Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pembelajaran Berkarakteristik dan Inovatif Abad 21 pada Materi Zat dan Perubahannya Dengan Model PBM Di SMK N 1 Adiwerna Sustiyowati Sustiyowati; Muljani Sutji
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Special Issue: Pedagogy in Indonesia
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.657 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.vi0.187

Abstract

Science or PIPAS is one of the branches of science that is important for human life, it is also the basis of science that gave birth to many technological innovations today. There are still some learners who consider the Natural and Social Sciences Project is an elusive science. The difficulty of studying the Natural and Social Sciences Project is because they are less eager to learn how to solve the problems of the Natural and Social Sciences Project. With new problems in the real world, students must have four competencies: critical thinking and problem solving, creativity, communication skills, and the ability to work together or collaborate. One of the factors causing low student learning outcomes is that learning is still teacher-centered. An innovative 21st-century learning model that can improve liveliness, and student learning outcomes is a Problem-Based Learning model. This article aims to study and provide an overview of the characterful and innovative learning models of the 21st century in the subject of the Natural and Social Sciences Project on substance materials and their changes.
Pembelajaran Berkarakteristik Inovatif Abad 21 Pada Materi Bumi Dan Antariksa Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Di Smk Negeri 1 Adiwerna Tanti Tanti; Sutji Muljani
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Special Issue: Pedagogy in Indonesia
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.152 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.vi0.225

Abstract

Students are already active in learning, but many forget the material that has been given. When giving opinions, they are less motivated to learn. 21st century skills are still very low, this can be seen when face-to-face learning is limited. The reason is that many students cannot absorb subjects well, the limitations of learning are carried out remotely. This article aims to describe the improvement of 21st century skills due to the implementation of project-based learning. This article is an explanation based on real events in learning. The research subjects were all students of class X SMK Negeri 1 Adiwerna, totaling 36 people. Student learning outcomes on average 82% where this value already meets the criteria of classical completeness, motivation increases from every face-to-face meeting. Students are able to express opinions, collaborate in concluding the results of discussions, increase critical thinking power as evidenced by the HOTS questions given by the teacher that can be answered properly.
Rancangan Pembelajaran Berkarakteristik Pembelajaran Inovatif Abad 21 Pada Materi Estimasi Biaya Konstruksi Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning Di Smk Negeri 1 Adiwerna Sutji Muljani; Bunawar
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Special Issue: Pedagogy in Indonesia
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.087 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.vi0.226

Abstract

21st century learning can be defined as learning that provides 21st century skills to students, namely the 4Cs which include: Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving and Creative and Innovative. 21st century learning is important for education in Indonesia today, because education is held to facilitate students so that they can live better in the future, both in terms of social, cultural, economic, and environmental aspects. Modern learning in the 21st century has seven skills that students must possess, namely: (1) Critical Thinking and Problem Solving (2) Collaboration across Networks and Leading by Influence (3) Agility and Adaptability (4) Initiative and Enteroreneurialism (5) Effective Oral and Written Communication (6) Accessing and Analyzing Information (7) Curiosity and Imagination. To prepare for this, appropriate strategies and learning models are needed to respond to it. Teachers and educators are expected to be able to use the best learning model according to the conditions of the students, the learning environment of the students, and the carrying capacity of the students.
Resistansi Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pembentukan Nama-Nama Badan Usaha di Kota Tegal Agus Riyanto; Sutji Muljani
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.002 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4994

Abstract

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahu pemertahanan bahasa Indonesai dalam penamaan badan usah di Kota Tegal. Secara umum pemertahanan bahasa dapat didefinisikan sebagai keputusan untuk tetap melanjutkan atau pengunaan bahasa secara kolektif oleh sebuah komunitas yang telah menggunakan bahasa tersebut sebelumnya (Fasold, dalam Bromono 2014). Lebih lanjut, masih menurut Fasold juga menyatakan bahwa pemertahanan bahasa ini merupakan salah satu bentuk kebalikan atau sisi yang berlainan dari pergeseran bahasa, hal ini dapat berbentuk di mana sebuah komunitas memutuskan untuk mengganti suatu bahasa yang telah digunakannya atau memilih bahasa lain sebagai ganti bahasa yang telah digunakannya. Sumarsono dan Partana (dalam Bramono, 2014) mengungkapkan bahwa dalam pemertahanan bahasa suatu komunitas secara kolektif menentukan untuk melanjutkan memakai bahasa yang sudah biasa dipakai. Nama adalah identitas bagi benda ataupun objek yang dinamai. Setiap orang akan selalu mengusung dan menggunakan makna dalam penamaan apa saja, termasuk dalam penamaan suatu badan usaha. Saat ini penggunaan bahasa asing yaitu, misalnya bahasa Inggris dalam penamaan badan usaha semakin meningkat pesat. Hal ini berimbas pada eksistensi penggunaan bahasa Indonesia dalam penamaan badan usaha. Meski demikian, masih banyak badan-badan usaha yang tetap melestarikan penggunaan bahasa Indonesia. Penggunaan nama badan usaha berbahasa daerah dengan bercitarasa kekinian merupakan salah satu cultural identity yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pemeliharaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia.
Pembelajaran Berkarakteristik dan Inovsi Abad 21 Pada Mapel Seni Budaya Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Di SMK Negeri 1 Adiwerna Sutjie Muljani; Manu Aji
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Special Issue: Pedagogy in Indonesia
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran seni budaya di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan kembangkan potensi kepribadian peserta didik, mengasuh rasa estetik, sikap kritis, apresiatif, dan mengayakan kehidupan peserta didik secara kreatif. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut dibutuhkan perancangan pembelajaran yang efektif agar dapat di implementasikan guru pada saat pembelajaran di sekolah. Salah satu model pembelajaran yang dapat menumbuhkan kreatifitas siswa adalah model Problem Based Learning (PBL). Melalui model pembelajaran berbasis masalah dapat memberikan pengalaman siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Oleh karena itu, pengembangan pembelajaran seni budaya sangat dipengaruhi oleh peran guru di sekolah. Lesson Study adalah salah satu dari banyak cara dimana guru dapat meningkatkan profesionalisme-nya dalam pembelajaran di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan pembelajaran seni budaya dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning (PBL), dimana siswa akan memecahkan masalah berbasis masalah yang diberikan oleh guru dengan menggunakan metode ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning (PBL) melalui lesson study dapat membantu guru untuk mengembangkan seperangkat pembelajaran serta dapat memberikan pembelajaran yang lebih baik kepada siswa
Aspek Kepribadian Tokoh Pada Novel Si Anak Kuat Karya Tere Liye Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia DI SMA Alan Budiawan Alan Budiawan; Sutji Muljani; Syamsul Anwar
ALINEA : Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol. 2 No. 3 (2022): ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.45 KB) | DOI: 10.58218/alinea.v2i3.365

Abstract

The purpose of this research is to describe the personality aspects of the characters in Tere Liye's The Strong Child novel. Describe the implications of research results in learning Indonesian in high school. This research use desciptive qualitative approach. The source of the data in this study is in the form of sentences in the novel Si Anak Strong by Tere Liye. The form of data used in this research is the structure of the character's personality and the dynamics of the character's personality. The data collection technique used in this study is a reading and note taking technique. The data analysis technique used is descriptive qualitative. The results of this study can be found in the form of personality structure and personality dynamics. (1) In the form of personality structure there are 22 data. (2) In the form of personality dynamics there are 25 data. The implications of the research results for Indonesian language learning are applied to basic competencies X KD 3.8 interpreting the author's view of the novel's life. Class Xll high school level semester 2.
Diksi Pada Antologi Puisi Cerita Perjuangan Karya Dosen Dan Guru Bahasa Indonesia Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA Defan Rian Firmansyah; Sutji Muljani; Syamsul Anwar
ALINEA : Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol. 2 No. 2 (2022): ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.319 KB) | DOI: 10.58218/alinea.v2i2.368

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan diksi yang digunakan pada antologi puisi Cerita Perjuangan karya dosen dan guru bahasa Indonesia dan untuk mendeskripsikan implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan stilistika. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks puisi Cerita Perjuangan karya dosen dan guru bahasa Indonesia. Wujud dara pada penelitian ini yaitu kata pada puisi yang ada di dalam antologi Cerita Perjuangan. Teknik pengumpulan data menggunakan kajian pustaka dengan analisis data menggunakan teknik informal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan diksi pada antologi puisi Cerita Perjuangan karya dosen dan guru bahasa Indonesia meliputi kata yang bermakna denotasi, kata yang bermakna konotasi, kata umum, kata khusus, kata ilmiah, dan kata popular. Kata berrmakna denotasi pada antologi puisi Cerita Perjuangan ada 8 data. Kata berrmakna konotasi pada antologi puisi Cerita Perjuangan ada 7 data. Kata umum pada antologi puisi Cerita Perjuangan ada 9 data.Kata khusus pada antologi puisi Cerita Perjuangan ada 38 data. Kata ilmiah pada puisi Cerita Perjuangan ada 21 data. Kata popular pada puisi Cerita Perjuangan ada 7 data. Implikasikan hasil penelitian dalam antologi puisi Cerita Perjuangan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X yang dengan kompetensi dasar 3.17 menganalisis unsur pembangun puisi. Pada penelitian ini penulis hanya fokus pada unsur pembangun puisi yaitu diksi.
Tindak Tutur Langsung dan Tidak Langsung dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Atika Nur Rizqiyana; Sutji Muljani; Afsun Aulia Nirmala
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9601

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur langsung dan tidak langsung dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara dan mendeskripsikan implikasi hasil penelitian terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan berupa metode agih. Teknik penyajian hasil analisis yang digunakan berupa metode informal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tindak tutur langsung yang terdiri dari 63 data dengan persentase 90 %, sedangkan tindak tutur tidak langsung yang terdiri dari 7 data dengan persentase 7 %. Implikasi hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar alternatif di SMA pada kelas x semester 2, dengan kompetensi dasar 3.11. menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi.
MASKULINITAS TOKOH YEON SHI-EUN DALAM DRAMA KOREA WEAK HERO CLASS 1 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA Juntanti Lusiawati; Sutji Muljani; Syamsul Anwar
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra (PENDISTRA) Vol 6 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan maskulinitas yang digambarkan pada tokoh Yeon Shi-Eun dalam drama Korea Weak Hero Class 1 dan implikasi hasil penelitian pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini berupa adegan dan dialog. Wujud data berupa tuturan dan gambar. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, observasi tidak langsung dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode informal dengan pragmatik konteks, didukung oleh teori semiotika penanda dan petanda. Hasil penelitian ini dibagi menjadi tujuh kategori karakter menurut Janet Saltzman Chafetz diantaranya penampilan fisik laki-laki, fungsional laki-laki, seksual laki-laki, emosional laki-laki, intelektual laki-laki, interpersonal laki-laki, dan karakter personal laki-laki. Implikasi bagi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas XI mengenai teks film/drama.
MASKULINITAS TOKOH YEON SHI-EUN DALAM DRAMA KOREA WEAK HERO CLASS 1 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA Juntanti Lusiawati; Sutji Muljani; Syamsul Anwar
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra (PENDISTRA) Vol 6 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan maskulinitas yang digambarkan pada tokoh Yeon Shi-Eun dalam drama Korea Weak Hero Class 1 dan implikasi hasil penelitian pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini berupa adegan dan dialog. Wujud data berupa tuturan dan gambar. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, observasi tidak langsung dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode informal dengan pragmatik konteks, didukung oleh teori semiotika penanda dan petanda. Hasil penelitian ini dibagi menjadi tujuh kategori karakter menurut Janet Saltzman Chafetz diantaranya penampilan fisik laki-laki, fungsional laki-laki, seksual laki-laki, emosional laki-laki, intelektual laki-laki, interpersonal laki-laki, dan karakter personal laki-laki. Implikasi bagi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas XI mengenai teks film/drama.