Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Root Morphological Characters at Several Distances from Irrigated Trench in Rice Varieties Grown under Rain-fed Conditioned Plots Asia Arifin; Rinaldi Sjahril; Muhammad Riadi; Naoya Arita; Akira Miyazaki
International Journal of Agriculture System VOLUME 6 ISSUE 1, JUNE 2018
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.512 KB) | DOI: 10.20956/ijas.v6i1.1457

Abstract

In rain-fed area, water deficit or drought stress is a serious limiting factor to rice production and yield stability, and root system with deep roots is one of the most important characters. This study aimed to identify which root morphological characters induce the advantage of the deep rooting between varieties. Six varieties consisting of two groups of ecosystems, upland: NERICA1, NERICA4, NERICA7, Yumenohatamochi, and lowland: Hinohikari and Koshihikari were grown under the rain- fed condition in the field of Kochi University. The results suggested the adaptability of NERICA varieties to the upland rainfed conditions, due to the development of roots into the deep soil layer. NERICA7 had lowest soil moisture content and had a higher root weight, root surface area, root length and the number of root branching in the deep soil layer at heading stage. NERICA7 also had higher value on dry weight, surface area and thickness in total amount of root morphological characters. Varietal difference of root surface area in the deep soil layer was related to both root length and thickness, and root length was involved with root branches. On the other hand, the varietal difference of total amount of root surface area was related not to the root length, but to the root thickness. This result suggested that the emergence of the thick roots (probably primary crown roots) allowed the roots to penetrate into the deep soil layer. Therefore, it is considered that the emergence of thick roots is an important trait for the deep rooting character.
Peranan Kemitraan dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Tani Cengkeh di Desa Tubo Selatan Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene Sri Wahyuni; Muhammad Arhim; Dian Utami Zainuddin; Fitri; Rizky Ariesty Fachrysa Halik; Asia Arifin
Wanatani Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jip.v2i2.75

Abstract

Komoditi cengkeh (Syzygium aromaticum L) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara, hal ini cukup beralasan karena Indonesia merupakan salah satu penghasil cengkeh yang sangat melimpah. Desa Tubo Selatan merupakan salah satu Desa yang memiliki potensi perkebunan tanaman cengkeh, akan tetapi masih terdapat kendala yang dialami oleh petani cengkeh yaitu petani cengkeh sangat sulit untuk di pengaruhi untuk bermitra dan masih belum sanggup mengelola cengkehnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kemitraan dan peran kemitraan dalam meningkatkan pendapatan petani cengkeh di Desa Tubo Selatan Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan dibulan november sampai desember 2021. Dan hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan rata-rata yang di terima oleh petani cengkeh sebelum bermitra lebih kecil dibandingk an petani cengkeh sesudah bermitra di Desa Tubo Selatan Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene adalah sebesar Rp. 164.474.953,-/tahun, sedangkan pendapatan Rata-rata yang di terima oleh petani cengkeh setelah bermitra di Desa Tubo Selatan, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene adalah sebesar Rp. 205.867.500,-/tahun.nilai tersebut menunjukkan keuntungan bagi petani.
Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Peningkatan Produksi Jewawut di Desa Lambanan Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat: The Role of Agricultural Counselors in Increasing Jewawut Production in Lambanan Village Balanipa Subdistrict Polewali Mandar Regency West Sulawesi Province Muhammad Arhim; Nurmaranti Alim; Fitri Fitri; Rizky Ariesty Fachrysa Halik; Asia Arifin
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 3 (2023): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v11i3.2497

Abstract

Penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan dalam suasana hubungan tatap muka antara dua orang, yang satu karena keahliannya membantu yang lain untuk mampu mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Untuk dapat melakukan penyuluhan secara lebih terarah, penyuluh dituntut untuk benar-benar menguasai keterampilan dan pengetahuan dalam melaksanakan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran penyuluh pertanian dalam peningkatan produksi jewawut dan kinerja penyuluh pertanian di Desa Lambanan Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Balanipa merupakan salah satu daerah sentra produksi jewawut di Kabupaten Polewali Mandar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh atau biasa disebut juga sensus. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, dengan melakukan observasi, menggunakan kuesioner, melakukan wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka ada tiga peran penyuluh dalam peningkatkan produksi tanaman jewawut di Desa Lambanan Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar yaitu sebagai edukator, supervisor dan pengevaluasi. Dari tiga indikator tersebut semuanya berada pada kategori tinggi. Sedangkan ada tiga tahap penilaian kinerja penyuluh dalam penelitian yaitu tahap persiapan berada pada kategori sangat baik, tahap pelaksanaan berada pada kategori sangat baik dan tahap evaluasi berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam peningkakan produksi jewawut di Desa Lambanan tentunya peran dan kinerja penyuluh sangat berpengaruh dalam peningkatkan produksi jewawut. Counseling is the process of providing assistance in a face-to-face interaction between two individuals, where one's expertise helps the other overcome difficulties. In order to conduct counseling effectively, counselors are required to possess a thorough mastery of skills and knowledge in counseling. This research aims to determine the role of agricultural counselors in increasing jewawut production and the performance of agricultural counselors in Lambanan Village, Balanipa Subdistrict, Polewali Mandar Regency. The research location was intentionally selected based on the consideration that Balanipa Subdistrict is one of the main jewawut production centers in Polewali Mandar Regency. The sampling technique used in this study was saturated sampling, also known as a census. Descriptive analysis was employed for data analysis, involving observation, questionnaire administration, interviews, literature review, and documentation. Based on the research findings, there are three roles of counselors in enhancing jewawut crop production in Lambanan Village, Balanipa Subdistrict, Polewali Mandar Regency, namely as educators, supervisors, and evaluators. All three indicators fall into the high category. Additionally, the assessment of counselor performance consists of three stages: the preparation stage is rated as very good, the implementation stage is rated as very good, and the evaluation stage is rated as good. These results indicate that the role and performance of counselors significantly influence the increase in jewawut production in Lambanan Village.
STUDI TENTANG EFEK MEDIA DAN VARIASI SUKROSA TERHADAP PERTUMBUHAN MISELIUM JAMUR TIRAM (PLEUROTUS OSTREATUS) PADA BIBIT F1 Asia Arifin; Muhammad Rofiq; Baso Manguntungi
CELEBES BIODIVERSITAS : Jurnal Sains dan Pendidikan Biologi Vol 5, No 2 (2022): Science, Conservation, Biology Education
Publisher : Universitas Patompo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51336/cb.v5i2.434

Abstract

Oyster mushrooms are a highly sought-after type of mushroom in the world of agriculture and food due to their delicious flavor and high nutritional value. The growth of oyster mushrooms is significantly influenced by the choice of growth medium and the concentration of sucrose within the medium. This study explores the impact of different growth media and varying sucrose concentrations on the growth of oyster mushroom mycelium in F1 spawn. The research findings indicate that adding 1% sucrose to corn-based medium has a significant positive effect on the growth rate of F1 oyster mushroom mycelium in corn-based medium. Furthermore, in sorghum-based medium, the addition of 5% sucrose also demonstrates a significant impact on the growth of F1 oyster mushroom mycelium. However, the addition of sucrose concentration to sawdust-based medium does not show a significant effect. Based on these research results, it can be concluded that the most suitable medium for the growth of F1 oyster mushroom mycelium is sorghum-based medium due to its superior nutritional and protein content compared to corn and sawdust-based media. Additionally, adding 5% sucrose to sorghum-based medium has been proven to be the most effective in accelerating oyster mushroom growth. 
SOSIALISASI DAN PELATIHAN BUDIDAYA PORANG BERBASIS AGROFORESTRI UNTUK WARGA DESA GARUNTUNGAN KABUPATEN BULUKUMBA A. Masniawati; Yusran Yusran; Zainal Zainal; Eva Johannes; Baso Manguntungi; Irlan Irlan; Nurmuliayanti Muis; Muhammad Rizaldi Trias; Asia Arifin; Dwi Ratna Sari; Andi Dewi Rizka Ainulia Makerra; Dwi Ratna Sari; Nur Hilal A. Syahrir; Mietra Anggara; Fadhil Zil Ikram; Muhammad Ilham S; Muh. Chaerul Anwar; Riana Anggraeny Ridwan; Wahyullah Wahyullah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19999

Abstract

Porang merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di bawah naungan tanaman kayu atau pepohonan. Hal ini menunjukkan bahwa budidaya porang sangat cocok menggunakan sistem agroforestri. Namun, di Desa Garuntungan, budidaya porang yang diterapkan masih menggunakan Teknik konvensional sehingga dapat menyebabkan efek yang merugikan, seperti erosi tanah, degradasi tanah, degradasi lahan, kerentanan yang lebih tinggi terhadap hama atau penyakit tertentu, dan bahkan efek yang merugikan seperti risiko tinggi kehilangan hasil panen karena faktor-faktor seperti cuaca buruk. Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi dan pelatihan untuk memperkenalkan budidaya porang berbasis agroforestri. Sosialisasi dan pelatihan ini juga dilaksanakan sebagai langkah awal untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan teknik budidaya porang berbasis agroforestri bisa dikatakan berhasil. Hal ini dapat terlihat dari pemaparan materi dari para narasumber yang sangat menarik dan mudah dipahami. Selain itu, keberhasilan dari kegiatan ini terlihat dari antusiasme yang tinggi dari warga Desa Garuntungan dalam menanggapi materi yang dipaparkan oleh narasumber.
WORKSHOP MANAJEMEN PENGEMASAN DAN PEMASARAN PORANG DAN BIOFERTILIZER DI DESA GARANTUNGAN, BULUKUMBA A. Masniawati; Yusran Yusran; Zainal Zainal; Eva Johannes; Baso Manguntungi; Irlan Irlan; Nurmuliayanti Muis; Muhammad Rizaldi Trias Jaya Putra Nurdin; Asia Arifin; Dwi Ratna Sari; Andi Dewi Rizka Ainulia Makerra; Nur Hilal A. Syahrir; Mietra Anggara; Fadhil Zil Ikram; Muhammad Ilham S; Muh. Chaerul Anwar; Riana Anggraeny Ridwan; Wahyullah Wahyullah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.20156

Abstract

Pengabdian masyarakat di Desa Garuntungan, Kabupaten Bulukumba, yang fokus pada sosialisasi pemasaran dan pengemasan produk porang, memiliki peran yang sangat relevan dalam meningkatkan pemahaman dan potensi ekonomi porang di komunitas tersebut. Porang adalah komoditas pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi, namun kurang dimanfaatkan karena kurangnya pengetahuan dan akses pasar. Hasil observasi dan umpan balik dari peserta pelatihan menunjukkan bahwa mereka mengapresiasi kontribusi dari para pakar dalam bidang tersebut yang memberikan wawasan mendalam, menciptakan pelatihan yang sangat informatif dan relevan bagi mereka. Selama pelatihan, peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang proses pengemasan porang dan strategi pemasaran yang efektif. Sebelumnya, kurangnya pengetahuan dan praktik yang higienis dalam pengemasan produk porang menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas produk. Namun, melalui pelatihan ini, peserta semakin termotivasi untuk mencapai tahap produksi tepung porang yang berkualitas. Dengan demikian, inisiatif ini berhasil meningkatkan pemahaman dan motivasi peserta terkait industri porang. Dalam diskusi yang dilakukan selama pelatihan, strategi pemasaran dan target pasar yang diincar dibahas secara rinci. Hal ini membantu peserta mengidentifikasi peluang pasar baru untuk porang dan merencanakan rantai pasokan yang lebih efisien. Selain itu, pemahaman akan pentingnya faktor kemasan juga ditekankan, karena pengemasan adalah kunci dalam penentuan persepsi konsumen terhadap produk porang.