Annisa Annisa
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN TERHADAP MINAT DAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DALAM PELAJARAN MATEMATIKA Annisa Annisa; Nassta Radhini; Syafa Dwi Putra; Zahira Arieta Tiskhania; Ahmad Fu'adin
Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa Vol. 2 No. 1 (2023): Februari : Inspirasi Dunia : Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1164.401 KB) | DOI: 10.58192/insdun.v2i1.419

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah membahas apa saja pengaruh pembelajaran daring pada peserta didik pada minat dan pemahaman peserta didik pada pelajaran Matematika. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui angket dalam bentuk google form. Setelah dilakukan penelitian terhadap minat dan pemahaman peserta didik pada pelajaran Matematika dapat disimpulkan Berdasarkan survey dapat disimpulkan bahwa peserta didik pada umumnya (hampir 70%) tidak mampu memahami materi pembelajaran Matematika secara daring dengan baik. Para peserta didik juga tidak sepenuhnya paham dengan sumber-sumber yang diberikan oleh guru. Lalu hambatan para peserta didik dalam proses pembelajaran di rumah adalah kurangnya konsentrasi, kesulitan memahami pelajaran, tidak dapat bertanya langsung kepada guru, dan bosan. Dapat diketahui juga bahwa para peserta didik masih banyak yang menyetujui dan sadar bahwa Matematika merupakan ilmu yang penting dan perlu dipelajari, dengan persentase setuju lebih dari 80%. Namun para peserta didik juga menjadi malas jika soal yang dikerjakan sulit dan tidak membuahkan hasil. Berdasarkan semua indikator di atas, menunjukkan bahwa pada masa pandemi COVID-19 dengan menggunakan pembelajaran daring masih banyak yang harus diperbaiki oleh guru pengajar. Solusi yang dapat dijadikan alternatif adalah dengan menyajikan pembelajaran yang menarik, kreatif dan menyenangkan seperti membuat video pembelajaran yang menarik, menggunakan google site sebagai media pembelajaran yang kreatif, dan memanfaatkan fasilitas internet yang lain. Dengan begitu diharapkan siswa dapat memahami materi yang diberikan.
Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Keterampilan Berpikir Kritis IPS Siswa Sekolah Dasar Amelia Putri Wulandari; Annisa Annisa; Tin Rustini; Yona Wahyuningsih
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.933

Abstract

This study aims to determine the use of learning media in improving students' critical thinking skills in social studies learning in the Higher Class. This type of research is a literature study with a descriptive qualitative research type with library research from research journals in previous years to be used as research subjects. This research is sourced from several journals that are relevant to the topic of the discussion on Learning Media on Social Studies Critical Thinking Skills for Elementary School Students. The results obtained are the use of learning media is very effective and efficient in its use, depending on what learning media is used and the selection of learning media in accordance with the provisions of the social studies material being taught adds to the usefulness of the use of learning media.
Kompetensi Seorang Guru dalam Mengajar Alifia Mutsla Fakhruddin; Annisa Annisa; Lesi Oktiani Putri; Putri Rizqi Aura Tanzilla Sudirman
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.1021

Abstract

Teacher competence is a set of knowledge, skills, and behaviors that must be possessed, internalized, and mastered by teachers in carrying out their professional duties. Teacher competencies as learning agents at the primary and secondary education levels as well as early childhood education are: pedagogic, personality, professional, and social competencies. With skill requirements, a teacher must master the skills covering: opening and closing lessons, asking questions, providing reinforcement, and conducting various teaching. In the teaching and learning process, the teacher also acts as a director as well as an actor. This factor is very important so that it is expected to determine the success of the teaching and learning process in the classroom. The type of research used is a literature study with a descriptive qualitative type of research. The results of the study obtained that the competence possessed by a teacher in teaching greatly affects the learning outcomes of students.
Krisis Karakter Mengancam Ideologi Pancasila Annisa Annisa; Dinie Anggraeni Dewi
Rhizome : Jurnal Kajian Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/rhizome.v1i7.248

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan krisi karakter yang terjadi pada bangsa Indonesia. Krisis karakter yang terjadi pada masa kini mengakibatkan banyak hal yang merugikan bangsa yang bertentangan secara langsung dengan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan cerminan dari karakter bangsa Indonesia. Penulisan artikel ini menjelaskan ancaman dari krisis karakter bangsa dan moral terhadap pengimplementasian nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Metode yang digunakan adalah metode kajian pustaka dengan teknik analisis deskriptif. Hasilnya akan didapatkan cara mengatasi permasalahan krisis karakter dan moral bangsa yang disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila.Faktor yang menjadi penyebab krisis karakter yang melibatkan keluarga dan sekolah. Ada beberapa alternatif solusi atau pemecahan masalah dari krisis karakter dan moral ini. Peran keluarga dan sekolah merupakan pelaku pendidikan yang pertama dan utama. Fungsi institusi keluarga yang perlu dioptimalkan, yaitu fungsi spiritual, intelektual, sosial, dan dakwah. Peran institusi sekolah sangat strategis dalam pendidikan karakter dengan mendasarkan pada peran guru. Guru harus mengoptimalkan perannya sebagai pengajar, pengasuh, pendidik dan pembimbing.