Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Agroteknologi

PENGARUH PENCAMPURAN BIOCHAR TONGKOL JAGUNG DENGAN PUPUK CAIR BATUAN SILIKAT PADA TANAMAN KEDELAI EDAMAME (Glycine max L Merril) DI LAHAN SALIN Ade Mariyam Oklima; Heri Kusnayadi; Nining Herlina
Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.224 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencampuran biochar tongkol jagung dengan pupuk cair batuan silikat pada tanaman kedelai edamame (Glycine max L Merril) di lahan salin. Penelitian dilaksanakan di Dusun Tahan Desa Baru Tahan Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dari bulan Maret sampai Juli 2020. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu Biochar Tongkol Jagung (B) dan Pupuk Cair Batuan Silikat (S), masing-masing perlakuan diulang 3 kali.Faktor biochar tongkol jagung terdiri dari 3 taraf, yaitu : B0 = 0 % biochar tongkol jagung, B1 = 50 % biochar tongkol jagung atau 10 ton per hektar, B2 = 100 % biochar tongkol jagung atau 20 ton per hektar. Faktor pupuk cair batuan silikat terdiri dari 2 taraf yaitu S1 = 50 % pupuk silikat cairatau 1,5 liter per hektar, S2 = 100 % pupuk silikat cair atau 3 liter per hektar. Data dianalisis mengunakan Analisis Of Variance (ANOVA) uji lanjut BNJ pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pencampuran biochar tongkol jagung dengan pupuk cair batuan silikat memberikan tidak memberikan pengaruh yang nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman baik pada umur 7, 14, 21, 28, dan 35 hari setelah tanam (HST) tetapi hasil terbaik tinggi tanaman dan jumlah daun yaitu pada perlakuan B2S2 (biochar tongkol jagung 20 ton per hektar dengan pupuk cair batuan silikat 3 liter per hektar). Pengaruh pencampuran biochar tongkol jagung dengan pupuk cair batuan silikat memberikan pengaruh nyata pada peubah hasil tanaman baik pada perlakuan jumlah polong, jumlah polong berisi, berat polong pertanaman, berat 1 polong berisi per tanaman, hasil per petak dan hasil per hektar. Hasil terbaik peubah hasil tanaman baik pada perlakuan jumlah polong, jumlah polong berisi, berat polong pertanaman, berat 1 polong berisi per tanaman, hasil per petak dan hasil per hektar yaitu pada perlakuan B2S2 (biochar tongkol jagung 20 ton per hektar dengan pupuk cair batuan silikat 3 liter per hektar).
ANALISIS KETERSEDIAAN LENGAS TANAH TERHADAP WAKTU TANAM JAGUNG DAN KACANG TANAH DI LAHAN KERING DESA BERORA KECAMATAN LOPOK Ieke Wulan Ayu; Ade Mariyam Oklima; Dian Safitri
Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.814 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan lengas tanah dan menentukan waktu tanam jagung serta kacang tanah dengan menggunakan Cropwat 8.0. Penelitian ini dilaksanakan di lahan kering Desa Berora Kecamatan Lopok pada bulan Maret sampai Agustus 2021. Motode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, data primer dan sekunder. Penentuan titik pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling dan penentuan titik sampel dilakukan secara acak. Contoh tanah yang diambil adalah contoh tanah terganggu untuk keperluan analisis tanah di laboratorium yaitu tekstur dan bahan organik (C-organik). Hasil penelitian menunjukkan horizon Ap dan Bw1 memiliki tekstur yang sama (pasir 76%, liat 0%, debu 24%) dengan kelas tekstur pasir berlempung, Bw2 (pasir 44%, liat 20%, debu 36%) dengan kelas tekstur lempung, C-organik pada horizon Ap (0,47 %), Bw1 (0,29 %), Bw2 (0,56 %) dengan kategori sangat rendah. Pada wilayah penelitian memiliki kadar lengas yang tergolong rendah (0,86 – 1,51 in/ft), nilai kejenuhan (40,7 – 41,3 %V), dan permeabilitas (0,41 – 4,87 in/hr). Penentuan tanggal tanam berdasarkan jumlah curah hujan. Penanaman jagung dan kacang tanah dengan skenario waktu tanam potensial dilakukan pada bulan November menunjukkan kebutuhan air yang tercukupi dengan hampir/tidak terjadinya reduksi hasil pada tanaman.
EFEKTIVITAS BIOCHAR SEKAM PADI DAN PUPUK CAIR BATUAN SILIKAT PADA PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L) DI LAHAN KERING DESA BARU TAHAN KECAMATAN MOYO UTARA Heri Kusnayadi; Ade Mariyam Oklima; Sulastri Sulastri
Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.752 KB)

Abstract

Kacang hijau varietas Sampeong merupakan varietas lokal Sumbawa, yang telah ditetapkan menjadi varietas unggul nasional berdasarkan (SK Mentan, 2003). Produksi kacang hijau varietas Sampeong di Kabupaten Sumbawa masih dapat ditingkatkan karena masih dibawah potensi atau daya hasil yaitu, dapat mencapai 1,80 ton/ha. Faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi kacang hijau yaitu produktivitas kacang hijau per hektar rendah, adanya alih fungsi lahan pertanian untuk produksi jagung serta harga yang fluktuatif. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas kacang hijau varietas Sampeong yaitu dengan penambahan bahan organik seperti biochar sekam padi dan melakukan pemupukan yaitu dengan menambahkan pupuk cair batuan silikat pada lahan pertanian kacang hijau. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui efektifitas biochar sekam padi dan pupuk cair batuan silikat pada pertumbuhan serta hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L) di lahan kering. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Baru Tahan Kecamatan Moyo Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dari bulan Maret sampai Juni 2021. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 Faktor yaitu biochar sekam padi (B) dan dosis pupuk cair batuan silikat (P), masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor biochar sekam padi terdiri dari 2 taraf, yaitu B1= 20 ton/ha, B2 = 30 ton/ha. Faktor dosis pupuk cair batuan silikat terdiri dari 3 taraf yaitu P0 = Tanpa aplikasi pupuk cair batuan silikat, P1 = 3 l/ha, P2 = 4 l/ha. Perlakuan tunggal biochar sekam padi B1 (20 ton/ha) memberikan pengaruh nyata pada parameter pengamatan jumlah polong pertanaman (14 buah) lebih rendah dibanding dengan deskripsi kacang hijau varietas Sampeong (16 buah). Pupukcair batuan silikat (4 l/ha)memberikan pengaruh nyata pada parameter pengamatan jumlah polong (17 buah) lebih tinggi dibandingkan dengan deskripsi kacang hijau varietas Sampeong (16 buah). Tidak terdapat pengaruh nyata antara kombinasi biochar sekam padi danpupuk cair batuan silikat pada pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah daun) dan hasil (jumlah polong, hasil perpetak dan hasil perhektar). Perlakuan kombinasi B1P2 (biochar sekam padi 20 ton/ha dan pupuk cair batuan silikat dosis 4 liter/ha) lebih efektif pada pertumbuhan serta hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiataL) di lahan kering.
PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN DAN PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK LAMBAT TERSEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KURMA (Pheonix dactylifera L.) Ade Mariyam Oklima; Ikhlas Suhada; Anisa Herviana
Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.016 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interval penyiraman dan pemberian beberapa jenis pupuk lambat tersedia terhadap pertumbuhan bibit kurma (Phoenix dactylifera L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret sampai mei 2021. Penelitian ini dilaksanakan di Perumahan Bukit Indah, Jl. Rembulan, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa Besar. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yaitu interval penyiraman (A) dan pemberian beberapa jenis pupuk lambat tersedia (B). Dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Hasil pengamatan dianalisis dengan analisis of varian (Anova) pada uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5 %. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan berat basah tanaman. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengaruh kombinasi antara interval penyiraman (A) dan pemberian beberapa jenis pupuk lambat tersedia (B) terhadap pertumbuhan bibit kurma berbeda nyata pada parameter berat tanaman terhadap perlakuan (A2B2). Sedangkan pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang akar tidak berbeda nyata terhadap semua kombinasi perlakuan. Pengaruh interval penyiraman (A) terhadap pertumbuhan bibit kurma tidak berbeda nyata terhadap semua perlakuan pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan berat tanaman. Dan perlakuan pemberian beberapa jenis pupuk lambat tersedia (B) terhadap pertumbuhan bibit kurma tidak berbeda nyata terhadap semua perlakuan pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan berat tanaman. Kata Kunci: Bibit Kurma, Interval Penyiraman, dan Pupuk Lambat Tersedia.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR BIO SUGIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.) Wening Kusumawardani; Ade Mariyam Oklima; Henny Kusumawati
Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.839 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh aplikasi pupuk Bio Sugih terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis (Brassica oleracea L.). Penelitian ini mengggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 1 faktor, yaitu faktor konsentrasi pupuk Bio Sugih (P) dengan 4 (tiga) perlakuan yang diulang 3 (tiga) kali dan dikombinasikan sehingga terdapat 12 petak percobaan. Data hasil pengamatan dilapangan dilanalisa menggunakan Analisis ragam pada taraf nyata 5%. Uji lanjut menggunakan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi pupuk Bio Sugih tidak berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter krop, berat krop per tanaman dan berat krop per petak. Perlakuan kombinasi terbaik yaitu terdapat pada perlakuan P1 = 20 liter/Ha (Setara dengan 0,8 ml/tanaman ? 8 ml/petak).
PENGARUH KONSENTRASI PEMBERIAN AIR CUCIAN BERAS (AIR LERI) DAN GULA MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus L.) DI DATARAN RENDAH Mahdalena Mahdalena; Ieke Wulan Ayu; Ade Mariyam Oklima
Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.693 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pemberian air cucian beras (air leri) dan gula merah pada pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih (pleurotus ostreatus di dataran rendah. penelitian dilaksanakan didataran rendah pesisir Desa Gontar Baru Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada bulan Februari sampai Juni 2022. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri dari dua faktor yaitu, faktor pertama adalah air cucian beras/ air leri (L) dan faktor kedua Gula merah (G). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor air leri terdiri dari 3 taraf, yaitu: L0 = 0% air leri, L1 = 60% air leri dan L2 = 80% air leri. Faktor gula merah terdiri dari 3 taraf, yaitu: G0= 0% gula merah, G1= 20% gula merah, G2= 40% gula merah. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (Anova) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian konsentrasi air leri 80%+gula merah 40% memberikan pengaruh nyata terhadap parameter waktu munculnya pinhead (hsp) pada seluruh panen. Perlakuan L2G0 yaitu air leri 80%+gula merah 0% berpengaruh pada parameter berat buah segar (gram) pada panen ketiga. Perlakuan L1G0 yaitu air leri 60%+gula merah 0% memberikan pengaruh nyata terhadap parameter lebar tudung (cm) jamur tiram putih pada panen pertama. Pada parameter jumlah badan buah tidak terdapat pengaruh nyata pada seluruh waktu panen.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI EDAMAME (Glycine max L. Merr)DENGAN PEMBERIAN LIMBAH ABU SEKAM PADI dan HAYATI KOMPOS DILAHAN KERING pada MUSIM HUJAN Sakinah Maulidya; Ade Mariyam Oklima; Heri Kusnayadi
Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.211 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah abu sekam padi dan hayati kompos terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame (Glycine max L. Merr) di lahan kering pada musim hujan. penelitian dilaksanakan dilahan tegalan Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak pada titik koordinat 8°28'06.2"S 117°22'32.2"E pada bulan Januari sampai Mei 2022. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial terdiri dari dua faktor yaitu, faktor pertama adalah limbah abu sekam padi (A) dan faktor kedua hayati kompos (K). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor limbah abu sekam padi terdiri dari 2 taraf, yaitu: A0= 0 kg abu sekam padi, A1= 4,5 kg per petak abu sekam padi . faktor hayati kompos terdiri dari 3 taraf, yaitu: K0= 0 kg per petak hayati kompos, K1= 4,5 kg per petak hayati kompos, K2= 9 kg per petak hayati kompos. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (Anova) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian limbah abu sekam padi dengan hayati kompos tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman baik umur 10, 20, 30, 40 hari setelah tanam (HST) tetapi, hasil terbaik tinggi dan jumlah daun yaitu pada perlakuan A0K2 (tanpa abu sekam padi dengan 4,5 per petak hayati kompos). Perlakuan A1K0 (4,5 kg per petak abu sekam padi dengan tanpa hayati kompos) berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah polong berisi per petak, berat polong berisi per tanaman, berat per petak, berat per hektar.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PUPUK CAIR BATUAN SILIKAT DAN MULSA JERAMI PADI PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L.) DI LAHAN KERING KECAMATAN MOYO HULU Idul Idhaliati; Ikhlas Suhada; Ade Mariyam Oklima
Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.252 KB)

Abstract

Budidaya tanaman di lahan kering terkendala oleh ketersediaan air dan tingginya serangan hama (monyet dan babi hutan). Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan budidaya jenis tanaman yang tidak di sukai oleh hama tersebut seperti cabai rawit. Salah satu cara 44dengan menggunakan pupuk cair batuan silikat dan bahan penutup tahan seperti mulsa jerami padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pupuk cair batuan silikat dan mulsa jerami padi terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit (Capsicum frutescens L.) di lahan kering Kecamatan Moyo Hulu. Penelitian ini telah dilaksanakan di bulan Februari 2022 sampai dengan Juni 2022 di Desa Sempe Jalan simpang Ai Beling Dusun Sempe A Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, NTB. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 Faktor yaitu pupuk cair batuan silikat (P), dan mulsa jerami padi (M), masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor dosis pupuk cair batuan silikat terdiri dari 2 taraf, yaitu P1= 4 L/Ha, P2= 6 l/Ha. Faktor mulsa jerami padi terdiri dari 3 taraf yaitu M0 = Tanpa mulsa, M1 = 5 cm, M2 =15 cm. Perlakuan tunggal penggunaan pupuk cair batuan silikat berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 35 HSPT pada perlakuan P2. Perlakuan tunggal penggunaan mulsa jerami padi pada parameter tinggi tanaman umur 35 dan 95 HSPT, berat buah panen pertama (per tanaman, per bedeng, per hektar) serta berat total berpengaruh nyata pada perlakuan M2. Pada perlakuan kombinasi parameter berat pertanaman, perbedeng, dan perhektar, berpengaruh nyata pada panen pertama (umur 95 HSPT) memberikan pengaruh nyata pada perlakuan P2M2.
PENGGUNAAN MEDIA KOMPOS YANG DIPERKAYA DENGAN “Trichoderma sp” DAN BIOCHAR SEKAM PADI UNTUK PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN PORANG (Amorphophallus Mulleri Blume) Eri Ardana; Ade Mariyam Oklima; Ieke Wulan Ayu
Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penlitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggiunaan media kompos yang diperkaya dengan jamur Trichoderma sp dan biochar sekam padi Untuk Pertumbuhan Bibit Tanaman Porang (amorphophallus mulleri blume). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2022. Penelitian ini telah dilaksakan di Desa Lunyuk Ode, Kecamatan Lunyuk Kabupatenen Sumbawa Besar Nusa Tenggara Barat (NTB). Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampel acark sederhana (Simpel Random Sampling) dan dilakukan di lahan percobaan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Raccangan Acak Kelompok (RAL) Faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor (A) Dosisi Pengunaan Kompos yang diperkaya dengan jamur Trichodertma Sp (B) Dosis Pengunaan Biochar Sekam Padi. Dengan 9 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali ulangan, sehingga diperoleh 27 Unit percobaan, dengan masing-masing percobaan di sub ulangan sehingga berjumlah 81 polybag. data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisi of varian (Anova) pada ujilanjut menggunakan (BNT) taraf 5 % penelitian ini dilakukan dengan menggunakan parameter peubah pertumbuhan (tinggi tanaman) dan peubah hasil (diameter umbidan berat umbi). Hasil penelitian menyatakan bahwa pengaruh kombinasi antara (A) Dosisi Pengunaan Kompos yang diperkaya dengan jamur Trichodertma Sp(B) Dosis Pengunaan Biochar Sekam Padi tidak berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman, diameter umbi, dan berat umbi. Sedangkan dengan penggunaan ompos yang diperkaya dengan jamur Trichodertma Sp berbeda nyata pada semua perlakuan parameter tinggi tanaman, diameter umbi, dam berat umbi. Dan perlakuan Pengunaan Biochar Sekam Padi tidak berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman, diameter umbi, dan berat umbi tanaman porang.
IDENTIFIKASI SPESIES TUMBUHAN PENYUSUN EKOSISTEM PESISIR PANTAI DUSUN PATEDONG, DESA SEBOTOK,PULAU MOYO, SUMBAWA Walufi Elsani; Wardah Niati; Ieke Wulan Ayu; Ade Mariyam Oklima; Wening Kusumawardani; Nina Dwi Lestari
Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hilangnya keanekaragaman jenis tumbuhan dapat terjadi karena dampak perubahan iklim dan pengelolaan pesisir yang tidak optimal, sehingga mempengaruhi keseimbangan ekosistem, terutama dikawasan pesisir pantai. Kawasan pesisir pantai Pulau Moyo merupakan kawasan konsevasi dan wisata, terdapat berbagai macam tumbuhan diantaranya tumbuhan herba, semak, tiang dan pohon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan penyusun di pesisir pantai Pulau Moyo. Penelitian dilaksanakan tanggal 16-23 Juli 2023 di pantai Dusun Patedong, Desa Sebotok, Pulau Moyo, menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik jelajah. Populasi dan sampel penelitian yaitu jenis-jenis tumbuhan yang ditemui di sepanjang pesisir pantai kemudian diidentifikasi. Cara identifikasi tumbuhan menggunakan sumber buku berupa ciri-ciri dan gambar tumbuhan. Ciri-ciri yang diidentifikasi berdasarkan atas morfologi sampel seperti bentuk daun, biji, kulit batang dan tipe perakaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan penyusun ekosistem pantai terdiri dari dari Canavalia maritima, Vigna marina, Cyperus maritima, Spinefex littreus, Andropogon zizanioides dan Thuarea involuta, lantana camara, Pandanus tectorius, Scaevola taccada dan Vitex trifolia, Terminalia catappa, Morinda citrifolia, Thespesia populnea. Avicennia, Rhyzophora, Bambusa, Cocos nucifera, pinang Areca catechu, Pandanus tectorius, Terminalia catappa, Thespesia populnea, Musa paradisiaca, Casuarina equisetifolia.