Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Dampak Perdagangan Lintas-Batas Terhadap Perekonomian Masyarakat Lokal (Penelitian Di Wilayah Perbatasan Ri-Timor Leste Districk Oecussie) Marthen Patiung; Wilfridus Taus
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.581 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i1.3448

Abstract

Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, sumber data penelitian yaitu; Informan, Dokumen. Teknik pengumpulan data; Wawancara, Dokumen dan Dokumentasi, penelitian ini menggunakan analisa Milles dan Huberman. Hasil penelitian di atas, disimpulkan bahwa: Dampak positif diketahui melalui, peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat perbatasan, demikian juga dapat mengakibatkan hubungan relasional antara kedua negara; Indonesia dan Timor Leste, dan juga aktifitas pasar perbatasan, ada masyarakat yang melakukan sistem pertukaran uang (many changers), karena masyarakat Indonesia ketika melakukan transaksi dengan masyarakat Timor Leste pastinya harus menggunakan mata uang dolar, demikian juga sebaliknya warga Timor Leste harus berbelanja menggunakan mata uang Rupiah. Pertukaran uang (money changer) diketahui bahwa penentuan harga tukar tidak ada penentuan harga secara pasti dari pemerintah daerah, sehingga setiap orang sebagai pebisnis money changer menentukan harga tukar uangnya tersendiri.
Sinergitas dan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam Pelaksanaan Kebijakan Sektor Pertanian di Kabupaten Timor Tengah Utara Dian Festianto; Marthen Patiung; Medan Yonathan Mael; Agustinus Longa Tiza
Savana Cendana Vol 4 No 02 (2019): Savana Cendana (SC) - April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.146 KB) | DOI: 10.32938/sc.v4i02.461

Abstract

This study describes the synergy of the Regional Device Organization (OPD) in the implementation of the Sari Tani program as the flagship program of Timor Tengah Utara (TTU) regency, which is conducted with an analytical descriptive case study approach with the aim of establishing an alternative model in the acceleration policy of agricultural sector order to realize food sovereignty in TTU district. The size of synergy includes the intensity of coordination and synchronization between OPD from the formulation stage to the implementation of the policy. Primary data collection through interviews with stakeholders by using purposive sampling technique, to fulfillment the objectivity of the research community farmers interviewed as additional informants with cluster sampling techniques, while secondary data obtained through related institutions. Observation is also done to understand the attitude and behavior of research subjects. In order to improve internal validity, the author uses the triangulation method. The result of the research shows that the performance of the flagship program TTU Regent has not been optimal because the revolving funding is based on the result of the effort outside the flagship program. This is due to the low coordination between OPD resulting in overlapping the implementation level, while internally there is no control instrument field, in addition to the recruitment process of field assistants tends to be politicized, thus affecting the capability of field assistants. For that, the government needs to establish a special team to monitor in order to increase acceleration between OPD.
NETWORK GOVERNANCE DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN Dimas Agustian; Marthen Patiung; Yoakim Rembu; Muhammad Nur; Samsul Ode
Jurnal Kebijakan Publik Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkp.v14i1.8225

Abstract

Governance network mampu membantu pihak pemerintah untuk mengatasi keterbatasan sumber daya yang dimiliki salah satunya kebijakan ketahanan pangan. Tujuan penelitian ini yakni mengalisis governance network dalam jaringan implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten Timor Tengah Utara yang mana dalam proses pelaksanaanya terjadi interaksi antar banyak aktor dalam jaringan kebijakan ketahapan pangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis social network theory (Klijn & Kopenjan) yang melihat struktur dalam jaringan implementasi kebijakannya yakni aspek kontak, kepercayaan, sharing informasi, pertukaran sumber daya. Hasil penelitian bahwa implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten Timor Tengah Utara melalui jaringan governance network bahwa permasalahan pangan dapat dideteksi secara cepat berdasarkan cakupan wilayah. Kesimpulan bahwa dalam jaringan implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten Timor Tengah Utara berdasarkan aspek kontak yaitu menetapkan organisasi dan tata kerja, kepercayaan yaitu Dinas Pertanian Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang pertanian. Sharing informasi yaitu adanya Penetapan Tim Kerja FSVA Kabupaten Timor Tengah Utara. Pertukaran sumber daya yaitu pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING (DALAM JARINGAN) PADA MASA PANDEMIDI SEKOLAH DASAR INPRES MOTAMARO KECAMATAN RAIMANUK KABUPATEN BELU Raimunda Lasi; Anita Lassa; Marthen Patiung
JianE (Jurnal Ilmu Administrasi Negara) Vol 4 No 2 (2022): JianE: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jan.v4i2.5906

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran daring dalam masa pandemi dan untuk mendeskripsikan faktor penghambat pembelajaran daring dalam masa pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini di Sekolah Dasar Inpres Motamaro Kecamatan Raimanuk Kabupaten Belu. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan keseluruhan perolehan dari hasil angket respon siswa adalah dengan jumlah total persentase 73,81% masuk dalam kriteria interpretasi (61 – 80%) dengan kategori baik, artinya implementasi pembelajaran dari pada masa pandemi covid 19 berjalan dengan efektif dan tidak mengurangi esensi dari proses belajar mengajar yang seharusnya pada jenjang sekolah dasar Motamaro. Faktor penghambat dari pembelajaran daring pada masa pandemi terdiri dari beberapa faktor yaitu a) faktor ketersediaan perangkat dan jaringan oleh orang tua dan siswa, b) keterbatasan pengetahuan penggunaan aplikasi oleh guru dan orangtua, c) keterbasatan sosial ekonomi orangtua dan siswa terkait dengan pendanaan pembelajaran daring masa pandemi.
PARTISIPASI PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA NANSEAN KECAMATAN INSANA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Paulus Y. Mei Bone; Marthen Patiung; Aplonia Pala
JianE (Jurnal Ilmu Administrasi Negara) Vol 5 No 1 (2023): JianE: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jan.v5i1.6211

Abstract

Masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya partisipasi pemuda dalam pembangunan di Desa Nansean. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan partisipasi pemuda dalam pembangunan di Desa Nansean. Metode penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber informasi diperoleh dari Pemerintah Desa Nansean, masyarakat dan pemuda. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Partisipasi pemuda dalam pembangunan diukur menggunakan empat jenis partisipasi menurut Cohen dan Uphoff dalam Siti Irene A.D., yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi dalam pengambilan manfaat dan partisipasi dalam evaluasi. Hasil penelitian yaitu a). partisipasi dalam pengambilan keputusan melalui keterlibatan pemuda di desa belum optimal, b). Partisipasi pemuda dalam pelaksanaan belum optimal, dimana pemuda di Desa Nansean hanya berpartisipasi melalui kegiatan olahraga pertandingan bola dan kerja bhakti; c). Partisipasi dalam pengambilan manfaat melalui pemanfaatan fasilitas desa seperti penggunaan aula desa dan lapangan bola voli; d). Partisipasi pemuda dalam evaluasi belum dilibatkan maupun melibatkan diri disebabkan karena merasa minder.
KINERJA APARAT DESA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI KEPADA MASYARAKAT DI DESA BIUDUKFOHO KECAMATAN RINHAT KABUPATEN MALAKA Fitri Yovita Bau; Stefanus Bekun; Marthen Patiung
JianE (Jurnal Ilmu Administrasi Negara) Vol 5 No 1 (2023): JianE: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jan.v5i1.6215

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Aparat Desa dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat di Desa Biudukfoho, Kecamatan Rin Hat, Kabupaten Malaka. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Fokus penelitiannya adalah kinerja aparat desa dalam pelayanan administrasi kepada masyarakat di Desa Biudukfoho, Kecamatan Rin Hat, Kabupaten Malaka. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Aparat Desa dan Masyarakat. Adapun analisis data dalam penelitian terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk melihat kinerja aparat Desa Biudukfoho dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat maka adapun indikator kinerja yang harus dilihat yaitu kualitas kerja, ketepatan, inisiatif, kemampuan dan komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilihat peneliti memberikan kesimpulan bahwa kualitas kerja aparat Desa Biudukfoho kurang baik karena dari indikator kinerja di atas, belum berjalan semaksimal mungkin sehingga hal ini menyebabkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat belum begitu baik, meskipun tugas yang diberikan sudah diselesaikan namun belum tepat pada waktu penyelesaiannya. Untuk meningkatkan kinerja yang baik maka Pemerintah Desa Biudukfoho dapat menerapkan indikator-indikator kinerja yang ada sehingg pelayanan yang diberikan dapat mensejahterakan masyarakat di Desa Biudukfoho Kecamatan Rin Hat Kabupaten Malaka.
IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI TAHUN 2020 DI DESA BITEFA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Igniossa Kenjam; Aplonia Pala; Marthen Patiung
JianE (Jurnal Ilmu Administrasi Negara) Vol 6 No 1 (2024): JianE: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jan.v6i1.3828

Abstract

Tujuan penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan, menganalisis implementasi program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi Masyarakat Bitefa. Fokus penelitian ini adalah faktor komunikasi, sumber daya manusia, anggaran, fasilitas, informasi dan kewenangan, disposisi, srtuktur birokrasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang diganakan adalah analisa data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, proses komunikasi sudah berjalan cukup baik yang ditandai dengan kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh aparat pemerintah desa kepada masyarakat sebelum melakukan pembagian dengan menjelaskan pengelolaan dan pemanfaatan dana BLT dan komunikasi tersebut juga cukup berdampak baik bagi masyarakat penerima bantuan tersebut. Kedua, sumber daya sudah disediakan dalam pelaksanaan program BLT dan sudah berjalan dengan baik. Ketiga, proses pelaksanaan pembagian BLT belum terlalu maksimal karena masih terjadi simpang siur karena data yang diberikan dari desa kemudian tidak diteliti dengan baik, sehingga terjadi pengulangan nama yang menyebabkan ada keluarga yang dianggap mampu kemudian direkomendasikan untuk menerima bantuan tersebut sedangkan tujuan dari bantuan tersebut harusnya diterima oleh para janda atau keluarga miskin. Keempat, struktur birokrasi dalam program BLT sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dari kementerian sosial hingga kebijakan yang telah ditetapkan di desa lewat musyawarah desa.