Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Organoleptic Test of Salted Eggs with Addition of Herbal Plants Nur'aini Nur'aini; Nining Suningsih; Muhammad Hakim
Indonesian Journal of Agricultural Research Vol. 3 No. 3 (2020): InJAR, Vol. 3, No. 3, November 2020
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/injar.v3i3.4286

Abstract

The addition of salt and herbal plants such as bay leaf (Eugenia polyantha) and lemongrass (Cymbopogon citratus DC) extacts can extender the shelf life and increase the flavor of the salted eggs. The purpose of this study was to determine the quality of eggs produced from using the herbal plants in terms of the organoleptic testing. This research used eggs from laying hens with salted egg making media consisting of rubbing ash plus salt, supplemented with bay leaf (Eugenia polyantha), lemongrass (Cymbopogon citratus DC), with storage period of 10 days. Organoleptic test results showed that the addition of bay leaves and lemongrass to the production of salted eggs, did not significantly improve the quality of salted eggs produced. The lack of storage time in the egg marinating process led to the incomplete, in salt water absorption into the egg. It is concluded that the addition of bay leaves and lemongrass to the media of making salted chicken eggs did not have a significantly different effect on the organoleptic quality of the salted eggs.
The Effectiveness of Maggot (Hermetia Illucens) Growth in Various Growing Media Nur'aini Nur'aini; Andika Prawanto
Indonesian Journal of Agricultural Research Vol. 4 No. 3 (2021): InJAR, Vol. 4, No. 3, November 2021
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/injar.v4i3.7155

Abstract

Utilization of maggot as a substitute for protein source feed ingredients can be a solution to overcome the high cost of feed. However, the inappropriate growth media caused the growth of maggots to be inhibited. Palm kernel cake, vegetable and fruit waste have high nutritional content which has the potential as a medium for growing maggots. The purpose of this study was to determine the best growth of maggot on various growing media. The treatments given in this study were P0A = 100% palm kernel cake; P0B = 100% vegetable and fruit waste; P1 = palm kernel cake 75% + vegetable and fruit waste 25%; P2 = palm kernel cake 50% + vegetable and fruit waste 50%; P3 = palm kernel cake 25% + vegetable and fruit waste 75%. The results showed that the use of growing media from mixing 25% palm kernel cake + 75% vegetable and fruit waste (P3) gave better results as a growth medium for the effectiveness of the growth of maggot. This is due to the nutritional needs of maggots for its growth have been met from the nutritional content and organic matter available in optimum quantities in the growing media. It was concluded that the growing media from palm kernel cake with vegetable and fruit waste had effectiveness in increasing the growth of maggot.
PELATIHAN KEMANDIRIAN PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR BERBASIS SERTIFIKASI BAGI WARGA BINAAN LEMBAGA PERMASYARAKATAN KLAS II A CURUP KABUPATEN REJANG LEBONG Nur'aini Nur'aini; Kade Wahyu Saputri
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bengkulu merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi dalam pengembangan peternakan ayam ras petelur, khususnya di daerah Kabupaten Rejang Lebong. Namun, keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam beternak ayam ras petelur ini menjadi kendala dalam pengembangan peternakan ayam ras petelur secara berkelanjutan. Pencanangan Resolusi Permasyarakatan Tahun 2020, mendorong Lembaga Permasayarakatan Klas II A Curup Kabupaten Rejang Lebong untuk menyelenggarakan Program Pelatihan Kemandirian Berbasis Sertifikasi bagi Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) terutama di bidang peternakan ayam ras petelur. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatkan pengetahuan WBP mengenai peternakan ayam ras petelur, meningkatkan kemampuan dan keterampilan WBP dalam pembuatan pakan ayam ras petelur, menumbuhkan minat wirausaha mandiri WBP dan membuka peluang bagi WBP untuk diterima bekerja sesuai keahlian dan keterampilan di bidang peternakan ayam ras petelur setelah menjalani masa hukuman. Metode pengabdian ini dilaksanakan dengan sosialisasi, diskusi tanya jawab dan pelatihan pembuatan pakan ayam ras petelur. Hasil evaluasi peserta setelah kegiatan pelatihan kemandirian peternakan ayam ras petelur menunjukkan minat sebesar 100% dan adanya peningkatan dalam aspek pengetahuan sebesar 56,6% serta keterampilan sebesar 75%. Pelatihan ini diikuti sebanyak 16 orang WBP yang memiliki minat di bidang peternakan dengan semangat dan antusias yang tinggi selama mengikuti pelatihan kemandirian peternakan ayam ras petelur. Kata kunci: lembaga permasyarakatan; ayam ras petelur
Training of Rejected Layer Chicken Meat Floss in the Karang Jaya Village, Selupu Rejang District, Rejang Lebong Regency, Bengkulu Provience Nining Suningsih; Nur'aini Nur'aini; Muhammad Hakim
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daging ayam ras petelur afkir memiliki kualitas yang rendah seperti aromanya yang amis dan tekstur dagingnya yang alot. Hal ini menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap daging ayam ras petelur afkir rendah. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk melakukan pelatihan kepada PKK. Desa Karang Jaya terkait pengolahan daging ayam ras petelur afkir menjadi abon. Pelatihan ini dilaksanakan di desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Tahapan kegiatan pengabdian ini meliputi: transfer ilmu pengetahuan tentang ayam ras petelur, daging ayam ras petelur, abon, manfaat pembuatan abon, dan teknik pengemasan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu pelatihan pembuatan abon ayam ras petelur afkir, dan pengemasan abon. Sebelum dan setelah rangkaian kegiatan pengabdian, dilakukan evaluasi terhadap pengetahuan, keterampilan dan minat peserta terhadap pelatihan pembuatan abon. Hasil dari pelatihan ini terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 50%, keterampilan meningkat sebesar 78%, dan minat peserta baik sebelum dan setelah pelatihan tetap bertahan 100%. Simpulan dari kegiatan penabdian ini adalah bahwa kegiatan pelatihan pembuatan abon daging ayam ras petelur afkir telah berlangsung dengan baik, peserta antusias mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan serta terjadi peningkatan dari segi pengetahuan dan keterampilan peserta terkait abon ayam ras petelur afkir. Kata kunci: pelatihan, abon, ayam ras petelur, afkir
POTENSI LIMBAH PERTANIAN DAN AGROINDUSTRI SEBAGAI PAKAN TERNAK DI KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG Nining Suningsih; Nur’aini Nur’aini; Muhammad Hakim; Umar Ibrahim; Arif Rahman Azis; Sudarmanto Sudarmanto
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i1.6420

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuipotensi  limbah pertanian dan agroindustry sebagai pakan ternak di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian ini telah  dilaksanakan dari bulan Juni – Oktober 2021. Lokasi penelitian adalah kecamatan Selupu Rejang kabupaten Rejang Lebong. Prosedur penelitian yang telah dilaksanakan meliputi tahapan: persiapan, koordinasi dengan perangkat daerah, pengambilan data primer dan sekunder melalui survey, pengambilan sampel limbah pertanian dan agroindustry, persiapan sampel untuk analisis proksimat, tabulasi data, analisis data, dan pembuatan output penelitian. Metode pengumpulan data melalui wawancara, survey, dan pengambilan sampel limbah pertanian dan agroindustry.Sampel penelitian diambil secara purposive sampling dan penentuan jumlah petani ditentukan secara proporsional sampling.Data yang diperoleh dilakukan tabulasi data selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil survey menunjukkan bahwa komoditas tanaman di kecamatan Selupu Rejang terdiri atas tanaman hortikultura 83,33%, tanaman perkebunan 10,61%, dan palawija 6,61%. Produksi limbah pertanian terdiri limbah tanaman hortikultura rata – rata 36,04%, limbah tanaman palawija (Jagung) 100-231,67%, dan limbah agroindustri rata – rata 55%. Hasil analisis proksimat: Tebon Jagung mengandung Abu 11.23%, Lemak kasar 0,6%, Protein Kasar 10,02%, dan Serat Kasar 27,12%. Kulit Biji Kopi mengandung Abu 32,20%, Lemak kasar 0,94%, Protein kasar 10,68%, dan Serat Kasar 14,20%. Kulit buah Aren mengandung Abu 13,72%, Lemak kasar 0,81%, Protein kasar 11,21%, dan Serat kasar 17,61%. Simpulan dari penelitian ini adalah dari segi kuantitas dan kualitas nutrisi, limbah pertanian dan agroindustri di kecamatan Selupu Rejang berpotensi sebagai pakan ternak, yaitu tebon jagung, kulit buah kopi, dan kulit buah aren. Kandungan nutrisi limbah pertanian perlu ditingkatkan kualitasnya dengan menerapkan teknologi pengolahan makanan ternak.
Teknologi Pengawetan Hijauan Dan Tebon Jagung Melalui Pembuatan Silase Sebagai Pakan Ternak Di Rejang Lebong Nur'aini Nur'aini; Kade Wahyu Saputri; Nining Suningsih; Muhammad Hakim; Kiky Nurfitri Sari
Media Kontak Tani Ternak Vol 3, No 4 (2021): November
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v3i4.36548

Abstract

Desa Kayu Manis merupakan desa yang memiliki potensi dalam pengembangan ternak sapi potong dan pakan ternak, salah satunya pada Kelompk Tani Tunas Muda. Namun, pengembangan ini belum didukung dengan penerapan teknologi dan kegiatan  pelatihan di bidang peternakan. Limbah pertanian berupa tebon jagung dan hijauan yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan ternak. Oleh karena itu, perlu dilakukan penerapan teknologi pengawetan hijauan dan tebon jagung melalui pembuatan silase. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah mengoptimalisasi pemanfaatan limbah pertanian berupa tebon jagung dan hijauan sebagai pakan ternak, meningkatkan ketersediaan pakan ternak pada musim kemarau, meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan  kelompok tani dalam pembuatan silase. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, terjadi peningkatan dalam hal pengetahuan sebesar 97,73%, minat sebesar 95,45%, dan keterampilan sebesar  97,50% peserta pelatihan. Silase yang dihasilkan berwarna kuning kehijauan, beraroma fermentasi, dan bertekstur lunak serta memiliki tingkat palatabilitas ternak sebesar 80-100%.
PEMANFAATAN KULIT KOPI MENJADI KOMPOS UNTUK BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK OLEH KELOMPOK TANI DI DESA KAYU MANIS Kiky Nurfitri Sariaa Sariaa; Nuraini; Andika Prawanto; Leny Maryati
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.076 KB)

Abstract

Abstract The activity of utilizing coffee husks into compost for organic vegetable cultivation by farmer groups in Kayu Manis Village, Selupu Rejang District, Rejang Lebong Regency was carried out from March to August 2021. This activity aims to provide science and technology to the community, especially the Tunas Muda Farmers Group in Kayu Manis Village Selupu Rejang District in the utilization of agricultural waste such as coffee husks into compost so that it can be used to produce vegetables organically. The activity was carried out in several stages, starting from site surveys, counseling, mentoring through direct practice, monitoring to the stage of evaluating the implementation of activities. The results of this activity can significantly improve the science and technology of the community in utilizing coffee husks as compost for organic vegetable cultivation. Abstrak Kegiatan pemanfaatan kulit kopi menjadi kompos untuk budidaya sayuran organik oleh kelompok tani di Desa Kayu Manis Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2021. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan IPTEK kepada masyarakat khususnya pada Kelompok Tani Tunas Muda di Desa Kayu Manis Kecamatan Selupu Rejang dalam pemanfaatan limbah pertanian seperti kulit kopi menjadi kompos agar dapat dimanfaatkan untuk memproduksi sayuran secara organik. Kegiatan tersebut dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu mulai dari survei lokasi, penyuluhan, pendampingan melalui praktik langsung, monitoring hingga sampai pada tahapan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Hasil dari kegiatan ini secara nyata dapat meningkatkan IPTEK masyarakat dalam memanfaatkan kulit kopi sebagai kompos untuk budidaya sayuran secara organik.
Pengenalan Hortikultura, Ternak Unggas Dan Perikanan Melalui Permainan Ular Tangga Pada Siswa SDN 36 Rejang Lebong Muhammad Subhan Hamka; Kiky Nurfitri Sari; Nining Suningsih; Indriati Meilina Sari; Nur’aini Nur’aini; Andika Prawanto
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55784/jompaabdi.v1i3.268

Abstract

Pertanian sebagai ladang yang menghasilkan makanan manusia secara otomatis memainkan peran yang sama.  Kabupaten Rejang Lebong merupakan salah satu daerah produksi pertanian terbesar di Provinsi Bengkulu. Terletak di ketinggian 500 hingga 1.300 meter di atas permukaan laut, Rejang Lebong memiliki kekayaan potensi sumber daya alam, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani atau buruh tani. Rendahnya minat pemuda melanjutkan kuliah maupun untuk menekuni pekerjaan di bidang pertanian tidak bisa dibiarkan begitu saja, mengingat peran penting dari sektor pertanian. Berdasarkan hal itu, penulis merasa perlu diadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai pertanian kepada generasi muda. Pengenalan terhadap suatu pengetahuan akan lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin. Melihat hal tersebut pengabdi merancang sebuah permainan edukasi agar siswa sekolah dasar bisa terlibat aktif dan menambah pengetahuannya terkait pertanian, peternakan dan perikanan. Kegiatan pengabdian dilakukan bentuk permainan edukasi ular tangga pada siswa sekolah dasar. Hasil kegiatan menunjukkan peserta mengapresiasi media yang digunakan dan menerima informasi dengan baik.
UJI ORGANOLEPTIK PADA DAGING AYAM PETELUR AFKIR YANG DIREBUS DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT NENAS (Ananas comosus) Nur’aini Nur’aini
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i2.10676

Abstract

Ayam petelur afkir banyak dimanfaatkan sebagai ayam penghasil daging, namun memiliki beberapa kelemahan yaitu mempunyai kualitas daging lebih rendah dibanding ayam pedaging karena memiliki aroma yang kurang disukai dan tekstur daging yang kasar serta alot. Tingkat kealotan pada daging ayam ras petelur afkir dipengaruhi oleh faktor umur yang relatif tua, sehingga kandungan kolagen pada jaringan ikat semakin meningkat. Pemanfaatan ekstrak dari limbah kulit nenas dapat dijadikan sebagai bahan untuk pengempukan daging ayam petelur afkir karena adanya kandungan enzim bromelin pada buah nenas (Ananas comosus) maupun kulit nenas, dimana enzim ini merupakan salah satu enzim protease yang dapat menghidrolisa protein termasuk kolagen sehingga dapat mengempukkan daging ayam petelur afkir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas daging ayam petelur afkir yang direbus dengan penambahan ekstrak kulit nenas (Ananas comosus) melalui uji organoleptik. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah R0A : perebusan daging paha tanpa ekstrak kulit nenas; R0b : perebusan daging dada tanpa ekstrak kulit nenas; R1 : perebusan daging paha + ekstrak kulit nenas; R2 : perebusan daging dada + ekstrak kulit nenas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kulit nenas pada perebusan daging ayam petelur afkir menghasilkan warna putih agak kecokelatan pada daging ayam bagian paha dan warna putih pada bagian dada, tetapi memiliki aroma, tekstur dan rasa yang sama yaitu agak amis, empuk dan gurih. Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan ekstrak kulit nenas pada perebusan daging ayam afkir dapat meningkatkan kualitas daging baik dari warna, aroma, tekstur dan rasa daging ayam baik bagian paha maupun dada.
Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi Eco Enzyme di Desa Mojorejo Kecamatan Selupu Rejang Kiky Nurfitrisari; Andika Prawanto; Indriati Meilina Sari; Nur’aini; Muhammad Hakim; Muhammad Subhan Hamka; Leni Maryati
DHARMA RAFLESIA Vol 21 No 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v21i1.25492

Abstract

Kegiatan PKM Internal Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong (AKREL) berupa pelatihan pemanfaatan limbah organik menjadi eco enzyme yang dilaksanakan di Desa Mojorejo, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong selama 6 bulan mulai dari bulan Juni - November 2022. Kegiatan ini diangkat untuk memecahkan permasalahan dalam mengatasi penumpukan jumlah limbah organik hasil pertanian yang ada di Desa Mojorejo, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong guna mengurangi pencemaran lingkungan. Kegiatan ini melibatkan 1 mitra yaitu KWT Mojorejo Lestari di Desa Mojorejo, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong. Tahapan kegiatan yang dilakukan yaitu mulai dari penyuluhan, demonstrasi dan praktik, pendampingan melalui monitoring dan evaluasi. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan IPTEK masyarakat di Desa Mojorejo dalam baik pengetahuan dan keterampilan pemanfaatan limbah organik menjadi eco enzyme.