Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Pontianak Nutrition Journal (PNJ)

GAMBARAN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN AL-FATAH SINGKAWANG Syifa Humaira; Shelly Festilia Agusanti; Mulyanita Mulyanita; Rezza Dewintha
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 5, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.039 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v5i2.1038

Abstract

Penyelenggaran makan institusi khususnya di pondok pesantren merupakan komponen penting dalam menentukan status gizi para santri. Pendidikan pondok pesantren memiliki kurikulum yang mewajibkan santri bertempat tinggal tetap di pondok pesantren selama kegiatan pembelajaran. Artinya, para santri tinggal dan makan di pondok pesantren, dalam situasi ini pondok pesantren harus memberikan pelayanan makanan terbaik kepada santrinya, memastikan bahwa kebutuhan gizinya terpenuhi sehingga proses belajar mengajarnya berjalan dengan lancar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran sistem penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian yaitu deskriptif yang menggunakan tehnik wawancara dengan pihak yang bersangkutan dalam penyelenggaran makanan serta observasi (pengamatan) untuk melihat gambaran sistem penyelenggaran makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang.Penelitian ini menunjukkan bahwa unit penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al-Fatah Singkawang tidak memberlakukan peraturan pemberian makanan, tidak menetapkan standar makanan dan standar porsi. Siklus menu dilakukan namun masih belum memenuhi syarat yakni tidak bervariasi, perencanaan kebutuhan telah ditetapkan sesuai anggaran namun tidak menghitung perencanaan biaya makanan. Pengadaan bahan makanan dan pemesanan serta pembelian dilakukan namun pada penerimaan bahan makanan tidak diperiksa sesuai spesifikasi bahan makanan yakni tidak tersedianya spesifikasi bahan makanan, penyimpanan bahan makanan masih belum memenuhi syarat yakni tidak adanya pengecekan suhu pada bahan makanan, persiapan dan pengolahan bahan makanan belum memenuhi syarat yakni tidak adanya pedoman menu dan distribusi makanan menerapkan sistem kombinasi.Disimpulkan penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Al- Fatah Singkawang masih belum memenuhi standar umum penyelenggaraan makanan institusi.
HUBUNGAN KETERSEDIAAN BAHAN PANGAN, PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN, HYGIENE SANITASI LINGKUNGAN DAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP STUNTING Didik Hariyadi; Martinus Ginting; Rezza Dewintha; Dahliansyah Dahliansyah
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 6, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.615 KB) | DOI: 10.30602/pnj.v6i1.1144

Abstract

Sambas merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat memiliki berbagai masalah kesehatan, salah satunya terjadinya stunting pada balita. Penyebab stunting menurut hasil evaluasi program Kemeterian Kesehatan adalah praktek pengasuhan yang kurang baik, masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care (pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan) Post Natal Care dan pembelajaran dini yang berkualitas, masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi, dan kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Tujuan penelitian mengetahui hubungan ketersediaan bahan pangan, praktik pemberian makanan, hygiene sanitasi lingkungan dan asi eksklusif terhadap kejadian stunting di wilayah perbatasan dan kepulauan kabupaten sambas. Metode penelitian studi case control, populasi adalah balita usia 24-59 bulan dan sampel sebanyak 200 orang. Lokasi penelitian di kabupaten Sambas. Hasil penelitian tidak ada hubungan yang bermakna (p≥0,05) antara IMD dengan kejadian stunting di wilayah dataran tinggi, sedangkan wilayah pesisir terdapat hubungan yang bermakna (p≤0,05). tidak ada hubungan yang bermakna (p≥0,05) antara praktik pemberian ASI dengan kejadian stunting baik di wilayah dataran tinggi maupun di wilayah  pesisir. tidak ada hubungan yang bermakna (p≥0,05) antara praktik pemberian makan dengan kejadian stunting baik di wilayah dataran tinggi maupun di wilayah  pesisir. Kesimpulan Tidak ada hubungan antara IMD, ASI ekskluif dan Praktik Pemberian makanan dengan kejadian stunting baik di wilayah dataran tinggi maupun di wilayah  pesisir.