Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : SOCIETAL

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB SUKSESNYA PERANTAU (Studi Pada Perantau di Kelurahan Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna) Fitrawati Fitrawati; La Ode Monto Bauto; Ambo Upe
SOCIETAL Vol 9, No 2 (2022): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan masyarakat Kelurahan Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna pergi merantau; Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan keberhasilan perantau yang berasal dari Kelurahan Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis model interaktif menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang menyebabkan masyarakat Kelurahan Tampo Kabupaten Muna pergi merantau di sebabkan dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong dimana dorongan utama yang menyebabkan warga Kelurahan Tampo pergi merantau yaitu terjadi karena dari daerah asal yitu; berkurangnya sumber daya alam dan penghasilan, faktor keberhasilan perantau sebelumnya, meningkatnya kebutuhan ekonomi keluarga, dorongan dari orang tua. Sedangkan faktor penariknya yaitu adanya daya tarik yang dimiliki daerah tujuan yang membuat tertarik para perantau untuk pergi merantau yaitu banyaknya lapangan kerja, penghasilan yang lumayan besar, dan faktor tarikan dari orang lain. Faktor yang menyebabkan keberhasilan  perantau  yang  berasal  dari  Kelurahan Tampo Kecamatan   Napabalano  Kabupaten  Muna  yaitu, memiliki  target  dalam mencapai kesuksessan dan berusaha mewujudkannya, mengatur keuangan dengan baik, yakin  percaya diri dan tidak mudah menyerah, adanya bantuan istri yang ikut bekerja mencari nafkah.
Faktor-Faktor Penyebab Remaja Melakukan Tindakan Kriminalitas (Studi di Desa Langkoroni Kecamatan Maligano Kabupaten Muna) Sarman Sarman; La Ode Monto Bauto; Dewi Anggraini
SOCIETAL Vol 10, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kriminalitas di Desa Langkoroni Kecamatan Maligano Kabupaten Muna. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kriminalitas pada remaja di Desa Langkoroni Kecamatan Maligano Kabupaten Muna. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan lapangann dan dokumentasi dengan cara mengkordinasikan data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sistensa, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehinga mudah di pahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian yang terdiri dari 4 orang remaja yang melakukan kriminalitas, 3 orang tua remaja yang melakukan kriminalitas, 2 orang masyarakat, 1 orang tokoh pemuda, 1  orang tokoh masyarakat, 1 orang tokoh agama, 1 orang tokoh  adat,  1  orang  Kanip  Polsek  Maligano,  dan  1  orang  Kepala  Desa  Langkoroni, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna. Dengan demikia, jumlah keseluruhan informan yaitu 15 informan. Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  Pertama,  Pencarian  Jati  Diri.  Memasuki  masa pubertas, biasanya anak-anak akan mencari karakter jati diri mereka. Seperti anak-anak yang berada di Desa Langkoroni saat ini mereka akan memiliki krisis pembentukan karakter sampai mereka inggin mendapatkannya. Kedua, Kontrol Diri Yang Lemah. Meski dari pihak keluarga telah  memberikan  arahan  dan  didikan  yang  tepat.  Faktor  Eksternal  meliputi  Pertama, Keluarga.  Keluarga  menjadi  faktor  eksternal  utama  yang  paling  mempengaruhi  kenakalan memperoleh kedudukan yang layak di tengah-tengah pergaulan sosial secara wajar
Strategi Penguatan Kelembagaan Kesehatan Desa Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 (Studi di Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan) Farlianto Farlianto; Syaifudin Suhri Kasim; La Ode Monto Bauto
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain: Untuk Mengetahui (1) Strategi penguatan kelembagaan kesehatan desa dalam menghadapi pandemi di desa Kota Bangun. (2) Faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi penguatan kelembagaan kesehatan desa dalam menghadapi pandemi di desa Kota Bangun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan 1). (a.) Srtategi Konservatif telah diterapkan melalui kehati-hatian Satgas dengan cara selalu melakukan sosialisasi untuk selalu pakai masker, jaga jarak dan jauhi kerumunan. (b.) Strategi Inovatif telah diterapkan melalui diinovasikannya program sosialisasi formal dari pemerintah menjadi sosialisasi yang sifatnya dilakukan dari mulut ke mulut. (c.) Strategi Ofensif telah diterapkan oleh satgas yaitu dengan meyakinkan masyarakat agar mereka tidak panik terhadap pandemi. membuat strategi membantu perekonomian masyarakat yang terpapar. (d.) Strategi Kontijensi diterapkan, namun dalam artian pemilihan kebijakan itu bukan dalam arti memilih salah satu, sehingga tidak melaksanakan program lainnya, pada konteks ini, pilihan diartikan sebagai cara apa yang paling sering digiatkan oleh satgas Covid-19 desa, yang mana dalam hal ini yang digiatkan adalah sosialisasi. (e.) Strategi Pasif telah diterapkan di desa Kota Bangun melalui diterapkannya segala anjuraran atau arahan dari pererintah daerah maupun pemerintah kabupaten. Seperti vaksinasi, penerapan protokol kesehatan dan lain-lain. 2.) Faktor pendukung strategi satgas di desa Kota Bangun ialah Nilai-nilai budaya (Sikap toleransi kepada hal-hal baru) dan Sikap mental (Penilaian tinggi terhadap unsur-unsur yang membawa kebaikan). Dengan adanya dua hal demikian strategi satgas Covid-19 desa menjadi cukup mudah terlaksanakan. 3.) Faktor penghambat srtategi satgas di desa Kota Bangun, adalah sikap tradisionalistis, prasangka buruk terhadap sesuatu yang baru, kekhawatiran terjadi kegagalan pada integrasi budaya serta hambatan yang bersifat ideologis. Hal tersebut membuat strategi satgas Covid-19 desa menjadi cukup sulit terlaksanakan, khususnya hambatan yang sifatnya ideologis.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERNIKAHAN USIA DINI (Studi Di Desa kangkunawe Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat) Hasrida Hasrida; La ode Monto Bauto; Sarpin Sarpin
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pernikahan usia dini dan dampak yang di timbulkan dalam pernikahan usia dini di Desa Kangkunawe Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara serta dokumentasi. Informan penelitian ini adalah berjumlah 12 orang yang terdiri dari anak yang menikah usia dini dan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya pernikahan usia dini disebabkan beberapa faktor yaitu terjadinya pernikahan usia dini disebabkan karena pergaulan bebas, gaya pacaran yang berlebihan dan berpacaran di tempat gelap-gelapan sehingga mengakibatkan hamil di luar nikah. Tidak melanjutkan pendidikan mengakibatkan cepatnya menikah karena ekonomi orang tua yang kurang, pendapatan orang tua yang tidak mencukupi kebutuhan anaknya untuk sekolah, kurang motivasi dari orang-orang disekitarnya dan kurangknya pengetahuan orang tua terhadap pendidikan. Sedangkan ekonomi keluarga rendah, orang tua yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan dan pendapatan orang tua perbulan < 500.000 sehingga orang tua kebanyakan menikahkan anaknya di usia yang masih sangat muda. Dan terjadinya pernikahan usia dini disebabkan perjodohan dari orang tua perempuan dan yakin bahwa kebutuhan anaknya bisa dipenuhi. Adapun dampak yang ditimbulkan pernikahan usia dini yaitu dampak negatif dan dampak postif. Dampak negatif meliputi tidak melanjutkan pendidikan, disebabkan karena adanya pergaulan bebas sehingga ia tidak bisa melanjutkan sekolah, kurangnya pengawasan terhadap anak-anaknya sehingga berpengaruh pada mental anak, dan bagi anak yang menikah pada usia dini akan berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi saat melahirkan. Sedangkan dampak positifnya mengurangi beban orang tua dan mencegah terjadinya perzinahan.