Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Intermathzo: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA Teguh Imam Prasetyo; Mumun Syaban; Irmawan
INTERMATHZO Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.706 KB)

Abstract

Kemampuan koneksi matematis dapat diartikan sebagai keterkaitan secara internal dan eksternal. Keterkaitan secara internal adalah keterkaitan antara konsep-konsep matematika yaitu berhubungan dengan matematika itu sendiri dan keterkaitan secara eksternal, yaitu keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari kurikulum pendidikan 2013. Siswa harus mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan permasalahan di dunia nyata, baik dalam konteks pribadi, sekolah, lingkungan kerja ataupun umum. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pemebelajaran connecting, organizing, reflecting, extending dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang dilakukan terhadap siswa SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2017/2018. Pokok bahasan yang diberikan pada penelitian ini adalah materi turunan (diferensial) dengan submateri menemukan konsep turunan, turunan fungsi, dan aplikasi turunan pada matematika wajib kelas XI. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa ada perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran connecting, organizing, reflecting, extending (kelas eksperimen) dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional (kelas kontrol). Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan model pemebelajaran connecting, organizing, reflecting, extending.
Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa SMK Desti Karlina; Puji Budilestari; Irmawan
INTERMATHZO Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.216 KB)

Abstract

Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SLTA bahkan Perguruan Tinggi. Matematika sangat penting, baik dalam pendidikan formal maupun nonformal. Kemampuan berpikir kreatif matematis masih sangat diperlukan siswa dalam memahami matematika. Namun kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMK melalui model pembelajaran Think Pair Share. Instrumen pembelajaran yang digunakan yaitu silabus yang telah ditentukan oleh permendikbud, membuat desain RPP sendiri yang disesuaikan dengan model pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa data hasil pretes dan postes. Data hasil pretes dan postes tersebut dianalisis dengan software SPSS untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis.Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMK yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Think Pair Share lebih baik dari pada pembelajaran konvesional.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran STAD Berbantuan Software Wingeom 3D Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Bagja Nugraha Suryamiharja; Puji Budilestari; Irmawan
INTERMATHZO Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.134 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan software Wingeom 3D dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional berbantuan alat peraga manual. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII SMK Bina Warga Bandung tahun ajaran 2017/2018. Adapun sampel penelitiannya adalah 40 siswa kelas XII AP 3 sebagai kelas eksperimen dan 37 siswa kelas XII AP 1 sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tipe uraian soal-soal pemahaman konsep matematis tertulis dan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, ada perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan software Wingeom 3D (kelas eksperimen) dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional berbantuan alat peraga manual (kelas kontrol). Dengan demikian Model pembelajaran STAD berbantuan software Wingeom 3D dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis.
Penerapan Metode Improve untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Irma Meilani; Elly Retnaningrum; Irmawan
INTERMATHZO Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.175 KB)

Abstract

Matematika merupakan materi yang diajarkan di jenjang pendidikan Sekolah Dasar, Menengah, Atas maupun perguruan tinggi. Kemampuan komunikasi matematika diperlukan untuk proses berjalannya kegiatan belajar mengajar. Namun kemampuan komunikasi matematis masih rendah. Hal tersebut diakibatkan karena pendidik kurang melatih kemampuan komunikasi matematis siswa serta kurangnya pemberian soal-soal latihan metakognitif yang dapat merangsang siswa untuk memiliki kemampuan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode improve untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP serta untuk mengetahui apakah metode improve lebih baik daripada pembelajaran model konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas VIII SMP Negeri 28 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu tertulis dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan menggunakan bantuan SPSS 22 for windows. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang mendapatkan pembelajaran metode improve lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Dengan demikian penerapan metode improve dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Agit Giat Gitawati; Elly Retnaningrum; Irma Irmawan
INTERMATHZO Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.698 KB)

Abstract

Pendidikan menjadi modal utama manusia untuk bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Atas dasar tersebut maka saat ini siswa tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual saja, melainkan siswa juga dituntut untuk mengasah potensinya. Dalam proses pembelajaran matematika terdapat beberapa kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa yaitu salah satunya kemampuan komunikasi matematis siswa, sehingga untuk dapat dikatakan suatu pembelajaran berhasil maka kemampuan siswa harus meningkat, tetapi pada kenyataannya kemampuan komunikasi siswa di SMP tergolong rendah hal ini diperkuat oleh hasil wawancara kepada guru matematika di salah satu SMP di kota Bandung dan juga dilihat dari hasil ujian tengah semester pelajaran matematika pada tahun ajaran 2018/2019. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa adalah dengan penggunaan model pembelajaranyang melibatkan peran siswa untuk aktif selama proses pembelajaran. Peneliti menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang pembelajarannya menggunakan penerapan model pembelajaran Think Pair Share lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional.
Penerapan Model PBLl Berbantuan Media Precalculus untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siska Putri Permatasari; Puji Budilestari; Irmawan
INTERMATHZO Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.484 KB)

Abstract

Pembelajaran adalah kegiatan seseorang mentransferkan ilmu yang dimilikinya atau interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Kemampuan pemecahan masalah matematis sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika disekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA dengan diterapkannya model pembelajaran PBL dengan bantuan media Pre Calculus. Metode ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel penelitiannya adalah siswa kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 4 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan pemecahan masalah matematis tertulis dan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 22 for windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample t-Tes. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, terdapat peningkatan dalam hal kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Pre Calculus dimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Pre Calculus lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan model
Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Contextual Teaching and Learning (CTL) Verawati Triyani; Reviandari Widyatiningtyas; Irmawan
INTERMATHZO Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.984 KB)

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematis sangatlah diperlukan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan matematika. Namun kemampuan dalam pemecahan masalah matematis siswa ternyata masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena jarang di latihnya kemampuan pemecahan masalah siswa saat proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP melalui model pembelajan Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Berdasarkan hasil analisis data, dapat di ambil kesimpulan bahwa model CTL dapat Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran CTL lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. Dengan demikian model pembelajan CTL dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMK Wandy Hanggara; Reviandari Widyatiningtyas; Irmawan
INTERMATHZO Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.703 KB)

Abstract

Kemampuan berpikir kritis matematis sangat penting untuk ditingkatkan. Namun sayangnya fakta di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis masih rendah berdasarkan hasil observasi peneliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMK Jurusan Pemasaran di SMK N 3 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel penelitannya adalah siswa kelas X BDP 1 yang berjumlah 32 orang sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X BDP 2 yang berjumlah 35 orang sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa soal-soal uraian kemampuan berpikir kritis matematis. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24 for windows. Berdasarkan analisis data, didapatkan kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif meningkat dengan kategori cukup efektif dan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional.