan pengawas eksternal (Disdikpora Kabupaten Jembrana). Proses pengawasan yang telah dilakukan oleh pengawas internal meliputi tahap pemantauan, supervisi, dan evaluasi sedangkan pengawas eksternal meliputi pemantauan dan supervisi. Pengelolaan pembelajaran yang belum optimal berimplikasi pada ketercapaian tujuan pembelajaran kurang optimal.
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA PEMINATAN DAN LINTAS MINAT DI TINGKAT SMA Widiawati, Kris Ayu; Sudiana, Ketut; Wiratini, Made
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v3i1.20945

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengelolaan pembelajaran kimia peminatan dan lintas minat di SMA Negeri 1 Seririt. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru kimia peminatan dan lintas minat, kepala SMA Negeri 1 Seririt, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, penilai kinerja guru, serta siswa kelas X MIA 3 dan X BABUD 1. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dukumen, observasi, wawancara, dan kuisioner. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Pemilihan peminatan MIA, IIS dan BABUD ditentukan berdasarkan nilai Raport dan UNBK siswa pada jenjang SMP, angket minat dan tes psikologis, sedangkan mata pelajaran lintas minat ditentukan langsung oleh pihak sekolah. (2) Pengelolaan pembelajaran kimia peminatan dan lintas minat meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan dibuat sama tanpa memperhatikan karakteristik siswa. Pengelolaan pembelajaran yang sama berimplikasi terhadap minat, hasil dan kesulitan belajar siswa. Minat belajar siswa kimia peminatan pada aspek sebelum dan saat mendapatkan pembelajaran kimia lebih tinggi dibandingkan kimia lintas minat. Persentase minat belajar siswa kimia peminatan sebelum mendapatan pembelajaran kimia sebesar 63,89% dan kimia lintas minat sebesar 19,4%. Persentase minat belajar siswa kimia peminatan saat mendapatkan pembelajaran kimia sebesar 69,44% dan kimia lintas minat sebesar 33,11%. Hasil belajar kimia peminatan lebih tinggi dibandingkan lintas minatyaitu 8,3% di atas KKM dan di bawah KKM sebesar 91,7%, sedangkan siswa kimia lintas minat yang mencapai KKM sebesar 2,8% dan di bawah KKM sebesar 97,2%.AbstractThis study aims to describe and explain the management of chemistry learning specialization and cross-interest in SMA Negeri 1 Seririt. This research was carried out using a qualitative approach with a type of phenomenological research. Subjects in this study were chemistry specialization and cross-interest teachers, head of Seririt 1 Public High School, deputy headmaster in the curriculum field, teacher performance appraisers, as well as class X MIA 3 and X BABUD 1. Data collection methods used were document studies, observations, interview, and questionnaire. The research data were analyzed using qualitative descriptive techniques. The results of this study are as follows. (1) The selection of specialization of MIA, IIS and BABUD is determined based on the scores of the report cards and UNBK students at the junior secondary level, interest questionnaires and psychological tests, while cross-interest subjects are determined directly by the school. (2) Management of specialization and cross-interest chemistry learning including planning, implementation, assessment and supervision is made equal regardless of student characteristics. The same management of learning has implications for interests, outcomes and student learning difficulties. Interest in specialization chemistry students in the aspects before and when they get chemistry learning is higher than cross-interest chemistry. The percentage of interest in specialization chemistry students before getting chemistry learning was 63.89% and cross-interest chemistry was 19.4%. The percentage of interest in specialization chemistry students when getting chemistry learning was 69.44% and cross-interest chemistry was 33.11%. Chemistry specialization learning outcomes are higher than cross interests, 8.3% above KKM and below KKM 91.7%, while chemistry students across interests reach KKM at 2.8% and below KKM at 97.2%.Keywords: management of learning, specialization, cross interests, learning difficulties and interest in learning.