Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Analisis Regresi Logistik Ordinal pada Prestasi Belajar Lulusan Mahasiswa di ITS Berbasis SKEM Zakariyah Zakariyah; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5174.043 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i1.9403

Abstract

Pentingnya pengembangan soft skill mahasiswa telah tertuang dalam peraturan akademik ITS yang mengharuskan mahasiswa memenuhi nilai SKEM sebagai syarat lulus di ITS. Untuk itulah ITS mulai tahun 2008 memberlakukan Satuan Kegiatan Ekstrakurikuler Kemahasisawaan (SKEM) bagi mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan (yudisium). Peraturan SKEM diatur melalui Peraturan ITS no 3112/KM/2008 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan ITS no 05942/I2/KM/2010 [1]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi predikat kelulusan SKEM di ITS. Pada penelitian ini digunakan metode regresi logistik ordinal untuk memodelkan. Diperoleh hasil bahwa yang berpengaruh terhadap SKEM adalah fakultas, , kegiatan organisasi dan prestasi
Pemodelan Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Metode Geographically Weighted Regression di Jawa Timur Putu Laksmita Ari Dewi; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.44 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i1.14513

Abstract

Provinsi Jawa Timur menempati urutan pertama sebagai provinsi yang mengalami kecelakaan lalu lintas paling banyak di Indonesia pada tahun 2011, 2012, 2013. Berdasarkan fakta dan penelitian terdahulu, diketahui bahwa kecelakaan lalu lintas dipengaruhi oleh faktor yang bervariasi di setiap daerah, sehingga digunakan pemodelan menggunakan metode Geographically Weighted Regression. Variabel yang diduga mempengaruhi angka kecelakaan lalu lintas di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur adalah kepadatan penduduk, persentase usia remaja, persentase kecelakaan terjadi di kawasan jalan kabupaten/kota, persentase pendidikan terakhir pelaku kecelakaan di atas SMP, rasio jenis kelamin dan persentase kecelakaan terjadi pada waktu gelap. Berdasarkan hasil analisis, data telah memenuhi asumsi heterogenitas spasial pada pengujian Breusch Pagan dengan P-value sebesar 0,009. dan terdapat dependensi spasial berdasarkan uji Moran’s I dengan P-value sebesar 0,03. Fungsi pembobot yang digunakan pada penelitian ini adalah fungsi pembobot Fixed Bisquare dengan bandwidth sebesar 1,67 . Terjadi peningkatan nilai R2 menjadi 52,80 persen pada model GWR dan penurunan nilai SSE menjadi 14,22. Sehingga, pada kasus ini model GWR lebih baik dalam memodelkan dibanding model OLS. Faktor kepadatan penduduk dan persentase pendidikan terakhir pelaku kecelakaan di atas SMP menjadi faktor yang signifikan mempengaruhi kecelakaan lalu lintas di setiap kabupaten/kota di Jawa Timur dengan taraf signifikansi sebesar 5 persen.
Klasifikasi Nilai Peminat SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ITS dengan Pendekatan Classification and Regression Trees (CART) Lely Dwi Bhekti Pratiwi; Wahyu Wibowo; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.373 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i2.10559

Abstract

SBMPTN merupakan seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri yang dilakukan secara serentak melalui ujian tertulis. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga menerapkan SBMPTN sebagai salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru. Terdapat sebanyak 9720 peminat yang memilih ITS pada pilihan pertama dengan jumlah yang diterima sebanyak 807 dan sisanya adalah peminat yang tidak diterima. Sedikitnya peserta yang diterima menunjukkan ketatnya persaingan dalam penerimaan SBMPTN. Oleh karena itu, perlu diketahui karakteristik peminat ITS di SBMPTN berdasarkan faktor yang diduga mempengaruhinya serta bagaimana pengklasifikasian peminat ITS di SBMPTN berdasarkan status penerimaan. Sehingga diperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam SBMPTN tahun berikutnya. Metode yang umum digunakan dalam pengklasifikasian adalah metode analisis diskriminan dan regresi logistik. Namun, metode tersebut memiliki keterbatasan dalam hal pemenuhan asumsi dan kesederhanaan interpretasi sehingga dalam penelitian ini digunakan metode Classification and Regression Trees (CART) yang mampu mengatasi keterbatasan tersebut. Hasil klasifikasi CART menunjukkan bahwa variabel nilai Matematika Dasar merupakan variabel terpenting dalam pengklasifikasian penerimaan SBMPTN ITS dengan kombinasi  data learning dan testing terbaik yaitu data learning 85% dan data testing 15%. Terdapat sebanyak 12 terminal nodes yang diklasifikasikan sebagai peminat yang tidak diterima dan sebanyak 13 terminal nodes yang diklasifikasikan sebagai peminat yang diterima dengan total accuracy rate (1-APER) untuk kombinasi data tersebut adalah sebesar 92,3% untuk data learning dan 91,4% untuk data testing.
Analisis Faktor dan Pengelompokan Kecamatan berdasarkan Indikator Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Sidoarjo Aridya Prayoga; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.24 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i2.10920

Abstract

Pendidikan merupakan sebuah proses pengubahan perilaku seseorang dalam upaya mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan yang memiliki standar dalam proses berjalannya. Disisi lain indikator Standar Nasional Pendidikan yang digunakan di Indonesia terdiri dari lebih dari 50 indikator dan berbentuk multivariat. Oleh karena itu perlu kajian untuk memfaktorkan indikator-indikator tersebut sehingga terbentuk beberapa faktor yang dominan berperan terhadap mutu pendidikan serta perlu dilakukan pengelompokan daerah berdasarkan faktor yang terbentuk guna mengetahui kelompok-kelompok yang diduga memiliki perbedaan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan data profil pendidikan  Kabupaten Sidoarjo tahun 2013 dan 2014 dengan metode analisis faktor dan K-Means Cluster. Hasil analisis untuk jenjang sekolah dasar terbentuk tiga faktor dominan. Faktor dominan yang berperan membentuk mutu pendidikan tahun 2013 antara lain kualitas sekolah, jaminan masyarakat, dan umum, sedangkan pada tahun 2014 antara lain kualitas sekolah dan lulusan, standarisasi sekolah, dan umum. Kemudian untuk jenjang sekolah menengah pertama terbentuk empat faktor dominan. Faktor dominan berperan membentuk mutu pendidikan tahun 2013 antara lain pelayanan dan lulusan, standarisasi sekolah, siswa, dan umum, sedangkan pada tahun 2014 antara lain pelayanan dan lulusan, siswa, standarisasi sekolah, dan tenaga pendidik. Penelitian ini menghasilkan pengelompokkan pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah masing-masing terbagi menjadi tiga kelompok dan dua kelompok.
Pengaruh dan Pemetaan Pendidikan, Kesehatan, serta UMKM terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur Menggunakan Regresi Panel dan Biplot Fauziah Gitri Destilunna; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.763 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i2.11260

Abstract

Sebagai ukuran kualitas hidup, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibangun melalui tiga dimensi dasar diantaranya pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Banyaknya faktor yang mempengaruhi IPM mengakibatkan generalisasi dalam dimensi dasar IPM. Sementara itu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara garis besar memegang peranan penting dalam memberi dampak positif terhadap pembangunan di Jawa Timur. Namun belum banyak penelitian yang menghubungkan antara kontribusi UMKM dengan pembangunan, khususnya di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemodelan IPM di Jawa Timur pada tahun 2008-2012 menggunakan Regresi Panel serta pemetaan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap IPM. Adanya efek individu pada model panel sehingga pendekatan model yang sesuai adalah FEM (Fixed Effect Model) yang menghasilkan nilai R2 sebesar 98,88 persen. Variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap IPM antara lain variabel rasio siswa-guru SMP dan MTs, Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP, APS SMA, kepadatan penduduk, PDRB UMKM, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Hasil pemetaan Biplot menunjukkan bahwa untuk meningkatkan PDRB UMKM pada wilayah dengan kategori menengah atas diperlukan strategi khusus, dikarenakan cenderung dimiliki oleh wilayah yang memiliki kepadatan penduduk. Sementara untuk meningkatkan PDRB UMKM pada wilayah dengan kategori menengah bawah, perlu dilakukan peningkatan rasio siswa-guru SMP dan MTs.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Bukan Rumah Tangga Miskin (Non-RTM) di Jawa Timur untuk Konsumsi Air Bersih Menggunakan Analisis Regresi Tobit Annisa Nurhadirat; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.306 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.34698

Abstract

Permasalahan kebutuhan air bersih harus teratasi agar dapat memenuhi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030. Salah satu masalah yang timbul yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap rumah tangga miskin (RTM) dan bukan rumah tangga miskin (non-RTM) dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi air bersih dan memodelkan pengeluaran konsumsi air bersih terhadap faktor-faktor yang diduga mempengaruhi dengan analisis regresi tobit. Data yang digunakan adalah data SUSENAS 2016 dengan variabel respon yaitu pengeluaran untuk konsumsi air bersih dan unit penelitiannya yaitu rumah tangga. Hasil analisis yang diperoleh pada model non-RTM yaitu variabel yang berpengaruh signfikan pada model biaya pengeluaran untuk konsumsi air bersih pada non-RTM adalah jenjang pendidikan terakhir kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, total pengeluaran bukan makanan perbulan dan fasilitas air minum dengan nilai Pseudo R2 yang dihasilkan yaitu 5,28%. Selanjutnya hasil analisis pada model RTM diperoleh kesimpulan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap biaya pengeluaran konsumsi air bersih untuk RTM hanya dua variabel yaitu jumlah anggota rumah tangga dan dan fasilitas air minum dengan nilai Pseudo R2 yang dihasilkan yaitu 15,30%.
Pengelompokan Rumah Tangga di Pulau Madura Berdasarkan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Air Bersih Menggunakan Similarity Weight and Filter Method Astarani Wili Martha; Ismaini Zain
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.327 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.34700

Abstract

Clean Water and Sanitation adalah salah satu indikator pada SDGs yang berhubungan dengan kebutuhan air bersih. Tiga dari empat kabupaten di pulau Madura mengalami kekeringan, hal ini tentu menjadi sorotan untuk dilakukannya penelitian supaya terpenuhinya kebutuhan air bersih. Pulau Madura terdapat 3097 rumah tangga yang perlu mengonsumsi air bersih. Namun, belum semua rumah tangga mengakses air bersih. Penelitian ini bertujuan mengelompokan rumah tangga di Pulau Madura berdasarkan faktor yang mempengaruhi konsumsi air bersih dengan analisis kelompok. Pengelompokan berdasarkan data numerik dan data kategorik. Oleh karena itu digunakan pengelompokan dengan metode Similarity Weight and Filter Method. SWFM adalah salah satu metode pengelompokan campuran, pengelompokan data numerik menggunakan metode hirarki ward dan data kategorik menggunakan k-modes. Untuk analisis kelompok data numerik, terdapat 3 variabel dan diperoleh dua jumlah kelompok optimum menggunakan metode ward dengan nilai pseudo-F sebesar 1001,172. Analisis kelompok berskala kategorik terdapat 6 variabel dengan menggunakan k-modes dihasilkan tiga kelompok. Metode ensembel SWFM menghasilkan lima kelompok. Pengambilan lima kelompok karena menghasilkan nilai rasio terkecil pada jumlah kelompok sebesar 0,006627.
The Clustering of Households in Madura Based on Factors Affecting Their Ingestion of Clean Water Using Similarity Weight and Filter Method Astarani Wili Martha; Ismaini Zain
Inferensi Vol 2, No 1 (2019): Inferensi
Publisher : Department of Statistics ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.199 KB) | DOI: 10.12962/j27213862.v2i1.6813

Abstract

Clean Water and Sanitation is one of SDGs’ indicators that relates to human’ demand for clean water. Three of four regencies in Madura Island reportedly have suffered in drought, thus it leads this research to fulfill Madura people need of water. Madura Island has 3097 households in need of water. However, not all households could fetch their need. This research aims to classify the households of Madura Island regarding factors which affect their ingestion of clean water using cluster analysis. There are clustering numerical data and categorical data. Therefore, this research uses Similarity Weight and Filter Method. SWFM is one of clustering mix methods in which there are clustering numerical, using hierarchical ward, and clustering categorical, using k-modes. To analyze the clustering numerical data, there are 3 variables and it gains two optimum groups by using ward method with pseudo-F 1001,172. Clustering categorical analysis uses 6 variables with k-modes and gains three groups and SWFM gains five groups. Five groups are selected because they produced the smallest ratio 0,006627 in the group.
Pengelompokan Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Pembangunan Ekonomi dan Potensi Daerah Provinsi Jawa Timur Menggunakan Similarity Weight and Filter Method (SWFM) Renaldy Aprevia Lutfi; Ismaini Zain
Inferensi Vol 1, No 2 (2018): Inferensi
Publisher : Department of Statistics ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.889 KB) | DOI: 10.12962/j27213862.v1i2.6724

Abstract

Pembangunan ekonomi banyak dilakukan di daerah yang memiliki potensi sumber daya yang lebih baik. Indikator pembangunan ekonomi terbagi menjadi indikator moneter, indikator non-moneter, dan indikator campuran. Terdapat 20 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang berada di dataran rendah dan memiliki potensi pengelolaan di wilayah pesisir. Daerah lainnya di dataran sedang dan tinggi memiliki potensi pertanian yang besar karena merupakan daerah yang relatif subur. Perekonomian Jawa Timur tahun 2017 tumbuh sebesar 5,45 persen, namun kondisi tersebut belum dikatakan baik karena terdapat masalah ketimpangan ekonomi. Untuk mengatasinya, perlu memberikan kebijakan khusus kepada daerah dengan tingkat perekonomian dan potensi daerah yang berbeda. Analisis yang digunakan untuk mengetahui daerah dengan tingkat perekonomian dan potensi daerah yang berbeda adalah dengan analisis klaster. Metode analisis klaster dalam penelitian ini adalah dengan SWFM. SWFM dapat digunakan untuk menggabungkan kelompok data yang berasal dari data numerik dan data kategori. Hasil pengelompokan data numerik dengan metode ward, diperoleh jumlah kelompok optimum sebanyak tiga kelompok. Pada pengelompokan data kategori menggunakan metode k-modes, diperoleh karakteristik yang dapat membedakan antara tiga kelompok yang digunakan. Pengelompokan data numerik dan kategori menggunakan SWFM didapatkan jumlah kelompok optimum sebanyak lima kelompok.
Analisis Kepuasan Pasien dan Pelaksana Terhadap Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik (Simpustronik) di Kabupaten Blitar Menggunakan Regresi Logistik Biner Rahmad Adi Subektianto; Madu Ratna; Ismaini Zain
Inferensi Vol 1, No 1 (2018): Inferensi
Publisher : Department of Statistics ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.022 KB) | DOI: 10.12962/j27213862.v1i1.6718

Abstract

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar berusaha meningkatkan kualitas kesehatan. Salah satunya dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik (Simpustronik). Simpustronik mempermudah perekapan data pasien dan integrasi rekam medik pasien dengan pelayanan kesehatan lainnya. Sistem berjalan dengan baik ketika pengguna merasa puas terhadap sistem tersebut, oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan analisis kepuasan pasien dan pelaksana terhadap Simpustronik. Mulai dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi, posisi kuadran dari setiap dimensi yang perlu diperbaiki, indeks kepuasan, dan model regresi logistik biner untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien dan pelaksana terhadap Simpustronik. Data analisis diperoleh dengan survey dengan jumlah sampel 120 pelaksana dan 140 pasien menggunakan simple random sampling. Hasil akhir diperoleh 15 indikator dengan 5 dimensi pembentuk kepuasan pasien dan 13 indikator dengan 6 dimensi pembentuk kepuasan pelaksana dapat disimpulkan valid dan reliabel. Pasien dan Pelaksana ternyata masih merasakan Gap atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan terhadap Simpustronik. Namun jika secara indeks kepuasan persentase kepuasan pasien sebesar 0,7336 dan kepuasan pelaksana 0,659. Jika dilihat dari Importance Performance Analysis (IPA) bagi pasien, pengelola sistem perlu melakukan perbaikan faktor responsif dari Simpustronik, sedangkan untuk pelaksana tidak perlu dilakukan perbaikan. Hasil regresi logistik biner untuk pasien dari 11 variabel karakteristik diperoleh 5 variabel karakteristik ber-pengaruh signifikan dengan ketepatan klasifikasi model sebesar 67,1% dan untuk pelaksana dari 12 variabel karakteristik diperoleh 6 variabel karakteristik ber-pengaruh signifikan dengan sebesar 61,7%.