Harvani Boky, Harvani
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Perbedaan Kandungan Merkuri (Hg) Air Sumur Gali Berdasarkan Jarak dari Sumber Pencemar di Wilayah Pertambangan Rakyat Desa Tatelu I Boky, Harvani; Umboh, Jootje. M. L.; Ratag, Budi
JIKMU Vol 5, No 1 (2015): Volume 5 No.1 Januari 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran Air sumur gali dipengaruhi olehbeberapa faktor diantaranya adalah kondisigeografis, hidrogeologi, topografi tanah, musim,arah aliran air tanah dan konstruksi bangunan fisiksumur gali. Seiring dengan ditemukannya beberapadaerah prospek emas di Sulawesi Utara, khususnyadaerah Tatelu Minahasa Utara, semakin meningkatpula penambangan emas baik oleh perusahaan,koperasi maupun oleh pertambangan tanpa izin.Kegiatan penambangan umumnya menimbulkankerusakan lingkungan. Tanah merupakan bagiandari siklus logam berat pembuangan limbah,apabila tanah melebihi kemampuan dalammencerna limbah akan mengakibatkan pencemarandi sekitar daerah pertambangan. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk menganalisis hubunganjarak terhadap kandungan merkuri. Penelitian iniadalah menggunakan metode penelitian CrossSectional. Penelitian dilakukan di Desa Tatelu 1Kecamatan Dimembe Kebupaten Minahasa Utarayang dilakukan pada bulan Desember 2014.Seluruh data yang didapat akan diuji denganmenggunakan program aplikasi komputer. Datayang di peroleh berdasarkan uji laboratoriumkemudian dianalisis dengan menggunakan ujiAnova dengan tujuan melihat pengarh jarakterhadap konsentrasi. Ada hubungan antara jarakdengan pertambangan dengan konsentrasi merkuri Kata Kunci : Merkuri, Jarak, Air Sumur.
Higiene Sanitasi Rumah Makan di Kelurahan Sendangan Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa Tahun 2019 Assa, Yunita M.; Boky, Harvani; Umboh, Jootje M. L.
e-Biomedik Vol 7, No 2 (2019): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v7i2.24142

Abstract

Abstract: Food sanitation is one of the prevention efforts that focus on activities and actions to relieve food and drinks from all hazards to health. This study was aimed to obtain the hygiene sanitation of restaurants at Sendangan, Kawangkoan. This was a descriptive study. The population consisted of all restaurants located at Sendangan. Food sanitation hygiene in this study was according to Kepmenkes RI No. 1098/MENKES/SK/VII/2003. The results showed that there were six restaurants involved in this study. The scores of restaurant hygiene and sanitation for location and buildings showed one restaurant with a total score of 38 (not fulfilled the requirements); 66 for sanitation facilities in the restaurants (did not meet the requirements); 38 for kitchen, dining room, and food storage warehouse, meanwhile 110 for food and ready-made food (eligible); 10 for food processing (did not meet the requirements); 58 for storage of food and ready-made food at one dining house (not fulfilled the requirements); 40 for serving meals at all restaurants (fulfilled the requirements); 45 for the equipment in all restaurants (eligible); 14 for the workers at the restaurant (did not meet the requirements). In conclusion, most of the restaurant fulfilled the requirement on food ingredients, cooked food, as well as food serving and utilities.Keywords: hygiene, sanitation, restaurants Abstrak: Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan pada kegiatan dan tindakan untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui higiene sanitasi rumah makanan di Kelurahan Sendangan Kecamatan Kawangkoan. Jenis penelitian ialah deskriptif. Populasi ialah seluruh rumah makan yang berada di Kelurahan Sendangan. Higiene sanitasi makanan ialah menurut Kepmenkes RI N0.1098/MENKES/SK/VII/2003. Terdapat enam rumah makan yang terlibat dalam penelitian ini. Hasil skor higiene dan sanitasi rumah makan pada lokasi dan bangunan rumah makan mendapatkan satu rumah makan dengan skor total berjumlah 38 (tidak memenuhi syarat); fasilitas sanitasi rumah makan berjumlah 66 (tidak memenuhi syarat); dapur, ruang makan dan gudang bahan makanan berjumlah 38, bahan makanan dan makanan jadi berjumlah 110 (memenuhi syarat); pengolahan makanan rumah makan berjumlah 10 (tidak memenuhi syarat); penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi pada satu rumah makan berjumlah 58 (tidak memenuhi syarat); penyajian makanan 40 di semua rumah makan (memenuhi syarat); peralatan terdapat di semua rumah makan berjumlah 45 (memenuhi syarat); dan tenaga kerja pada rumah makan berjumlah 14 (tidak memenuhi syarat). Simpulan penelitian ini ialah sebagian besar rumah makan sudah memenuhi syarat pada bahan makanan, makanan jadi, penyajian makanan, dan peralatan.Kata kunci: higiene, sanitasi, rumah makan
HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN TERHADAP KECACINGAN PADA BALITA DI DAERAH RAWAN BANJIR DI DESA DODAP PANTAI KECAMATAN TUTUYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Rembet, Karla Adelin; Boky, Harvani; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hygiene perorangan adalah kebiasaan hidup dengan selalu memperhatikan kebersihan diri seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, memakai alas kaki, memotong kuku dan kebiasaan mandi. Penyakit cacingan adalah penyakit adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacingan dalam tubuh manusia yang ditularkan melalui tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara hygiene perorangan ibu terhadap kecacingan pada balita di daerah rawan banjir di Desa Dodap Pantai Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jenis Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik berbasis laboratorium dengan pendekatan rancangan Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan balita di Desa Dodap Pantai Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan sampel sebanyak 34 responden. Penelitian dilaksanakan di Desa Dodap Pantai Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, pada bulan mei sampai oktober tahun 2018. Menggunakan instrument penelitian yaitu kuesioner dan hasil laboratorium dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan Chi-square CI = 95% dan α = 0,05. Hasil yang di peroleh yaitu nilai Odds Ratio (OR) = 0,238 dan 95% CI = 0,19-2,974 yang artinya responden yang memiliki hygiene perorangan yang tidak baik beresiko 0,238 kali lebih besar menderita kecacingan dari pada responden yang memiliki hygiene perorangan yang baik. Ada hubungan antara hygiene perorangan ibu dengan kejadian kecacingan pada balita di Desa Dodap Pantai Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Hal ini ditandai dengan hasil analisa bivariat yang menunjukan bahwa nilai p = 0,014 (p<0,05). Bagi ibu yang memiliki balita disarankan untuk lebih membiasakan cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir, rutin memotong kuku anak, selalu memakaikan alas kaki pada saat anak bermain di tanah dan menjaga kebersihan lingkungan.Kata Kunci: Higiene, Cacing, BalitaABSTRACT Personal hygiene is a living habbit with always make an attention to cleanliness, such as washing hands before and after eat, wearing footwear, cutting nails and take a bath. Worm disease occurs due to worm infection in the human body which is transmitted through soil. The purpose of this study is to know that there is a relationship between mother personal hygiene and helminthians ( worm disease ) in toddlers at flood prone areas Dodap Pantai Village Districs of Tutuyan East Bolaang Mongondow Timur. The type of this research is observational analysis based on laboratory with cross sectional approach. The population of this research is all of mother and toddlers in Dodap Pantai Villiage Districs of Tutuyan East Bolaang Mongondow Timur, with 34 samples of respondence. This research is held in Dodap Pantai Village District Tutuyan East Bolaang Mongondow Timur in month of Mei until October 2018. Using research instrument questionaire and samples of laboratory with univariate and bivariate analysis using chi-square CI =95% and α=0,05.The results obtained were Odds ratio value (OR) =0,238 and 95% CI=0,19-2,974, which means respondence who not have a good personal hygiene risk 0,238 times bigger to suffering helminthians ( worm disease) than the person who have a good hygiene. There is a relationship between mother personal hygiene with helminthians ( worm disease) in toddlers in Dodap Pantai Village District of Tutuyan East Bolaang Mongondow Timur. This is indicate by the results of bivariate analysis which is shown the value p=0,014. For mothers who have toddlers it is advisable to be more accustomed to washing hands using soap and clean water flowing, routinely cutting children’s nails, always wearing footwear when children play on the ground and maintain environmetntal cleanliness.Keywords:Hygiene, Worm, Toddlers
GAMBARAN PERSONAL HYGIENE SISWA SEKOLAH DASAR INPRES 3/77 RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA Anggraini, Lutfita; Pinontoan, Odi; Boky, Harvani
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Personal Hygiene merupakan kebutuhan dasar seseorang, Personal Hygiene adalah kebersihan dan kesehatan diri yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri. Personal hygiene yang dimaksud yaitu meliputi kebersihan rambut, kebersihan kulit, kebersihan gigi dan mulut, kebersihan mata, kebersihan kuku tangan dan kaki, serta kebersihan telinga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu untuk menggambarkan kebersihan diri siswa Sekolah Dasar Inpres 3/77 Ranowangko Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Pengambilan data dilakukan secara observasional pada siswa kelas 4, 5 dan 6 yang berjumlah 70 responden. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 10,0% responden memiliki rambut hygiene, 84,3% kulit hygiene, 5,7% gigi dan mulut hygiene, 27,1% mata hygiene, 70,0% kuku tangan dan kaki hygiene, serta 11,4% telinga hygiene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene responden masih rendah. Oleh karena itu, perlunya tindakan intervensi baik dari orang tua maupun guru di sekolah untuk pendidikan dan penyuluhan mengenai personal hygiene melalui program Usaha Kesehatan Sekolah.Kata kunci: Personal hygiene, Perilaku kebersihan diriABSTRACTPersonal Hygiene is a person's basic needs, Personal Hygiene is a hygiene and personal health that aims to prevent the occurrence of disease to yourself. Personal hygiene in question that includes hair hygiene, skin hygiene, dental and oral hygiene, eye hygiene, hand and foot nail hygiene, and ear hygiene. This research is a descriptive research type, namely to describe the personal hygiene of elementary school students Inpres 3/77 Ranowangko District Tombariri Minahasa District. The data were collected by observational students in grade 4, 5 and 6 which amounted to 70 respondents. From the results of the study note that as many as 10.0% of respondents have hygiene hair, 84.3% hygiene skin, 5.7% tooth and hygiene mouth, 27.1% eye hygiene, 70.0% hygiene nails and toes, and 11.4% hygiene ears. The results show that personal hygiene of respondents is still low. Therefore, the need for action intervention by both parents and teachers in the school for education and counseling on personal hygiene through the School Health Program.Keyword: Personal Hygiene, personal hygiene behavior
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN STUNTING OLEH KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAILANG KOTA MANADO Sewa, Rista; Tumurang, Marjes; Boky, Harvani
KESMAS Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran diri oleh dan untuk masyarakat agar mereka dapat mandiri dalam mengembangkan setiap kegiatan yang ada. Kader posyandu merupakan salah satu bentuk kemandirian masyarakat. Tugas kader dalam kegiatan posyandu sangat besar karena bukan hanya sebagai pemberi informasi kesehatan tetapi juga sebagai penggerak masyarakat untuk bisa hadir di posyandu.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan stunting oleh kader posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Bailang Kota Manado. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen sungguhan (true eksperimen) yang menggunakan pre-test post-test dengan kelompok kontrol.  Jumlah responden 30 kader posyandu yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok eksperimen a (penyuluhan) 10 kader, kelompok eksperimen b (penyuluhan dan leaflet) 10 kader dan kelompok kontrol (tidak diberikan intervensi) 10 kader. Kesimpulan ada pengaruh yang signifikan promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan stunting oleh kader posyandu pada kelompok eksperimen a dan kelompok eksperimen b dengan p-value < 0.05 dan tidak ada pengaruh yang signifikan pada kelompok kontrol dengan nilai p > 0.05.  Kata kunci: Penyuluhan, Leaflet, Pengetahuan, Sikap, Tindakan Pencegahan Stunting ABSTRACTStunting is a condition where someone’s height is shorter compare to others’ normal height. Health promotion is an effort to increase public’s abilities through self-learning by and for the society itself, hence, independence can established in developing every available activity. Volunteer framework is regarded as one of community independence practice. Its responsibility in integrated post service (posyandu) is highly important not only as information providers, but also as public motivators to take part in posyandu. This study aims to discover the impact of health promotion towards awareness and attitudes with stunting prevention actions by volunteer framework at Bailang Community Health Centre workplace in Manado. This study employs true experiment design using pre-test post-test with control group. The total of respondents were 30 Posyandu volunteers who were divided into three groups which are the experiment group a (counseling) 10 volunteers, the experiment group b (counseling and leaflet) 10 volunteers and control group (intervention is not given) 10 volunteers. Conclusion shows significant impacts of health promotion towards awareness and attitudes with stunting prevention actions by volunteer framework of integrated service post (posyandu) on experiment group a and group experiment b when given intervention with p-value <0.05, whereas there is no significant impacts of health promotion on group control which not given intervention with p-value >0.05  Keywords: stunting, counseling, leaflet, awareness, attitude, preventing action.
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN SIKAP KERJA PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG Ngelo, Lenny; Suoth, Lery F.; Boky, Harvani
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan Muskuloskeletal adalah keluhan yang dirasakan seseorang pada bagian otot rangka apabila otot menerima beban secara statis berulang dalam jangka waktu yang lama. Keluhan muskuloskeletal dapat dipengaruhi beberapa faktor risiko yaitu faktor pekerjaan seperti sikap kerja dan faktor individu seperti umur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara umur dan sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada buruh bagasi di Pelabuhan Samudera Bitung. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 71 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan alat ukur lembar kerja ovako working analysis system (OWAS) untuk sikap kerja dan kuesioner nordic body map (NBM) untuk keluhan muskuloskeletal. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji spearman rank (p ≤ 0,05) pada program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur (p= 0.003; r= 0.350) dan sikap kerja (p= 0.001; r= 0,395) berhubungan secara signifikan dengan keluhan muskuloskeletal dengan arah hubungan yang positif. Dengan demikian terdapat Hubungan Antara Umur dan Sikap Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Buruh Bagasi di Pelabuhan Samudera Bitung. Berdasarkan hal ini maka buruh bagasi perlu mempertimbangkan batasan umur untuk bekerja sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan pada pekerjaan dan perlu diadakan adanya sosialisasi pengetahuan akan sikap kerja yang sesuai dan keluhan muskuloskeletal.Kata Kunci : Umur, Sikap Kerja, Keluhan MuskuloskeletalABSTRACTMuskuloskeletal complaint are a that one’s felt on the skeleton muscle, when the muscle receive a statcic charge over and over again in work time. The musculosletal complaints can be affected by several factors which namely work factors such as work attitudes and individual factors such as age. This research was conducted to find out if there was any connection between the age and the working attitude of the muskuloskeleta complaint to baggage workers laborer at the port of the bitung ocean. This research using the analytical survey methods with cross sectional approaches. The large sample in this research amounted to 71 people. This research instrument uses a measuring for ovako working analysis system (OWAS) for work attitude and questionnaire nordic body map (NBM) for musculoskeletal complaints. Data analysis included univariate and bivariate analysis using speramen rank test (p ≤ 0,05) in the program SPSS. Research results show that age (p= 0.003; r= 0.350) and work attitude (p= 0.001; r= 0,395). Significantly associated with musculoskeletal complaints in the direction of a positive relation. Thus there is a relation between age and work attitude with musculoskeletal complaints in baggage workers in laborer at the port of the bitung ocean. According to this, the baggage worker would need to consider the age limit to work so that it can prevent accidents on workers and it need to be held in the form of knowledge of a compatible work ethic and muskuloskeletal complaint.Keywords : Age, Work Attitude, Musculoskeletal Complaint.
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHYA DAN BERACUN (B3) DI PUSKESMAS TOBELO KOTA TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA Yulis, Diana; Pinontoan, Odi; Boky, Harvani
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis yang bertanggung jawab menyelenggarakan kesehatan di suatu wilayah. Limbah B3 merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasinya, dan jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan merusak lingkungan hidup serta dapat membahayakan kesehatan Tujuan dari penelitian untuk mengetahui dan menganalisis proses pengurangan dan pemilahan, penyimpanan serta penguburan limbah B3 medis di Puskesmas Tobelo Kota Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Puskesmas Tobelo, Kota Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Sampel dalam penelitian ini adalah Puskesmas Tobelo. Puskesmas akan di ambil 3 orang informan. Instrumen penelitian dalam pelaksanaan penelitian ini adalah daftar pertanyaan yang akan ditanyakan dalam metode in depth interview ditambah alat perekam dan alat tulis menulis. Hasil yang di peroleh yaitu Puskesmas Tobelo hanya melakukan pemilahan tanpa pengurangan Limbah B3 Medis walaupun belum sesuai dengan ketentuan. Penyimpanan Limbah B3 Medis Puskesmas Puskesmas Tobelo tidak ada ruangan khusus tetapi hanya lemari untuk penyimpanan limbah infeksius juga menggunakan dus bekas aqua. Penguburan Limbah B3 Medis Puskesmas Tobelo hanya di kubur pada lokasi penguburan yang berada didepan Puskesmas. Sehingga perlu dibuat prosedur yang mengatur proses pengelolaan limbah B3 Medis di Puskesmas Tobelo sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perlu menerapkan proses pengurangan limbah B3 Medis baik di puskesmas Tobelo. Pimpinan/pengelola Tobelo harus meningkatkan dan mengikuti secara benar proses pemilahan, penyimpanan dan penguburan limbah B3 Medis. Kata Kunci: Pemilahan, Penyimpanan, Penguburan. ABSTRACT Yulis, Diana. Hazardous and Toxic Material (B3) waste management system at Tobelo Health Center, Tobelo City North Halmahera Regency. Essay. Public Health Study Program, Sam Ratulangi University. Advisor: (I) Prof. Dr. Ir. Odi Pinontoan, MS (II) Harvani Boky, SKM, M. Kes. The Health Service facility is a place to carry out efforts for health, promotive, preventive, curative and rehabilitative services carried out by the government. Puskesmas is a technical implementation unit that is responsible for carrying out health in a region. B3 waste is the remainder of a business or activity that contains hazardous or toxic substances which due to its nature, concentration and quantity, both directly and indirectly, can pollute and damage the environment and can endanger health The purpose of research is to know and analyze the reduction process and sorting, storing and burying medical B3 waste in the health center of Tobelo City, North Halmahera Regency. This study uses a qualitative approach. The population in this study is the Tobelo City Health Center North Halmahera Regency. The sample in this study was the PuskesmasTobelo. The Puskesmas will be taken by 3 informants. The research instrument in conducting this research is a list of questions that will be asked in the method of in depth interview plus recording devices and writing instruments. The results obtained were Tobelo only doing sorting without reducing Medical B3 Waste even though it was not in accordance with the provisions. Medical B3 Waste Storage The Tobelo Community Health Center has no special room but only an infectious waste storage cabinet also uses aqua used boxes. B3 Burial of Waste Medical Center Tobelo is only buried at the burial site in front of the Puskesmas. So it is necessary to make procedures that regulate the management process of Tobelo Health Center B3 waste in accordance with applicable regulations. It is necessary to apply the reduction process of Tobelo Health Center Medical B3 waste. The manager / manager of the Tobelo Health Center must improve and properly follow the process of sorting, storing and burying B3 Medical waste Keywords: Sorting, Storage, Burial
ANALISIS KANDUNGAN BORAKS PADA JAJANAN BAKSO TUSUK DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Birang, Meirani F.; Warouw, Finny; Boky, Harvani
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan Tambahan Pangan (BTP) merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat dan/atau bentuk pangan. Asam borat senyawa bor yang dikenal juga dengan nama boraks. Boraks biasanya bersifat iritan berbahaya bagi susunan saraf pusat, ginjal dan hati. Bakso merupakan salah satu jajanan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan boraks dalam jajanan bakso tusuk yang dijual di Lingkungan Kampus Universitas Sam Ratulangi Manado. Jenis Penelitian ini ialah deskriptif, dilaksanakan pada bulan April- September 2018 dengan tempat penelitian ini di Lingkungan Kampus Universitas Sam Ratulangi Manado Populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu delapan pedagang bakso tusuk yang tersebar di Lingkungan Kampus Universitas Sam Ratulangi Manado Pengambilan sampel bakso tusuk dilakukan dengan metode purposive Sampiling, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari delapan sampel bakso tusuk yang diperiksa secara kualitatif diperoleh hasil negatif dan tidak mengandung boraks. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa delapan sampel bakso tusuk yang dijual di Lingkungan Kampus Unsrat tidak mengandung boraks. Perlu adanya pemeriksaan yang lebih akurat dengan menggunakan spektrofotometriABSTRACTFood Additives (BTP) are ingredients that are added to food to influence the nature and/or form of food. Boric acid drill compounds are also known as borax. Borax usually irritants, dangerous to the central nervous system, kidneys and liver. Meatballs are one of the foods that are very popular in community. The purpose of this study was to determine the content of borax on meatball skewers that were sold at the Sam Ratulangi University Campus in Manado. This type of this research was descriptive, carried out from April to September 2018 and the research took place in the Sam Ratulangi University Campus Environment in Manado. The population and sample in this study were eight stab meatballs traders who were scattered in the Sam Ratulangi University Campus Environment, Manado. The samples of meatballs skewers were using purposive sampling method. The result of this study showed that all eight meatball samples that were qualitatively examined obtained negative result or did not contain borax. Based on the results above, it can be concluded that eight samples of meatball skewers that were sold in the campus environment of Sam Ratulangi University did not contain borax. More accurate examination using spectrophotometry are needed.Keywords: Food Additives, Meatball Skewers, borax.
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN UPAH DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI DI DINAS KESEHATAN KOTA MANADO Sorongan, Junike; Suoth, Lery Fransil; Boky, Harvani
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara stres kerja dan upah dengan produktivitas kerja pada pegawai di dinas kesehatan kota manado. Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Upah menjadi alasan yang paling penting mengapa orang bekerja diantara alasan lain, seperti untuk berprestasi, berafiliasi dengan orang lain, mengembangkan diri, atau untuk mengaktualisasikan diri. Produktivitas merupakan suatu hasil kerja seorang karyawan. Hasil kerja karyawan ini merupakan suatu proses bekerja dari seseorang dalam menghasilkan suatu barang atau jasa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara stres kerja dan upah dengan ptoduktivitas kerja pada pegawai di Dinas Kesehatan Kota Manado. Total responden berjumlah 83 responden. Penelitian ini merupakan metode survey analitik dengan menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan september – oktober tahun 2018 di Dinas Kesehatan Kota Manado. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan aplikasi komputer, sebagai instrumen penelitian. Pengolahan data dengan Uji Chi Square α = 0,05. dengan nilai p value 0,042 pada stres kerja dengan produktivitas kerja dan pada upah dengan produktivitas p value 0,016. Maka menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dan upah dengan produktivitas kerja pada pegawai di Dinas Kesehatan Kota Manado. Kata Kunci : Stres Kerja, Upah, Produktivitas Kerja ABSTRACTThe relationship between stress and work with employees at the Manado City Health Service. Job stress is a condition that emphasizes change, thought processes, and a person's condition. Wages are the most important reason for others, such as for achievement, affiliation with others, developing themselves, or to actualize themselves. Productivity is the work of an employee. Employee work is the result of work in the form of goods or services. The purpose of this study was to determine the relationship between stress and work with employees at the Manado City Health Office. The total respondents were 83 respondents. This research was conducted by analytic survey method using a cross sectional design carried out in September - October 2018 at the Manado City Health Office. This study uses questionnaires and computer applications, as research instruments. Processing data with Chi Square Test α = 0.05. with a p value of 0.042 on stress with productivity and results with productivity p value 0.016. Then it shows that there is a significant relationship between stress and work with employees at the Manado City Health Office. Keywords : Job stress, Wage, Work Productivity
HUBUNGAN P ENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA SISWA SDN PETA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Tampara, Jody M; Kairupan, B. H.R.; Boky, Harvani
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sangat berpotensi KLB yang sering disertai dengan kematian. Pada tahun 2016 di Provinsi Sulawesi Utara jumlah kasus diare cukup tinggi yaitu 21.469 kasus. Dari jumlah kasus tersebut kebanyakan yang mengalami penyakit diare terjadi pada bayi dan anak-anak. Untuk menurunkan angka penderita diare pada anak-anak perlu pelaksanaan yang cepat dan tepat, salah satunya adalah PHBS mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan tidakan mencuci tangan dengan kejadian diare pada siswa SDN Peta Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini mengunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV-VI yang berjumlah 66 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik 61%, responden yang memiliki sikap yang baik 44%, responden yang memiliki tindakan yang baik 52%. Dengan α 0,05 Hasil uji analisis menunjukan ada hubungan antara kejadian diare dengan variabel pengetahuan (p V = 0,018), kejadian diare dengan variabel sikap (p V = 0,000), dan kejadian diare dengan variabel tindakan (p V = 0,000). Hasil analisis menunjukan terdapat hubungan antara pengetahuan sikap dan tindakan mencuci tangan dengan kejadian diare. Kesimpulan adalah ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan sikap dan tindakan mencuci tangan dengan kejadian diare.Kata Kunci : Penyakit Diare, Pengetahuan, sikap dan tindakan mencuci tangan, Siswa SDABSTRACTDiarrhea is an endemic disease in Indonesia and is also a potential disease of outbreaks which is often accompanied by death. In 2016 in North Sulawesi Province, the number of diarrhea cases was high with the amount of 21,469 cases. Of the cases, most diarrhea cases occurred in infants and children. To reduce the rate of diarrhea in children, fast and proper implementation procedures are needed, one of which is clean and healthy life behavior by washing the hands with clean water and soap. The purpose of this research was to determine the relationship between knowledge, attitude and hand washing activity towards the occurence of diarrhea in students of Peta elementary school, Sangihe Islands District. This research used analytical survey research design with Cross-sectional approach. The sample in this research was grade IV-VI students which are amounted to 66 respondents. Data collection used was questionnaire, data analysis used was the chi-square test. The results indicated that 61% respondents have propitious knowledge, 44% respondents have a good attitude, 52% respondents have a good behavior. With α 0,05, the result of analysis test with the use of chi-square indicated that there was a relationship between the occurrence of diarrhea towards the knowledge variable with the (p V = 0,018), diarrhea towards attitude variable with the (p V = 0,000), and diarrhea towards behavior variable with the (p V = 0,000). Analysis result indicated that there was a relationship between knowledge, attitude and hand washing activity towards diarrhea. The conclusion was that there was a significant relationship between knowledge, attitude and hand washing activity towards the occurrence of diarrhea.Keywords: Diarrhea Disease, Knowledge, Attitudes and Hand Washing Activity, Elementary School Students