Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Partisipasi Petani Dalam Program Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (Slpht) Padi Hamid Hidayat; Keppi Sukesi; Isromi Kusumawarni
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.186 KB)

Abstract

Keberhasilan program SLPHT sangat ditentukan oleh adanya partisipasi dari petani, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan menikmati hasil. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi, antara lain tingkat pendidikan, luas lahan, status sosial (pendapatan), motivasi mengikuti SLPHT, keberanian menanggung resiko dan intensitas kontak dengan penyuluh. Penelitian ini bertujuan untuk : mendeskripsikan faktor sosial ekonomi petani peserta program SLPHT padi di tempat penelitian, mendeskripsikan tingkat partisipasi petani dalam program SLPHT padi di tempat penelitian, dan menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan tingkat partisipasi petani dalam program SLPHT padi di tempat penelitian. Lokasi ditentukan secara purposive dan responden ditentukan secara sensus. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis Chi-Square Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Karakteristik sosial ekonomi responden adalah tingkat pendidikan masih rendah, luas lahan yang diusahakan relatif sedang, status sosial (pendapatan) relatif sedang, motivasi mengikuti SLPHT adalah untuk meningkatkan produksi, keberanian menanggung resiko tergolojng tinggi, dan intensitas kontak dengan penyuluh sedang/jarang dilakukan; 2) Tingkat partisipasi petani dalam program SLPHT padi mencapai 87,19% dan termasuk dalam kategori tinggi; 3) Secara keseluruhan, tidak terdapat hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi dengan tingkat partisipasi petani dalam program SLPHT padi. Kata Kunci : faktor sosial ekonomi, partisipasi, SLPHT padi
Dampak Lembaga Keuangan Mikro (Lkm) Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Petani Reza Safitri; Keppi Sukesi; Mufidatul Mila
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.18 KB)

Abstract

Setiap masyarakat hidup dalam bentuk dan dikuasai oleh lembaga-lembaga tertentu. Yang dimaksud lembaga adalah organisasi atau kaidah-kaidah, baik formal maupun informal, yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat. (Mubyarto,1989).Kondisi para petani dan pengusaha pedesaan pada umumnya tidak bisa memenuhi ketentuan-ketentuan Bank Indonesia.Keberadaan keuangan mikro tidak dapat dipisahkan dari usaha-usaha penanggulangan kemiskinan.  Bahkan perhatian dan usaha untuk mengembangkan keuangan mikro terutama didasarkan pada motivasi untuk mempercepat usaha penanggulangan Pembangunan pertanian termasuk pula dengan adanya LKM (Lembaga Keuangan Mikro). Tujuan dari penelitian ini adalah: (1)Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan di Lembaga Keuangan Mikro (LKM) “Sahabat Tani”.(2).   Mendeskripsikan dampak  LKM “Sahabat Tani” terhadap perubahan sosial ekonomi petani Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan adalah:1).Pelaksanaan kegiatan Simpan Pinjam Lembaga Keuangan Mikro LKM Sahabat Tani desa Bedali yang didirikan pada bulan September 2005 adalah organisasi lembaga keuangan yang didirikan untuk kepentingan petani/anggota dengan kegiatan utama yaitu kegiatan simpan pinjam. 2). Dengan demikian kehidupan sosial petani sebelum menjadi anggota LKM Sahabat Tani di desa Bedali yang terdiri dari nilai/norma, interaksi sosial,  sikap, pengetahuan dan ketrampilan adalah rendah. Setelah menjadi anggota LKM Sahabat Tani perubahan terhadap nilai/norma beradap pada skor 2,55 dengan presentase sebesar 85% dan kategori sedang, interaksi sosial mempunyai skor 2,45 dengan presentase sebesar 81,67% dan kategori sedang, sikap mempunyai skor 2,60 dengan presentse sebesar 86,67% beradap pada kategori sedang, pengetahuan mempunyai skor 2,70 dengan presentase sebesar 90% dan kategori sedang, untuk ketrampilan mempunyai skor 2,50 dengan presentase sebesar 83,33% dan kategori sedang. Perubahan ekonomi didapatkan sebelum menjadi anggota LKM Sahabat Tani indikator rata-rata skor jawaban  dengan presentse sebesar 66,66% dan kategori rendah. Setelah menjadi anggota LKM Sahabat Tani kehidupan ekonomi mempunyai rata-rata skor jawaban 2,57 dengan presentase sebesar 85,33% dan kategori tinggi.   Kata kunci: Dampak,Perubahan Sosial ekonomi, Petani
The Pattern of Early Childhood Character Education in Villages and Cities: A Study in Tulungagung Regency, East Java Keppi Sukesi; Jedda Ayu Inggrida; Iwan Nurhadi
Salasika Vol 4 No 1 (2021): Salasika (Indonesian Journal of Gender, Women, Child, and Social Inclusion's Stud
Publisher : Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender & Anak Indonesia (ASWGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3517.095 KB) | DOI: 10.36625/sj.v4i1.75

Abstract

The pattern of early childhood education is paramount to be attentively concerned as the instrument to immerse children's attitude and behavior. The present study was conducted in Tulungagung Regency, East Java. The study was initially started by selecting early childhood schools with village-city and public and religious-based criteria, namely 2 Early Childhood Schools (ECS) in the city area in Tulungagung and 2 in the village area. Using qualitative and quantitative methods by surveying the parents of 30 students, focus group discussions with 20 participants, and in-depth studies in schools, the study has arrived at some interpretative points. First, parenting in villages and cities showed the same pattern and was dominated by authoritative parenting patterns, meaning that the parents give choices to their children. Second, parenting showed different gender values and norms in which the daughter was treated to be more feminine than the son. Third, the different availability of the space area for playing outside the classroom between in the villages and the cities. In the city, girls had limited areas to play. Fourth, teaching materials, leadership, and group work were carried out jointly between girls and boys. The curriculum and school management have not been gender-sensitive and show no difference between village and city. Moreover, the focus of the curriculum is character education.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI BERTAHAN HIDUP PEREMPUAN PULAU DI DESA GEDUGAN, PULAU GILIGENTING, KABUPATEN SUMENEP Ismi Aulil Wardani; Keppi Sukesi; Reza Safitri
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 16, No 1 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v16i1.29102

Abstract

Income is one of the factors that influence Island women to carry out a survival strategy. Not only that, there are still other factors that influence. These factors are collected in household asset capital, each of which is interrelated and there is also a factor that is most dominating among others. This study aims to identify and analyze the factors that influence the survival strategy in Gedugan Village, Giligenting Island and analyze the relationship between the factors that influence the survival strategy of island women. The method used is quantitative analysis by distributing questionnaires (Likert scale), observation and interviews. The sampling method used was random sampling with Slovin. The variables used in this study are financial capital, social capital, natural capital, physical capital and human capital, while the analytical method used is factor analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that the most dominant and most influential factor on the survival strategy of Pulau Perempuan was financial capital.
PENINGKATAN LITERASI INFORMASI BAGI PEREMPUAN INDONESIA UNTUK MELAWAN HOAX TERKAIT COVID-19 Dewi Yanti Liliana; Nur Afny Catur Andryani; Keppi Sukesi
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): Mitra Akademia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v5i2.5289

Abstract

Indonesia is the fourth largest populated country in the world. In this country, information can easily spread among people on the internet, whether it is valid information or a false one. Although there is a specific law about information and electronic transaction, people still produce and distribute information without the awareness of the risk. Spreading fake news, especially related to the Covid-19 issue resulted in excessive public reaction or panic because people tend to spread disinformation widely on social media. This has the amplification effect of fears caused by uncontrolled information. Covid-19 fake news in Indonesia has spread out significantly because people are reluctant to read, and most people have low information literacy. The activity aimed to prevent the spread of disruptive information in Indonesia. The activities applied the Penta-helix approach which collaborates several elements: the women's community, communication media, academician, and governments in overcoming disruptive information. 37 participants were from gender study centers across Indonesia. The results are virtual workshops and implementation activities on information literacy. Key persons from each women's study center in all regions of Indonesia attended virtual workshops to strengthen their information literacy skills. Having information-literate key persons, it is proved that the spreading of hoaxes can be reduced. This will support the community in Indonesia to be smarter and wiser in coping with Covid-19 related information. The participants hope that activities to increase information literacy for the Indonesian people can be sustained so that an information-smart society is realized in everyday life.
A PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK KOMPOS DAN ECO ENZYME DI KOTA MALANG: PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK KOMPOS DAN ECO ENZYME DI KOTA MALANG Setiyo Yuli Handono; Yayuk Yuliati; Keppi Sukesi; Kliwon Hidayat; Asihing Kustanti; Mangku Purnomo; Medea Ramadhani Utomo; Vi’in Ayu Pertiwi; Fitrotul Laili; Yusti Dian Fitriana; Ajik Siswantoro; Mufid Zamroni; Riyanti Isaskar
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL ABDI : Media Pengabdian Kepada masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/abdi.v9i1.21881

Abstract

Potensi sampah di RW 09 Kelurahan Merjosari Kota Malang sangat besar, bahkan sampah membuat resahsebagian besar warga yang dekat dengan tempat pembuangan sementara di Jalan Kembar Joyogrand RW09 Kelurahan Merjosari. Padahal sampah memiliki potensi secara finansial atau ekonomi, ekologi, dan sosialjika sampah dikelola secara profesional. Harapan sampah membawa berkah bagi masyarakat RW 09 sangatbesar, sehingga Lab Sosiologi Pertanian dan Pemberdayaan Masyarakat (SP2M) Fakultas PertanianUniversitas Brawijaya berusaha membantu RW 09 Merjosari dalam pengelolaan sampah (baikpendampingan maupun pelatihan). Sehingga tujuan pengabdian masyarakat ini adalah pelatihanpembuatan kompos dan eco enzyme serta pendampingan pengelolaan sampah secara profesional (minimalterbentuk kelembagaan yang peduli terhadap pengelolaan sampah). Metode pelaksanaan pengabdian iniadalah pelatihan, pendampingan sampah organik menjadi kompos dan eco enzyme yang memiliki nilai jualsecara ekonomi dan ekologi. Hasil pengabdian di RW 09 Merjosari Kota Malang Jatim yaitu antusiasmetinggi dari peserta yang didominasi oleh Ibu-Ibu RW 09 Merjosari karena pembuatan kompos dan ecoenzyme merupakan keterampilan yang baru bagi para peserta. Simpulan dan saran dari pelatihanpendampingan sampah organic (kompos) dan pembuatan eco enzim telah berjalan dengan baik. Ibu-ibuRW 09 Merjosari Kota Malang perlu mengoptimalkan lagi dalam pembuatan eco enzim dengan cara sharingatau diskusi tentang eco enzim dalam setiap pertemuan PKK RW 09 Merjosari Kota Malang. Tindak lanjutdari pelatihan dan pendampingan ini adalah peserta pelatihan membuat kompos dan eco enzyme padaskala rumah tangga.