Eka Wiratnaya
Departemen Orthopaedi Dan Traumatologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah, Bali, Indonesia

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengaruh Autoclave terhadap Properti Fisik dan Histopatologi Tulang: Sebuah Penelitian Dasar Rekonstruksi WIRATNAYA, I GEDE EKA; KAMAL, ACHMAD FAUZI; PATTIATA, RINO
Indonesian Journal of Cancer Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.906 KB)

Abstract

Background: Autoclave autograft is a promising alternative procedure in surgical treatment of bone tumors. A minimum effective autoclaving time of 15 minutes at 134°C to devitalise tumour cells. This study aims to know the effect of autoclave to physical properties and histopathology of bone.Methods: We performed experimental study in 28 femoral bone of goat (Capra Aergagus circus) at age 1?2 year old. We divide into two groups with simple random sampling to be 14 autoclave and 14 control group. Autoclaving was performed to the bone at 134°C for 15 minute. We examined physical properties each 7 autoclave group to axial and bending force compared with physical properties of the control group. We also examined histopatology of the bone both groups. Independent t-test statistical analysis to evaluate the difference of axial and bending force between autoclave and control group.Results: There were significant difference between autoclave and control group in axial force (p = 0.000) and bending force (p = 0.03). Physical properties of autoclave bone decreased 58.58 % in axial force and 20.33% bending force to control group. Histopathology examination revealed that all osteocytes were death in autoclave group but without matrix changes.Conclusion: Autoclave at 134°C for 15 minute caused physical properties of bone decrease and statistically significant difference. It also made all osteocytes died but without matrix disturbance.
Pengaruh Autoclave terhadap Properti Fisik dan Histopatologi Tulang: Sebuah Penelitian Dasar Rekonstruksi WIRATNAYA, I GEDE EKA; KAMAL, ACHMAD FAUZI; PATTIATA, RINO
Indonesian Journal of Cancer Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014
Publisher : Indonesian Journal of Cancer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.906 KB)

Abstract

Background: Autoclave autograft is a promising alternative procedure in surgical treatment of bone tumors. A minimum effective autoclaving time of 15 minutes at 134C to devitalise tumour cells. This study aims to know the effect of autoclave to physical properties and histopathology of bone.Methods: We performed experimental study in 28 femoral bone of goat (Capra Aergagus circus) at age 1?2 year old. We divide into two groups with simple random sampling to be 14 autoclave and 14 control group. Autoclaving was performed to the bone at 134C for 15 minute. We examined physical properties each 7 autoclave group to axial and bending force compared with physical properties of the control group. We also examined histopatology of the bone both groups. Independent t-test statistical analysis to evaluate the difference of axial and bending force between autoclave and control group.Results: There were significant difference between autoclave and control group in axial force (p = 0.000) and bending force (p = 0.03). Physical properties of autoclave bone decreased 58.58 % in axial force and 20.33% bending force to control group. Histopathology examination revealed that all osteocytes were death in autoclave group but without matrix changes.Conclusion: Autoclave at 134C for 15 minute caused physical properties of bone decrease and statistically significant difference. It also made all osteocytes died but without matrix disturbance.
ADAMANTINOMA TIBIA Margaretha, Meiske; Wiratnaya, Eka; Juli Sumadi, I Wayan
Medicina Vol 44 No 3 (2013): September 2013
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.098 KB)

Abstract

Adamantinoma tulang panjang merupakan neoplasma tulang yang jarang dengan histogenesis yangmasih menjadi perdebatan dan gejala klinis yang bervariasi. Insiden tumor ini 0,56% dari seluruhkeganasan tulang primer. Kasus ini dibahas karena insidensinya yang sangat jarang. Pasien adalahseorang wanita, usia 16 tahun dengan keluhan timbul benjolan yang terasa nyeri dan membesarperlahan pada tungkai bawah kiri bagian atas selama 2 bulan terakhir. Radiologis memperlihatkanzona berbatas tegas, eksentrik, ekspansil dan lusen pada bagian atas tibia kiri. Setelah pembedahan,spesimen dikirim ke Laboratorium Patologi Anatomi. Tumor berbatas tegas, lobulated, putih abuabu,kenyal, berukuran 7x4,5x2 cm. Mikroskopis, tumor terdiri dari sel-sel epitel tersusun dalamstrukturcorddan pulau dikelilingi oleh stroma fibrouspadat dengan palisadingpada tepinya. Diagnosisadamantinomaditegakkan berdasarkan gambaran klinis, radiologis, dan histopatologi yang khas.
PREVALENSI MULTIPLE MYELOMA BERDASARKAN UMUR, JENIS KELAMIN DAN LESI PADA TULANG DI RSUP SANGLAH/FK UNUD PERIODE 2013-2017 Khema Metta Wijaya; Gde Eka Wiratnaya; Gede Budhi Setiawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.767 KB)

Abstract

Prevalensi multiple myeloma mengalami peningkatan setiap tahunnya, termasuk di Indonesia. Kasus multiple myeloma pada umumnya terjadi pada pasien usia lanjut dengan jenis kelamin laki-laki. Pada hampir sebagian besar kasus multiple myeloma ditemukan lesi osteolitik pada tulang dengan manifestasi klinis fraktur patologis. Di Bali pada khususnya, belum banyak terdapat penelitian epidemilogi terkait multiple myeloma. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi multiple myeloma berdasarkan umur, jenis kelamin dan lokasi lesi tulang di RSUP Sanglah/FK Unud periode 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang deskriptif dengan subjek sejumlah 24 pasien multiple myeloma dari tahun 2013-2017. Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari Poli Ortopedi dan Traumatologi RSUP Sanglah. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kasus multiple myeloma di RSUP Sanglah adalah 4,64% dengan kasus terbanyak terjadi pada tahun 2017 (33,3%). Sekitar 45,8% pasien multiple myeloma berada pada kelompok umur 51-60 tahun. Persentase kasus multiple myeloma pada pasien laki-laki lebih besar dibanding pasien wanita (54,2% : 45,8%). Lesi osteolitik dengan manifestasi fraktur patologis paling banyak ditemukan pada tulang humerus, yaitu sebesar 41,7% Kata Kunci: Multiple myeloma, prevalensi, umur, jenis kelamin, lokasi lesi tulang.
PREVALENSI METASTATIC BONE DISEASE (MBD) BERDASARKAN UMUR, LOKASI, DAN TUMOR PRIMER DI RSUP SANGLAH/FK UNUD PERIODE 2013-2017 Dewa Ayu Karunia Dewi; Gde Eka Wiratnaya; Gede Budhi Setiawan
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.379 KB)

Abstract

Metastasis merupakan penyebaran kanker dari bagian tubuh utama saat kanker itu dimulai ke bagian lain dari tubuh tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Prevalensi Metastatic Bone Disease (MBD) berdasarkan Umur, Lokasi, dan Tumor Primer di RSUP Sanglah/FK Unud Periode 2013-2017.Penelitian ini adalah suatu penelitian cross sectional deskriptif untuk mengetahui prevalensi dan distribusi umur , lokasi , dan tumor primer penderita MBD di RSUP Sanglah, Denpasar. Berdasarkan data umur didapatkan umur 45-64 paling banyak mengalami MBD. Lokasi metastase terbanyak yaitu pada tulang femur yang merupakan tulang panjang. Asal tumor primer terbanyak pada MBD berdasarkan data yaitu Unknown Origin .Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan data umur didapatkan umur 45-64 paling banyak mengalami MBD yaitu 56,81% . Lokasi metastase terbanyak yaitu pada tulang femur 34,09 %. Asal tumor primer terbanyak yaitu Unknown Origin 31,81%. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan jangka waktu yang lebih banyak sehingga lebih dapat menggambarkan prevalensi MBD yang terjadi. Kata kunci: Metastatic Bone Disease, tumor primer, lokasi, prevalensi
PREVALENSI FRAKTUR RADIUS DISTAL PADA LANSIA DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013-2014 Ngakan Gde Agung Panji Khrisna Sudharma; I Gede Eka Wiratnaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.352 KB)

Abstract

Fraktur radius distal merupakan salah satu jenis fraktur yang dewasa ini prevalensinya terus mengalami peningkatan. Kelompok usia yang paling rentan mengalami fraktur ini adalah kelompok usia anak-anak dan lanjut usia. Namun fraktur radius distal pada kelompok usia dewasa memiliki dampak yang signifikan. Beberapa etiologi meliputi ketidakstabilan sendi radioulnar distal, keganasan di regio karpal, dan trauma yang berenergi, dengan faktor risiko yang paling tinggi adalah osteoporosis. Untuk diagnosis fraktur radius distal sendiri bisa dilakukan dengan pemeriksaan penunjang berupa x-ray ­dengan posisi PA dan lateral. Rancangan restrospektif deskriptif study dipilih dalam penelitian deskriptif ini, terhadap pasien fraktur radius distal pada lansia. Lokasi penelitian bertempat di di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2013 – 2014. Subjek penelitian merupakan penderita fraktur radius distal lansia di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dengan metode pemilihan subjek menggunakan total sampling. Hasilnya pasien yang menderita frakur radius distal berjenis kelamin laki-laki sebanyak 3 sampel (30%) dan perempuan sebanyak 7 sampel (70%). Kesimpulannya dari 10 pasien fraktur radius distal pada kelompok umur lanjut usia, 8 kasus dengan mechanism of injury terjatuh (fall on same level from slipping, tripping and stumbling causing accidental injury), sedangkan 2 kasus lainnya mechanism of injury tidak diketahui. Kata kunci :fraktur radius distal, lanjut usia
PREVALENSI TUMOR TULANG JINAK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013-2015 I Gede Nata Desrianta; I Gede Eka Wiratnaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P18

Abstract

ABSTRAK Tumor tulang jinak merupakan salah satu jenis tumor tulang yang banyak ditemukan sebelum usia 40 tahun. Angka statistik kejadian tumor tulang jinak di Indonesia belum diketahui secara pasti oleh karena tidak terdapat pusat data mengenai tumor tulang jinak secara menyeluruh. Beberapa rumah sakit ditemukan telah mengumpulkan data penderita tumor tulang jinak secara mandiri. Hasil penelitian pada salah satu rumah sakit di Medan mendapatkan prevalensi tumor tulang jinak mencapai 6,7%, sedangkan prevalensi yang lebih tinggi ditemukan di rumah sakit di Bandung yaitu mencapai 57%. Meski tumor tulang jinak merupakan kasus yang jarang, namun dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membantu menurunkan laju morbiditas atau bahkan mencegah mortalitas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan retrospektif untuk mendapatkan prevalensi tumor tulang jinak di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2013–2015 dengan menggunakan data sekunder rekam medis periode 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2015, dengan metode pengumpulan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian mendapatkan jumlah kasus tumor tulang jinak yaitu sebanyak 30 kasus, dengan prevalensi terhadap penduduk Bali yaitu sebesar 7,5 x 10-6 %. Distribusi proporsi tumor tulang jinak tertinggi berdasarkan umur yaitu umur 26-35 tahun, sebesar 33,4%, berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki, sebesar 60%, berdasarkan jenis tumor yaitu giant cell tumor, sebesar 53,3%, dan berdasarkan lokasi tumor yaitu tulang femur sebesar 26,8%. Kata kunci : Prevalensi, tumor tulang jinak, Sanglah
PROFILE PENDERITA LUKA BAKAR DI UNIT LUKA BAKAR RSUP SANGLAH DENPASAR (2013-2015) Pande Putu Esa Cesarani; Agus Roy Rusly Hariantana Hamid; I Gede Eka Wiratnaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.916 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i3.P08

Abstract

Luka bakar merupakan penyebab kasus trauma berat dalam keadaan darurat perawatan kesehatan di dunia. 1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penderita luka bakar tahun 2013 sampai tahun 2015 di RSUP Sanglah Denpasar. Data yang didapat dianalisa secara deskriptif cross-sectional. Penelitian telah dilaksanalan pada bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juli 2018 di Divisi Bedah Plastik RSUP Sanglah Denpasar. Data dikumpulkan dengan teknik total sampling dengan mengumpulkan data sekunder. Data yang dicari yaitu etiologi luka bakar, usia, jenis kelamin, derajat luka bakar, dan juga luas luka bakar. Hasil penelitian dianalisis menggunakan SPSS secara desktiptif untuk mengetahui presentase jumlah penderita luka bakar. Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 57 sampel ditemukan usia yang sering mengalami luka bakar yakni usia 31-40 tahun (28,1%), sering dialami oleh perempuan (70,2%). Kejadian luka bakar sering diakibatkan oleh api (70,2%) dan derajat II (77,1%) paling sering dialami dengan luas luka tersering yakni kurang dari 20% (57,1%). Dapat disimpulkan bahwa api merupakan etiologi utama yang menyebabkan luka bakar. Derajat II dengan luas luka bakar kurang dari 20% lebih sering ditangani dan perempuan lebih rentan mengalami luka bakar. Rentang usia 31 sampai 40 tahun merupakan penderita terbanyak luka bakar di RSUP Sanglah tahun 2013 hingga 2015. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca megetahui profil atau prevalensi penderita luka bakar di Bali tahun 2013-2015 yang diwakili sampel pasien di Divisi Bedah Plastik, RSUP Sanglah. Kata Kunci: Luka Bakar, usia, jenis kelamin, etiologi, derajat, luas luka
Prevalensi fraktur terbuka ekstremitas bawah grade III di RSUP Sanglah Denpasar periode bulan Januari - Juli tahun 2014 Gusti Made Laksmana Aris Saputra; I Gede Eka Wiratnaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.445 KB)

Abstract

The open fractures are fractures which the bone throughout the skin, it can be infected by the outside effect of the body. The complication fracture is it come of complications such as malunion, delayed union, nounion and bone infections. The age group most susceptible to get this facture is the age group of adolescents and adults. The open Ekretremitas fractures of Type III, in the adult group have a significant impact. The diagnosis of open extremity fractures grade III will be able to directly diagnosed by physical examinationThis research is a descriptive research used by retrospective descriptive study draft of the patients with lower limb open fracture grade III in General Hospital Sanglah period from January to July 2014. The subjects were patients with open fractures of the lower limb of grade III are treated in the Central Public Hospital of Sanglah the subject selection used by total sampling method.The results have to be found of lower limb open fracture grade III in the children group , patients suffering from lower extremity open fracture type III, there is no data in male and there is 1 sample in female (100%). In the adolescent age group, patients suffering from lower extremity open frakur type III there are 7 samples in male (63.6%), and 4 samples in female (36.4%). In the group of early adulthood, patients suffering from lower extremity open frakur type III, there are 4 samples in male (80%), and 1 sample in female (80%). In the age group of middle adulthood, patients suffering from lower extremity open frakur grade III there are 4 samples in male (66.7%), and 2 samples in female (33.3%). In the age group of elderly patients suffering from lower extremity open frakur grade III- there is no data in male and 1 sample in female (100%). All lower limb open fracture grade III in General Hospital Sanglah caused by traffic accidents (traffic accident). Keywords: lower limb open fracture grade III, kids, teens, early adulthood, middle age, elderly
PRIMARY MALIGNANT BONE TUMOR CHONDROSARCOMA OF THE STERNUM I Ketut Suyasa; Gede Ketut Alit Satria Nugraha; I Gede Eka Wiratnaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.012 KB)

Abstract

The primary sternal tumor is rare, with its incidence representing 0.6-0.9% of all primary bone tumors. The current study aimed to report a rare case of chondrosarcoma in the body of sternum, which was successfully treated.Chondrosarcoma is a primary malignant bone tumor that is composed of cartilage-producing cells or chondrocytes. It is one of the most challenging bone tumors to diagnose and treat. These cartilage lesions may have inconclusive features, necessitating close follow-up or biopsy. On radiographs, the radiologist should look for aggressive features such as focal erosion with abrupt margins, periosteal reaction or cortical breakthrough. In our case, none of the typical radiographic changes of chondrosarcoma appeared on chest imaging studies, and the diagnosis was based on biopsy. Surgery is the best therapeutic option for a sternal tumor. In some cases, radiation and or chemotherapy may be used pre- or post-operatively. Chondrosarcoma is a malignant cartilage-forming tumor of bone. It is rarely found in the sternum, making the case presented herein rare and the diagnosis to be complicated. Multidisciplinary management of this case is necessary to make diagnosis and treatment. Keywords: Chondrosarcoma, Sternum, Sternal tumor, rare bone tumor, Primary malignant bone tumor, Tumor diagnostic, Tumor histopathology