Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

SIKAP DAN PERSEPSI MASYARAKAT DESA MANGUNANG SEBERANG TERHADAP KEGIATAN PENDAMPINGAN TIM PASCASARJANA ULM TENTANG TEKNOLOGI INOVASI GULA AREN DAN PENGEMASANNYA Rosidah Muis Radam; Dina Naemah; Arfa Agustina Rezekiah; Yuniarti Yuniarti; Muthia Elma; Yusuf Aziz
Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Hutan Tropis Vol 8 No 2 edisi Juli 2020
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1487.534 KB) | DOI: 10.20527/jht.v8i2.9053

Abstract

he purpose of this research is to measure the level of perception and attitude towards the mentoring post-graduate team. The method used in data collection is a live interview using structured questionnaires and direct observations to measure the skills of respondents. Purpossive Random samplingtechniqueto 20 respondents was applied. The parameters are observed counseling/socialization activities, the training of sugar-making innovations, the training of palm sugar products and the training of liquid sugar products and the packaging of brown sugar products. The results showed that public attitudes and perception of socialization activities showed 100% understand the content of material, demonstration processing of palm sugar Products innovations 60% understand and will try to cultivate, 40% understand just do not try to cultivate; Demonstration brown sugarprocessing 85% understand and will try to do, and 15% just look at the process and would try for livelihood needs, processing liquid sugar 50% who enthusiastically understand and 50% less understanding, packaging the product modeled 75% understand and interested, 25% do not understand and have no desire to make packaging.
PENGOLAHAN GULA AREN (Arrenga Pinnata Merr) DI DESA BANUA HANYAR KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Rosidah R Radam; Arfa Agustina Rezekiah
Jurnal Hutan Tropis Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Hutan Tropis Volume 3 No 3 Edisi November 2015
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1902.052 KB) | DOI: 10.20527/jht.v3i3.2279

Abstract

Gula aren salah satu pemanis yang telah diproduksi oleh bangsa Indonesia sejak lama. Gula aren sebagai alternatif bahan pemanis makanan dan merupakan mata pencaharian sampingan bagi kebanyakan masyarakat di Desa Banua Hanyar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui produktivitas dan kontribusi terhadap pendapatan masyarakat. Objek penelitian ini adalah pembuat gula aren. Data yang dikumpulkan terdiri dari  karakteristik responden, proses pembuatan gula aren, perhitungan produktivitas dan kontribusinya terhadap pendapatan masyarakat. Produktivitas gula aren (Arenga pinnata Merr) berkisar antara 0,465 Kg/hari hingga 1,137 kg/hari. Kontribusi dari pengolahan gula aren sebesar 60,48% dari pendapatan masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat termasuk dalam golongan termiskin dengan pendapatan tahunan per kapita Rp.962 919,- atau setara dengan 148 kg beras. Disarankan perlu pembentukan kelompok tani dengan tujuan keseragaman dalam harga pasar gula aren. Peningkatan kualitas dengan peningkatan bentuk cetakan, kemasan dan aneka  rasa. Sehingga produk gula aren dapat dijual di pasar modern.Palm sugar is a sweetener that has been produced by the nation of Indonesia since long ago.  Palm sugar as an alternative sweetener foodstuffs as well as an second job for most people in the Banua Hanyar village.  The purpose of this research to know the productivity and contribution to community income. The object of this research is the maker of palm sugar. Data collected as data characteristics, the process of making palm sugar, calculation of productivity and its contribution to household income. Productivity sugar palm (Arenga pinnata Merr) ranged from 0.465 Kg / day up to 1,137 kg / day. Contributions from processing palm sugar by 60.48% of household income. The level of welfare including in the poorest of the poor with annual income  per capita of IDR 962 919, - or the equivalent of 148 kg of rice.  Need formation of farmer groups with the goal of uniformity in the market price of palm sugar. Improved quality with improved shape of the mold, packaging and various flavors. So that the products of palm sugar can be sold on the modern markets.
PERSEPSI MASYARAKAT SUKU DAYAK HANTAKAN BARABAI TERHADAP KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) ANEKA OLAHAN BUAH DURIAN Arfa Agustina Rezekiah; Rosidah Rosidah; Siti Hamidah
Jurnal Hutan Tropis Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Hutan Tropis Volume 3 Nomer 2 Edisi Juli 2015
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v3i2.1523

Abstract

Kegiatan ini dilaksanakan pada masyarakat suku dayak Kecamatan Hantakan di desa Haruyan Dayak dan desa Patikalain. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat dalam upaya pengolahan produk buah durian. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data evaluasi adalah wawancara langsung menggunakan kuesioner terstruktur untuk data kuantitatif dan atau menggunakan kuesioner terbuka untuk data kualitatif, observasi (pengamatan langsung) untuk mengukur keterampilan responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Persepsi masyarakat tentang kegiatan Pengabdian Pada masyarakat yang dilakukan, dari 25 responden masyarakat desa Haruyan Dayak dan 25 orang dari desa Patikalain menunjukkan 80% setuju dan isi materi mudah dipahami masyarakat dan 20 % kurang memahami. Sikap masyarakat tentang demontrasi pengolahan aneka olahan buah durian 85 % memahami dan mengetahui dan selebihnya 15 % tidak tahu dan kurarng memahami. Persepsi tentang kemasan produk yang dicontohkan Tim Pengabdi 64 % setuju dan tertarik, 20 % tidak tahu apakah nanti kalau membuat produk makanan dan minuman hanya untuk dikonsumsi sendiri dan 16% tidak faham dan tidak punya keinginan untuk membuat kemasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dayak adalah tingkat pendidikan, pengetahuan yang turun temurun serta mata pencaharian masyarakat dayak sebagai petani. Kata kunci : Persepsi, Suku dayak, Ipteks bagi masyarakat, Aneka olahan buah durian
KUALITAS MADU HUTAN KECAMATAN TABUKAN BARITO KUALA DAN KEMUNGKINAN PENGEMBANGANNYA Rosidah Radam; Arfa Agustina Rezekiah; Eva Prihatiningtyas
Jurnal Hutan Tropis Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Hutan Tropis Volume 4 Nomer 2 Edisi Juli 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v4i2.3605

Abstract

Honey have a various colour, smell, and taste, depending on the dominant plants in their surroundings. Honey May consumed as Food agent and traditional cure, containing nectar or exudate-sugar from the plants collected by honeybees that benefit for traditional Cure in Community. Honey utility dependent on its Product purity. This Research is aimed to observe the quality of Common honey that collected from Tabukan Residence, so that we can give suggestion for further development. Honey quality Test is occupied in Laboratory of Research and Industrial Standardization Board Banjarbaru South Kalimantan. Honey quality Test Parameters are: Water content, Ash level, insoluble solid, reductor sugar, and sucrose Sugar content. The result shows that natural honey in Tabukan regency containing Water content 17%, Ash level 0.26%, insoluble solid 1.41%, reductor Sugar 65.63%, and sucrose Sugar content 3.82%. Comparing with the SNI 01-3545-2004 honey quality standards, the honey in this Research have a very good quality, because it fulfilled all Test parameter requirements. Thus, insoluble solid gains 1.41% which is higher from the 0.5% maximum SNI standard. So we can suggest that Natural Honey in Tabukan Regency May be developed by stump system.Madu memiliki warna, aroma dan rasa yang berbeda-beda,tergantung pada jenis tanaman yang banyak tumbuh di sekitarnya. Madu digunakan sebagai agen makanan dan obat tradisional, mengandung nektar atau gula eksudat dari tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu serta merupakan salah satu obat tradisional yangdigunakan oleh masyarakat. Khasiat madu sangat ditentukan dengan kemurnian produk madu yang  dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahuikualitas madu yang diperoleh di Kecamatan Tabukan yang banyak dipasarkan dan digunakan masyarakat, sehingga dapat dipikirkan pengembangannya. Pengujian kualitas madu dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Banjarbaru Kalimantan Selatan. Parameter uji  kualitas madu  adalah : Kadar air,  Kadar abu, benda padattak larut air, Gula Pereduksi, dan Kadar gula Sukrosa. Data hasil pengujian kualitas madu ditabulasi dan disimpulkan secara deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa madu alam Kecamatan Tabukan mengandung kadar air 17 %, kadar abu 0,26 %, benda padat yang tak larut dalam air 1,41 %, kadar  gula pereduksi 65,63 %, Kadar Gula Sukrosa 3,82 %, Hasil   uji madu  tersebut  berkualitas sangat baik karena sudah memenuhi persyaratan  standar mutu madu SNI 01-3545-2004. Kecuali benda padatyang tak larut air 1,41 % lebih tinggi dari SNI 01-3545-2004 yaitu maksimal 0,5 %. Oleh karena itu madu alam Kecamatan Tabukan tersebut dapat dikembangkan melalui peternakan lebah dengan sistem stup.
UJI FITOKIMIA SENYAWA KIMIA AKTIF AKAR NIPAH (Nyfa Fruticans WURMB) SEBAGAI TUMBUHAN OBAT DI KALIMANTAN SELATAN Rosidah R Radam; Erni Purnamasari
Jurnal Hutan Tropis Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Hutan Tropis Volume 4 Nomer 1 Edisi Maret 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v4i1.2879

Abstract

Nipa (Nypa fruticans WURMB) classified in Palma family and grow in riptide area. This Research aims to know active Chemical compounds in Nipa root. We Hope that this Research will provide new information about active Chemical compounds in Nipa root, so that we can improve the benefit value of Nipa as One of the medicinal herb. Nipa root samples is taken in Tanah Bumbu District, samples examined in Laboratory of F-MIPA UNLAM. The observed parameters in thus Chemical Test are the active Chemical compounds: alkaloid, steroid, triterpenoid, flavonoid, and tannin. The Content of active Chemical compound is presented in Table and concluded descriptively. The Result of active Chemical compound consist in Nipa’s root shows that Alkaloid, Steroid, Triterpenoid, Flavonoid , and tannin compound is do contains in Nipa root. This active Chemical compound in Nipa root can be Led as the basic Chemical informative to utilize Nipa root as analgesics Medical for such disease.Nipah (nypa fruticans WURMB) merupakan tumbuhan yang termasuk famili Palmae dan   tumbuh di daerah  pasang   surut.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  kandungan senyawa-senyawa kimia aktif pada akar nipah. Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan informasi baru tentang senyawa aktif yang terdapat pada akar nipah, sehingga dapat meningkatkan nilai guna dan manfaat tumbuhan nipah sebagai salah satu tanaman obat. Pengambilan sample akar nipah dilakukan Kabupaten Tanah Bumbu  sedangkan pengujian sample akar nipah dilakukan di Laboratorium F-MIFA UNLAM. Parameter-parameter yang diamati pada pengujian kimia tersebut adalah senyawa-senyawa kimia aktif yaitu alkaloid, steroid, triterpenoid flavonoid, dan tanin. Data hasil uji kandungan senyawa kimia aktif  ditabulasi dan disimpulkan secara diskriptif. Hasil pengujian terhadap senyawa kimia aktif yang terkandung dalam akar Nifah ini menunjukan bahwa senyawa Alkaloid, Steroid, Triterpenoid, Flavonoid , dan tanin memang dikandung oleh akar nipah. Senyawa kimia aktif yang dikandung akar nipah ini dapat dijadikan sebagai dasar pemanfaatan akar nipah untuk obat analgetik  beberapa penyakit.
SIFAT FISIS DANMEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI SABUT KULIT BUAH NIPAH (Nyfa fruticans Wurmb) Rosidah Rosidah; Mochamad Arief Soendjoto; Arfa Agustina Rezekiah
Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Hutan Tropis Volume 7 No 1 Edisi Maret 2019
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v7i1.7217

Abstract

Coco Palm-nypa fruit leather (Nyfa fruticans Wurmb) were usually dumped away and not utilized. This research aims to get a Palm fruit flour composition variations as extender on urea adhesive formaldehyde; and physical and mechanical properties of the tested particle board that it generates. Particle board raw materials used 100% of the Coco Palm fruit leather. The adhesive used is urea formaldehyde with a Palm fruit flour composition variations as extender is A = 100% flour nypa, B = 75% of Palm starch and wheat flour, 25% C = 50% flour nypa and 50% wheat flour, D = 25% nypa flour 75% wheat flour , and e. 100% wheat flour. To test the influence of the treatment to physical mechanical properties, the Complete Random Design was applied. The results showed that variations of the extender composition Palm fruit flour to urea formaldehyde adhesive has no significance effect to the water content value, but have significant effect to firmness of broken (MoR) and supple dependability (MoE).
KUALITAS BRIKET ARANG DARI KULIT SABUT BUAH NIPAH (Nypa fruticans WURMB) DALAM MENGHASILKAN ENERGI The qualty of charcoal briquettes that made from nypah (nypa fruticans wurmb) outshel to product energy Rosidah Muis Radam; Lusyiani Lusyiani; Diana Ulfah; Noor Mirad Sari; Violet Violet
Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Hutan Tropis Volume 6 Nomer 1 Edisi Maret 2018
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v6i1.5105

Abstract

The availability skin fiber of fruit Nipah abundant each season can be used as alternative energy sources such. The purpose of this study is to determine the quality of charcoal briquettes from the skin fiber of nipah peel in its ability to produce energy. The results of this study can be used as a consideration in the development of the utilization of the nipah plant part of the fruit peel as briquette fuel. The method used is to compare the capability of 1 kg of charcoal briquettes compared to the 1 liter kerosene capability inserted in the Hock stove with 16 axis in producing energy. The test do the Laboratory of Standardization Center for Industry of Banjarbaru. The Charcoal briquettes in this study contain 5.12% water content, ash content 4.15%, airborne content 36.66%, carbon content bound 58.19% and calorific value 5438,80 cal / gram. The results of charcoal briquette quality analysis when compared with SNI-01-6235-2000 charcoal quality standards of water content, ash content, and calorific values that meet the charcoal quality standard requirements as good fuel, but the content of fly and carbon bound does not meet the requirements charcoal quality standard, airborne content of 33.66% and carbon bound to 58.19%, according to SNI-01-6235-2000 maximum airborne content 15%. and carbon bound ≥ ≥ 77%. Average initial time of ignition for 3’25 “long smoldering 1 hour 9 ‘. The average time of boiling 1 liter of water is 22 ‘05 “. When compared to the use of kerosene by using the Hock stove with 16 axis and if converted to economic value, the charcoal briquettes results of this study can be used as a renewable energy alternative.Keywords: charcoal briquettes, skin fiber of fruit Nipah, energyKetersediaan kulit sabut buah Nipah yang melimpah setiap musimnya dapat dimanfaatkan menjadi sumber energy alternative. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui kualitas briket arang kulit sabut buah nipah dalam kemampuannya menghasilkan energy. Manfaat penelitian ini sebagai bahan infotmasi untuk mengembangkan teknologi pengolahan bagian tumbuhan nipah yaitu bagian kulit buah sebagai bahan bakar briket. Metode yang digunakan adalah membandingkan kemampuan 1 kg briket arang dibandingkan dengan kemampuan 1 liter minyak tanah yang dimasukkan dalam kompor Hock sumbu 16 dalam mengthasilkan energy. Pengujian dilakukan di Laboratorium Balai Risert Standardisasi Industri Banjarbaru. Briket Arang dalam penelitian ini mengandung kadar air 5,12 %, kadar abu 4,15 % , kadar zat terbang 36,66 % , kadar carbon terikat 58,19 % dan nilai kalor 5438,80 cal/gram. Hasil pengujian sifat Fisik dan Kimia briket arang dibandingkan dengan SNI-01-6235-2000, parameter kadar air, kadar abu, dan nilai kalor yang memenuhi persyaratan standar kualitas arang sebagai bahan bakar yang baik, namun kadar zat terbang dan karbon terikat tidak memenuhi 3’25” lama membara 1 jam 9’. Rata-rata waktu mendidihkan 1 liter air adalah 22’ 05”. Jika dibandingkan dengan pemakaian minyak tanah dengan memakai kompor Hock 16 sumbu dan jika dikonversi ke nilai ekonomi, maka briket arang hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai energy alternative yang bersifat renewableKata kunci: Briket arang, kulit sabut buah nipah, energy
KAJIAN NILAI GIZI TEPUNG BUAH NIPAH (Nypa fruticans WURMB) SEBAGAI TEPUNG SUBSTITUSI Rosidah R. Radam; Noor Mirad Sari; Lusyiani Lusyiani
Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 3 (2019): Jurnal Hutan Tropis Volume 7 No 3 Edisi November 2019
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v7i3.7583

Abstract

Buah Nipah merupakan hasil hutan yang berlimpah dan bersifat musiman. Buah Nipah pada tingkat kematangan tua dapat diolah  menjadi tepung buah untuk digunakan dalam pembuatan roti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nilai gizi apa saja yang terkandung tepung buah nipah yang tumbuh pada 3 (tempat yang berbeda tiga). Pengujian nilai gizi  tepung buah nipah dilakukan di Balai Laboratorium Standarisasi Industri Banjarbaru dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan Kalimantan Selatan. Rata-rata nilai gizi tepung nipah dari hasil penelitian adalah rata rata kadar air  5,57%, kadar abu 2,35%, protein 4,23, karbohidrat 52,14%, serat kasar 24,14%, lemak 1,06% , nilai kalori 226,29 kal / 100 gr, seng 17,13 mg / kg dan besi 405,32 mg / kg. Parameter uji Nilai gizi tepung nipah yang memenuhi standar SNI 3751: 2009 adalah kadar air, dan Zat Besi, dar air, Rata-rata kadar besi dan  kadar protein tidak memenuhi standar,   sedangkan karbohidrat, lemak dan serat tidak dipersyaratkan Parameter Seng dan protein tidak memenuhi standar karena nilainya di bawah . Nilai gizi tepung nipah Dibandingkan dengan tepung segitiga biru,  rata-rata kadar protein dan karbohidrat tepung buah nipah lebih rendah, Tepung buah nipah mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi, kadar lemak rendah, kadar serat kasar  dan kadar besi yang sangat  tinggi. Oleh karena itulah maka  tepung buah nipah ini dapat dijadikan sebagai tepung substitusi tepung terigu
SENYAWA KIMIA AKTIF PADA DAUN NIPAH (Nyfa fruticans Wurmb) Laely Wijayanti; Rosidah Radam; Siti Hamidah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 6 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 6 Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i6.7140

Abstract

Nipah plants are plants that live in brackish water swamp ecosystems and river mouths. Nipah is often used for various household needs. Nipah contains active compounds that can become medicinal plants. This research has purpose to analyze active chemical compounds in three age of nipah leaves in young, medium, and old periode.This research was conducted at the Lambung Mangkurat Banjarbaru Forest Product Technology Laboratory. The study time was conducted for 4 including the stages of material preparation and equipment, laboratory analysis, data processing, preparation and writing of research results. The study was conducted by conducting phytochemical testing by identifying triterpenoids, alkaloids, steroids, and flavonoids. Simplisia is carried out 3 times repetition at each age of the nipah leaves. Young, medium, and old leaves from the test results obtained active chemical compounds, namely alkaloid compounds, triterpenoids, flavonoids, and tannins. Medium and old leaves contain steroids, while young leaves do not exist. Young leaves contain triterpenoids, while medium leaves and old leaves do not contain triterpenoids.Tanaman Nipah merupakan tanaman yang hidup dalam ekosistem rawa air payau dan muara sungai. Nipah sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluan rumah tangga. Nipah memiliki kandungan senyawa aktif yang dapat menjadi tumbuhan berkhasiat obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan senyawa kimia aktif pada daun nipah berumur muda, sedang dan tua. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 meliputi tahapan persiapan bahan dan peralatan, analisis laboratorium, pengolahan data, penyusunan dan penulisan hasil penelitian. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengujian fitokimia dengan mengidentifikasi Triterpenoid, Alkaloid, Steroid, dan Flavonoid. Simplisia dilakukan 3 kali pengulangan pada setiap umur dari daun nipah. Daun muda, sedang, dan tua dari hasil uji didapat senyawa kimia aktif yaitu senyawa Alkaloid, Triterpenoid, Flavonoid, dan Tannin. Daun sedang dan tua mengandung steroid, sedangkan daun muda tidak ada. Daun muda mengandung Triterpenoid, sedangkan daun yang sedang dan daun yang tua tidak mengandung Triterpenoid.
PRODUKTIVITAS PENGOLAHAN ANYAMAN ECENG GONDOK (Eichornia carssipes) DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA BANYU HIRANG KECAMATAN AMUNTAI SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Muhammad Hardawi; Rosidah Radam; Yuniarti Yuniarti
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 6 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 6 Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i6.7132

Abstract

This research aims to analyze the productivity and contribution of hyacinth webbing processing (Eichornia crassipes) to community income in Banyu Hirang Village, South Amuntai District, Hulu Sungai Utara Regency. Primary data collection was obtained by observation of the stages of making hyacinth woven crafts and brief interviews with craftsmen regarding the production process while, secondary data were obtained by studying literature studies from several related references. The research data using tabulation analysis includes calculations of productivity and contribution of people's income, and is analyzed descriptively in the form of a calculation table. The results showed that the hyacinth woven handicraft industry had not met the productivity standard value, the highest value was only obtained at 25.56 cm2 / hour and with a wicker product size of 83.4 cm². As for the average number of production costs of Hyacinth craftsmen of Rp.922,493,-per year, the average cost of depreciation of tools is Rp.69,400,-per year, the average marketing cost is Rp.62,333,- per year, and the average net income per year is Rp.5,613,773,-per year. The contribution value of the hyacinth wovenhas not touched the value of the efficiency standard. The value of the average productivity is 1.6542 pieces / day with an average production output of 7.7196 pieces / month. The contribution of Purun woven handicrafts to the income of the people of Banyu Hirang Village is 52%.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas dan kontribusi pengolahan anyaman eceng gondok (Eichornia crassipes) terhadap pendapatan masyarakat di Desa Banyu Hirang, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pengumpulan data primer didapatkan dengan cara observasi mengenai tahapan pembuatan kerajinan anyaman eceng gondok dan wawancara singkat terhadap para pengerajin mengenai proses produksi sedangkan, data sekunder diperoleh dengan mempelajari studi pustaka dari beberapa referensi terkait. Data penelitian menggunakan analisis tabulasi meliputi perhitungan produktivitas dan kontribusi pendapatan masyarakat, serta dianalisis secara deskriptif berupa tabel perhitungan. Hasil penelitian menunjukan industri kerajinan anyaman eceng gondok belum memenuhi nilai standar produktivitas, nilai tertinggi hanya didapat pada angka 25,56 cm2/jam dan dengan ukuran produk anyaman sebesar 83,4 cm². Adapun untuk jumlah rata-rata biaya produksi para pengrajin Eceng gondok sebesar Rp.922.493,-pertahun, rata-rata biaya penyusutan alat sebesar Rp.69.400,-pertahun, rata-rata biaya pemasaran sebesar Rp.62.333,- pertahun, dan rata-rata pendapatan bersih pertahun sebesar Rp.5.613.773,-pertahun. Nilai kontribusi kerajinan anyaman eceng gondok belum menyentuh nilai standar efisiensi. Nilai dari rata-rata produktivitas sebesar 1,6542 buah/hari dengan rata-rata output produksi sebesar 7,7196 buah/bulan. Adapun hasil kontribusi kerajinan anyaman Purun terhadap pendapatan masyarakat sebesar 52%.