Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM): Ideological Power Relationship Rachmat Rachmat; Andi Ihsan
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 8 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Talking about education, the position is like being in a wide and deep sea. Therefore, education is always changing from time to time whose goal will be to swim to land or dive into the deep sea. Based on this, the author presents this paper with the aim of reviewing the education policy era of Minister Nadiem Makarim in the educational ideology agenda. MBKM through its 4 main policies seems to be systematically dehumanizing through a systematic way of working, which puts students into the screws in the framework of industrial development .
PELATIHAN PEMBUATAN MUSIK IRINGAN PERTUNJUKAN TEATER PADA KELOMPOK TEATER KAMPUS MAHASISWA (TERKAM) FAKULTAS SENI DAN DESAIN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Andi Ihsan; Muhammad Zia Ulhaq; Andi Fauziyah Hijrina Fatimah; Muhammad Syafruddin Akmal; Harmin Hatta
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.56941

Abstract

Musik merupakan hasil ungkapan rasa dari seseorang yang dituangkan melalui bunyi. Dalam dunia teater musik merupakan hal yang penting diketahui karena merupakan bagian dari pendukung suasana pada naskah yang akan dipentaskan. Teater kampus sebagai salah-satu wadah pengembangan bakat teater telah memiliki banyak prestasi, namun belum memiliki keterampilan dalam membuat musik iringan pertunjukan teater. Hal ini tentunya mempengaruhi efektifitas serta anggaran dalam membuat sebuah pertujukan teater. Perlunya pelatihan pembuatan musik teater pada kelompok teater kampus (TERKAM) agar mereka memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam melengkapi bakat teater mereka, sehingga dalam penggarapan sebuah pertunjukan mulai dari naskah, dialog, sampai pada musik iringan pendukungnya menjadi satu kesatuan dan tentunya berpengaruh pada minat pesertanya. Rumusan masalah yaitu: (1)bagaimana permasalahan mitra terhadap musik iringan pertunjukan teater pada kelompok Teater Kampus (TERKAM) di FSD UNM,(2)Bagaimana prosedur pelatihan pembuatan musik iringan pertunjukan teater pada kelompok teater kampus (TERKAM) di FSD UNM. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, latihan yang menggunakan beberapa alat musik sebagai pendukung pelatihan tersebut. Hasil yang dicapai meliputi pengenalan konsep dasar musik secara umu, pembuatan musik iringan dengan penggunaan alat musik, sampai pada tahap pertunjukan seluruhnya mencapai hasil yang maksimal.
PKM PELATIHAN PEMBUATAN ARANSEMEN LAGU PADA KELOMPOK PADUAN SUARA PINISI CHOIR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Andi Ihsan; Bau Salawati; Jamilah Jamilah; Nurachmy Sahnir; Andi Fauziyah Hijrina Fatimah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.63050

Abstract

Musik merupakan salah-satu bidang seni yang banyak diminati oleh generasi muda termasuk mahasiswa di hampir semua perguruan tinggi di Indonesia. Universitas Negeri Makassar sebagai salah-satu perguruan tinggi terbesar di di kawasan Indonesia Timur, memiliki kelompok paduan suara yang dinamakan Pinisi’ Choir. Kelompok paduan suara tersebut telah banyak meraih prestasi baik di dalam maupun di luar negeri. Namun kesuksesan tersebut belum diimbangi dengan kemampuan anggotanya dalam membuat aransemen lagu. Hampir setiap pertunjukan, lagu-lagu yang dibawakan diaransemen oleh orang-orang luar yang sengaja dipesan untuk membuat aransemen tersebut. Perlunya pelatihan aransemen pada anggota kelompok pinisi choir agar mereka mudah dalam mengembangkan dan keratif dalam membuat aransemen. Selain itu mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan tambahan selain bernyanyi. Rumusan masalah yakni(1) bagaimana permasalahan mitra terhadap aransemen pada kelompok paduan suara pinisi choir Universitas Negeri Makassar, (2)Bagaimana prosedur pelatihan pembuatan aransemen pada kelompok paduan suara pinisi’ choir Universitas Negeri Makassar. Metode yang digunakan pada program pelatihan aransemen adalah metode ceramah, metode ekperimen yang menggunakan instrumen musik keyboard sebagai alat bantu, dan bimbingan langsung tentang teori aransemen.Hasil yang dicapai adalah pengembangan tema melodi secara augmentasi, diminisi, sekuensi, imitasi, dan repetisi memberikan pelajaran baru bagi peserta, hal ini terlihat pada latihan dan beberapa tuntutan dalam pelatihan, antusias peserta  dalam menerima materi sangatlah tinggi sehingga proses latihan bejalan lancar dan peserta mampu memahami materi dari awal sampai akhir yang diberikan dengan baik. Serta berdasarkan pada penerimaan materi pertama yaitu berjalan dengan baik meskipun ada sedikit kendala saat pembelajaran berlangsung karena sebagian peserta belum terbiasa dengan materi teori musik lanjut, tapi berhasil diperbaiki oleh peneliti dengan pemberian materi secara bertahap sesuai dengan kemampuan peserta. Pelatihan selanjutnya para peserta antusias dalam pembelajaran yang terjadi oleh karena pembelajaran semakin  asyik dan materi yang diberikan semakin meningkat, sehingga dalam proses pelatihan aransemen dapat memberi kontribusi positif yang dilihat dari kemampuan membuat dan mengembangkan aransemen pada pementasan yang dilakukan pada akhir pembelajaran penerapan aransmen.
ANALISIS MUSIK IRINGAN TARI SALO ASSENGERENGNGE PADA SANGGAR RIZKY ART PRODUCTION DI KABUPATEN SINJAI Ihsan, Andi
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 2, No 3 (2023): Juli-September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v2i3.56247

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses kreatif dalam penggarapan musik iringan tari Salo Assengerengnge pada sanggar Rizky Art Production di kabupaten Sinjai. Pendekatan  penelitian adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dimana dalam pengumpulan data, dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumen, termasuk perekaman kegiatan penelitian. Penelitian ini berfokus proses kreatif penggarapan musik iringan tari mulai dari ide gagasan penggarapan, pemilihan alat musik iringan tari, dan bentuk musik iringan. Analisis data dilakukan dengan reduksi, display, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan  ide gagasan penggarapan musik iringan tari Salo Assengerengnge terinspirasi pada ritual adat atau kegiatan tahunan masyarakat Sinjai yaitu ritual Marrimpa Salo’ yang diwujudkan dalam sebuah karya tari. Dari karya tai inilah selanjutnya dilakukan penggarapan musik iringan tari. Alat musik yang digunakan berupa gendang, rebana, kecapi, suling, gong, beduk, keyboard, marakas, pacing-pacing, kannong-kannong, dan tam-tam. Bentuk musik adalah ensambel campuran dengan struktur  dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian awal musik atau pembuka yang dimainkan saat penari akan memulai tariannya, bagian tengah atau musik inti dimainkan saat penari akan memasuki pergantian  komposisi, gerak, dan pola lantai  , dan bagian penutup atau coda yang dimainkan pada saat penari akan memasuki pergantian komposisi, gerak, dan [ola lantai untuk meninggalkan atau menutup tarian sekaligus meninggalkan arena pertunjukan
PENGELOLAAN SANGGAR SENI WAISAPALELEAN DALAM MELESTARIKAN KESENIAN TRADISIONAL Algarian S, Marsel; Ihsan, Andi; Kurniawan, Muh
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 2, No 4 (2023): Oktober-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v2i4.61551

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi pada sanggar dari aspek manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Teknik pengumpulan data menggunakan studi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Bentuk pengelolaan sanggar seni Wai Sapalelean berfokus pada aspek pelatihan, pertunjukan, dan sosialisasi. Bentuk pengelolaan pada sanggar ini belum menggunakan standar dari manajemen yang ada yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal ini disebabkan karena Sanggar Seni Wai Sapalelean adalah sanggar seni yang pengelolaannya dikelola dalam bentuk kekeluargaan sehingga belum memenuhi atau belum menggunakan standar manajemen yang seharusnya. Namun sanggar seni ini mampu menujukkan eksistensi beserta prestasi dalam keberadaannya dimasyarakat. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian yang telah didapatkan oleh sanggar seni Wai Sapalelean terbagi menjadi dua faktor. Yang pertama faktor pendukung yaitu sehubungan dengan sarana dan prasarana yang telah memadai dan sumber daya manusia yang ada dalam sanggar seni ini, mulai dari pengurus, pelatih, dan anggotanya. Faktor yang kedua faktor penghambat, yaitu kurangnya perhatian atau dorongan yang diberikan oleh pemerintah sehingga sanggar seni ini mengalami keterlamatan dalam perkembangannya secara luas.
Application of Qasidah Rebana to Improve Students' Basic Rhythm Ability in Extracurricular Activities at SMA Negeri 15 Bone Anjelita, Anjelita; Ihsan, Andi; Manggau, Arifin
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 2, No 3 (2023): Juli-September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v2i3.43013

Abstract

This research is entitled Application of "Qasidah Tambourine" to improve students' basic rhythm skills in extracurricular activities at SMA Negeri 15 Bone. Aims to know the basic ability of musical rhythm through Qasidah. This research focuses on improving students' basic rhythm skills, introduction to the tambourine musical instrument, introduction to musical elements, individual practice, and group practice. The Qasidah in SMA Negeri 15 Bone has 2 main problems, namely, How is the application of the qasidah tambourine to improve students' basic rhythm abilities in extracurricular activities at SMA Negeri 15 Bone, the second problem is, how is the result of applying the qasidah tambourine to improve students' basic rhythm skills in extracurricular activities at SMA Negeri 15 Bone. The research method used in qualitative research is descriptive. The qualitative data technique used was Observation, Interview, and Documentation which involved a trainer as well as a researcher, namely myself. The data analysis technique used is a qualitative analysis technique with a descriptive method through stages, interviews, documentation, data presentation, and conclusion. From the results of the study, it was known: (1) improving students' basic rhythm skills, (2) introducing elements of music, (3) individual training, (4) and group training.