Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Respon pertumbuhan tanaman anggrek (dendrobium sp.) Pada beberapa konsentrasi air cucian ikan bandeng dan air cucian beras secara in vivo Rahman Hairuddin; Mayasari Yamin; Ahmad Riadi
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v6i2.1044

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pemberian air cucian ikan bandeng dan air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman anggrek dan untukmengetahuikonsentrasi yang tepatuntukpenggunaan air cucian ikan bandeng dan air cucian beras terhadappertumbuhan tanaman anggrek.Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Anggrek Fakultas Pertanian Kampus II Universitas Cokroaminoto Palopo, Kelurahan Batupasi, Kecamatan Wara Utara Kota Palopo.Penelitian dilaksanakan mulai dari Bulan Februari sampai Mei 2018. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap, yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Adapun perlakuan yang digunakan yaitu P0 = kontrol, P1 = air cucian ikan bandeng 50 ml/tanaman dan air cucian beras 50 ml/tanaman. P2 = air cucian Ikan bandeng 100 ml/ tanaman dan air cucian beras 100 ml/tanaman. P3 = air cucian ikan bandeng 150 ml/tanaman dan air cucian beras 150 ml/tanaman.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian air cucian ikan bandeng dan air cucian beras tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, berpengaruh nyata terhadap diameter batang karena penyerapan unsur hara yang tidak terpenuhi oleh tanaman. Perlakuan P1 menghasilkan tinggi tanaman terbaik dengan rata-rata 16.01 cm, jumlah daun terbaik dengan rata-rata 4.67 helai, lebar daun terbaik dengan rata-rata 44.67 cm, dan diameter batang terbaik dengan rata-rata 46.20 cm. Kata kunci: Air cucian beras, air cucian ikan bandeng, pertumbuhan tanaman anggrek.
Penentuan Karakter Seleksi Sekunder di Dataran Menengah Menggunakan Path Analysis Mayasari Yamin
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 1 (2015): 2015
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.968 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i1.73

Abstract

Penelitian bertujuan memperoleh informasi mengenai aksi gen yang mengendalikan karakter agronomi di dataran menengah dan memperoleh informasi karakter-karakter agronomi yang dapat dijadikan sebagai karakter seleksi pada dataran menengah.Penelitian F4 dilaksanakan di dataran menengah lahan pertanianKecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor (± 600 m dpl) bulan Februari 2013 sampai Mei 2013menggunakan rancangan Augmented Design.Materi genetik yang digunakan yaitu 320 galur F4 yang diperoleh dari seleksi pedigree 1710 individu F3.Varietas Selayar, Dewata, Rabe, Basribey, Oasis, dan HP1744 sebagai varietas pembanding.Karakter tinggi tanaman, kehijauan daun bendera, jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen, jumlah spikelet, jumlah floret total, jumlah floret hampa per malai, persentase floret hampa per malai, jumlah biji malai utama, bobot biji malai utama, jumlah biji per malai, bobot biji per malai, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman memiliki nilai heritabilitas dan koefisien keragaman genetik yang tinggi. Karakter jumlah anakan total dan persentase floret hampa per malai dikendalikan oleh sedikit gen, karakter jumlah biji per malai dikendalikan oleh banyak gen. Tetapi, karakter jumlah anakan total, persentase floret hampa per malai, dan jumlah biji per malai di pengaruhi oleh aksi gen aditif dan terdapat pengaruh epistasis komplementer. Karakter jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, jumlah biji malai utama, bobot biji malai utama, jumlah biji per malai, bobot biji per malai dan jumlah biji per tanaman memiliki koefisien korelasi yang tinggi, positif dan sangat nyata terhadap karakter bobot biji per tanaman. Karakter bobot biji malai utama dapat dijadikan sebagai indikator kriteria seleksi untuk memperoleh genotipe gandum yang berproduksi tinggi dan mampu beradaptasi pada dataran menengah
Keragaman Genetik dan Seleksi Genotipe Gandum F3 (OASIS X HP1744) di Dataran Tinggi Mayasari Yamin; Darda Efendi; Triokoesoemaningtyas Triokoesoemaningtyas
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 3, No 1 (2014): .
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1077.161 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v3i1.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikeragamanfamiliF3hasil persilanganOasisxHP1744, untuk memperolehfamiliF3yang berproduksi tinggidan memperoleh informasikendaligenetikkarakteragronomi.Penelitian ini dilakukandi dataran tinggiKebun PercobaanPusat PenelitianTanaman Hias, Cipanas, Bogordengan ketinggian±1100 mdi atas permukaan lautdari bulan April sampaiAgustus 2012menggunakanAugmentedDesign.Bahangenetikyang digunakan adalah57 familiF3(Oasis xHP1744), varietasnasionalSelayardanDewata, Rabe, Basribey, Oasis, danHP1744sebagaivarietas pembanding. Karakter yang memiliki nilai heritabiltas, keragaman genetik, dan koefisien keragaman genetik tinggi yaitu kehijauan daun bendera, jumlah anakan total, persentase floret hampa per malai, jumlah biji malai utama, bobot biji malai utama, jumlah biji per malai, bobotbiji per malai, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Karakter jumlah anakan total dan persentase floret hampaper malai dipengaruhi oleh beberapa gen. Karakter jumlah biji per malai dipengaruhi oleh banyak gen. Terdapat pengaruh aksi gen aditif dan epistasis duplikat pada karakter jumlah anakan total dan jumlah biji per malai. Karakter persentase floret hampa per malai di pengaruhi oleh aksi gen aditif dan epistasis komplementer. Karakter seleksi untuk generasi F3 adalah berat biji per tanaman dan jumlah biji per malai.Famili F3 yang terseleksi adalah O/HP 21, O/HP 93, O/HP 82, O/HP 6, O/HP 93, O/HP 104, O/HP 22, O/HP 37, O/HP 115 , dan O/HP 30.
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Pengolahan Sayuran Bervitamin Tinggi Di Desa Jampue Kecamatan Lanrisang Kabupaten Pinrang Syamsiar Zamzam; Mayasari Yamin; Nurul Mutmainnah; Ummu Kaltsum SC
Hippocampus: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): December 2022
Publisher : PPPM POLITEKNIK NEGERI SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.918 KB) | DOI: 10.47767/hippocampus.v1i2.415

Abstract

Lack of public attention about the impotance of nutritious food for health. Most people in the village have switched to fast food such as instant noodles and canned fish, so they forget that vegetables are rich in nutrients. Thus resulting in malnutrition such as Kwashiorkor, marasmus, anemia, goiter, hyponatremia, hypokalemia, and vitamin deficiency. This community service activity is based on empowering village communities through vegetable processing training. This activity aims to convey to the public about the importance of maintaining health by consuming vegetables that are high in vitamins. The result of the activities achieved are very high public interest, the the community knows the nutritional content of vegetables and the community knows how to process various tiger vegetables which are high in vitamins to prevent malnutrition from an early age.
Pengenalan Manfaat TOGA di TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Jampue Kabupaten Pinrang Mayasari Yamin; Andi Dita Tawakkal Gau; Yusdalifa Ekayanti Yunus; Ummu Kaltsum SC; Sri Nur Qadri
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 3 No 1 (2022): Desember-Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v3i1.792

Abstract

Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan, meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Dalam mendukung pertanian berkelanjutan dapat diawali pada anak usia dini guna meningkatkan wawasan dan pemahaman dibidang pertanian khususnya untuk beberapa komoditi pertanian yang dapat digunakan sebagai obat herbal yang diistilahkan sebagai tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga). TOGA menjadi pilihan masyarakat untuk dibudidayakan di lahan pekarangan atau manggunakan polybag dengan pertimbangan dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Tanaman obat dapat digunakan sumber obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah diperoleh. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk (1) memberikan edukasi kepada anak usia dini mengenai pengelompokkan tanaman TOGA dan (2) memberikan informasi manfaat dari masing-masing tanaman TOGA, (3) menambah informasi untuk anak usia dini dalam mengenai tanaman yang dapat diolah menjdi obat herbal. Metode yang dilakukan meliputi penyuluhan tentang manfaat dan cara pengolahan tanaman TOGA serta penyuluhan swamedikasi. Hasil yang dicapai adalah pemahaman mengenai macam-macam tanaman TOGA, pengelompokkan, cara pengolahan dan pemanfaatan TOGA serta pentingnya tanaman TOGA untuk pengobatan mandiri.
Pengolahan Daun Bayam Hijau (Amarhantus tricolor) guna Meningkatkan Tingkat Konsumsi Masyarakat Sri Nur Qadri; Yusdalifa Ekayanti Yunus; Mayasari Yamin; Andi Dita Tawakkal Gau; Syamsiar Zamzam
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 3 No 1 (2022): Desember-Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v3i1.795

Abstract

Green spinach is a vegetable that can be consumed by its leaves as a green vegetable and can be used as a processed food, both as a main menu and as a processed snack. Spinach has many nutritional contents such as protein, minerals, calcium, iron and vitamins needed in the body. Iron contained in the supplement, if consumed in large doses and a long time can cause damage to the intestinal lining, abnormalities in the pH of the body, shock and liver failure. An alternative to meet iron needs can be done by consuming vegetables that contain iron, including green spinach. The purpose of community service is to provide education to the public about the content of green spinach and the processing of green spinach so that it can increase the level of public consumption. This service applies counseling methods related to spinach processing from theory to manufacturing practice. The results achieved are that the public knows about the benefits and content of green spinach which is indispensable for the body and how to process spinach leaves into spinach chips into snacks that children like because this spinach chip snack is not only delicious but also has high nutritional value.
Pengaruh Suhu Ruang Simpan dan Fungisida Mancozeb Terhadap Viabilitas Benih Jarak Pagar (Jatropha curcas L.): Effect of Temperatures Storage and Fungiside Mancozeb To Physic Nut (Jatropha curcas L.) Seed Viability Sri Nur Qadri; Mayasari Yamin
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 1 (2023): PERBAL: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.112 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v11i1.2276

Abstract

Rendahnya viabilitas benih merupakan masalah utama dalam budidaya tanaman jarak pagar, yang salah satu penyebabnya adalah kontaminasi cendawan pada saat penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fungisida mancozeb 80% terhadap daya simpan benih jarak pagar (Jatropha curcas L.). Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Malang, pada bulan Agustus 2021 sampai Juni 2022. Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (Factorial Randomized Block Design) diulang empat kali. Perlakuan terdiri atas dua faktor, faktor pertama adalah suhu penyimpanan dengan tiga level suhu yaitu (1) 23oC, (2) 18oC, dan 3) 3oC. Faktor kedua adalah fungisida mancozeb 80% dengan empat level dosis yaitu (1) 5 g/kg, (2) 10 g/kg, (3) 15 g/kg dan (4) tanpa fungisida (kontrol). Parameter yang diamati adalah : kadar air benih, daya berkecambah, panjang kecambah, panjang akar kecambah dan indeks vigor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air benih jarak pagar yang disimpan pada gudang bersuhu 3oC dan 18oC lebih rendah dibandingkan dengan yang disimpan pada gudang bersuhu 23oC. Daya berkecambah benih jarak pagar yang disimpan pada gudang bersuhu 3oC dan 18oC selama sembilan bulan masing-masing sebesar 86% dan 81% sehingga masih memenuhi standar mutu benih yang dapat diperdagangkan. Penyimpanan benih sampai sembilan bulan pada suhu 3oC dan 18oC, indeks vigornya lebih tinggi dibandingkan dengan indeks vigor benih yang disimpan pada suhu 23oC. Pemberian fungisida mancozeb 80% dosis 15g/kg menyebabkan indeks vigor benih lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan dosis 10g/kg, 5g/kg dan tanpa fungisida. Low seed viability is the main problem in the cultivation of physic nut (Jatropha curcas L.) which usually caused by fungi during storage. The aims of this study was to determine the effect of fungiside mancozeb 80% on phisic nut seeds viability during storage. The experiment was conducted at The Indonesian Sweeteners and Fiber Crops Research Institute Malang, from August 2012 to June 2013. Treatments were arranged in a Factorial Randomized Block Design with four times of replications. The main plots were three storage with different temperatures namely (1) 23oC, (2) 18oC, and 3) 3oC. As the subplot were fungicide mancozeb 80% with four different doses namely: (1) 5 g/kg, (2) 10 g/kg, (3) 15 g/kg and (4) without fungicide (control). Seed moisture content of physic nut seeds were stored in storage 3oC and 18oC temperature was lower than that were stored in the storage 20oC temperature. Germination of physic nut seeds stored at 3oC and 18oC temperature for nine months were 86% and 81% respectively which still meet the quality of Seed Trading Standards. Up to nine months of storage, the seeds were stored at a temperature of 3°C and 18oC reached higher vigor index compared with the vigor index of seeds stored at a temperature of 23oC. Fungiside mancozeb 80% dose 15g/kg led to decrease seed vigor index compared with dose 10g/kg, 5g/kg and without fungiside.
Assesment of Viability of Sesame (Sesamum indicum L.) Seeds Using Germination Method with Paper Media Mayasari Yamin; Sri Mulyani; S. Suhadi; Taufiq Hidayat RS
Agrotech Journal Vol 7, No 2 (2022): Agrotech Journal
Publisher : Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/atj.v7i2.1870

Abstract

Seed viability is the ability of seed to germinate which is demonstrated by a variety of physiological or biochemical phenomena. Paper media can be used for testing seed viability. This study aimed to determine the most effective method of seed germination utilizing paper media for the viability of sesame seeds. The research was conducted at the Seed Laboratory of the Sweetener and Fiber Crops Research Institute, Malang in March – May 2020. The research method used a two-factor factorial Completely Randomized Design. The first factor was the sesame seed variety which consisted of SBR 1 and Winas 1. The second factor was the seed germination method which consisted of a test on top of paper, a test on rolled top papers, a test between of papers and a test between folded paper. Each treatment was replicated four times, resulting 32 experimental units. Sesame seed viability was significantly affected by the manner of seed germination using paper media, according to the findings. In comparison to other treatments, sesame seeds of the Winas 1 variety exhibited the highest percentages of simultaneous growth, germination, vigor index, normal seedling dry weight, hypocotyl length, and radicle length when tested on rolled top paper 
AGRONOMIC CHARACTERS OF WHEAT (TRITICUM AESTIVUM L.) GROWN USING TWO CROPPING SYSTEMS IN MEDIUM LAND OF PALOPO CITY Mayasari Yamin; Sartia Hama; Taufiq Hidayat
Agrotech Journal Vol 3, No 1 (2018): Agrotech Journal (ATJ)
Publisher : Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/atj.v3i1.503

Abstract

Wheat (Triticum aestivum L.) is a staple food for most of world population and has a good prospect considering the great potential of land to be planted with this plant species which contains carbohydrate of 70% and protein of 3%. The development of this commodity was started from agricultural extensification and production increase through the implementation of cropping system. This study was aimed to provide information on suitable cropping system for wheat cultivation and to examine the effect of cropping system on the increase in wheat production in medium land of Palopo City. This study was conducted in farmer land in Kambo Village, Mungkajang Subdistrict of Palopo City, South Sulawesi at elevation of ± 600 m asl from June until September 2017. This research uses two factor factorial in randomized block design. The first factor consisted of two cropping systems, namely line up system (S1) and Hazton system (S2). While, the second factor included two varieties, namely Guri 4 variety (V1) and Guri 6 variety (V2). Study result for vegetative phase showed that the best plant height was obtained using line up cropping system in Guri 4 variety (S1V1) with average of 73.91 cm. Implementation of Hazton cropping system in Guri 4 variety (S2V1) resulted in the best flag leaf area with average of 40.23 cm2. Hazton cropping system implementation in Guri 6 variety (V2S2) indicated the best green color with average value of 11.00 unit. Furthermore, application of line up cropping system (S1) produced the best total tiller number with average of 18.22 tillers. Therefore, it is concluded that the use of Hazton cropping system was able to increase the wheat production and Guri 4 Variety is expected to adapt to grow in the medium land of Palopo City
Enhancing the Viability of Rosella Seeds (Hibiscus sabdariffa L.) through Tetrazolium and Paper Media Test Taufiq Hidayat RS; Mayasari Yamin
Agrotech Journal Vol 4, No 1 (2019): Agrotech Journal (ATJ)
Publisher : Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/atj.v4i1.911

Abstract

This study was aimed to determine the viability rate of rosella seed, to obtain the best result of seed testing for enhancing rosella seed viability, to find the best seed invigoration method for enhancing rosella seed viability, to obtain staining pattern through tetrazolium test of rosella seed, and to determine viability and vigor of rosella seed to be further used as estimation indicator for rosella plant growth in the field. The study was conducted in the Seed Laboratory, Indonesian Sweetener and Fiber Crops Research Institute (ISFCRI), Malang, East Java during July - August 2018. The material used included accessions of rosella seed (Hibiscus sabdariffa L.) ACC. 1148 from the year 2015 and collection of ISFCRI, 100 ml of Tetrazolium solution (40 ml KH2PO4, 60 ml Na2HPO4 and 1 gr of Tetrazolium powder). This research applied Completely Randomized Design (CRD) consisted of seed treatments of control (no immersion/0 hour), immersion for 5 hours, immersion for 10 hours, and scarification, each with 4 replications. Result of this study showed that the use of tetrazolium salt was found to be better in enhancing the viability of rosella seeds. Viable seeds was found to have bright red embryonic axis and bright red cotyledon. Testing using paper media on several seed invigoration treatments resulted in significantly different effect on parameters of vigor index, germination capacity, and dry weight of normal seedling. The best parameter of germination capacity and dry weight of normal seedling was obtained by treatment immersed in water at temperature of 27°C for 10 hours