Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Medika Hutama

PENGARUH AIR JAHE TERHADAP PENURUNAN GULA DARAH Yuli Astuti
Jurnal Medika Hutama Vol. 3 No. 02 Januari (2022): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus is a metabolic disease characterized by increased levels of glucose in the blood caused by impaired body function in regulating glucose metabolism. This study aims to determine the effect of ginger boiled water in lowering blood glucose in patients with diabetes mellitus. The research design used Pre-Experiment One group Pre-test and Post-Test with Purposive Sampling method as many as 6 respondents, carried out in the Cililitan village, East Jakarta, 2021. The research variable is the dependent variable of blood sugar levels, and the independent is ginger boiled water. Data analysis using Paired t Test. The results showed that the average glucose level of the respondents before the intervention was 287.7 mg/dl, after the intervention was 244.7 mg/dl, with an average decrease of 63 mg/dl. There is an effect of ginger boiled water on decreasing blood sugar levels with a value of -value = 0.002 the mean is positive (36). The decrease was due to an increase in metabolism caused by the phenolic active substances in ginger. Drinking ginger boiled water can be implemented to reduce blood sugar levels in patients with diabetes mellitus.
PENGARUH REBUSAN BIJI ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN GULA DARAH Yuli Astuti
Jurnal Medika Hutama Vol. 3 No. 02 Januari (2022): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus is a disease caused by an increase in blood sugar (glucose) levels. Increased glucose in the blood can occur because the hormone insulin does not succeed in bringing our glucose into the body's cells. The prevalence of patients with diabetes in Indonesia reaches 6.2%, which means that there are more than 10.8 million people suffering from diabetes per year 2020. One of the nursing problems for patients with diabetes mellitus is the lack of knowledge about Diabetes Mellitus. The study was conducted from 26 July-1 August 2021. The intervention carried out was to provide therapy with avocado seed boiled water to reduce blood sugar level of people with diabetes mellitus for 7 days. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation. with a total of 6 respondents who were given avocado seed boiled water. The average difference between the values ​​before and after the intervention was 36. The paired t-test test obtained a significant value of 0.0005 (p <0.05), which means that there is an effect of giving avocado seed boiled water to decrease blood sugar level in type II Diabetes Mellitus patients.
PELATIHAN PEMBUATAN JUS MENGKUDU DENGAN PISANG AMBON UNTUK PENDERITA HIPERTENSI DI KELURAHAN PONDOK RANGGON Yuli Astuti
Jurnal Medika Hutama Vol. 4 No. 01 Oktober (2022): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas 140/90 mmHg menjadi kondisi medis serius yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, otak dan penyakit ginjal. Diperkirakan sebanyak 1,13 miliar orang diseluruh dunia menderita penyakit hipertensi sebagian besar sekitar 2/3 tinggal dinegara dengan penghasilan rendah dan menengah. Penyakit ini menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Untuk menurunkan tekanan darah dapat menggunakan obat alami yaitu buah mengkudu dan pisang ambon yang mengandung soranjidiol berkasiat sebagai peluruh kencing dan memiliki sifat farmakologis dan diuretik karena kandungan airnya yang tinggi sehingga membantu menurunkan tekanan darah. Serta kalium dalam pisang ambon dapat membantu penurunan tekanan darah. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini agar masyarakat mengetahui tentang penyakit hipertensi serta pengobatan tradisional untuk menurunkan tekanan darah dengan membuat minuman ljus mengkudu dengan pisang ambon. Mitra pengabdian masyarakat ini adalah ibu-ibu dasawisma dari Rt 05 Rw 02 kelurahan pondok ranggon yang telah diberikan pendidikan dan pelatihan pembuatan jus mengkudu dengan pisang ambon. Setelah diberikan edukasi pengetahuan peserta meningkat dari 73% menjadi 91%. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan penyuluhan dan latihan pembuatan jus mengkudu dengan pisang ambon pada penderita hipertensi penting dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menurunkan tekanan darah dengan menggunakan bahan-bahan alami. Saran untuk kegiatan selanjutnya agar masayarakat khususnya dasawisma dapat memberikan pengetahuan dan pelatihan untuk ibu-ibu yang ada di Rt 05 Rw 02 khususnya bagi penderita Hipertensi.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Yuli Astuti
Jurnal Medika Hutama Vol. 2 No. 01 Oktober (2020): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) telah menjadi masalah kesehatan utama dunia dengan angka kejadian dan kematian yang masih sangat tinggi(18).Kejadian penyakit DM yang paling sering terjadi di masyarakat adalah diabetes melitus tipe dua. Kasus pada tahun 2019, prevalensi diabetes melitus di dunia adalah sebesar 9,3% dan angka kejadian diabetes melitus di dunia 463 juta jiwa. Penelitian No-Eksperimen dengan metode Deskriptif melalui pendekatan Cross sectional. Sampel dalam penelitian sebanyak 30 orang dengan Teknik purposive sampling. pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner dengan objek penelitian disini adalah dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada penderita Diabetes Mellitus. Hasil sebagian besar responden berusia 56-65 tahun yaitu sebanyak 16 responden (53,33%) dan responden paling sedikit pada rentang usia 40-55 tahun yaitu sebanyak 14 responden (46,67%). Berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh perempuan sebanyak 17 responden (56,67%). Berdasarkan Pendidikan didominasi Sd dan SMP Sebanyak 9 responden (30%). Sebagian penderita diabetes mellitus didominasi tidak bekerja sebanyak 18 responden (60%) dan Sebagian besar menderita diabetes mellitus kurang dari 5 tahun sebanyak 17 responden ( 56,67%).
IMPLEMENTASI AKTIVITAS FISIK OLAHRAGA JALAN KAKI MENGONTROL KADAR GULA DARAH PADA KELUARGA DENGAN DIABETES MELLITUS: STUDI LITERATUR Yuli Astuti
Jurnal Medika Hutama Vol. 2 No. 03 April (2021): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus is a metabolic disorder characterized by increased blood sugar levels that can cause damage to various systems of the human body. This literature study aims to examine the effects, methods and results of physical activity walking on controlling blood sugar in people with diabetes mellitus. This study uses a literature study, articles are obtained from 1 database, namely Google Scholar using inclusion and exclusion criteria. The keyword used in this literature search is “Diabetes Mellitus. Blood Sugar Levels. Walking” and “Diabetes Mellitus. Blood Glucose. Walking". From 10 studies, it was found that walking exercise has an effect on controlling blood sugar levels in people with diabetes mellitus. The average respondent decreased by 30 mg/dl. There is an effect of physical activity walking on controlling blood sugar levels with value = 0.000 <0.05. Physical activity walking can help people with diabetes mellitus control their blood sugar levels.
PENGARUH SENAM ERGONOMI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Yuli Astuti
Jurnal Medika Hutama Vol. 2 No. 04 Juli (2021): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia lansia merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia (Keliat dalam Maryam, 2011). Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, 2006 dalam Kholifah, 2016). Usia lanjut adalah suatu proses yang alami yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Lansia ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan kehidupan seksual. Gelaja-gelaja kemunduran fisik seperti merasa cepat capek, stamina menurun, badan menjadi membongkok, kulit keriput, rambut memutih, gigi mulai rontok, fungsi pancaindra menurun, dan pengapuran pada tulang rawan (Maramis, 2016). Hipertensi merupakan penyakit kronik dan masalah kesehatan yang sangat serius diberbagai negara maju maupun berkembang (Eugene & Bourne, 2013). Hipertensi menjadi masalah kesehatan publik hampir diseluruh dunia dikarenakan penyakit hipertensi sebagai faktor resiko dari beberapa penyakit.Tingginya prevalensi hipertensi berkaitan dengan peningkatan komplikasi kardiovaskuler dan meningkatkan negative impact pada morbidity dan mortality rate didunia (WHO,2011). Penatalakanaan saat ini dalam rangka menurunkan dan mencegah hipertensi mungkin belum secara efektif sehingga muncul hipertensi yang tak terkontrol (Profil Keshatan Semarang,2013). Penatalaksanaan farmakologis pada hipertensi pada lansia tentunya dapat mengakibatkan efek samping yang lebih serius sehingga terapi non farmakologi bisa menjadi pilihan karena memiliki resiko lebih rendah (Thei et al., 2008). Penanganan hipertensi dapat dilakukan mengubah pola hidup seperti mengurangi jumlah asupan garam, minuman beralkohol, menurunkan berat badan, rokok dan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga (Lionakis, 2012). Salah satu terapi yang dapat diaplikasikan kepada lansia yaitu olahraga berupa senam ergonomik (Thei et al., 2008). Senam Ergonomis merupakan senam yang gerakannya diadopsi dari gerakan shalat. Gerakan dalam senam ini sangat sederhana, bahkan minim gerakan, namun bila dilakukan secara konsisten dan kontinue, maka akan memberikan manfaat yang sangat baik bagi kesehatan. Manfaat gerakan senam ergonomis ini antara lain: Pengaktifan fungsi organ tubuh; membangkitkan biolistrik dalam tubuh dan melancarkan sirkulasi oksigen sehingga tubuh akan terasa segar dan energi bertambah; penyembuhan berbagai penyakit, mengontrol tekanan darah tinggi (Sagiran,2013). Senam ergonomik juga pernah diteliti dan hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dan setelah dilakukan senam ergonomis yaitu 14,00 mmHg dan tekanan darah diastolic sebelum dan setelah dilakukan senam ergonomis yaitu 8,00 mmHg. Hasil uji bivariat didapatkan p-value 0,00 mmHg. kesimpulannya, terdapat pengaruh intervensi senam ergonomis terhadap penurunan tekanan darah lansia dengan hipertensi di Balai Penyantunan dan Perawatan Lanjut Usia[6]. Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa senam ergonomik dapat menurunkan tekanan darah pada lansi. Dapat dilihat dari hasil penelitian ini bahwa senam ergonomik pada lansia yang menderita hipertensi yang dilakukan 3 kali dalam seminggu dan dilakukan selama 2 minggu dapat menurunkan tekanan darah sebelum intervensi 145/95 mmHg dan setelah intervensi 130/85 mmHg Terdapat hubungan senam ergonomik dengan penuruanan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi (p value = 0.005 < 0.05). Senam ergonomik dapat menurunkan tekanan darah pada pada lansia dengan hipertensi.
EDUKASI PENGENALAN OBAT HERBAL UNTUK PENYAKIT DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KELURAHAN PONDOK RANGGON Yuli Astuti
Jurnal Medika Hutama Vol. 3 No. 03 April (2022): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obat herbal dari bahan alam mulai menjadi salah satu pilihan terapi dalam penyembuhan penyakit. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam, khususnya tumbuhan, telah dipercaya secara turun-temurun memiliki khasiat dalam penyembuhan penyakit. Namun, manfaat dari tumbuhan ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, khusunya Pada penderita Diabetes Mellitus. Utuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemanfaatan bahan alam sebagai obat, dilakukan penyuluhan penggunaan obat herbal pada penderita Diabetes Mellitus di kelurahan Pondok Ranggon., Metode Pelaksanaan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di RT 05 RW 02 Kelurahan Pondok Ranggon Cipayung Jakarta Timur sebanyak 25 orang, pemberian materi dengan metode ceramah diskusi disertai demontarasi dengan media power point. selama 30 menit. Hasil evaluasi pada pre test didapatkan tingkat pengetahuan tinggi 32 %, pengetahuan sedang 36 % dan rendah 32%, sedangkan pada post test didapatkan tingkat pengetahuan tinggi 68 % dan sedang 32 %. Sehingga didapatkan perbedaan tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah pemberian materi. Simpulan. Progam pendidikan yang telah dilaksanakan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga diharapkan juga akan bermanfaat buat masyarakat khususnya penderita Diabetes Mellitus untuk menggunakan obat herbal sebagai alternatif pilihan dalam menstabilkan kadar gula darah.