Hajrah Hajrah
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Bunga Mawar (Rosa damascena MILL) dan Umbi Bengkoang (Pachyrizus erosus) Maziyyah Husna; Hajrah; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 8 (2018): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.633 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v8i1.304

Abstract

Bunga mawar (Rosa damascena MILL) dan Umbi bengkoang (Pachyrizus erosus) mengandung senyawa flavonoid dan daidzein yang bersifat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak tersebut dengan perbandingan 1:1, 1:2, 2:1, 1:3 dan 2:3. Metode penelitian dilakukan dengan persiapan sampel bunga mawar dimaserasi dengan pelarut etanol 96% dan umbi bengkuang disokletasi dengan pelarut petroleum eter, kemudian residu diekstraksi dengan metanol dan dilanjutkan fraksinasi cair-cair dengan etil asetat dan pengujian antioksidan dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan IC50 kombinasi ekstrak dengan perbandingan 1:1 sebesar 38,422 ppm, 1:2 sebesar 30,490 ppm, 2:1 sebesar 78,613 ppm, 1:3 sebesar 18,222 ppm dan 2:3 sebesar 22,62 ppm.
Observasi Klinik Ekstrak Labu Siam (Sechium edule) Sebagai Antihipertensi Raudhatul Munawassalmiah; Hajrah; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 8 (2018): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.99 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v8i1.314

Abstract

Labu Siam (Sechium edule) mengandung flavonoid yang diketahui memiliki aktivitas hipotensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak buah labu siam sebagai antihipertensi. Metode penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy experiment) dengan desain equivalent time-sample design yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan dan diukur tekanan darah pre-test dan post-test. Subjek penelitian diberikan ekstrak labu siam dengan dosis 100 mL/hari selama 7 hari. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan nilai tekanan darah sistolik dengan nilai signifikan p=0,001 dan nilai tekanan darah diastolik dengan nilai signifikan p=0,009 (?=0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa labu siam (Sechium edule) dapat menurunkan nilai tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi.
Formulasi Nanoemulsi dari Kombinasi Ekstrak Bunga Mawar (Rosa damascena Mill) dan Ekstrak Bengkoang (Pachyrhizus erosus) dengan Pembawa Minyak Medium Chain Tryglicerides (MCT Oil) Gina Ardian; Hajrah; Adam M. Ramadhan
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 8 (2018): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.136 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v8i1.326

Abstract

Bunga mawar dan bengkoang ini sering digunakan oleh masyarakat pedalaman di daerah Kalimantan Timur sebagai bahan dasar untuk perawatan bekas jerawat. Bunga mawar dan bengkoang memiliki senyawa golongan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. MCT oil sebagai pelarut nanoemulsi yang dapat melarutkan obat atau senyawa yang memiliki kelarutan rendah dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula nanoemulsi dengan pembawa minyak MCT oil dan karakteristik fisik dari sediaan nanoemulsi. Pada pembuatan nanoemulsi menggunakan metode sonikasi dengan 3 komponen utama yaitu pembawa minyak, surfaktan dan kosurfaktan. Bahan yang digunakan dalam nanoemulsi yaitu etanol, cremophor RH 40 dan tween 80, dengan berbagai perbandingan. Hasil penelitian diperoleh formula dengan perbandingan MCT oil: Tween80: Etanol (1: 6 : 1) dengan nilai pH 4,1, ukuran partikel 67.86nm, Indeks Polidispersibilitas 0,561.
Formulasi Nanoemulsi Kombinasi Ekstrak Bunga Mawar (Rosa damascena Mill.) dan Ekstrak Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) Menggunakan Minyak Pembawa Virgin Coconut Oil (VCO) Oppi Yolan Destiyana; Hajrah; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 8 (2018): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.986 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v8i1.331

Abstract

Ekstrak bunga mawar dan umbi bengkuang telah lama dimanfaatkan dalam bidang kosmetik karena dapat mencerahkan kulit sehingga agar dapat meningkatkan penetrasi dan absorpsinya melalui kulit dapat dibuat dalam bentuk sediaan nanoemulsi. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi kombinasi kedua ekstrak tersebut dalam sediaan nanoemulsi kemudian dilakukan karakterisasi fisik meliputi organoleptis, persen transmitan, ukuran partikel, dan pH. Nanoemulsi terdiri atas tiga komponen utama yaitu fase minyak, surfaktan dan kosurfaktan yang diformulasi menggunakan metode sonikasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah, formula terbaik untuk nanoemulsi kombinasi ekstrak bunga mawar dan umbi bengkuang yaitu formula dengan bahan VCO, Cremophor RH40 dan PEG 400 (2:7:1) dengan persen transmitan 95,8% , ukuran partikel 31,3 nm , indeks polidispersibilitas 0,274 dan pH 5,33.
Pharmaceutical Potential of 2’,4’-Dichloro-4-Hydroxy-3-Methoxychalcone Synthesized from Vaniline Eka Rizky Meilinda; Hajrah Hajrah; Agung Rahmadani; Laode Rijai
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 4 No. 4 (2018): Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.369 KB) | DOI: 10.25026/jtpc.v4i4.181

Abstract

Chalcone is an intermediate compound as the main precursor for the biosynthesis of flavonoid in plants. Chalcone has been known to have variety of different pharmacological activities. The difference in chalcone activity is influenced by the differences of subtituents found in both aromatic rings on the chalcone stucture. This study performed the synthesis of 2',4'-dichloro-4-hydroxy-3-methoxychalcone compound from the raw material of 2,4-dichloro acetophenone and vanillin by Claisen-Schmidt reaction using conventional method by stirring. The yield of synthesized compound is 91.57% of purity. The synthesized compounds were characterized by structural elucidation methods using IR, MS, 1H-NMR and 13C-NMR. Toxicity and antioxidant activity tests were performed on the synthesized compound. Base on the test results obtained LC50 value of 20.04 ppm and IC50 26.10 ppm. It is better to describe the pharmaceutical potential of 2',4'-dichloro-4-hydroxy-3-methoxychalcone little bit further.
Uji Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Biji Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) Terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Kalium Oksonat Lia Krisdayanti; Hajrah Hajrah; Adam M. Ramadhan
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.888 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.180

Abstract

Pada penelitian sebelumnya dinyatakan bahwa ekstrak etanol biji salak memiliki aktivitas sebagai diuretik, dan dinyatakan bahwa senyawa yang berperan adalah flavonoid. Senyawa flavonoid diduga memiliki aktivitas dalam penurunan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pemberian ekstrak etanol biji salak (Salacca zalacca (Gaertn) Voss), mencari dosis terbaik dan mengetahui potensinya dalam menurunkan kadar asam urat pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus). Metode yang digunakan adalah secara in vivo dengan menggunakan hewan uji tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi kalium oksonat dan jus hati ayam. Tikus dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (Na-CMC 0,5 %), ekstrak dosis 70 mg/kgBB, ekstrak dosis 140 mg/kgBB dan ekstrak dosis 280 mg/kgBB. Setiap kelompok terdiri dari 3 tikus. Dilakukan pemberian jus hati ayam 1 jam setelah induksi kalium oksonat lalu kadar asam urat diukur 60 menit dan 120 menit; setelah induksi. Kadar asam urat tikus diukur dengan menggunakan alat test-strip asam urat. Hasil yang diperoleh menujukkan bahwa ekstrak etanol biji salak (Salacca zalacca (Gaertn) Voss) memiliki aktivitas dalam menurunkan kadar asam urat tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus).
Formulasi Sediaan Emulgel Daun Pidada Merah (Sonneratia caseolaris L.) Sebagai Anti Jerawat Nurul Hasanah; Hajrah Hajrah; Lisna Meylina; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.82 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.191

Abstract

Daun Pidada Merah (Sonneratia caseolaris L) memiliki kandungan senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antibakteri Propionibacterium acne sehingga berpotensi untuk diformulasikan menjadi sediaan anti jerawat yang diformulasikan dalam bentuk sediaan emulgel. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula terbaik dari sediaan emulgel ekstrak daun Pidada Merah. Emulgel diformulasikan dengan menggunakan minyak zaitun dan minyak VCO sebagai fase minyak, Tween 80 dan Cremophor RH 40 sebagai surfaktan serta karbopol 940 dan Viscolam MAC 10 sebagai gelling agent. Evaluasi fisik meliputi pengamatan organoleptis, uji homogenitas, penetapan pH, uji daya sebar, uji viskositas dan uji sentrifugasi. Uji aktivitas anti jerawat sediaan dilakukan dengan metode difusi agar sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula emulgel yang paling baik adalah F5, F6, F7 dan F8. Uji aktivitas anti jerawat menunjukkan bahwa sediaan emulgel F5, F6, F7 dan F8 mempunyai daya hambat terhadap Propionibacterium acnes.
Potensi Ekstrak Daun Pisang (Musa textilis Née) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Rama Febryanto; Hajrah Hajrah; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.114 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.194

Abstract

Tanaman pisang telah umum digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat dalam pengobatan tradisional. Masyarakat Mahakam Ulu secara empiris menggunakan daun kering pisang sebagai obat untuk menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol daun kering pisang (Musa textilis Née) dan potensinya dalam menurunkan kadar gula darah secara invivo dengan menggunakan metode toleransi glukosa. Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun kering pisang (Musa textilis Née) memiliki kandungan metabolit sekunder berupa tanin, fenol dan senyawa flavonoid. Ekstrak daun kering pisang memiliki efek terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit galur Swiss Webster pada dosis uji 100, 200 dan 400 mg/kgBB. Simpulan penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun kering pisang (Musa textilis Née) berpotensi sebagai penurun kadar gula darah.
Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia pandurata) Secara In-Vitro Rina Adilla Akmalia; Hajrah Hajrah; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.419 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.195

Abstract

Inflamasi merupakan suatu respon terhadap rangsangan kimia, mekanik maupun infeksi mikroorganisme. Temu kunci (Boesenbergia pandurata) tersebar luas di Indonesia salah satunya di Kalimantan Timur yang telah dimanfaatkan khasiatnya untuk pengobatan tradisional dan digunakan sebagai salah satu pelengkap bumbu masakan. Kandungan metabolit sekunder utama rimpang temu kunci adalah senyawa golongan flavonoid dan turunannya. Dimana senyawa flavonoid memiliki aktivitas biologi diantaranya sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dan potensi ekstrak etanol rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) terhadap natrium diklofenak 100 g/mL secara in vitro menggunakan metode stabilisasi membran sel darah merah manusia (HRBC stabilization). Data pengukuran ekstrak etanol rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) menunjukkan aktivitas antiinflamasi pada konsentrasi (50, 75, 100, 125 dan 150) g/mL masing-masing sebesar 67,39; 78,26; 28,26; 54,35 dan 73,9% dimana natrium diklofenak mempunyai aktivitas sebesar 76,08 %.
Profil Penggunaan Antibiotik pada Pasien Ispa di Beberapa Puskesmas Kota Samarinda Rizki Khairunnisa; Hajrah Hajrah; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.914 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.199

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang berlangsung hingga 14 hari dan biasanya menular. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit dengan prevalensi yang tinggi. Sebagian besar ISPA yang terjadi disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serta pola penggunaan antibiotik pada pasien ISPA. Penelitian ini di lakukan secara retrospektif dengan mengambil data dari rekam medik pasien penderita ISPA sebanyak 221 pasien. Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin diperoleh persentasi pasien laki-laki dan perempuan berturut-turut (45,25%) dan (54,75%). Pasien penderita ISPA paling banyak terjadi di usia 36-45 tahun (29,41%), 18-25 tahun (28,96%), 26-35 tahun (25,34%) dan 46-55 tahun (19,29%). Hasil diagnosa dokter meliputi influenza oleh virus (4,22%), influenza (virus tidak teridentifikasi) (18,99%), faringitis akut (45,15%), tonsillitis akut (24,48%), nesofaringitis akut (4,22%), bronkitis akut (0,42%), laringitis akut (0,42%), ISPA tidak dispesifikasi (1,26%) dan sinusitis akut (0,84%). Antibiotik yang digunakan adalah amoksisilin 500 mg (83,71%), amoksisilin 250 mg (0,45%), kotrimoksazol 480 mg (8,15%), kloramfenikol 250 mg (0,45%), siprofloksasin 500 mg (4,07%), sefadroksil 500 mg (2,72%) dan eritromisin 250 mg (0,90%). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penderita ISPA lebih banyak terjadi pada perempuan dan antibiotik yang banyak digunakan sebagai terapi ISPA adalah amoksisilin 500 mg.