Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP BETWEEN CHARACTERISTICS OF TEENAGERS AND FAMILY FUNCTIONS ON TEENAGERS’ BEHAVIOR FOR CONSUMING DRUGS IN EAST JAVA Ismaini Zain; Erma Oktania Permatasari; Mardiyono Mardiyono; Amri Muhaimin; Dwilaksana Abdullah Rasyid
Jurnal Biometrika dan Kependudukan (Journal of Biometrics and Population) Vol. 11 No. 02 (2022): JURNAL BIOMETRIKA DAN KEPENDUDUKAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbk.v11i02.2022.122-133

Abstract

This research aims to analyze the relationship between the characteristics of teenagers and family functions as well as the understanding of narcotics, psychotropics, and addictive substances on the behavior of teenagers consuming drugs in East Java as a response variable with a binary scale. The data source obtained through secondary data from the Performance Survey and Accountability Program 2019 with the observation unit teenagers aged 10-24 years. The sample used is 4,649. The analytical method used is descriptive statistics, the Chi-square method, and Odds Ratio (OR). The percentage of adolescent consuming drugs is 4.1% descriptively. The relationship analysis shows that the variables significantly related to young people's behavior in consuming drugs are gender, place of residence, level of education, age group, religious values, and psychological consequences. From the OR figures concluded that young males are 3.2 times more at risk of consuming drugs than young females. From the aspect of family function, it can be inferred that the percentage of young substance abusers from families who apply religious values is greater than those who do not. The findings of this research show that the risk of young people from families who practice religious functions becoming substance abusers are 1.61 times more compared to families who do not practice it. The understanding of drugs is not always related to teenagers' behavior in consuming drugs, because those who understand the psychological consequences of substance abuse are also 1.64 times more at risk of using drugs compared to teenagers who do not understand.
Pengelompokan Kabupaten/Kota Berdasarkan Faktor Penyebab Perceraian di Provinsi Jawa Barat Syifa Annur Izzah; Ismaini Zain; Erma Oktania Permatasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i3.77018

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Jawa Barat, angka perceraian meningkat dari tahun ke tahun dan kasus perceraian di Provinsi Jawa Barat termasuk ke dalam 3 provinsi yang memiliki kasus perceraian tertinggi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat berdasarkan faktor-faktor penyebab perceraian menggunakan analisis K-Means Clustering yang diawali dengan mengidentifikasi karakteristik data faktor-faktor penyebab perceraian. Penelitian ini menggunakan 13 faktor penyebab perceraian yang digunakan sebagai dasar gugatan menurut Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 pasal 39 ayat 2. Hasil identifikasi karakteristik faktor penyebab perceraian, faktor ekonomi menyumbang angka perceraian sebesar 50.84% dari total kasus yang terjadi pada tahun 2019. Untuk Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Ciamis dan Kabupaten Cirebon merupakan daerah yang memiliki angka perceraian tertinggi, didukung oleh banyaknya faktor penyebab perceraian pada daerah tersebut yang juga tertinggi dibandingkan daerah lainnya. Analisis K-Means Clustering menghasilkan 2 cluster, yaitu cluster 2 (6 kabupaten/kota) memiliki karakteristik faktor mabuk, madat, judi, meninggalkan satu pihak, poligami, kekerasan dalam rumah tangga, kawin paksa dan murtad yang lebih tinggi dibandingkan dengan cluster 1 (20 kabupaten/kota).
Implementasi Program Penguatan Literasi Masyarakat di Wilayah Eks-Lokalisasi Dolly Kelurahan Putat Jaya Surabaya Kartika Nuswantara; Ismaini Zain; Nasori; Nisfu Asrul Sani; Nugrahardi Ramadhani; Gita Widi Bhawika
Sewagati Vol 4 No 3 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.243 KB)

Abstract

Penguatan literasi bagi masyarakat dengan cara pengembangan lingkungan literat. Sehingga sejalan dengan makna literasi sebagai instrument untuk menyelesaikan segala bentuk persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Silkus Deming yang dikenal dengan konsep PLAN-DO-CHECK-ACTION menjadi kerangka dalam melaksanakan kegiatan abmas yang dilatar belakangi oleh penguatan literasi bagi masyarakat. FGD dan observasi langsung menjadi pendekatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam masyarakat sehingga selanjutnya dapat disusun sebuah rencana (PLAN). Dengan melibatkan 45 anak dari Kampung Kupang Gunung Timur RT 03 RW06 penelitian ini mengemplimentasikan PLAN kedalam tiga unsur pada tahap DO. Ketiga unsur tersebut meliputi dukungan, pendampingan dan keberlanjutan. Dengan menggunakan kuesioner, CHECK menjadi aktivitas untuk mengkur tingkat keberhasilan program. Akhirnya ACTION menyiapkan umpan balik untuk dimanfaatkan pada penelitian selanjutnya. Penelitian ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi dari sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dengan mendeskripsikan kegiatan yang telah dilakukan diharapkan penelitian ini menjadi alat untuk mengefaluasi program yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber data untuk melanjutkan kegiatan pengabdian tersebut menjadi sebuah program berkelanjutan.
Pembuatan Media Penyuluhan Berbasis Kasus Data Penyebab Diare pada Balita di Daerah Keputih yang Berobat di Medical Center ITS Erma Oktania Permatasari; I Nyoman Budiantara; Agnes Tuti Rumiati; Ismaini Zain; Vita Ratnasari; Madu Ratna
Sewagati Vol 7 No 5 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i5.224

Abstract

Salah satu permasalahan kependudukan di Indonesia adalah kesehatan balita. Penyakit yang dianggap ganas dan menjadi peringkat ketiga pada kasus kematian balita adalah diare. Diare merupakan peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih cair dan terjadi minimal 3 kali dalam 24 jam. Diare pada balita mengeluarkan tinja > 10 g/kg/24 jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja sebesar 5-10 g/kg/24 jam. Diare terdiri dari dua macam, yaitu diare akut yang berlangsung kurang dari 14 hari dan diare kronik yang berlangsung lebih dari 15 hari. Medical Center mencatat terdapat peningkatan kasus diare pada balita setiap bulan dari tahun 2019 sampai 2020. Medical Center ITS merupakan pelayanan kesehatan yang terdapat di ITS dan mitra karena sasaran pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat di Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya. Diare diduga dipengaruhi oleh tempat pembuangan tinja keluarga, sumber air minum yang digunakan sehari-hari, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, usia anak, pemberian ASI eksklusif oleh ibu kepada balita, kebiasaan mencuci tangan orang tua, dan kebiasaan mencuci bahan makanan. Perlu adanya diskusi dengan narasumber (dokter dari Medical Center ITS) dan analisis lebih lanjut untuk mengetahui faktor signifikan penyebab kasus diare pada balita. Hasil tersebut dilakukan pembuatan media penyuluhan kepada masyarakat dengan harapan kasus diare pada balita dapat diminimalkan.
Strategi Pelayanan dan Pemasaran melalui Pelatihan Data Analytics di Bank X A. Tuti Rumiati; Ismaini Zain; Kartika Fithriasari; Wibawati Wibawati; Setiawan Setiawan; Vita Ratnasari; Dedy Dwi Prastyo; Erma Oktania Permatasari; Adatul Mukarohmah; Shofi Andari; Husna Miratin Nuroini; Veniola Forestryani; Rhifda Zukhrufi
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.801

Abstract

Pelatihan Data Analytics yang diadakan oleh salah satu bank terbesar di Indonesia, yaitu Bank X, merupakan sebuah inisiatif untuk meningkatkan kapasitas karyawan dalam memanfaatkan data nasabah guna menentukan strategi pelayanan dan pemasaran kedepan. Pelatihan ini memberikan pemahaman komprehensif tentang data analytics, keterampilan analisis terhadap data nasabah baik oleh bagian riset dan pengembangan maupun oleh bagian marketing untuk memahami potensi pasar, dan kebutuhan nasabah yang dapat digunakan untuk memperbaiki strategi pemasaran. Pelatihan dilakukan oleh Statistics Service Center (SSC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember selama dua hari. Materi pelatihan dirancang sesuai dengan kebutuhan Bank X, meliputi: 1) Pembahasan profiling nasabah bank, segmentasi nasabah, target market serta pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah; 2) Metode statistika untuk profiling nasabah, segmentasi pasar dan penentuan target pasar; 3) Studi kasus dan aplikasi praktis. Selain penyampaian materi pelatihan, pendekatan pelatihan melibatkan serangkaian sesi interaktif dan praktek analisis dari studi kasus dan data aktual dari bank yang dipandu oleh fasilitator. Pembelajaran dirancang untuk memfasilitasi peserta memperoleh pemahaman praktis menggunakan metode statistika, diikuti dengan penerapan langsung keterampilan analisis menggunakan perangkat lunak SPSS. Pendekatan ini diharapkan dapat menghubungkan teori dengan praktik dalam konteks yang relevan bagi peserta. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, tercatat peningkatan kompetensi peserta, yang tercermin dari perbedaan yang sangat signifikan hasil pre-test dan post-test serta feedback positif terhadap materi dan metode penyampaian. Manfaat kegiatan ini meliputi peningkatan kemampuan analisis data yang lebih baik dan penguasaan alat-alat analitik yang dapat diterapkan dalam berbagai fungsi bisnis di bank. Kesimpulan dari pelatihan ini menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan dalam data Analytics sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan strategi bisnis di sektor perbankan. Keterlibatan karyawan dalam pelatihan ini mencerminkan komitmen bank terhadap pengembangan sumber daya manusia yang berorientasi pada inovasi dan pemanfaatan teknologi.