Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Meningkatkan Kreativitas Guru dalam Inovasi Pembelajaran Berbasis HOTS untuk Mengembangkan Berpikir Ktitis dan Kreatif Siswa Ribut Wahyu Eriyanti; Yus Mochamad Cholily; Masduki Masduki
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i3.1176

Abstract

Abad 21 ditandai dengan perubahan yang sangat cepat akibat teknologi digital, termasuk bidang pendidikan. Guru harus berinovasi agar dapat menciptakan kondisi yang mendorong siswa berkembang daya pikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Guru SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu perlu dikembangkan kreativitasnya agar dapat mengembangkan daya kritis dan kreatif siswa. Tujuan kegiatan ini melatih dan mendampingi guru mengembangkan kreativitasnya dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran HOTS untuk mengembangkan daya kritis dan kreatif siswa. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pendampingan dan pelatihan model pembelajaran inovatif berbasis HOTS melalui lesson study for learning community bagi guru Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pelatihan dan pendampingan pembelajaran inovatif berbasis HOTS melalui pendampingan lesson study kolaboratif (Lesson Study for Learning Community) guru-guru lebih kreatif dalam merancang, melaksanakan pembelajaran, dan evaluasi secara HOTS. Guru kreatif memilih permasalahan untuk mengembangkan kemampuan siswa mengidentifikasi masalah dalam belajar; merancang langkah-langkah pembelajaran yang dapat membimbing siswa berpikir kritis dan kreatif;  memilih dan merancang bahan ajar, mengembangkan, dan memanfaatkan media pembelajaran;  dan menyusun instrument penilaian pembelajaran untuk memandu siswa belajar dan berpikir tingkat tinggi. Di samping itu, guru menjadi lebih terbuka dengan sesama kolega dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran, bahkan dalam merefleksi pembelajaran.
REPRESENTASI KONFLIK POLITIK DALAM NOVEL LENTERA BATUKARU KARYA PUTU SETIA Inka Krisma Melati; Luh Putu Ema Noviyanti; Ribut Wahyu Eriyanti
Edukasi Lingua Sastra Vol 20 No 2 (2022): Edukasi Lingua Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/elsa.v20i2.560

Abstract

Literature and politics come from the results of interactions between humans with one another. Politics and humans have a relationship with each other. The aims of this study are (1) representation of political conflict (2) the causes of political conflict and (3) the impact of political conflict in the novel. The object used is the novel Lantern Batukaru by Putu Setia. The method used in this research is descriptive qualitative method, explaining the facts that occur in the novel. The data collection technique is a note-taking technique by reading the entire contents of the novel, then taking notes on important things that can support the research. Data analysis is done by interpreting the data in accordance with the theory. The results of this study indicate that (1) there was a political conflict that occurred during the New Order era which was dominated by party power and suppression due to ideological differences between parties (2) the factors causing political conflict were the dissemination of information that was not known to be true so that it harmed and caused victims. soul (3) the impact of political conflict in the presence of murder, crackdown and sexual harassment committed on minors.
PENINGKATAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL MELALUI LESSON STUDY KOLABORATIF Ribut Wahyu Eriyanti; Yus Mocamad Cholily; Abdulkadir Rahardjanto; Masduki Masduki; Andriyana Andriyana
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 18, No 1 (2022): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v18i1.5724

Abstract

ABSTRAK: Perkembangan teknologi di era revolusi industry 4.0 ditandai dengan diterapkannya teknologi digital dan kecerdasan artifisial dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Kondisi tersebut dipercepat oleh munculnya pandemi covid-19 yang secara tiba-tiba dan penyebarannya sangat cepat. Dalam bidang pendidikan diterapkan kebijakan pembelajaran dilaksanakan dari rumah. Kebijakan tersebut menimbulkan respon yang bervariasi oleh guru, terutama yang belum menguasai teknologi komunikasi dan informasi (TIK) untuk pembelajaran. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan kreativitas guru dalam pemanfaatan media digital untuk meningkatkan capaian pembelajaran siswa dalam pembelajaran daring (online). Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan dengan menerapkan lesson study di satu sekolah.  Subjek penelitian ini guru matapelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Biologi. Data penelitian ini berupa tuturan dan perilaku guru dalam pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan studi dokumenter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan melaksanakan lesson study, guru-guru menjadi lebih kreatif dalam memanfaatkan media pembelajaran digital untuk meningkatkan capaian pembelajaran siswa. Guru-guru dapat memilih dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di internet, mampu memanfaatkan media pembelajaran media internet melalui platform google classroom, google meet, google form, dan google drive, zoom meeting, youtube, dan whatsapp sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik bahan ajar, dan sesuai dengan kondisi kemampuan siswa. Guru-guru juga kreatif memanfaatkan google form untuk melaksanakan penilaian pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran yang dilaksanakan guru menjadi bervariasi dan memudahkan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (online).  Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada guru untuk terus melaksanakan lesson study kolaboratif untuk meningkatkan profesionalitasnya secara berkelanjutan.KATA KUNCI: inovasi pembelajaran; kreativitas; media digital; google classroom; google form. IMPROVEMENT OF TEACHER CREATIVITY IN THE UTILIZATION OF DIGITAL LEARNING MEDIA  THROUGH COLLABORATIVE LESSON STUDY ABSTRACT: Technological developments in the era of the industrial revolution 4.0 are marked by the application of digital technology, artificial intelligence in various sectors of life. This condition was accelerated by the COVID-19 pandemic which came suddenly and spread very quickly. In the field of education, learning is carried out from home. The policy elicited varied responses from teachers, especially those who had not mastered communication and information technology (ICT) for learning. This paper aims to describe the increase in teacher creativity in the use of digital media to improve student learning outcomes in online learning. The method used is classroom action research by applying lesson study in one Islamic senior high school or known as Madrasah Aliyah. The subjects of this study were teachers of Indonesian, Mathematics, and Biology subjects. The data of this research are in the form of teacher's speech and behavior in learning. Data was collected through learning observation methods and documentary studies. The results of this study indicate that by implementing lesson study, teachers become more creative in utilizing digital learning media to improve student learning outcomes. Teachers can choose and take advantage of learning resources available on the internet, able to use internet media through the google classroom platform, google meet, google form, and google drive, zoom meeting, youtube, and WhatsApp according to learning objectives, characteristics of teaching materials, and in accordance with student abilities. Teachers are also creative in using google forms to carry out learning assessments. Thus, the learning carried out by the teacher becomes varied and makes it easier for students to carry out online learning. Based on the results of this study, it is recommended that teachers continue to carry out collaborative lesson studies to improve their professionalism on an ongoing basis.KEYWORDS: learning innovation; creativity; digital media; google classroom; google forms.
Perbandingan Idiom yang Berunsur Bagian Tubuh Manusia Pada Bahasa Vietnam dan Indonesia (Comparison of Idioms with Human Body Parts in Vietnamese and Indonesian) Ho Ngoc Hieu; Ribut Wahyu Eriyanti; Daroe Iswatiningsih
Indonesian Language Education and Literature Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ileal.v8i1.10179

Abstract

This study aims to describe (1) the similarities and differences in the forms of idioms containing BTM elements in BV and BI and (2) the similarities and differences in the meanings of idioms containing BTM elements in BV and BI. This study uses a qualitative descriptive approach with a contrastive analysis method. The results of this study indicate that (1) in terms of form there are, (a) idioms with the same form and meaning, (b) idioms with the same form but different meanings, and (c) idioms with different forms, but the same meaning in BV and BI ; (2) in terms of meaning, there are similarities and differences (a) full meaning and partial meaning, (b) context meaning, and (c) value meaning. The results of this study can be used as teaching materials for BIPA learning, especially for students from Vietnam.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) persamaan dan perbedaan bentuk idiom yang berunsur BTM pada BV dan BI dan (2) persamaan dan perbedaan makna idiom yang berunsur BTM pada BV dan BI. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kulaitatif dengan metode analisis kontrastif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) dari segi bentuknya terdapat, (a) idiom yang sama bentuk dan makna, (b) idiom yang sama bentuk tetapi maknanya berbeda, dan (c) idiom yang beda bentuk, tetapi maknanya sama dalam BV dan BI; (2) dari segi maknanya terdapat persamaan dan perbedaan (a) makna penuh dan makna sebagian, (b) makna konteks, dan (c) makna nilai. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar pembelajaran BIPA, khususnya bagi pemelajar dari Vietnam.
Bahan Ajar Fonetik Berbasis Aplikasi Gawai Bagi Mahasiswa (Phonetic Teaching Materials Based on Device Applications for Students) Andriyana Andriyana; Ribut Wahyu Eriyanti; Daroe Iswatinungsih
Indonesian Language Education and Literature Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ileal.v8i1.9622

Abstract

Phonetics teaching materials that have existed so far have not used the internet. This study aims to produce phonetic teaching materials based on student device applications. This development research adapts and combines the models of Gall et al., Dick & Carey, and Michael Scriven's formative-summative evaluation approach. Data were collected through questionnaires and tests. Qualitative data were analyzed using the method belonging to the Miles & Huberman method. Quantitative data were analyzed using the Mann-Whitney test. The results showed that the significance value of the Mann-Whitney Test with Sig. (2tailed) 0.000 < 0.05. This shows that the application effectively increases learning objectives achievement. The resulting product can be accessed through the https://tulisanfonetik.glideapp.io page.Bahan ajar Fonetik yang selama ini ada masih belum memanfaatkan internet. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar fonetik berbasis aplikasi gawai bagi mahasiswa. Penelitian pengembangan ini mengadaptasi dan memadukan model Gall et al., Dick & Carey, dan pendekatan evaluasi formatif-sumatif milik Michael Scriven.. Data dikumpulkan melalui angket dan tes. Data kualitatif dianalisis dengan metode milik metode Miles & Huberman. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikasi pada Uji Mann-Whitney dengan Sig. (2tailed) 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi efektif dalam meningkatkan ketercapaian tujuan pembelajaran. Produk yang dihasilkan dapat diakses melalui laman https://tulisanfonetik.glideapp.io.
Misconception of reading literacy and its impacts on literacy acculturation in school Fauzan Fauzan; Ribut Wahyu Eriyanti; Ria Arista Asih
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 42, No 1 (2023): Cakrawala Pendidikan (February 2023)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v42i1.53041

Abstract

Literacy competencies are important for students to keep abreast of the pace in the 4.0 industrial age. Misunderstanding of the concept of literacy may result in the incorrect application of literacy acculturation. This study is aimed at 1) describing teachers’ misconceptions of reading literacy and 2) describing the implementation of students’ reading literacy acculturation at school. Data were collected from teachers’ and students’ statements and activities during the literacy acculturation activities in the participating schools from 19 regencies in East Java, Indonesia. Additional data were in the forms of documents and field notes obtained from observation, interviews, questionnaires, and documentary studies. The results show that: 1) the concept of literacy is understood as literal and mechanistic reading, and 2) schools tend to apply formal literacy activities by asking students to read texts 15 minutes before classes begin. Several problems are found in most research sites in which there is no follow-up on the given free reading assignments, teachers and school principals neither become literacy models, the availability of fiction and non-fiction books is limited, and students are not highly motivated to follow the reading literacy program. This study implies the urgent need to improve all school stakeholders understanding of the literacy concept and provide better activities for the implementation of the reading literacy acculturation program in schools.
Indentifikasi Miskonsepsi Bioteknologi Pada Calon Guru Biologi dalam Penerapan Model STM Mar'atul Afidah afidah; Ribut Wahyu Eriyanti; Atok Miftachul Huda
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 21 No. 3 (2023): Wahana Didaktika: Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v21i3.12475

Abstract

ABSTRAK Sebagai calon mahasiswa calon guru harus terbebas dari miskonsepsi, pemahaman konsep sangat diperlukan dalam pembelajaran dan juga dalam kehidupan sehari-hari, jika pemahaman konsep kuat maka siswa dapat berkembang dan memahami konsep yang lebih tinggi, pentingnya menganalisis miskonsepsi khususnya pada materi bioteknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi bioteknologi pada mahasiswa pendidikan biologi dalam penerapan model STM. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang berfungsi untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pre-test dan post-test. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes penguasaan konsep yang dilengkapi dengan angket keyakinan terhadap jawaban dengan skala likert. Teknik analisis data penelitian menggunakan teknik Certainty of Response Index (CRI) dan persentase tingkat miskonsepsi. Hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa mengalami miskonsepsi pada pengetahuan awalnya sebesar 37,8 % berada pada kategori sedang, sedangkan pada hasil analisis setelah pembelajaran melalui penerapan model STM mahasiswa mengalami miskonsepsi dengan menunjukkan nilai sebesar 55,2 % pada kategori tinggi. Temuan yang diperoleh adalah penerapan model STM dapat menimbulkan miskonsepsi pada mahasiswa pendidikan biologi.
Problem Dalam Menggunakan Mesin Terjemahan: Error Dalam Menterjemahkan Teks Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia Refika Andriani; Ribut Wahyu Eriyanti; Atok Miftachul Huda
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2622

Abstract

Perkembangan teknologi dalam proses pembelajaran yang terjadi begitu masif memberikan berbagai kemudahan bagi para pelakunya. Seiring dengan perkembangan tersebut, akhir-akhir ini penggunaan mesin terjemahan online mencuri perhatian bagi sebagian besar penerjemah ataupun mahasiswa dalam menyelesaikan tugas mentransfer informasi, ide, ataupun pesan dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Aplikasi terjemahan menjadi sebuah media yang menarik karena memiliki banyak fitur yang memberikan kemudahan-kemudahan bagi para penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi terkait dengan kesalahan-kesalahan dalam menerjemahkan sebuah teks berbahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan mesin terjemahan yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Pendidikan dan Vokasi Universitas Lancang Kuning. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kuantitatif dengan sumber data pada penelitian ini ialah teks report yang disadur dari sumber cnn.com dengan judul artikel Authorities find Boat of Slain British Journalist and Indigenous Expert in Brazilian Amazon. Adapun hasil dari penelitian ini ialah terdapat kesalahan pada aspek sintaktik sebanyak 73 dengan tingkat persentasi 14.5 % dan kesalahan pada aspek leksikal sebanyak 447 dengan tingkat persentasi sebesar 85.5 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam menerjemahkan, keberadaan sebuah media atau alat yang dikenal sebagai mesin terjemahan pada dasarnya adalah sebuah alat bantu yang mana untuk mencapai hasil terjemahan yang memenuhi standar akurasi, keberterimaan, dan keterbacaan, seorang penerjemah harus tetap menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam memoles kalimat ataupun teks sehingga mampu menghasilkan terjemahan yang berkualitas sesuai dengan standar.
Persepsi Mahasiswa: Permasalahan Mahasiswa Di Dalam Keterampilan Menyimak Destina Kasriyati; Ribut Wahyu Eriyanti; Atok Miftachul Hudha
Jurnal Pembahsi (Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia) Vol. 13 No. 2 (2023): Pembahsi (Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/pembahsi.v13i2.12462

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi mahasiswa terhadap permasalahan di dalam keterampilan menyimak. Metode penelitian ini adalah quantitative dengan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini melibatkan mahasiswa pendidikan bahasa Inggris dari semester 2,4,6 dimana mahasiswa tersebut sudah belajar mata kuliah keterampilan menyimak. Kuesioner/angket yang diadopsi dari (Bingol et al., 2014) digunakan sebagai instrument penelitian ini dalam pengumpulan data. Kemudian Data yang diperoleh dari angket dianalisis dengan menggunakan SPSS untuk mencari statistik deskriptif seperti Mean dan Standard Deviation (SD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan atau tingkat persetujuan mahasiswa terhadap permasalahan dalam pembelajaran menyimak berada pada level persepsi “Menengah” atau “Moderate” dengan skor Mean 3,26 (SD 0,558). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap permasalahan dapat ditemukan cara atau metode pembelajaran yang efektif.
Teacher's Strategies in the Classroom Setting: Integrating Local Culture into English Language Teaching Herdi Herdi; Ribut Wahyu Eriyanti; Atok Miftakhul Huda
ELT-Lectura Vol. 10 No. 2 (2023): ELT-Lectura Studies and Perspective in English Language Teaching - In Progress
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/elt-lectura.v10i2.15092

Abstract

Some teachers have a lot of strategies in the learning and teaching process in English class, but only a few teachers link local culture into the learning process in their class, meanwhile the teacher's strategies is an important role in improving students' ability to learn English containing local culture. The design used in this research is a type of narrative inquiry research with a qualitative approach. which is held in the intensive course class of the faculty of teacher training and education in January 2022. The subject of this research is an English teacher who teach in the intensive class at the Faculty of Education and Vocational Studies, Universitas Lancang Kuning. Then, the data from the observations and interviews were analyzed. Based on the results of the interview, the teacher applies information about local culture into eight techniques or strategies; brainstorming, contextualizing topics, conducting class discussions, creating video projects, looking for references/literature, designing lesson syllabus, selecting textbooks, drilling topics. The researcher found that these techniques had an impact on increasing students' ability to learn English with local culture. The findings of this study revealed that bringing local culture in English language teaching gave a significant effect on the students' ability in learning English with local culture at intensive course class. The idea of ​​bringing local culture in the classroom was in line with the implementation of Contextual Teaching and Learning approach. During the teaching and learning process, the students not only learned a foreign language but also became aware of preserving their local culture.