Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Caring dan Observing Orang Tua Kepada Anak Yuarini Wahyu Pertiwi; Hema Dayita Pohan; Erik Saut H Hutahaean; Djuni Thamrin; Tiara Anggita Perdini
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 4 No. 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.623 KB) | DOI: 10.31599/jabdimas.v4i2.634

Abstract

Abstract RPTRA is a community established by the DKI Jakarta government in order to improve the quality of life of its citizens, which in this case is specifically to support the growth and development of children, the comfort of parents and the comfort of its citizens in interacting. Children's growth and development is a mandatory thing that must be considered by parents, therefore the role of parents in providing care is important. In providing care, parents must have good care and observation of their children. If parents pay less attention and care to their children, it is feared that children will have difficulty in completing their developmental tasks. At this community service activity, the implementing team will provide material presentations about care and attention that will be conveyed through the lecture method. The results show that there are many variants of answers from the participants regarding parenting, the participants also better understand how to be parents who care and pay attention to their children. This activity still has limitations in the form of small stimuli, because the material provided is still only providing additional knowledge to parents. Follow-up activities are still needed so that parents can also apply knowledge effectively to their children. Then for the government, especially the RPTRA administrators, it is hoped that they can hold programs that can increase the bond between parents and children. Keywords: Children, Parents, Caring, Observing, Parenting Abstrak RPTRA merupakan komunitas yang didirikan oleh pemerintah DKI Jakarta guna untuk meningkatkan kualitas hidup para warganya yang dalam hal ini khusus kepada mendukung tumbuh kembang anak, kenyaman orang tua serta kenyamanan warganya dalam berinteraksi. Tumbuh kembang anak merupakan hal wajib yang harus diperhatikan oleh para orang tua, oleh karena itu peran orang tua dalam memberikan pengasuhan merupakan hal penting. Dalam memberikan pengasuhan, orang tua harus memiliki kepedulian dan pengamatan yang baik terhadap anak-anaknya. Apabila orang tua kurang memperhatikan dan peduli kepada anaknya, maka dikhawatirkan anak akan kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Pada kegiatan pengabdian masyarakat kali ini tim pelaksana akan memberikan pemaparan materi mengenai kepedulian dan perhatian yang akan disampaikan melalui metode ceramah. Hasilnya menunjukan banyak varian jawaban dari para peserta kegiatan mengenai pengasuhan, para peserta pun lebih memahami bagaimana menjadi orang tua yang peduli dan memperhatikan anak. Kegiatan ini masih memiliki keterbatasan berupa rangsangan kecil, karena materi yang diberikan masih sekedar memberikan tambahan pengetahuan kepada orang tua. Kegiatan lanjutan masih diperlukan agar orang tua juga dapat mempraktekan pengetahuan secara efektif kepada anak-anaknya. Kemudian bagi pemerintah khususnya para pengurus RPTRA, diharapkan dapat mengadakan program-program yang dapat meningkatkan kelekatan orang tua dan anak. Kata kunci: Anak-Anak, Orang Tua, Kepedulian, Perhatian, Pengasuhan
Pelatihan Teamwork Pada Anggota Pengelola RPTRA Malaka Sari, Jakarta Timur Erik Saut H Hutahaean; Yuarini Wahyu Pertiwi; Hema Dayita Pohan; Tiara Anggita Perdini; Farida Novitasari
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 5 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.934 KB) | DOI: 10.31599/jabdimas.v5i1.705

Abstract

Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) is one of the communities established by the DKI Jakarta government in order to build a communication platform. RPTRA is managed by a group of individuals who have good intentions in managing it. Not only that, managers are sometimes faced with other tasks, which also require the role of all management members. As in other groups, group dynamics occur within them. For example, in the form of things throwing work responsibilities, reporting to each other, resulting in the process of working together being hampered and making the work process not smooth. The implementation of the webinar activity is carried out with the asynchronous method, in the sense that the participants and the team do not conduct the seminar on a live broadcast. But by communicating in WhatsApp groups, questions and evaluations using the g-form, delivering material through YouTube media. Through outreach activities which lasted for approximately five hours and carried out asynchronously, the counseling provided benefits for the participants.   Keywords: Malaka Sari Village, RPTRA manager, Team Work   Abstrak   Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) merupakan salah satu komunitas yang didirikan pemerintah DKI Jakarta guna untuk membangun wadah berkomunikasi. RPTRA dikelola oleh sekelompok individu yang berniat baik dalam melakukan pengelolaannya. Tidak hanya itu, pengelola terkadang dihadapkan dengan tugas-tugas lainnya, yang juga membutuhkan peran dari seluruh anggota pengelola. Seperti pada kelompok lainnya, dinamika kelompok terjadi didalamnya. Misalnya yaitu berupa hal-hal melempar tanggung jawab kerja, saling melapor satu dengan lainnya, sehingga mengakibatkan proses kerja bersama menjadi terhambat dan membuat proses kerja menjadi tidak lancar. Pelaksanaan kegiatan webinar dilakukan dengan metode asinkroni, dalam artian bahwa peserta dan tim tidak melakukan seminar secara siaran live. Melainkan dengan berkomunikasi di dalam WhatsApp group, pertanyaan dan evaluasi menggunakan g-form, penyampaian materi melalui media youtube. Melalui kegiatan penyuluhan yang berlangsung kurang lebih selama lima jam dan dilakukan secara asinkroni penyuluhan memberikan manfaat bagi peserta.   Kata kunci: Kelurahan Malaka Sari, Pengelola RPTRA, Kerjasama
Faslitas MCK Di Ruang Publik Untuk Keperluan Warga Sekitar Dan Wisatawan Erik Saut H Hutahaean; Dhian Tyas Untari; Soehardi Soehardi; Tulus Sukreni; Timorora Sandha Perdhana; Fata Nidaul Khasanah; Iskandar Zulkarnaen; Djuni Thamrin
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 4 No. 3 (2021): Edisi Khusus: Peranan Akademisi Dalam Masyarakat (Desember 2021)
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.871 KB) | DOI: 10.31599/jabdimas.v4i3.914

Abstract

Muara Gembong district is often the attention of the surrounding community, especially the people of Jakarta and Bekasi. Its location directly facing the sea makes this sub-district often visited by various parties for travel or for other activities such as mangrove planting. There is one small problem but it is often considered as a very important thing related to the pattern of life of the community and also supporting infrastructure to lift tourism potential. One of the important is the availability of infrastructure that can be used by residents for bathing, washing and toilet purposes. Likewise for tourists, because it requires the infrastructure available. The results of discussions, interviews and field observations get there are three points that are quite ahagia ative to be able to overcome existing problems. Through the construction of MCK / Toilet infrastructure for the community and tourists are expected to have an impact related to efforts to lift the potential of tourism in muara gembong subdistrict. MCK / toilet development program also has an impact on the formation of healthy lifestyle patterns, and minimize environmental pollution whose source comes from human wastewater. The benefits of the program require continuous action from the community. Such as in the form of a cleanliness management system and its care.   Keywords: MCK/Toilet, Muara Gembong, Infrastructure, Tourism Potential   Abstrak   Kecamatan Muara Gembong kerap menjadi perhatian masyarakat sekitarnya, khususnya masyarakat Jakarta dan Bekasi. Letaknya yang langsung menghadap kearah laut membuat kecamatan ini kerap dikunjungi oleh berbagai pihak untuk berwisata ataupun untuk kegiatan lainnya seperti penanaman mangrove. Terdapat satu permasalahan kecil tetapi sering dianggap sebagai hal yang sangat penting terkait dengan pola kehidupan masarakatnya dan juga prasarana pendukung untuk mengangkat potensi wisata. Salah satu yang penting adalah ketersediaan prasarana yang dapat digunakan warga untuk keperluan mandi, cuci dan kakus. Begitupun juga bagi wisatawan, karena memerlukan tersedia prasarana tersebut. Hasil diskusi, wawancara dan observasi lapangan mendapatkan ada tiga titik yang cukup untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada. Melalui pembangunan prasarana MCK/Toilet bagi masyarakat dan wisatawan diharapkan dapat memberikan dampak yang berikaitan dengan upaya mengangkat potensi pariwisata yang ada di lingkungan Kecamatan Muara Gembong. Program pembangunan MCK/toilet juga berdampak kepada terbentuknya pola perilaku hidup yang sehat, dan meminimalkan pencemaran lingkungan yang sumbernya berasal dari air limbah manusia. Manfaat program memerlukan adanya tindakan yang berkesinambungan dari masyarakat. Seperti misalnya berupa sistem pengelolaan kebersihannya dan perawatannya.   Kata kunci: MCK/Toilet, Muara Gembong, Prasarana, Potensi Wisata
Analisis Pola Asuh, Kontrol Diri, dan Moralitas Kepribadian Sebagai Faktor Kenakalan Remaja di Kota Bekasi Erik Saut. H Hutahaean; Andreas Corsini. W Nugraha; Tiara Anggita Perdini; Ryan Bastoro; Romaria Marbun
JURNAL PSIKOLOGI Vol 16, No 1 (2020): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v16i1.7812

Abstract

AbstrakKenakalan remaja dilihat sebagai perbuatan yang mengandung unsur kriminal dan dilakukan oleh anak remaja. Perilaku remaja yang nakal dianggap berasal dari rumah tempat tinggalnya. Edukasi yang negatif, minimnya penanaman nilai moralitas di dalam kepribadian, dan rendahnya kesadaran lingkungan dalam membentuk konsep kendali menjadi sorotan penting untuk memahami mengapa remaja berbuat nakal. Penelitian ini bertujuan ingin menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kenakalan remaja . Pengambilan data Penelitian dilakukan dengan menyebarkan skala kenakalan remaja, skala pola asuh, skala kontrol diri, dan skala moralitas kepada 300 remaja di Kota Bekasi. Remaja yang menjadi responden dipilih berdasarkan konsep usia di bawah 18 tahun, dengan pendidikan menengah pertama hingga menengah umum atau sederajat. Hasilnya memperlihatkan pola asuh yang buruk berperan menjadi faktor yang pengaruhi kenakalan remaja secara langsung. Hasil uji lainnya mendapatkan kontrol diri dan moralitas kepribadian dapat berperan menjadi mediator yang menghubungkan pola asuh buruk dengan kenakalan remaja. Kedepannya perlu dilakukan analisis secara lengkap tentang faktor yang dapat membentuk kontrol diri pada remaja, dan proses yang dapat menanamkan moralitas pada kepribadian remaja.AbstractJuvenile delinquency is seen as an act that contains a criminal element and is committed by teenagers. Naughty adolescent behavior is ascribed to the house where they lives. Negative education, the lack of instilling the value of morality in personality, and the low awareness of the environment in shaping the concept of control are important spotlights to understand why adolescents are naughty. This study aims to analyze the factors that influence juvenile delinquency. Retrieval of data the study was conducted by distributing the scale of juvenile delinquency, the scale of parenting, the scale of self-control, and the scale of morality to 300 adolescents in the city of Bekasi. Adolescents who become respondents are chosen based on the concept of age under 18 years, with junior high school or senior high school. The results show that poor parenting plays a role in directly affecting juvenile delinquency. Other test results get self-control and personality morality can play a role as a mediator connecting bad parenting with juvenile delinquency. In the future it is necessary to do a complete analysis of the factors that can shape self-control in adolescents, and the processes that can instill morality in adolescent personalities.
Pelatihan Objektivitas dan Pentingnya Learning dalam Pengasuhan Orang Tua terhadap Anak Hema Dayita Pohan; Erik Saut H Hutahaean; Yuarini Wahyu Pertiwi; Djuni Thamrin; Tiara Anggita Perdini
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202164.910

Abstract

TRAINING OF OBJECTIVITY AND THE IMPORTANCE OF LEARNING IN PARENTING FOR CHILDREN. Family is a group consisting of individuals bound by marriage or blood relationship consisting of parents (father, mother) and children. In the family, the biggest role is parents. Parents have an obligation to educate, and raise children as well as possible which in the process involves parenting. In parenting, parents must pay attention to the elements of objectivity and learning, namely parents must be able to assess and pay attention to children according to their portions and their willingness to learn. This activity is carried out to support parents' knowledge about the objective and learning elements. The audience is the women of the RPTRA community as many as 47 people. Submission of objective and learning materials will be delivered through lecture teaching methods and also distributing pre-test and post-test forms. As a result, there were many variants of answers from the audience, and this activity increased their understanding of good parenting. This activity is still limited to the level of knowledge and understanding, there is still a need for more effective follow-up activities so that they can be applied in life.
Skala Penelitian Variabel Terprovokasi Dengan Melibatkan Responden Petugas Pengamanan Demonstrasi Erik Saut H Hutahaean; Yuarini Wahyu Pertiwi; Tiara Anggita Perdini
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 22 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.435 KB) | DOI: 10.31599/jki.v22i1.957

Abstract

Police officers from the Mass Control Unit (DALMAS) are a police unit with the task of providing security against demonstrations. The chaotic conditions of the demonstration became a reality that they had to face while on duty. The rioting of the demonstrators not only poses a big risk, but in the rioting there are also efforts that can provoke DALMAS members to become emotional and aggressive, in other words provoked. The provoked variable is a very interesting study, but from the many results of research on aggressive behavior, a measurement scale that can be used to obtain quantitative data has not been found. This study tries to compile constructs and items to be able to measure the state of being provoked. The measurement construct was compiled and tested for conformity by involving 5 assessor panelists, and then 35 members of DALMAS were involved to conduct trials to determine the reliability of the items. The result managed to get a number of items that can be used to measure the state of being provoked, the measurement bits show a fairly accurate reliability. Although the existing items are able to measure variables, these results have not involved a large number of respondents.   Keywords: Instrument, Provoked Scale, Research   Abstrak   Petugas polisi satuan Pengendali Masa (DALMAS) merupakan satuan kepolisian dengan tugas melakukan pengamanan terhadap aksi demonstrasi. Kondisi unjuk rasa yang rusuh menjadi kenyataan yang harus dihadapi mereka saat bertugas. Aksi rusuh dari demonstran tidak hanya memunculkan resiko besar, tetapi dalam aksi rusuh juga terjadi upaya-upaya yang dapat memancing anggota DALMAS menjadi emosional dan agresi, dengan kata lain terprovokasi. Variabel terprovokasi menjadi suatu kajian yang sangat menarik, namun dari sekian banyaknya hasil penelitian mengenai perilaku agresi belum ditemukan skala pengkuran yang dapat digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif. Penelitian ini mencoba untuk menyusun konstruk dan butir untuk dapat mengukur keadaan terprovokasi. Konstruk pengkuran disusun dan diuji kesesuaiannya dengan melibatkan 5 orang panelis penilai, dan selanjutnya sebanyak 35 anggota DALMAS dilibatkan untuk melakukan uji coba untuk mengetahui keterhandalan butir. Hasilnya berhasil mendapatkan sejumlah butir yang dapat digunakan untuk mengukur keadaan terprovokasi, bitur pengkuran memperlihatkan kehandalan yang cukup akurat. Meskipun butir-butir yang ada sudah mampu mengukur variabel, namun hasil ini belum melibatkan responden dalam jumlah yang besar.   Kata kunci: Instrumen, Skala Terprovokasi, Penelitian
Merancang Alat Perekam Data Denyut Jantung Dan Tayangan 360 Dalam Satu Layar Monitor Erik Saut H Hutahaean; Yuarini Wahyu Pertiwi; Ryan Bastoro; Tiara Anggita Perdini; Hema Dayita Pohan
Techno.Com Vol 21, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/tc.v21i3.5778

Abstract

Penelitian variabel psikologis cenderung banyak menggunakan kuesioner penelitian, karena dilakukan menggunakan pendekatan penelitian survey. Padahal ada beberapa data yang terkait dengan keadaan psikologis tidak dapat diungkap secara nyata atau secara real time, misalnya adalah denyut jantung yang berubah akibat pemberian stimulus tertentu. Penelitian ini berusaha untuk mencoba mengkolaborasikan beberapa alat yang terpisah untuk digunakan sebagai alat pengumpul data denyut jantung sebagai dampak tayangan video. Perangkat yang digunakan merupakan perangkat yang mudah didapatkan dan dioperasikan, juga tidak memerlukan pemrograman untuk menggunakannya. Berdasarkan pendakatan trial-eror dan pelajari video tutorial, dan juga literatur lainnya. Penelitian ini berhasil mengkolaborasikan perangkat yang untuk digunakan dalam mengobservasi efek tayangan terhadap reaksi denyut jantung melalaui satu tampilan layar monitor. Alat ini disusun sebatas dengan mengkolaborasikan beberapa perangkat sesuai dengan fungsinya, dan tingkat keberhasilannya terbatas kepada kesanggupan perangkat dalam menampilkan data di layar computer.
Parents' Experience in Providing Support and Motivation to Children in Conflict with the Law Undergoing Rehabilitation During the Time of the Covid-19 Pandemic Muhammad Abduh; Adi Fahrudin; Husmiati Yusuf; Erik Saut H. Hutahaean
Asian Social Work Journal Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Asian Social Work Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47405/aswj.v8i2.248

Abstract

This study aims to explore the experiences of parents and the obstacles they experience in providing support and motivation for children undergoing rehabilitation during the Covid-19 period at LPKA Class II Jakarta. This study uses a qualitative research method - descriptive. The results of this study are that there is compatibility in several aspects of parental support given to their children who are undergoing rehabilitation at LPKA Class II Jakarta during the Covid-19 period, including (1) having time with family) having good communication between family members; (3) mutual respect among family members; and (4) there is a close relationship or bond between family members. The motivation given by parents is to try to bring bathing warmth to the family which ultimately raises motivation in children to be better. Meanwhile, the obstacles faced by parents include (1) fluctuating signal conditions, (2) time constraints, (3) limited internet quota filling costs, (4) unable to attach children directly, and (5) the child's response.
KETAHANAN EMOSIONAL PADA SISWA SMP KORBAN CYBERBULLYING Bram Rialdi Siregar; Erik Saut H. Hutahaean; Adi Fahrudin
Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan (SIKONTAN) Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/sikontan.v2i2.1413

Abstract

Cyberbullying is a type of bullying that is carried out through the use of the internet. Cyberbullying has occurred a lot among teenagers, including in the world of education. The impact of cyberbullying is to reduce the emotional well-being of the victim. Emotional resilience is an essential factor in preventing the prolonged effects of cyberbullying. This study intends to analyze the emotional resilience of adolescent victims of cyberbullying. A total of 115 junior high school students aged 12-16 years who were victims of cyberbullying were involved in filling out a research questionnaire on an emotional resilience scale, The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). The collected data were analyzed using correlation and regression statistical techniques. Emotional resilience is successful in helping cyberbullying victims find life satisfaction. Teenage victims of cyberbullying can maintain self-comfort through emotional resilience.
Shyness in Broken Home Teenagers Windi Setiasih; Erik Saut H. Hutahaean; Adi Fahrudin
Jurnal KESANS : Kesehatan dan Sains Vol 3 No 1 (2023): KESANS: International Journal of Health and Science
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/kesans.v3i1.228

Abstract

Introduction: Disharmony in the family ends in divorce making the child a victim, shame is an emotional experience that often affects social interactions and psychological well-being of individuals. Teenagers from broken homes face additional challenges in coping with the shame experienced. Objective: This research aims to analyze the self-esteem and feelings of shame among teenagers who come from broken home families The study will involve a sample of adolescents aged 10-19 years from broken home families. Method: Respondents will be selected using non-probability sampling techniques. The research method in this research uses correlational studies through quantitative research methods. Result and Discussion: The level of shame of divorce victims is higher than that of adolescents with harmonious families. High levels of shame result in the self-esteem of broken home teenagers declining. Conclusion:  The higher the level of shame felt by teenagers from broken homes, the lower the level of self-esteem possessed by them.