Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI ETNIK TANAMAN OBAT TRADISIONAL BUTON Jahidin, .; Galib, La Maronta; Muzuni, .; Damhuri, .
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 3, No 1 (2014): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.279 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat3110172014

Abstract

Penggunaan tumbuhan atau organnya sebagai obat tradisional oleh komunitas etnis Buton bertahan dan turun temurun dari generasi ke generasi. Penelitian kegunaan tumbuhan dalam obat tradisional oleh Etnis Buton Keknauwe dilakukan di Desa Barangka, Kamelanta, Lawela Selatan, Pogalampa, Watiginanda, Kaongkeongkea, Lontoi, Lapara, Biwinapada, dan Karae. Metode penelitian merupakan survei eksploratif dengan interview dan pengamatan langsung di lapangan. Subjek merupakan dukun atau tabib yang berjumlah 11 orang yang diwariskan cara pengambilan tumbuhan atau oragannya untuk obat tradisional. Pengumpulan organ tumbuhan obat terdiri dari: (1) daun dikumpulkan selama musim perbungaan dan sebelum buah ranum, (2) batang dan ritidoma dikumpulkan setelah pertumbuhan batang yang sempurna, (3) hasil dikumpulkan sebelum atau setelah musim berbunga, (4) buah dipetik saat matang, (5) biji dikumpulkan sebelum buah matang, dan (6) akar (Radix), rimpang (rhizome), umbi (tuber) dikumpulkan selama tumbuh. Hasil tercatat 78 spesies, 75 Genera, dan 49 familitumbuhan yang digunakan komunitas Etnis Buton sebagai komposisi obat tradisional. Umumnya jenis tumbuhan merupakan 22 spesies tumbuhan liar kecuali ditanam atau dipelihara sebagai tumbuhan dapur. Tumbuhan yang digunakan yaitu daun sebanyak 44 spesies, 6 spesies akar dan umbi, 14 spesies kulit dan batang, 8 macam yang digunakan seluruhnya (herba), 12 macam digunakan buah dan bijinya, 2 macam bunga yang digunakan, dan 2 macam resin yang digunakan. Dalam penggunaannya tumbuhan obat digunakan untuk mengobati 59 macam penyakit. Penggunaan tumbuhan jenis lain, diproses sendiri atau dicampur organ tumbuhan lainnya. Ada 9 spesies tumbuhan dalam penggunaannya sebagai herba obat dicampur dengan organ tumbuhan lain contoh tumbuhan wou(Garuga floribunda Decne), kumis kucing (Orthosipon spictus BBS), nipa (Nypa fruticans Wurmb), tolise (Terminalia catappa L.), fafa (Vitex cofassus Reinw. Ex Blume), rabundalili (Euphorbia tirucalli L.), kaai'ai (Phyllanthus niruri L.), wua (Areca catechu L.), and katimboka (Drynaria sparsisora Moore).Kata kunci: Tumbuhan, Obat Tradisional, Etnis Buton
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas VIII D SMP Negeri 1 Sampolawa melalui Penerapan Model Pembelajaran Penemuan pada Materi Pokok Gerak dan Gaya Yulin, Yulin; Sukariasih, Luh; Hastuti RM, Vivi; Galib, La Maronta
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika Vol 5, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jipfi.v5i3.13445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan keterampilan proses sains peserta didik kelas VIIID SMP Negeri 1 Sampolawa yang diajar melalui model pembelajaran penemuan pada materi pokok gerak dan gaya; 2) mendeskripsikan hasil belajar kognitif  peserta didik kelas VIIID SMP Negeri 1 Sampolawa yang diajar melalui model pembelajaran penemuan pada materi pokok gerak dan gaya;  3) mendeskripsikan ketuntasan belajar peserta didik kelas VIIID SMP Negeri 1 Sampolawa yang diajar melalui model pembelajaran penemuan pada materi pokok gerak dan gaya. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIIID  SMP Negeri 1 Sampolawa tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah  26 orang. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data hasil belajar kognitif peserta didik yang diperoleh dari tes hasil belajar kognitif dan keterampilan proses sains yang diperoleh dari lembar kerja peserta didik dan lembar observasi.  Analisis  data yang dilakukan statistik deskriptif. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: 1) rata-rata nilai persentase setiap aspek keterampilan proses sains pada siklus I yaitu 67,62% dengan kategori baik sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 84,76% berada dalam kategori sangat baik; 2) nilai rata-rata hasil belajar kognitif peserta didik pada siklus I yaitu 52,10 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar kognitif peserta didik meningkat sebesar 68,94; 3) persentase ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I sebesar 42,31% dan siklus II persentasenya sebesar 76,92%, memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal.
Analisis Kemampuan Literasi Sains dan Teknologi Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP Negeri di Kecamatan Lainea dan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan Erwin, Erwin; Tahang, La; Galib, La Maronta
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jipfi.v4i4.9745

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi Sains dan Teknologi guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kecamatan Lainea dan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru IPA SMP Negeri di Kecamatan Lainea dan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan literasi sains dan angket literasi teknologi. Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif yang diperoleh dari tes kemampuan literasi sains dan angket kemampuan literasi teknologi guru. Prosedur analisis data dalam penelitian ini adalah: 1) menghitung skor total dari tes dan angket untuk masing-masing guru; 2) menentukan nilai kemampuan literasi sains dan teknologi masing-masing guru dan menghitung reratanya; dan 3) mengkategorikan kemampuan literasi sains masing-masing guru berdasarkan aspek konten, proses dan konteks; dan kemampuan literasi teknologi berdasarkan aspek penggunaan aplikasi dan piranti lunak yang diintergrasikan dengan pembelajaran dan aspek kompetensi teknologi digital yang membantu dalam pembelajaran. Hasil analisis data kemampuan literasi sains guru IPA di Kecamatan Lainea dan Andoolo secara umum reratanya 52,85 berada pada kategori rendah. Kemampuan literasi sains di Kecamatan Lainea yaitu 56,56 dan di Kecamatan Andoolo yaitu 49,08 dalam kategori rendah. Untuk hasil kemampuan literasi sains per aspek di Kecamatan Lainea dan Andoolo pada aspek konten yaitu 54,99 dan 48,33; pada aspek proses yaitu 56,35 dan 47,26; dan pada aspek konteks yaitu 58,33 dan 51,67. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi sains guru IPA di SMP Negeri khususnya di Kecamatan Lainea dan Andoolo masih rendah dan perlu ditingkatkan agar ke depan dapat  bersaing dalam perkembangan sains dan teknologi.
Implementasi Model Pembelajaran INoSIT untuk Meningkatkan Kompetensi Literasi Sains Peserta Didik SMPN 4 Kendari Takda, Amiruddin; Galib, La Maronta; Munir, Asmawati; Sappaile, Pallawagau
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jipfi.v6i1.16760

Abstract

The research objective was to determine the effectiveness of INoSIT (Integrated Nature of Science Inquiry with Technology) learning model to improve the scientific literacy competence of class IX2 students of SMPN 4 Kendari. Through the design of one group pretest-posttest which involved three science teachers as model teacher and observers which were carried out in odd semesters of the 2019/2020 school year. Data collection used the observation sheet for the implementation of learning, student activities, science literacy tests and student response questionnaires. The results of the analysis of average n-gain mean on scientific literacy competence were obtained on the indicators explaining scientific phenomena that were in the high category; while indicators evaluate and design scientific inquiry and interpretation of data and scientific evidence are still in the medium category. Furthermore, the results of hypothesis testing show that there is a significant difference between the scientific literacy competencies of students through the pretest and posttest on . In conclusion, the implementation of the INoSIT learning model in science learning is effective in increasing the scientific literacy competence of class IX2 students of SMPN 4 Kendari.
Pengembangan E-Modul Model CinQASE Berbantuan Flip pdf Professional Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Hukum Newton tentang Gravitasi Kelas X SMA Hasniyar, Hasniyar; M, Hunaidah; Tahang, La; Galib, La Maronta
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2022): Edisi Januari 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jipfi.v7i1.23077

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) menghasilkan e-modul model CinQASE berbantuan flip pdf professional untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X SMA, (2) mendeskripsikan tingkat kevalidan e-modul  yang telah dikembangkan, (3) mendeskripsikan tingkat kepraktisan e-modul yang telah dikembangkan, dan (4) mendeskripsikan tingkat keefektifan e-modul yang dikembangkan. Penelitian ini di latar belakangi oleh tuntutan pelayanan guru yang harus kompeten dan inovatif dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (R&D) dengan model 4-D (define, design, develop, dan disseminate). Instrumen penelitian di antaranya: soal pretest-posttest, lembar validasi, angket respon guru, dan angket respon peserta didik. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diketahui; (1) e-modul model CinQASE berbantuan flip pdf professional dinyatakan valid baik dari segi konstruk maupun segi isi dengan nilai validitas sebesar 0,87 dengan kategori sangat valid, (2) e-modul model CinQASE berbantuan flip pdf professional materi hukum newton tentang gravitasi dinyatakan efektif berdasarkan hasil pretest dan posttest dengan nilai n-gain sebesar 0,55 berkategori sedang, (3) e-modul model CinQASE berbantuan flip pdf professional materi hukum newton tentang gravitasi dinyatakan praktis berdasarkan hasil tanggapan peserta didik dengan skor sebesar 90,98% dengan kategori sangat baik serta hasil tanggapan guru dengan rata-rata perolehan skor 4,63 sehingga dikategorikan sangat baik.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Pendekatan Saintifik terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas VIII pada Materi Pokok Gerak Benda di SMP NEGERI 4 Kendari Zarianti, Zarianti; Galib, La Maronta; Erniwati, Erniwati
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Peneltian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 4, November 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jipfi.v6i4.20451

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tingkat keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan saintifik; (2) mendeskripsikan KPS peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah pembelajaran melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran langsung; (3) menganalisis KPS peserta didik dilihat dari masing-masing aspek KPS berdasarkan data hasil tes tertulis dan lembar kerja peserta didik (LKPD) selama proses pembelajaran; (4) menganalisis signifikasi hubungan fungsional antara KPS peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran pada masing-masing kelas; (5) menganalisis signifikansi hubungan asosiatif antara KPS dan model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran materi pokok gerak benda; dan (6) menganalisis pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan saintifik terhadap KPS peserta didik. Metode penelitian ini secara eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMPN 4 Kendari yang terdiri atas 11 kelas paralel dengan jumlah 400 orang. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan: (1) keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan saintifik pada kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung pada kelas kontrol keduanya dapat dikategorikan baik yang ditunjukkan oleh skor rata-rata dan standar deviasi data hasil pengamatan aktivitas guru dan aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen 3,42 dengan 0,36 dan 3,58 dengan 0,23, sedangkan untuk kelas kontrol 2,96 dengan 0,30 dan 3,26 dengan 0,38; (2) peningkatan KPS peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah pembelajaran keduanya secara umum dapat dikategorikan tinggi yang ditunjukkan oleh rata-rata N-Gain masing-masing 25,32 dan 24,35 demikian pula bila dilihat dari masing-masing aspeknya dan LKPD; (3) ada hubungan fungsional yang signifikan antara KPS peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang ditunjukkan oleh persamaan regresi linier sederhana masing-masing Ў =16,40 + 0,97X dan Ў = 21,81+ 0,57X; (4) tidak ada hubungan asosiatif yang signifikan antara KPS peserta didik dengan model pembelajaran yang diterapkan yang ditunjukkan oleh nilai chi-kuadrat hitung = 2,0 yang lebih keci daripada nilai chi-kuadrat tabel = 43,7 pada α = 0,05 dan dk = 30; dan (5) pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan saintifik terhadap KPS peserta didik sebesar 1,64% dengan kategori rendah dengan tingkat kepercayaan 95%.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA Galib, La Maronta; Irham, Irham; Muliddin, Muliddin
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6119.936 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v2i2.13719

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi empiris tentang keefektifan dan efisiensi model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dan model pembelajaran langsung (PL) dengan strategi konflik kognitif terhadap pemahaman konsep (PK) listrik dinamis dan keterampilan berpikir kritis (KBK) peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Siompu. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan pendekatan Mixed Method penelitian dengan desain Non eqivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Siompu yang terdaftar pada semester genap tahun pembelajaran  2016/2017 yang berjumlah 120 peserta didik. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas X1 dan X3 sebagai kelas eksperimen 1 sebanyak 48 peserta didik yang diterapkan model PL dengan strategi konflik kognitif dan kelas X2 dan X4 sebagai kelas eksperimen 2 sebanyak 48 peserta didik yang diterapkan model PBM dengan strategi konflik kognitif dalam pembelajaran fisika materi Listrik Dinamis. Data penelitian diperoleh melalui: 1) tes PK dan tes KBK;  2) lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran; dan 3) angket tanggapan peserta didik. Data dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2013 dan SPSS 16.0 pada  Hasil analisis data menunjukkan: 1) model PBM dengan strategi konflik kognitif memberikan efek relatif lebih tinggi sebesar 15,6% terhadap PK listrik dinamis namun memberikan efek relatif yang lebih rendah sebesar 20,9% terhadap KBK peserta didik; 2) model PL dengan strategi konflik kognitif memberikan efisiensi relatif lebih tinggi sebesar 58,4% untuk PK listrik dinamis namun memberikan efesiensi relatif yang lebih rendah sebesar 28,6% terhadap KBK peserta didik; 3) secara umum, data PK, KBK, dan tanggapan peserta didik yang belajar melalui model PBM dengan strategi konflik kognitif lebih baik daripada model PL dengan strategi konflik kognitif; 4) ada perbedaan yang signifikan nilai rata-rata N-Gain pemahaman konsep peserta didik yang belajar menggunakan model PBM dan model PL dengan strategi konflik kognitif berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,00 yang lebih  kecil daripada  = 0,05; dan 5) ada perbedaan yang signifikan nilai rata-rata N-Gain keterampilan berpikir kritis peserta didik yang belajar menggunakan model PBM dan model PL dengan strategi konflik kognitif berdasarkan  nilai  signifikansi sebesar 0,00 yang lebih kecil daripada  = 0,05;. Kesimpulan: model PBM dengan strategi konflik kognitif relatif lebih efektif daripada model PL dengan strategi konflik kognitif  terhadap PK namun sebaliknya model PL dengan strategi konflik kognitif lebih efektif daripada model PBL dengan strategi konflik kognitif  terhadap KBK dengan tingkat kepercayaan 95%. Oleh karena itu, disarankan kepada guru fisika di sekolah, untuk lebih meningkatkan PK peserta didik dapat menggunakan model PBM dengan strategi konflik kognitif dan untuk lebih meningkatkan KBK peserta didik dapat menggunakan model PL dengan strategi konflik kognitif khususnya dalam melaksanakan proses pembelajaran materi listrik dinamis dan atau dapat dicobakan pula pada materi yang lainnya. Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Model Pembelajaran Langsung, Strategi Konflik Kognitif, Pemahaman Konsep, Keterampilan Berpikir Kritis, dan Listrik Dinamis.
DESKRIPSI PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Haliki, La; Galib, La Maronta; Hamimu, La
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.041 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v2i2.13760

Abstract

Penelitianini dilatarbelakangioleh fakta hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2015 secara Nasional yang menunjukkan bahwa kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru di Sulawesi Tenggara masih tergolong rendah, berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 47,77 dan berada pada peringkat 27 dari 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan fakta ini dan juga mengacu pada berbagai penelitian terdahulu seperti, Yohafrinal, (2015)dan Rahman (2013), dalam penelitian ini diajukan permasalahan bagaimana gambaran Pedagogical Content Knowledge(PCK) guru di Sulawesi Tenggara khususnya guru Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Kolaka dilihat dari aspek Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 (Permendiknas RI No. 16/2007) dan menurut Shulman (1987). Penelitian deskriptif-analitik ini melibatkan semua guru IPA SMP di Kabupaten Kolaka yang berjumlah 59 orang yang tersebar pada 35 SMP. Data penelitian diperoleh melalui angket PCK yang memuat 60 butir pernyataan/pertanyaan yang telah divalidasi. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yang dianalisis secara deskriptif-kuantitatif.            Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh; (1) rata-rata skorperolehanaspek PCK menurut Permendiknas RI No. 16/2007 adalah 2,70 dengan standardeviasi (SD) 0,84; (2) rata-rata skorperolehan aspek PCK menurut Shulman (1987) yaitu 2,83 denganstandardeviasi (SD) 0,84; (3) aspekgabunganantara PCK menurutPermendiknas RI No. 16/2007 dan Shulman 1987 yang terdiriatas 14 aspek, rata-rata skorperolehannyayaitu 2,73 denganstandardeviasi (SD) 0,84; (4) irisanaspek PCK keduanya terdiri atas 3 aspek, rata-rata skorperolehannya yaitu 2,81 dengan standardeviasi (SD) 0,82; (5) aspekparsial PCK dari Shulman (1987) terdiri atas 4 aspek, rata-rata skorperolehannyayaitu 2,80 denganstandardeviasi (SD) 0,86; dan (6)aspekparsial PCK dariPermendiknas RI No. 16/2007 terdiri atas 7 aspek, rata-rata skorperolehannyayaitu 2,65 denganstandardeviasi (SD) 0,84. Dengandemikian, dapat disimpulkan bahwa PCK guru IPA SMP di Kabupaten Kolaka secaraumumberada padakategori baik, baikdariaspek PCK menurut Permendiknas RI No. 16/2007 maupun menurut Shulman (1987) sertagabungan, irisan, danparsialaspekkeduanya, yang memiliki rata-rata skorperolehan tidak jauh berbeda (beradapadarentang rata-rata skor2,65-2,83) danstandar deviasi yang berada pada rentang 0,82-0,86. Untuk memperoleh kesimpulan yang lebih akurat, disarankan bagi peneliti selanjutnya agar penelitianinidapatdikembangkandengan memperluas aspek kompetensi yang diukur dan dengan subyek penelitian yang lebih banyak. Kata Kunci:Uji Kompetensi Guru (UKG), Analisis Deskriptif-Kuantitatif, Pedagogical Content Knowledge (PCK)