Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMBINAAN NARAPIDANA DALAM PERSPEKTIF STRUKTURAL FUNGSIONAL DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB UNAAHA Oschar Sumardin; Misran Safar; La Ode Monto Bauto
Jurnal Wahana Kajian Pendidikan IPS Vol 6, No 1 (2022): Terbit 2 kali dalam setahun
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jwkp-ips.v6i1.27973

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses pembinaan narapidana dalam perspektif struktural fungsional di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Unaaha; 2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kendala pada pembinaan narapidana dalam perspektif struktural fungsional di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Unaaha; 3) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis solusi dari  kendala pada pembinaan narapidana dalam perspektif struktural fungsional di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Unaaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pembinaan narapidana dalam Perspektif Struktur Fungsional di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Unaaha, adalah terdiri dari: Pembinaan berdasarkan situasi, pembinaan perorangan, pembinaan secara kelompok pembinaan kemandirian, pembinaan kepribadian,  2) Kendala pada pembinaan narapidana yaitu: a. faktor pembinaan diantaranya kurangnya mentor dalam bidang psikologi, keagamaan, pertukangan, kerajinan tangan, perkebunan, serta kurangnya anggaran dan hasil produksi kurang laku menjadi penghambat dalam proses pembinaan; b. Kurangnya motivasi  pada narapidana; c. Faktor sarana atau fasilitas; 3) Solusi dari kendala pada pembinaan yaitu: a. Kualitas petugas pemasyarakatan dalam pembinaan terdiri dari petugas sebagai pembimbing dan pendidik, pekerja sosial, wali atau orang tua, pemelihara keamanan, dan komunikator dengan masyarakat; b. Peran masyarakat dalam menunjang pembinaan dengan berinteraksi langsung dengan masyarakat dengan melakukan penyuluhan seperti pemasangan baliho, penempelan poster, dan pemanfaatan media masa seperti iklan; c. Adanya pelatihan keterampilan yang dilakukan oleh istansi pemerintahan seperti Depak, BLK, Dinkes, BNN, dan Pemberdayaan Perempuan.Kata kunci: Pembinaan Narapidana;  Perspektif Struktural Fungsional; Rutan
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB SUKSESNYA PERANTAU (Studi Pada Perantau di Kelurahan Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna) Fitrawati Fitrawati; La Ode Monto Bauto; Ambo Upe
SOCIETAL Vol 9, No 2 (2022): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan masyarakat Kelurahan Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna pergi merantau; Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan keberhasilan perantau yang berasal dari Kelurahan Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis model interaktif menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang menyebabkan masyarakat Kelurahan Tampo Kabupaten Muna pergi merantau di sebabkan dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong dimana dorongan utama yang menyebabkan warga Kelurahan Tampo pergi merantau yaitu terjadi karena dari daerah asal yitu; berkurangnya sumber daya alam dan penghasilan, faktor keberhasilan perantau sebelumnya, meningkatnya kebutuhan ekonomi keluarga, dorongan dari orang tua. Sedangkan faktor penariknya yaitu adanya daya tarik yang dimiliki daerah tujuan yang membuat tertarik para perantau untuk pergi merantau yaitu banyaknya lapangan kerja, penghasilan yang lumayan besar, dan faktor tarikan dari orang lain. Faktor yang menyebabkan keberhasilan  perantau  yang  berasal  dari  Kelurahan Tampo Kecamatan   Napabalano  Kabupaten  Muna  yaitu, memiliki  target  dalam mencapai kesuksessan dan berusaha mewujudkannya, mengatur keuangan dengan baik, yakin  percaya diri dan tidak mudah menyerah, adanya bantuan istri yang ikut bekerja mencari nafkah.
Faktor-Faktor Penyebab Remaja Melakukan Tindakan Kriminalitas (Studi di Desa Langkoroni Kecamatan Maligano Kabupaten Muna) Sarman Sarman; La Ode Monto Bauto; Dewi Anggraini
SOCIETAL Vol 10, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kriminalitas di Desa Langkoroni Kecamatan Maligano Kabupaten Muna. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kriminalitas pada remaja di Desa Langkoroni Kecamatan Maligano Kabupaten Muna. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan lapangann dan dokumentasi dengan cara mengkordinasikan data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sistensa, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehinga mudah di pahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian yang terdiri dari 4 orang remaja yang melakukan kriminalitas, 3 orang tua remaja yang melakukan kriminalitas, 2 orang masyarakat, 1 orang tokoh pemuda, 1  orang tokoh masyarakat, 1 orang tokoh agama, 1 orang tokoh  adat,  1  orang  Kanip  Polsek  Maligano,  dan  1  orang  Kepala  Desa  Langkoroni, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna. Dengan demikia, jumlah keseluruhan informan yaitu 15 informan. Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  Pertama,  Pencarian  Jati  Diri.  Memasuki  masa pubertas, biasanya anak-anak akan mencari karakter jati diri mereka. Seperti anak-anak yang berada di Desa Langkoroni saat ini mereka akan memiliki krisis pembentukan karakter sampai mereka inggin mendapatkannya. Kedua, Kontrol Diri Yang Lemah. Meski dari pihak keluarga telah  memberikan  arahan  dan  didikan  yang  tepat.  Faktor  Eksternal  meliputi  Pertama, Keluarga.  Keluarga  menjadi  faktor  eksternal  utama  yang  paling  mempengaruhi  kenakalan memperoleh kedudukan yang layak di tengah-tengah pergaulan sosial secara wajar
Fungsi Lembaga Adat Sebagai Social Control Dalam Masyarakat (Studi Di Kelurahan Popalia Kecamatan Togo Binongko Kabupaten Wakatobi) Gusman Gusman; Ratna Supiyah; La Ode Monto Bauto
Gemeinschaft Vol 4, No 2 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v4i2.22003

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Fungsi Lembaga Adat Sebagai Social Control Dalam Masyarakat dan untuk mengetahui faktor penghambat fungsi lembaga adat sebagai social control dalam Masyarakat di Kelurahan Popalia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kulitatif. Informan penelitian ini adalah tokoh adat, pemerintah setempat, tokoh masyarakat, masyarakat setempat, ketua Karang Taruna dan tokoh pemuda di Kelurahan Popalia Kecamatan Togo Binongko Kabupaten Wakatobi. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Di Kelurahan Popalia terdapat masalah hamil di luar nikah, kenakalan remaja dan sengketa lahan kurang mendapat perhatian dari lembaga adat Kelurahan Popalia yang seharusnya masalah-masalah yang ada di Kelurahan Popalia menjadi fokus lembaga adat sebagai social control dalam masyarakat. Berkaiatan dengan hal tersebut maka penulis bermaksud meneliti Fungsi Lembaga Adat Sebagai Social Control Dalam Masyarakat di Kelurahan Popalia Kecamatan Togo Binongko Kabupaten Wakatobi. Disebabkan kondisi lembaga adat di Kelurahan Popalia yang monoton mengurusi urusan perkawinan dan kematian karena itu perlu diteliti agar dapat diketahui hambatan serta diperoleh kemungkinan jalan keluarnya. 
Implementasi Distribusi Bantuan Sosial Terhadap Masyarakat Miskin Pasca Covid-19 La Ode Monto Bauto; La Ode Fahy Azar; Ratna Supiyah
Gemeinschaft Vol 5, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v5i1.29366

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tahapan implementasi distribusi bantuan sosial terhadap masyarakat miskin pasca covid-19 di Desa Pola Kecamatan Pasir Putih Kabupaten Muna (2) untuk mengetahui tantangan dalam implementasi distribusi bantuan sosial terhadap masyarakat miskin pasca covid-19 di Desa Pola Kecamatan Pasir Putih Kabupaten Muna. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang terdiri dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tahapan implementasi distribusi bantuan sosial terhadap masyarakat miskin pasca covid-19 di Desa Pola Kecamatan Pasir Putih Kabupaten Muna bahwa pemerintah desa Pola pertama melakukan tahapan sosialisasi kepada masyarakat, kemudian melakukan pendataan masyarakat miskin yang layak menerima bantuan, kemudian menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat dan setelah itu melakukan evaluasi terhadap proses penyaluran bantuan sosial. Namun ada tantangan dalam implementasi distribusi bantuan sosial terhadap masyarakat miskin di Desa Pola terkhusus yang data penerimanya berasal dari Dinas Sosial dimana terdapat masalah ketidaksesuain data penerima bantuan sosial, terbatasnya kuota bantuan sosial, dan kurang disiplinnya penerima bantuan sosial.
Assesment Pemerintah Desa Terhadap Penerima Program Bantuan Langsung Tunai (Studi di Desa Rambu-Rambu Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan) Bella Selvina Kadir; La Ode Monto Bauto; Sarmadan Sarmadan
Gemeinschaft Vol 5, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v5i1.35616

Abstract

Penelitian ini berjudul Assesment Pemerintah Desa Terhadap Penerima Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) (Studi Kasus Di Desa Rambu-Rambu Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Proses Assesment Pemerintah Desa Terhadap Penerima Program BLT di Desa Rambu-Rambu dan Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Assesment Pemerintah Desa Terhadap Penerima Program BLT di Desa Rambu-Rambu.Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling sehingga yang menjadi informan adalah pemerintah Dinas Sosial, Pemerintah Desa Rambu-Rambu, dan masyarakat penerima BLT di Desa Rambu-Rambu. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Data Primer dan Sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pendekatan kualitatif melalui penafsiran dan pemahaman (interpretative understanding) atau verstehen. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) proses assessment ada lima proses yaitu pengamatan, wawancara, perencanaan, intervensi makro, dan evaluasi. 2) fakor pendukung dan penghambat dalam proses assessment faktor pendukung yaitu sosialisasi pemerintah desa kepada masyarakat. Adapun faktor penghambat yaitu perubahan regulasi dan proses penyaluran.
FUNGSI PRANATA SOSIAL KELOMPOK TANI DALAM MENCIPTAKAN KETAHANAN SOSIAL PADA MASYARAKAT TANI (Studi di Desa Maligano Kecamatan Maligano Kabupaten Muna) Putmala Tika; La ode Monto Bauto; Sarpin Sarpin
Gemeinschaft Vol 4, No 1 (2022): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v4i1.19873

Abstract

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui fungsi pranata sosial dalam menciptakan ketahanan sosial pada masyarakat tani dan untuk mengetahui ketahanan sosial yang tercipta dengan berfungsinya pranata sosial pada masyarakat tani di Desa Maligano Kecamatan Maligano Kabupaten Muna. Jenis penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data melalui pengamatan (observasi), wawancara (interview) dan dokumentasi. Data penelitian yang dihimpun selanjutnya diolah dan dianalisis, analisis data dilakukan dari awal hingga akhir penelitian. Komponen-komponen analisis data mencakup reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan secara interaktif. Adapun yang menjadi informan penelitian pada judul penelitian ini adalah masyarakat tani, kepala desa dan PPL. Dengan Rincian, 1 orang Informan dari PPL, 2 orang Ketua Kelompok Tani, dan 6 orang petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pranata sosial dalam menciptakan ketahanan sosial pada masyarakat tani yakni a) memberikan pedoman pada anggota, b) menjaga keutuhan masyarakat, dan c) sebagai pengendalian sosial. Sedangkan ketahanan yang sosial yang tercipta dari pranata sosial yakni, a) melindungi secara efektif anggota masyarakat tani, b) melakukan intervensi sosial pada jaringan sosial masyarakat tani serta, c) mengembangkan mekanisme yang efektif dalam mengola konflik dan kekerasan pada masyarakat tani di Desa Maligano Kecamatan Maligano Kabupaten Muna.
Strategi Pemulihan Kecemasan Masyarakat Tani Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus di Desa Wandoke Kecamatan Tiworo Kepulauan Kabupaten Muna Barat) Yusrin Yusrin; La Ode Monto Bauto; Peribadi Peribadi
Gemeinschaft Vol 5, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v5i2.30023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemulihan serta meredam kecemasan masyarakat tani terhadap pandemi Covid-19 di Desa Wandoke Kabupaten Muna Barat. Upaya mencapai tujuan penelitian tersebut, digunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pemulihan kecemasan masyarakat Desa Wandoke pada masa pendemi secara internal masyarakat Desa Wandoke lebih cepat memahaminya dan menjalankanya, sehingga dengan penerapan strategi ini kecamasan dalam dirinya mudah menurun. Hal itu berupa penguatan kapasitas berpikir positif, pematangan kecerdasan emosional, dan pematangan kecerdasan spiritual. Sedangkan penerapan strategi eksternal diawal penerapannya masyarakat Desa Wandoke sangat sulit untuk menjalankanya, namun dengan memberikan pemahaman yang rutin seperti Seleksi dalam mendapatkan informasi tentang Covid-19, selalu mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, tetap menjalin hubungan dengan keluarga dan teman melalui telepon atau handphone
PENERAPAN FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENCEGAHAN BULLYING UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SISWA (Studi di SMPN 10 Kendari ) Andriani Andriani; La Ode Monto Bauto; Amin Tunda
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 1, No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.004 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v1i2.16581

Abstract

Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang  atau sekelompok orang baik secara verbal,fisik,maupun psiklogis sehingga korban  merasa tertekan , trauma, dan tak berdaya (Sejiwa 2008). Remaja yang menjadi korban bullying lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Adapun masalah yang lebih mungkin diderita anak-anak yang menjadi korban bullying, antara lain munculnya berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur yang mungkin akan terbawa hingga dewasa, keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan ketegangan otot, rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah, dan penurunan semangat belajar dan prestasi akademis. Guru bimbingan konseling/konselor memiliki peran penting dalam mencegah dan menanggulangi tindakan bullying disekolah, untuk itu diperlukan pelayanan yang efisien dan komprehensif kepada seluruh siswa dengan menerapkan fungsi bimbingan konseling dalam mencegah bullying untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan damai tanpa kekerasan.
Strategi Penguatan Kelembagaan Kesehatan Desa Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 (Studi di Desa Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan) Farlianto Farlianto; Syaifudin Suhri Kasim; La Ode Monto Bauto
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain: Untuk Mengetahui (1) Strategi penguatan kelembagaan kesehatan desa dalam menghadapi pandemi di desa Kota Bangun. (2) Faktor pendukung dan penghambat penerapan strategi penguatan kelembagaan kesehatan desa dalam menghadapi pandemi di desa Kota Bangun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan 1). (a.) Srtategi Konservatif telah diterapkan melalui kehati-hatian Satgas dengan cara selalu melakukan sosialisasi untuk selalu pakai masker, jaga jarak dan jauhi kerumunan. (b.) Strategi Inovatif telah diterapkan melalui diinovasikannya program sosialisasi formal dari pemerintah menjadi sosialisasi yang sifatnya dilakukan dari mulut ke mulut. (c.) Strategi Ofensif telah diterapkan oleh satgas yaitu dengan meyakinkan masyarakat agar mereka tidak panik terhadap pandemi. membuat strategi membantu perekonomian masyarakat yang terpapar. (d.) Strategi Kontijensi diterapkan, namun dalam artian pemilihan kebijakan itu bukan dalam arti memilih salah satu, sehingga tidak melaksanakan program lainnya, pada konteks ini, pilihan diartikan sebagai cara apa yang paling sering digiatkan oleh satgas Covid-19 desa, yang mana dalam hal ini yang digiatkan adalah sosialisasi. (e.) Strategi Pasif telah diterapkan di desa Kota Bangun melalui diterapkannya segala anjuraran atau arahan dari pererintah daerah maupun pemerintah kabupaten. Seperti vaksinasi, penerapan protokol kesehatan dan lain-lain. 2.) Faktor pendukung strategi satgas di desa Kota Bangun ialah Nilai-nilai budaya (Sikap toleransi kepada hal-hal baru) dan Sikap mental (Penilaian tinggi terhadap unsur-unsur yang membawa kebaikan). Dengan adanya dua hal demikian strategi satgas Covid-19 desa menjadi cukup mudah terlaksanakan. 3.) Faktor penghambat srtategi satgas di desa Kota Bangun, adalah sikap tradisionalistis, prasangka buruk terhadap sesuatu yang baru, kekhawatiran terjadi kegagalan pada integrasi budaya serta hambatan yang bersifat ideologis. Hal tersebut membuat strategi satgas Covid-19 desa menjadi cukup sulit terlaksanakan, khususnya hambatan yang sifatnya ideologis.