Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PUPUK CAIR BATUAN SILIKAT DAN MULSA JERAMI PADI PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L.) DI LAHAN KERING KECAMATAN MOYO HULU Idul Idhaliati; Ikhlas Suhada; Ade Mariyam Oklima
Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.252 KB)

Abstract

Budidaya tanaman di lahan kering terkendala oleh ketersediaan air dan tingginya serangan hama (monyet dan babi hutan). Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan budidaya jenis tanaman yang tidak di sukai oleh hama tersebut seperti cabai rawit. Salah satu cara 44dengan menggunakan pupuk cair batuan silikat dan bahan penutup tahan seperti mulsa jerami padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pupuk cair batuan silikat dan mulsa jerami padi terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit (Capsicum frutescens L.) di lahan kering Kecamatan Moyo Hulu. Penelitian ini telah dilaksanakan di bulan Februari 2022 sampai dengan Juni 2022 di Desa Sempe Jalan simpang Ai Beling Dusun Sempe A Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, NTB. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 Faktor yaitu pupuk cair batuan silikat (P), dan mulsa jerami padi (M), masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor dosis pupuk cair batuan silikat terdiri dari 2 taraf, yaitu P1= 4 L/Ha, P2= 6 l/Ha. Faktor mulsa jerami padi terdiri dari 3 taraf yaitu M0 = Tanpa mulsa, M1 = 5 cm, M2 =15 cm. Perlakuan tunggal penggunaan pupuk cair batuan silikat berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 35 HSPT pada perlakuan P2. Perlakuan tunggal penggunaan mulsa jerami padi pada parameter tinggi tanaman umur 35 dan 95 HSPT, berat buah panen pertama (per tanaman, per bedeng, per hektar) serta berat total berpengaruh nyata pada perlakuan M2. Pada perlakuan kombinasi parameter berat pertanaman, perbedeng, dan perhektar, berpengaruh nyata pada panen pertama (umur 95 HSPT) memberikan pengaruh nyata pada perlakuan P2M2.
PENGGUNAAN MEDIA KOMPOS YANG DIPERKAYA DENGAN “Trichoderma sp” DAN BIOCHAR SEKAM PADI UNTUK PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN PORANG (Amorphophallus Mulleri Blume) Eri Ardana; Ade Mariyam Oklima; Ieke Wulan Ayu
Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penlitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggiunaan media kompos yang diperkaya dengan jamur Trichoderma sp dan biochar sekam padi Untuk Pertumbuhan Bibit Tanaman Porang (amorphophallus mulleri blume). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2022. Penelitian ini telah dilaksakan di Desa Lunyuk Ode, Kecamatan Lunyuk Kabupatenen Sumbawa Besar Nusa Tenggara Barat (NTB). Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampel acark sederhana (Simpel Random Sampling) dan dilakukan di lahan percobaan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Raccangan Acak Kelompok (RAL) Faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor (A) Dosisi Pengunaan Kompos yang diperkaya dengan jamur Trichodertma Sp (B) Dosis Pengunaan Biochar Sekam Padi. Dengan 9 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali ulangan, sehingga diperoleh 27 Unit percobaan, dengan masing-masing percobaan di sub ulangan sehingga berjumlah 81 polybag. data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisi of varian (Anova) pada ujilanjut menggunakan (BNT) taraf 5 % penelitian ini dilakukan dengan menggunakan parameter peubah pertumbuhan (tinggi tanaman) dan peubah hasil (diameter umbidan berat umbi). Hasil penelitian menyatakan bahwa pengaruh kombinasi antara (A) Dosisi Pengunaan Kompos yang diperkaya dengan jamur Trichodertma Sp(B) Dosis Pengunaan Biochar Sekam Padi tidak berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman, diameter umbi, dan berat umbi. Sedangkan dengan penggunaan ompos yang diperkaya dengan jamur Trichodertma Sp berbeda nyata pada semua perlakuan parameter tinggi tanaman, diameter umbi, dam berat umbi. Dan perlakuan Pengunaan Biochar Sekam Padi tidak berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman, diameter umbi, dan berat umbi tanaman porang.
IDENTIFIKASI SPESIES TUMBUHAN PENYUSUN EKOSISTEM PESISIR PANTAI DUSUN PATEDONG, DESA SEBOTOK,PULAU MOYO, SUMBAWA Walufi Elsani; Wardah Niati; Ieke Wulan Ayu; Ade Mariyam Oklima; Wening Kusumawardani; Nina Dwi Lestari
Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hilangnya keanekaragaman jenis tumbuhan dapat terjadi karena dampak perubahan iklim dan pengelolaan pesisir yang tidak optimal, sehingga mempengaruhi keseimbangan ekosistem, terutama dikawasan pesisir pantai. Kawasan pesisir pantai Pulau Moyo merupakan kawasan konsevasi dan wisata, terdapat berbagai macam tumbuhan diantaranya tumbuhan herba, semak, tiang dan pohon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan penyusun di pesisir pantai Pulau Moyo. Penelitian dilaksanakan tanggal 16-23 Juli 2023 di pantai Dusun Patedong, Desa Sebotok, Pulau Moyo, menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik jelajah. Populasi dan sampel penelitian yaitu jenis-jenis tumbuhan yang ditemui di sepanjang pesisir pantai kemudian diidentifikasi. Cara identifikasi tumbuhan menggunakan sumber buku berupa ciri-ciri dan gambar tumbuhan. Ciri-ciri yang diidentifikasi berdasarkan atas morfologi sampel seperti bentuk daun, biji, kulit batang dan tipe perakaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan penyusun ekosistem pantai terdiri dari dari Canavalia maritima, Vigna marina, Cyperus maritima, Spinefex littreus, Andropogon zizanioides dan Thuarea involuta, lantana camara, Pandanus tectorius, Scaevola taccada dan Vitex trifolia, Terminalia catappa, Morinda citrifolia, Thespesia populnea. Avicennia, Rhyzophora, Bambusa, Cocos nucifera, pinang Areca catechu, Pandanus tectorius, Terminalia catappa, Thespesia populnea, Musa paradisiaca, Casuarina equisetifolia.