Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIS PASTA GIGI GEL EKSTRAK DAUN MANGGA BACANG (MANGIFERA FOETIDA LOUR.) DENGAN KOMBINASI KONSENTRASI NA CMC DAN CARBOMER Nurul Hidayati; Choiril Hana Mustofa; Ana Sugesti
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : UNIVRSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak daun mangga bacang memiliki senyawa mangiferin yang bersifat sebagai bakterisidal dapat menghambat Streptococcus mutans yang menyebabkan karies gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi Na CMC dan karbomer terhadap sifat fisis pasta gigi gel ekstrak daun mangga bacang (Mangifera foetida Lour.). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Sampel daun manga bacang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 70%. Konsentrasi zat aktif yang digunakan dalam setiap formula adalah 7,5%. Dengan konsentrasi Na CMC 3%-6% dan karbomer dengan konsentrasi 0,5% -2%. Kemudian dilakukan uji sifat fisik terhadap sediaan pasta gigi gel yang terdiri dari organoleptis, homogenitas, daya sebar, daya lekat, viskositas, pH, tinggi busa dan daya proteksi. Data hasil organoleptis, homogenitas, daya proteksi dianalisis secara deskriptif. Sedangkan hasil Ph, daya sebar, daya lekat, viskositas dan tinggi busa dianalisis dengan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji sifat fisik menunjukan ketiga formula mempunyai sifat fisik yang baik. Formula II menghasilkan sifat fisis paling baik dengan hasil uji organoleptis berwarna hijau muda kecoklatan beraroma khas menthol dan memiliki konsistensi yang kental, memiliki homogenitas yang baik yaitu tidak terdapat butiran kasar, dengan nilai pH 7,77 ± 0,1, uji daya sebar 5,34 ± 0,17 cm, uji daya lekat 5,35 ± 0,127 detik, viskositas 293 ± 11,5 dPas, dan tinggi busa sebesar 0,43 ± 0,115 cm.
KAJIAN SKRINING KELENGKAPAN RESEP PASIEN ANAK RAWAT JALAN DI PUSKESMAS JOGONALAN 1 Rahmi Nurhaini; Choiril Hana Mustofa; Namira Rofi Anjani
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : UNIVRSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian medication eror (kesalahan pengobatan) yang dapat membahayakan pasien dapat dicegah dengan dilakukannya skrining kelengkapan resep sehingga pengobatan untuk pasien anak dapat mencapai efek terapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelengkapan resep di Puskesmas Jogonalan 1. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Populasi yang digunakan adalah lembar resep pasien anak rawat jalan usia 5-11 tahun periode Januari-Maret 2022 yang berjumlah 292 resep anak. Sampel yang terambil berdasarkan rumus slovin sebanyak 75 resep anak, teknik sampling menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi dan setiap lemar resep dianalisis kelengkapannya dengan menggunakan checklist. Hasil analisis data skrining kelengkapan resep pasien anak rawat jalan usia 5-11 tahun menunjukkan bahwa kelengkapan resep tidak lengkap yang ditunjukkan dengan presentase keseluruhan kelengkapan sebesar 70,62%, sehingga semua tenaga kesehatan terutama dokter dan farmasis untuk lebih memperhatikan kelengkapan resep.
Analisis Kadar Kafein Pada Minuman Cokelat Kemasan Yang Dijual Di Swalayan X Kota Klaten Dengan Metode Titrasi Bebas Air Anita Agustina; Choiril Hana Mustofa; Nurul Hidayah
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14 No 1 (2023)
Publisher : UNIVRSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minuman cokelat kemasan merupakan suatu suspensi dimana terdapat padatan berupa bubuk coklat sebagai “fase terdispersi” dan air sebagai “fase pendispersi”. Kafein adalah jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi, daun teh dan biji cokelat. Senyawa kafein dalam cokelat dapat bermanfaat dan merugikan dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ada atau tidaknya kafein pada minuman cokelat. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah minuman cokelat kemasan yang dijual di Swalayan X Kota Klaten. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakaan total sampling. Sampel diuji secara kualitatif menggunakan reagen parry. Dianalisis kuantitatif menggunakan metode Titrasi Bebas Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif terdapat 1 sampel positif mengandung kafein ditandai dengan perubahan warna menjadi hijau lumut. Secara kuantitatif, kadar kafein pada minuman cokelat sampel D sebesar 31,8 mg/g. Kesimpulan dari penelitian ini adalah satu sampel mengandung kafein dengan nilai kadar yang masih memenuhi syarat SNI adalah 50 mg/sajian.
Manajemen Pendampingan Dan Edukasi Penghapusan Tato Metode Laser Habib Ismail; Ardiansyah; Choiril Hana Mustofa
WASATHON Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 03 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/wasathon.v1i03.641

Abstract

Tato atau yang sering disebut dengna seni mengukir pada bagian tubuh manusia telah ada ribuan tahun yang diawal kemunculannya diperkuat dengan ditemukan 57 tato pada tubuh mumi. Seni tersebut, dari waktu ke waktu, telah mengalami peningkatan yang sangat tinggi meskipun pembuatan tato dapat mengakibatkan penyakit atau virus seperti hepatitis B, hepatitis C. Di lain sisi, keinginan untuk menghapus tato juga meningkat dikarenakan adanya kesadaran diri dari masyakarat. Namun dengan meningkatnya keinginan masyarakat yang ingin menghapus tato tidak berjalan lurus dengan penyediaan jasa penghapusan tato. Hal ini dikarenakan tingginya biaya untuk menghapus tato. Metode dalam menghapus tato salah satunya adalah metode menggunakan laser. Permasalahan tersebut muncul dikarenakan masyarakat yang memiliki tato serta keinginan menghapus tato berada di kategori latar belakang secara ekonomi menengah kebawah. Dari survey yang dilakukan didapatkan peserta yang mengikuti kegiatan memiliki pendapatan 1juta sampai 2juta sebanyak 42% dan 61.9% merupakan lulusan SMA atau sederajat. Selain itu, hasil yang didapatkan telah banyak peserta yang memahami efek samping dari tindakan penghapusan tato. Hal tersebut diperkuat dengan peserta yang datang lebih dari sekali di event hapus tato sebesar 31%. Angka yang didapatkan tersebut perlu ditingkatkan dengan berbagai usaha seperti pemanfaatkan teknologi informasi untuk menyebarkan informasi event yang akan diselenggarakan.
STANDARISASI SPESIFIK DAN NON SPESIFIK EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus nutans) Sholikhah Deti Andasari; Choiril Hana Mustofa; Shofia zahra
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 15 No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The leaves of dandang gendis (Clinacanthus nutans) have several pharmacological activities including antioxidants, anticancer, anti-inflammatory, analgesic, immune system boosting, antibacterial, antiviral, anti-venom (scorpion), and there is even cosmetic use. The purpose of this research was to see the test results for specific and non-specific parameters of the ethyl acetate extract of dandang gendis leaves (Clinacanthus nutans).This research is descriptive quantitative in nature and was carried out in an experimental laboratory. This research began with the maceration of 500 grams of dandang gendis leaf powder using 2000 ml ethyl acetate solvent while stirring every 24 hours, filtered with a flannel cloth, and evaporated until thick with a water bath. The parameters tested were the identity of the extract, organoleptic, parameters of air and ethanol dissolved compounds, chemical content of the extract, determination of air content, determination of drying losses, and specific gravity.The results showed that the ethyl acetate extract of dandang gendis leaves with the expression of the extract in the form of a thick extract, blackish green color, bitter taste, and characteristic aromatic odor; ethanol soluble compound content 21.881% ± 1.256; air-soluble compound content 21.959% ± 0.992; the chemical group indication indicates the presence of flavonoids, tannins and saponins; water content 14,915% ± 3,789; shrinkage in drying 29.105% ± 1.763; specific gravity 1.04 g / ml ± 0.0023. Extracts based on standardization testers include specific and non-specific parameters taking care of standardization of raw material quality.
Penetapan Kadar Formalin Pada Tahu Di Pasar X Dengan Metode Spektrofotometri Visible Nanik Fitrianingsih; Choiril Hana Mustofa; Sunyoto
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10 No 1 (2019): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v10i1.69

Abstract

Tofu is a food product in the form of soft solids made through soy processing. Formalin is a clear liquid that is colorless or almost colorless with a pungent odor, its vapors stimulate the mucous membranes of the nose and throat, formalin is a dangerous, poisonous and carcinogenic substance which is usually added to food as a preservative. This research was conducted to determine the levels of formalin in white tofu sold in traditional markets X. This research was conducted with a qualitative test using Schiff reagents and quantitative tests with Visible Spectrophotometry at a wavelength of 410 nm. The results of the study qualitatively showed that the samples tested positive contained formalin with a change in color to pink. The results of Visible Spectrophotometry readings for formalin standard solutions obtained linear regression y = 0.0537x + 0.0134 with a correlation coefficient (r2) of 0.9995. The results of formaldehyde in sample A were 23.41 mg / kg, sample B 26.57 mg / kg, sample C 58.02 mg / kg, sample D 41.71 mg / kg, and sample E were 90.35 mg / kg kg
UJI MPN JAMU TRADISIONAL KUNIR ASAM YANG DIJUAL DI PASAR CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI Choiril Hana Mustofa; Muchson Arrosyid; Frendi Aviv Setiawan
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 9 No 2 (2018): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v9i2.125

Abstract

Tamarind herbal medicine is one of the traditional herbal medicine that is still widely consumed by the community. The manufacturing process is still simple and does not pay attention to the cleanliness element does not rule out the possibility of pollution by bacteria, one of which is by Coliform bacteria, this study aims to determine bacterial contamination in acid turmeric herbs which are sold in Cepogo Market, Boyolali Regency. This research is an observational study. Samples were taken by accidental sampling namely turmeric tamarind herbs purchased from 3 sellers of carrying herbs at Cepogo Market. Each sample was examined the MPN value with 2 test steps, namely the presumption test on the Lactose Borth media and the affirmation test on the Brilliant Green Lactose Broth media. Samples tested positive if there are gas bubbles after incubation. The assertion test results are matched with the MPN value table. The results of the study were obtained MPN value of sample A <3 cells / mL, sample B 4 cells / mL, and sample C 3 cells / mL. From the three samples tested, it can be concluded that the sample contained Coliform bacteria contamination. The value produced from the three samples is below the maximum limit of contamination, which is 20 cells / mL and turmeric acid is suitable for consumption
Penetapan Kadar Tanin Dari Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Secara Permanganometri Choiril Hana Mustofa; Anita Agustina Styawan; Nofia Putri Lestari
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12 No 2 (2021): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v12i2.234

Abstract

Telang flowers can be found thriving in watery areas in Indonesia, their purple flowers bloom throughout the year. Telang flowers have been studied to contain phenolic chemicals, flavonoids, anthocyanins, flavonol glycosides, kaempferol glycosides, quercetin glycosides, myristetin glycosides, terpenoids, flavonoids, tannins and steroids. Tannins are plant polyphenols that function to bind and precipitate proteins. In the world of tannin medicine serves to treat diarrhea, stop bleeding, and treat hemorrhoids. There are two main types of tannins namely condensed tannins and hydrolyzed tannins. The purpose of this study was to determine the tannin content in the extract of telang (Clitoria ternatea L.) flowers using the permanganometric method. Determination of tannin levels by permanganometric method. Permanganometry is a titration method using potassium permanganate, which is a strong oxidizing agent as a titrant. This property of KMnO4 is known as an auto-indicator. The result of the determination of the tannin content of the telang flower (Clitoria ternatea L.) by permanganometry was 13.86% b/b.
Standarisasi Parameter Spesifik Dan Non Spesifik Ekstrak Etil Asetat Daun Beluntas (Pluchea indica L.) Sholikhah Deti Andasari; Choiril Hana Mustofa; Eka Oktavia Arabela
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12 No 1 (2021): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v12i1.252

Abstract

Traditionally, the leaves of Beluntas (Pluchea indica L.) are used as medicine to eliminate body odor, as a fever reducer (antipyretic), increase appetite (stomakik), laxative sweat (diaphoretic), pain, diarrhea and vaginal discharge. The need to determine the quality standard of the extract from a review of specific and non-specific parameters of the ethyl acetate extract of the leaves of beluntas (Pluchea indica L). The extract was made by maceration method using ethyl acetate and the quality standard was determined by determining specific parameters including extract identity, extract organoleptic and soluble compounds in ethyl solvent and phytochemical screening. Non-specific parameters which include drying shrinkage, specific gravity and moisture content. The results of the observation of specific parameters obtained the identity of the thick extract, blackish green color, characteristic aromatic odor and bitter taste. The content of the soluble compound in ethanol is 22.201%±2.163. The content of water-soluble compounds was 24.578% ± 2.326. Identification of the chemical content of the extract was positive for flavonoid compounds, tannins and saponins, and negative for alkaloid compounds. Moisture content 15,878±2,087. Drying shrinkage 20.895% ± 3.674. Specific gravity 0.668 g/mL ± 0.355.
ANALISIS KANDUNGAN KAFEIN PADA MAKANAN COKELAT BATANGAN YANG BEREDAR DI SWALAYAN X KOTA KLATEN Choiril Hana Mustofa; Anita Agustina Setyawan; Meiyi Putri
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13 No 1 (2022): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan cokelat batangan mengandung senyawa alkaloid. Kafein adalah jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi, daun teh dan biji kakao. Senyawa kafein dalam cokelat dapat bermanfaat dan merugikan dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ada atau tidaknya kafein pada cokelat batangan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah makanan cokelat batangan yang dijual di Swalayan X Kota Klaten. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakaan total sampling. Sampel diuji secara kualitatif menggunakan reaksi parry. Dianalisis kuantitatif menggunakan Titrasi Bebas Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif terdapat 2 sampel positif mengandung kafein ditandai dengan perubahan warna menjadi hijau. Secara kuantitatif, kadar kafein pada cokelat batangan sampel G sebesar 53,86 mg/g, dan kadar sampel H sebesar 30,26 mg/g. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dua sampel mengandung kafein dengan nilai kadar yang masih memenuhi syarat SNI adalah 150 mg/hari.