Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Aktivitas Insektisida Campuran Ekstrak Tanjung Mimusops elengi dan Ekstrak Keben Barringtonia asiatica Terhadap Biologi Hama Crocidolomia pavonana Jumilah Jumilah; Edy Syahputra; Sarbino Sarbino
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i1.49895

Abstract

Crocidolomia pavonana atau sering dikenal hama krop kubis merupakan salah satu hama penting yang menyerang tanaman Brassicaeae. Salah satu tanaman yang biasa diserang ialah tanaman kubis hama ini menyerang daun yang masih muda hingga ketitik tumbuh sehingga tanaman bisa gagal membentuk krop.Pengendalian menggunakan insektisida sintetik adalah pengendalian yang sering digunakan petani. Namun, dalam pengujian ini mencoba untuk mengenalkan insektisida botani dalam sediaan sederhana. Keterbatasan bahan Insektisida botani sehingga pencampuran lebih dari satu ekstrak tanaman menjadikan solusi dalam pengujian ini, yang harapannya bisa diimplementasikan oleh petani. Ekstrak yang digunakan ialah mencampur ekstrak tanjung Pontianak dan ekstrak keben Mataram.Pengujian ditujukan untuk mengevaluasi pengaruh sediaan ekstrak tanjung Pontianak dan ekstrak keben Mataram dengan cara mencampur kedua ekstrak menjadi satu larutan. Ekstrak yang digunakan ialah ekstrak yang telah tersedia di Laboratorium Pestisida Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Pencampuran ini dilakukan untuk melihat pengaruh ekstrak terhadap mortalitas, lama perkembangan serta hambatan makan (antifeedant) terhadap larva Crocidolomia pavonana. Larva yang digunakan adalah larva instar II untuk pengujian mortalitas dan lama perkembangan, sedangkan larva instar III digunakan untuk pengujian hambatan makan (antifeedant), metode yang digunakan adalah metode oles pada daun. Konsentrasi yang digunakan berdasarkan perhitungan analisis probit yang didapat dari uji pendahuluan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas insektisida campuran ekstrak tanjung dan keben terhadap larva C. pavonana pada konsentrasi 1.50%, 2.25%, 2.50%, 2.75%, dan 4.00% masing-masing mengakibatkan mortalitas larva C. pavonana sebesar 7.00%, 13.00%, 38.00%, 50.00%, dan 60.00%. Aktivitas terhadap lama perkembangan larva C. pavonana, kontrol menunjukkan angka kematian larva instar II pada hari ke-1, sedangkan pada konsentrasi tertinggi 4.00 % larva instar II bertahan sampai hari ke-4. Pengaruh campuran ekstrak pada percobaan antifeedant pada metode pilihan dan tanpa pilihan menunjukkan hasil LC30(2.50 %) adalah 2.38 % dan 2.17 %, LC50 (4.00%) adalah 2.39% dan 1.52%.
Uji Ketahanan Beberapa Varietas Padi terhadap Patogen Blas (Pyricularia oryzae) irwan anshari; Fadjar Rianto; Sarbino Sarbino
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i1.44267

Abstract

Penyakit blas yang disebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae  merupakan salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman padi di Indonesia, Penyakit blas sebelumnya diketahui hanya menyerang padi gogo tetapi saat ini penyebaran penyakit blas sudah menyerang pertanaman padi sawah. Penelitian bertujuan untuk menguji ketahanan beberapa vairetas padi terhadap penyakit blas (Pyricularia oryzae). Jenis varietas padi yang digunakan adalah Pandan wangi, Ketupat, Pulut Putih, Inpari 32, dan Ciherang. Inokulasi patogen dilakukan dengan cara disemprotkan suspensi konidia dan penempelan biakan murni. Serangan penyakit blas pada varietas padi Ciherang merupakan yang tertinggi mencapai 46,67% - 100% (semprot dan tempel) dan serangan terendah 0% pada varietas padi sawah (padi wangi, pulut putih, dan ketupat), fase timbulnya gejala terhitung pada 6-10 hari setelah inokulasi.Kata kunci: Padi (Oryza sativa), blas, Pyricularia oryzae, resisten.
KEEFEKTIFAN INSEKTISIDA SIPERMETRIN 100 g/l TERHADAP MORTALITAS ULAT GRAYAK Spodoptera lituraF PADA TANAMAN KEDELAI Nyoman Budi Kurniawan; Indri Hendarti; Sarbino Sarbino
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i3.40442

Abstract

Spodoptera litura merupakah salah satu hama penting tanaman kedelai yang bisa merusak sampai 80%. Sipermetrin merupakan insektisida non-sistemik dan bekerja sebagai racun kontak dan racun lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan membunuh insektisida sipermetrin terhadap larva S litura.Penelitian ini dilaksanakan  di Lahan dan  Laboratorium Hama Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura selama 4 bulan. Metode penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak kelompokdengan 4 taraf dan 1 kontrol dengan 5 ulangan yaitu (0,5 ml/l, 1 ml/l, 1,5 ml/l, dan 2 ml/l). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa konsentrasi insektisida yang efektif dalam mengendalikan larva S litura dengan aplikasi sebagai racun kontak adalah pada konsentrasi 2 ml/l dalam waktu 3 JSA sedangkan sebagai racun perut adalah pada konsentrasi 1,5 ml/l dan 2 ml/l dalam waktu 96 JSA. Kata kunci :insektisida sipermetrin, mortalitas, tanaman kedelai, ulat grayak
STUDI KEANEKARAGAMAN BAKTERI ENDOFIT PADA TANAMAN LADA (Piper nigrumL) YANG TERSERANG HAWAR BELUDRU (Septobasidiumsp.) DI DESA SEMPARUNG KECAMATAN SUNGAI KUNYIT KABUPATEN PONTIANAK priyo rianto; Zakiatulyaqin Zakiatulyaqin; Sarbino Sarbino
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 2: Agustus 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i2.5354

Abstract

Bakteri endofit adalah bakteri yang siklus hidupnya berada didalam jaringan tanaman, bakteri ini dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit dan sebagai PGPB (Plant Growth Promoting Bacteria).Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data keanekaragaman bakteri endofit yang ada pada tanaman lada sakit terserang Septobasidium sp.di Desa Semparung, Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak.Penelitian bersifat deskriptif dengan metode survey, pengambilan sampel secara porposif yaitu jaringan buah, cabang dan akar dengan 3 kriteria tanaman 1).Tanaman lada sehat, 2).Tanaman lada sakit dan 3).Tanaman lada sehat diantara tanaman lada sakit.Hasilisolasi jaringan tanaman diperoleh 58 isolat bakteri endofit.Morfologi koloni terbanyakberwarna putih, bentuk bulat, pinggir rata, elevasi cembung, dan permukaan halus.Isolat bakteri terbanyak terdapat pada jaringan akar, kemudian cabang dan paling sedikit pada buah.Tingkat keanekaragaman isolat bakteri endofit berdasarkan indeks Shannon pada tanaman lada sakit dengan nilai 1, tanaman lada sehat 0,67 dan tanaman lada sehat diantara tanaman lada sakit 1,67 menunjukkan keanekaragaman yang tergolong rendah. Tingkat kesamaan isolat bakteri endofit pada tanaman lada sakit terserang Septobasidium sp. berdasarkan Jaccard Meassuredengan nilaitertinggi 0,47terdapat pada akar. Kata Kunci: Bakteri endofit, Keanekaragaman, Septobasidium sp., Tanaman Lada
PENGARUH PUPUK HIJAU DAUN GAMAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI DI TANAH ALUVIAL YOHANES PROTASIUS OOK; SARBINO SARBINO; IMAN SUSWANTO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.23317

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk hijau daun gamal yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sawi di tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas  Tanjungpura Pontianak. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 taraf perlakuan, 5 ulangan dan setiap ulangan terdapat 3 sampel tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah pemberian pupuk hijau daun gamal : 0, 160, 208, 256, 304 g/polybag. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah volume akar (cm3), luas daun (cm2), berat segar tanaman (g), berat kering tanaman (g) dan hasil tanaman (g). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk hijau daun gamal dengan dosis 304 g/polybag memberikan hasil yang terbaik terhadap variabel  pengamatan volume akar, luas daun, berat segar, berat kering dan hasil tanaman sawi. Kata kunci : Pupuk Hijau Daun Gamal, Sawi, AluvialPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk hijau daun gamal yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sawi di tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas  Tanjungpura Pontianak. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 taraf perlakuan, 5 ulangan dan setiap ulangan terdapat 3 sampel tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah pemberian pupuk hijau daun gamal : 0, 160, 208, 256, 304 g/polybag. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah volume akar (cm3), luas daun (cm2), berat segar tanaman (g), berat kering tanaman (g) dan hasil tanaman (g). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk hijau daun gamal dengan dosis 304 g/polybag memberikan hasil yang terbaik terhadap variabel  pengamatan volume akar, luas daun, berat segar, berat kering dan hasil tanaman sawi
AKTIVITAS HERBISIDA CAMPURAN GLIFOSAT DAN 2,4-D AMINA TERHADAP KENTOSAN Erika Nur Rahma Dhini; Sarbino Sarbino; Edy Syahputra
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i4.58395

Abstract

Kentosan berasal dari biji kelapa sawit yang tumbuh di piringan dan gawangan yang dapat mengganggu aktivitas perawatan tanaman kelapa sawit. Pengendalian kentosan dapat dilakukan dengan beberapa metode salah satunya dengan penggunaan herbisida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sifat aktivitas herbisida campuran bahan aktif glifosat 480 g/l dan 2,4-d amina 865 g/l terhadap kentosan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2021 selama 3 bulan di Rumah Kawat dan Laboratorium Pestisida Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 5 perlakuan, 5 ulangan. Variabel yang diamati yaitu gejala keracunan dan bobot kering kentosan setelah aplikasi herbisida. Hasil penelitian menunjukkan herbisida campuran berbahan aktif glifosat + 2,4-d amina menunjukkan nilai indek kombinasi sebesar 0,83 (IK ≤ 1) sehingga herbisida campuran bersifat tidak antagonis.Kata kunci : 2,4-D Amina ,Herbisida Campuran, Glifosat, Kentosan, Pengendalian
ANALISIS FAKTOR EPIDEMI PENYAKIT HAWAR BELUDRU (VELVET BLIGHT) PADA TANAMAN LADA DI KECAMATAN GALING KABUPATEN SAMBAS Sandi Sandi; Iman Suswanto; Sarbino Sarbino
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i2.2641

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara faktor budidaya dan lingkungan terhadap keparahan dan insiden penyakit hawar beludru pada lada. Penelitian dilakukan di Desa Ratu Sepudak Kecamatan Galing selama 3 bulan dari bulan Juli sampai Oktober 2012. Penelitian menggunakan metode survei lapangan dan kuisioner terbuka digunakan untuk melihat variabel yang berkaitan dengan penyakit hawar beludru. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 25 kebun yang diamati didapatkan keparahan penyakit berkisar antara 6% sampai 88% dengan masing- masing tingkat keparahan penyakit adalah 13 kebun kategori ringan, 9 kebun kategori sedang dan 3 kebun dengan kategori berat. Sedangkan insiden penyakit rata- rata 80%. Kebun dengan tingkat keparahan penyakit kategori berat terdapat pada kebun yang berbatasan dengan kebun karet, sistem tanam tumpang sari, penggunaan tanjar hidup, varietas Bengkayang, tanaman menghasilkan, pemupukan NPK rendah, tidak memberi pupuk organik, keadaan suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya matahari berada pada di atas atau di bawah keadaan normal yang diinginkan tanaman. Kata kunci : insiden penyakit, keparahan penyakit, tanaman lada, penyakit hawar beludru.
PENGARUH KONSENTRASI HERBISIDA 2,4 D TERHADAP PERTUMBUHAN CENDAWAN Metarhizium anisopliae (Metsch.) SECARA In Vitro Maya Perwitasari; Indri Hendarti; Sarbino Sarbino
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 2: Agustus 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i2.5355

Abstract

Metarhizium anisopliae (Metsch.) merupakan salah satu cendawan entomopatogen. Cendawan ini banyak ditemukan didalam tanah. Salah satu faktor penghambat pertumbuhan M. anisopliae (Metsch.) adalah adanya senyawa kimia. Herbisida 2,4 D merupakan herbisida sintetik untuk mengendalikan gulma. Herbisida 2,4 D selain beracun terhadap gulma, herbisida ini diduga juga dapat bersifat racun terhadap M. anisopliae (Metsch.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi herbisida 2,4 D terhadap pertumbuhan M. anisopliae (Metsch.) secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura dengan metode peracunan media. Konsentrasi herbisida 2,4 D yang digunakan adalah 0,02%, 0,15%, 0,20%, 0,40%, 0,50% tiap-tiap perlakuan diulang lima kali. Pengamatan dilakukan mulai dari hari ke 4 setelah isolasi, dengan selang waktu dua hari selama 14 hari. Variabel pengamatan meliputi rata-rata diameter pertumbuhan, hari terbentuknya spora, jumlah spora dan morfologi cendawan secara makro dan mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka pertumbuhan diameter cendawan semakin terhambat, pembentukan spora menjadi terhambat dan jumlah spora menjadi berkurang, namun konsentrasi herbisida tidak berpengaruh terhadap bentuk spora. Kata Kunci :Daya hambat cendawan, Herbisida 2,4 D, Metarhizium anisopliae
PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KEBERHASILAN SETEK BATANG ROMBUSA PUTIH (Tabernaemountana coryimbusa) NUR KHOLIS; Sarbino Sarbino; Agus Hariyanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i3.25225

Abstract

INFLUENCE OF PLANTING MEDIA ON THE SUCCESS OF WHITE ROMBUSASTEM   CUTTINGS(Tabernaemontana coryimbusa)Nurkholis1, Sarbino2, Agus Hariyanti3 1Agriculture; Faculty University of Tanjungpura2Agriculture; Faculty University of Tanjungpura3Agriculture; Faculty University of Tanjungpurae-mail*nurkholis­_h@ymail.com ABSTRAKWhite rombusa is an ornamental plant that has a green-white leaf pattern as well as beautiful flowers with white color and has five crowns resembling a ship's propeller with the bottom shaped like a small pipe. This study aims to determine the effect of planting media on the success of  white rombusa stem cuttings and get the best planting media. The research was conducted at Bening Multi Flora Garden of Ampera Kota Baru Pontianak from March 30 - May 10, 2017. The design used Completely Randomized Design with treatment m1 = PMK soil (kontrol),  m2 = PMK soil andcharcoal husk(1:1), m3 = PMK soil andcow manure(1:1),        m4 = PMK soil and charcoal husk(2:1), m5 = PMK soil and cow manure(2:1),  m6 = PMK soil, charcoal husk, and cow manure. Observation parameters Percentage of live cuttings (%), Leaf emeration time (days), Number of shoots (fruit), Number of leaves (length), (cm), Root length (cm). Planting medium has an effect on to success of stem of  white rombusa and treatment PMK soil and cow manure (1:1) gives the best influence to the success percentage variable of live cut 70,85, Number of shoots 3,25,Number of leaves 8,00, Shoot length 6,05 and Root lengt 5,05 compared with other treatment. Keywords: Charcoal Husk, Cow Manure, Soil PMK
STRUKTUR KOMUNITAS GULMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM) PADA LAHAN BERPASIR YASINTA YASINTA; SARBINO SARBINO; ASTINA ASTINA
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.433 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v7i2.24336

Abstract

ABSTRAK     Perbedaan pengelolaan di perkebunan kelapa sawit mengakibatkan perbedaan struktur komunitas gulma. Struktur komunitas gulma perlu diketahui sebelum dilaksanakannya pengendalian gulma sebab tidak semua jenis gulma merugikan bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur komunitas gulma di perkebunan kelapa sawit tanaman belum menghasilkan (TBM) milik perusahaan dan perkebunan kelapa sawit TBM milik rakyat di lahan berpasir di Desa Goa Boma, Kec. Monterado. Penelitian dilakukan dengan analisis vegetasi dengan menggunakan metode kuadrat berukuran 1m x 1m. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ditemukan 29 jenis gulma yang mencakup 19 family. Pada areal kebun perusahaan ditemukan 19 jenis gulma dan pada areal kebun rakyat ditemukan 17 jenis gulma. Gulma yang memiliki Summed Dominance Ratio (SDR ) tertinggi pada  kebun perusahaan adalah Gleichenia linearis sebesar 25,29 %, Melastoma affine sebesar 13,77 %, Micania micranta  15,89, dan Nephrolepis bisserata 15,68 %. Sedangkan pada perkebunan rakyat  gulma dominan yang ditemukan yaitu Scoparia dulcis 35,45 %, Paspallum comersenii 17,50 %, Imperata cylindrica  23,57 % dan Pteridium esculentum 11,38%. Kata kunci :gulma, lahan berpasir, struktur komunitas, TBM kelapa sawit