Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU SD DI KEBENDESAAN MENGESTA Mariawan, I Made; Rapi, Ni Ketut; Yasa, Putu
International Journal of Community Service Learning Vol 1, No 1 (2017): May 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.971 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v1i1.11904

Abstract

Tujuan dari kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (P2M) ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru dalam menyusun dan mengimplementasikan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan P2M ini melibatkan 32 orang guru SD dan Kepala sekolah di Kebendesaan Mengesta dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Dari 32 orang guru yang ikut pelatihan, dipilih 6 orang yang didampingi dalam mengimplementasikan PTK di sekolah masing-masing. Pelaksanaan kegiatannya, sebagai berikut: (1) Melaksanakan pelatihan tentang penyusunan proposal PTK selama satu hari. (2) Membimbing guru dalam mengimplementasikan PTK dalam kegiatan pembelajaran selama dua bulan. (3) Melakukan penilaian terhadap kemampuan guru dalam menyusun proposal PTK dan mengimplementasikan PTK dalam kelas. Hasil yang diperoleh dari seluruh kegiatan P2M ini adalah rata-rata kemampuan mengajar guru dalam mengimplementasikan PTK, berkualitas “ sangat baik”. RPP yang disusun guru, berkualitas “baik”. Rata-rata respon siswa “sangat baik” terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Pengembangan Perangkat dan Model Kontekstual Pembelajaran Sains Bilingual Berbasis ICT Pada Siswa SMPN 1 Singaraja Yasa, Putu; Suarcaya, Putu
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 42, No 3 Okt (2009)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.185 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v42i3 Okt.1762

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan suatu perangkat dan model kontekstual pembelajaran Sains Bilingual berbasis ICT, yang mampu memberikan peluang siswa untuk me-ngembangkan kompetensi mereka pada aspek-aspek: konseptual dan keterampilan komunikasi Sains dalam Bahasa Inggris. Data penelitian terdiri dari data tentang perangkat pembelajaran yang berhasil dikembangkan, model kontekstual pembelajaran sain bilingual, data validitas, data tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran, hasil belajar siswa, dan respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran. Masing-masing data dikumpulkan dengan: lembar validasi, lembar observasi, tes hasil belajar, kuesioner dan catatan-catatan yang dikumpulkan oleh peneliti. Semua data pene-litian dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis data selanjutkan dibandingkan dengan indicator yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah dapat dikembangkan sebuah model pembelajaran kontekstual dengan perangkat pembelajaran yang berbasis ICT yang valid, dan efek-tif dalam meningkatkan hasil kualitas pembelajaran Sains bilingual.Kata kunci: perangkat pembelajaran, Pembelajaran kontekstual, dan Pembelajaran Sains bilingual.
STRATEGI BELAJAR BERBASIS PENGEMBANGAN KOMPETENSI GENERIK DALAM PENDIDIKAN SAINS Yasa, Putu
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dan luas dari dari negara-negara maju bedampak pada seluruh aspek kehidupan sosial masyarakat, termasuk aspek pendidikan. Tujuan pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan berkontribusi dalam perkembangan global kehidupan masyarakat di masa depan. Oleh karena itu, sistem pendidikan haruslah visioner yaitu  mampu membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang memadai dan fleksibel untuk diadaptasikan dalam kehidupan masa depan mereka. Kondisi ini mengarahkan pada paradigma berpikir dalam mengembangkan instruksional pendidikan yang tidak lagi hanya berbasis konten bidang spesifikasi bidang keilmuannya tetapi juga menekankan pada berbagai aspek bidang kompetensi. Penyempurnaan pendidikan diarahkan pada pengembangan tiga unsur utama kompetensi yaitu; 1) ketrampilan kognitif 2) keterampilan personal, dan 3) keterampilan intrapersonal. Pendidikan sains selain menekankan pada aspek kompetensi bidang sains itu sendiri juga harus menekankan pada aspek kompetensi generik sebagai outcomes dari seluruh proses yang dilakukan peserta didik. Kompetensi dimaksud meliputi; keterampilan berpikir kritis dan pemecahan  masalah, keterampilan dalam teknologi dan komunikasi, kolaborasi, dan keterampilan mengarahkan pembelajaran secara mandiri.  Penyempurnaan kurikulum sains diarahkan pada upaya mereformasi strategi pembelajaran yang difokuskan pada perlunya melibatkan siswa dalam membuat keputusan tentang bagaimana sains berdampak pada kehidupan mereka dan bagaimana menggunakan pengetahuan sains untuk menyelesaikan masalah, yaitu melalui strategi pembelajaran aktif berpusat pada siswa, yang melibatkan siswa pada proses-proses; predicting, inferring, connecting, summarizing, visualizing, and questioning dalam memahami dan memecahkan masalah dunia nyata mereka.
MODEL BELAJAR PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONTEKS UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GENERIK SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SINGARAJA Yasa, Putu
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dan luas dari negara-negara maju bedampak pada seluruh aspek kehidupan sosial masyarakat, termasuk aspek pendidikan. Tujuan pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan berkontribusi dalam perkembangan global kehidupan masyarakat di masa depan, membentuk masyarakat yang mampu berpikir kritis dalam memcahkan msalah, bekerja sama dalam team work, memenage dirinya dalam belajar, berkomunikasi, dan memanfaatkan perkembagan IT sebagai sumber belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi generik siswa yang meliputi keterampilan pemecahan masalah, keterampilan berpikir kritis, keterampilan dalam team work, dan keterampilan dalam self directed learning (SDL). Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan dua siklus pembelajaran dengan menerapkan model belajar pemecahan masalah berbasis konteks. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa. rerata kompetensi generik siswa dari keadaan awal, siklus I dan siklus II terjadi peningkatan (57; 71,67; dan 81,33). Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa secara umum model belajar pemecahan masalah berbasis konteks dapat mengembangkan kompetensi generik siswa SMA Negeri 3 Singaraja menujukea rah yang positipKata-kata kunci: Model belajar belajar, pemecahan masalah, dan kompetensi GenerikAbstract: The very rapidly and broadly development of the science and technology of developed countries impacts to the all aspects of human social life, including in the education aspect. The purpose of the education is to prepare human resources to compete and contribute in the gobal development of the community life in the future, develops the community that able to critical thingking in thr problem solving, work together in team work, self directed learning, communicate globally, and uses the competence including; problem solving skill, critical thingking skill, team work skill, and SDL. The study was done as the class action research with two learning sicles by implementing context based problem solving learning model. The analysis data indiceted that there were increased to the average of students generic competencies from base line to the first learning cycle and the second learning cycle (38; 68; and 72). Based on the data analysis indicates thet generally the generic competencies of students of SMA Negeri 3 Singaraja can be developed by the learning model of problem solving based context.Keywords; learning model, problem solving, and generic competence
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANDROID BAGI GURU-GURU FISIKA SMA Sujanem, Rai; Suswandi, Iwan; Yasa, Putu
International Journal of Community Service Learning Vol 3, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.792 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v3i4.22551

Abstract

Tujuan pengabdian masyarakat penerapan Ipteks ini, yaitu: (1) guru-guru fisika dapat memproduksi media pembelajaran fisika berbasis android (mpfiba), dan (2) mpfiba tersebut dapat diimplementasikan di kelas. Mitra pengabdian ini adalah 10 orang guru fisika SMA di kecamatan Kuta dan Kuta Utara kabupaten Badung. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan, penugasan, dan pendampingan. Pada saat pelatihan, para peserta dibekali konsep dasar mpfiba, dan latihan membuat mpfiba. Pada saat penugasan, peserta diberikan form isian untuk merancang media yang dilengkapi tema atau topik, landasan teori, video, simulasi, dan soal kuis. Pada saat pendampingan, peserta mendiskusikan rancangan yang telah dibuat, narasumber mengklarifikasi, dan memberikan bimbingan dalam pembuatan mpfiba sampai terwujud media mpfiba yang siap untuk diimplementasikan. Pada saat implementasi mpfiba di kelas, narasumber melakukan observasi dan evaluasi untuk dianalisis sejauhmana efektivitas mpfiba dalam menunjang proses belajar mengajar Fisika. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh, yaitu: (1) para peserta pelatihan telah dapat memproduksi mpfiba dengan kriteria sangat baik sebanyak 20%, dan kriteria baik sebanyak 80%. (2) peserta telah dapat mengimplementasikan mpfiba di kelas. Dengan demikian, peserta pelatihan telah dapat memproduksi mpfiba serta pemanfaatan mpfiba untuk diimplementasikan dalam pembelajaran fisika. Kata Kunci: Media Pembelajaran Fisika, Android
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS STEM GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIPA 4 SMAN TAHUN AJARAN 2018/2019 Islamyah, Dessy Gita; Yasa, Putu; Rachmawati, Dewi Oktofa
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v8i2.20643

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa.Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritissiswa, (2) mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa, (3) mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis STEM. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari 2siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan(4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X MIPA SMA Negeri 2 Singarajayang berjumlah 33 siswa. Objek penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri terbimbingberbasis STEM, kemampuan berpikir kritis siswa, aktivitas belajar siswa. Data kemampuanberpikir kritis diperoleh dengan memberikan tes kemampuan berpikir kritis siswa, aktivitasbelajar siswa diperoleh dengan lembar observasi, dan tanggapan siswa diperoleh denganangkte tanggapan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitianÌ…ini menunjukkan: (1) nilai kemampuan berpikir kritis siswa siklus I sebesar = 76,4 (SD=9,7)Ì…dengan ketuntasan klasikal 78,8% dan siklus II sebesar =81,8 (SD=4,9) denganÌ…ketuntasan klasikal 90,9%, (2) skor rata-rata aktivitas belajar siswa siklus I sebesar = 22,1Ì…(SD=1,25) dengan kategori sangat tinggi dan siklus II sebesar = 22,6 (SD=1,08) dengankategori sangat tinggi, (3) tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis STEM dalam pembelajaran fisika positif. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis STEM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X MIPA 4 SMAN 2 Singaraja Tahun Ajaran 2018/2019.Kata-kata kunci: model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis STEM, kemampuanberpikir kritis, aktivitas belajar
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA KELAS XI MIPA 4 SMAN TAHUN AJARAN 2018/2019 NKA, Ayuningtias; Yasa, Putu; Sujanem, R.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v9i1.20647

Abstract

Tinjauan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan intervensi tindakan berupa penerapan model CTL. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil prestasi belajar fisika siswa, dan aktivitas belajar siswa serta mendeskripsikan respon tanggapan siswa terhadap penerapan model CTL. Penelitian ini penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 4 Singaraja. Jumlah siswa sebagai objek adalah 36 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Data hasil belajar fisika siswa dikumpulkan dengan tes objektif. Aktivitas belajar siswa dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Data respon tanggapan siswa terhadap penerapan model CTL dikumpulkan dengan angket. Data yang diperoleh dianalisis secara deskripsitif. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) skor rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 73,5 dan KK di siklus I sebesar 75%, dan ratarata aktivitas belajar siswa sebesar 21,5 dengan kategori sangat positif (2) skor rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar 88,3 dan KK di siklus II sebesar 91,6%, dan rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 21,8 dengan kategori sangat positif. Respon tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran CTL dalam pembelajaran fisika memiliki rata-rata skor 83,805 dengan kategori sangat positif. hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model CTL dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa, dan (2) model CTL dapat meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa, dan (3) siswa menunjukkan rsepon sangat positif terhadap penerapan model CTL. Kata Kunci: Model pembelajaran CTL, hasil belajar fisika siswa, respon tanggapan siswa
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MIND MAP TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA D. A. P., Putri; Sujanem, Rai; Yasa, Putu
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v9i2.22103

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa kelas X MIPA SMAN 2 Kuta yang belajar dengan model pembelajaran group investigation berbantuan mind map, model pembelajaran group investigation, dan model pembelajaran direct instruction. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu menggunakan oneway non-equivalent pretest-posttest control group design. Penentuan sampel menggunakan teknik random assignment. Data penelitian dikumpulkan dengan instrumen tes esai dan dianalisis menggunakan statistik analisis varian satu jalur. Hasil penelitian ini adalah keterampilan berpikir kritis secara signifikan berbeda pada siswa yang belajar dengan model group investigation berbantuan mind map, siswa yang belajar dengan model group investigation, dan siswa yang belajar dengan model direct instruction. Hasil uji lanjut Scheffe didapatkan siswa yang belajar dengan model group investigation berbantuan mind map menunjukkan keterampilan berpikir kritis lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar dengan model group investigation dan siswa yang belajar dengan model direct instruction.   Kata kunci: grup investigasi, peta pikiran, keterampilan berpikir kritis
PENGARUH MODEL E-LEARNING BERBASIS GROUP INVESTIGATION TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA Krisparinama, Cok Gde; Santyasa, I Wayan; Yasa, Putu
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v10i2.29927

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar degan model E-Learning berbasis Group Investigation (ELGI) dan model E-Learning berbasis Direct Intruction (ELDI). Penelitian ini adalah quasi-experiment menggunakan one way pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi sebanyak 6 kelas (215 siswa) kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ubud. Sempel sebanyak 2 kelas (72 siswa) yang ditentukan secara random assignment, sehingga terpilih siswa XI MIPA 1 sebagai kelompok eksperimen dan siswa XI MIPA 6 sebagai kelompok kontrol. Data keterampilan berpikir kritis dikumpulkan dengan 16 butir soal esai dengan materi gelombang bunyi dan cahaya. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis kovarian (ANAKOVA) satu jalur. Keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model ELGI kategori baik secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan yang belajar dengan model ELDI kategori cukup. Implikasinya, bahwa dalam rangka pencapaian berpikir kritis siswa saat pembelajaran fisika di SMA, mereka sebaiknya difasilitasi dengan model E-Learning berbasis Group investigation.
Elaborating Indigenous Science Content into Science Learning Process: A New Science Instructional Model to Develop Students’ Local Wisdom-Based Characters and Higher Order Thinking Skills Suastra, I Wayan; Rapi, Ni Ketut; Yasa, Putu; Arjana, I Gede
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.027 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i3.31176

Abstract

Character building becomes an essential part in the science learning process to prepare the students as the next generations of our nations. This study aims to develop a valid, practical, and effective learning model combined with indigenous science content for junior high school students in developing local wisdom-based characters and high-order thinking skills. This research is a a research and development (R & D) approach with the Borg and Gall model involving 36 junior high school science teachers (72 teachers). The research instrument were a character questionnaire as well as a test of problem-solving, critical and creative thinking tests, along with an assessment rubric to measure the depth of students' cognitive abilities. From the results of the learning model trial, it was found that there are eight characters based on Balinese local wisdom that can be developed in science learning for junior high school students namely religious, being honest (satyam), tolerance (tat twam asi), responsible (sesana/swadharma), curious, jengah, hardworking and generous, caring and friendly with nature. Conceptually, the core stages of the junior high school science learning model to develop Balinese local wisdom based characters include: initial exploration, investigation from various perspectives, elaboration, and confirmation and reinforcement. The stages in the science learning model that develop characters based on local wisdom provide opportunities for teachers to improve students' cognitive abilities, especially in the realm of higher-order thinking skills.