Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

UJI AKTIVITAS PENYUBUR RAMBUT KOMBINASI EKSTRAK AIR TEH HIJAU DAN HERBA PEGAGAN Sulastri, Lela; Indrawati, Teti; Taurhesia, Shelly
Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.462 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v6i1.3194

Abstract

Hair fertilizer was used to stimulate hair growth that is used topically on the scalp. Natural materials are expected to be used as fertilizer hair is green tea leaves and herb gotukola. Because the green tea leaves contain a chemical polyphenol compounds that are flavonoids and their derivatives and herb gotukola contain lead compound triterfenoid saponin that are asiatikoside, flavonoids, phytosterols, madecassid acid, madecassoside, asiatic acid and amino acids are thought to have properties as fertilizer hair. This study was conduced to determine whether the combination of the water extract of green tea leaves and herb gotukola has activity as a hair fertilizer and combination which has the most optimum activity. Test hair fertilizer activities include the rate of hair growth, hair growth acceleration and the weight of the hair. In this study used three combinations are combination 1 ( the water extract of green tea leaves and 5% water gotukola herb extract 2.5%), combination 2 (the water extract of green tea leaf extract 7.5% and 2.5% water gotukola herb) and combination 3 (the water extract of green tea leaves and 5% water gotukola herb extract 7.5%). The results showed the combination of the water extract of green tea leaves and water extract herb gotukola has activity as fertilizer hair and extract the most optimum combination is a combination of 1 with a concentration of water extract of green tea leaves (5%) and water extract of the herb gotukola (2.5%) the rate of hair growth 2.689 cm in 28 days, accelerated hair growth 0.128 cm / day and the hair weighs 0.1938 grams in 28 days.
Formulation and test activities of hair tonic with a combination of the aqueous extracts of aloe vera ( Aloe vera L.) and licorice (Glycyrrhiza glabra L.) Indriaty, Sulistiorini; Indrawati, Teti; Taurhesia, Shelly
Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.918 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v8i1.8877

Abstract

Aloe vera mengandung lignin, asam folat, vitamin A,dan 20 jenis asam amino ( Jatnika, 2009) dan akar manis (Glycyrrhiza glabra L.)mengandung glycyrrhizin, steroid, dan asam beta –glycyrrhetinik yang bermanfaat bagi kesehatan rambut(Dep, 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan sediaan hair tonic dengan aktivitas terbaik dari kombinasi ekstrak air lidah buaya dan akar manis. Skrining fitokimia dari ekstrak air akar manis dan Aloe vera dilakukan, selanjutnya sediaan hair tonic dibuat dalam 3 formula dengan zat aktif ekstrak lidah buaya 7,5% dan ekstrak air akar manis 2,5% dengan variasi etanol 96% sebanyak 5%, 10% dan 15% selanjutnya diuji aktivitasnya pada kelinci jantan putih sebanyak 4 ekor selama 28 hari . Evaluasi sediaan hair tonic meliputi uji organoleptik, pH, berat jenis, viskositas dan uji hedonik. Pengujian aktivitasnya dilakukan dengan mengukur laju pertumbuhan rambut, percepatan pertumbuhan rambut  dan bobot rambut. Hasil penelitian menunjukkan Sediaan  hair tonic yang mengandung campuran ekstrak air lidah buaya 7,5% dan ekstrak air akar manis 2,5% dengan etanol 96% sebanyak 5%, 10% dan 15% dapat dibuat sediaan larutan penyubur rambut yang baik, dan yang memiliki aktivitas optimum adalah sediaan  hair tonic yang menggunakan etanol 96% sebanyak 15 % dengan karakteristik warna coklat, bau khas, homogen, bobot jenis 1,0577 g/ml,viskositas 2,8479 cp terhadap aquades, pH 5,5 dan efektif sebagai penyubur rambut dengan laju pertumbuhan rambut 2,6617 cm dalam 28 hari, percepatan pertumbuhan rambut 0,1635 cm/hari dan bobot rambut 0,1854 gram dalam 28 hari.Kata Kunci : Aloe vera L., Glycyrrhiza glabra L., hair tonic, laju pertumbuhan rambut, bobot rambut.
UJI AKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK AIR LIDAH BUAYA ( Aloe vera L.) DAN AKAR MANIS (Glycyrrhiza glabra L.) SEBAGAI PENYUBUR RAMBUT Indriaty, Sulistiorini; Indrawati, Teti; Taurhesia, Shelly
Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.054 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v6i1.3235

Abstract

Aloe vera (Aloe vera L.) contains amino acids, vitamins, folic acid, and liquorice (Glycyrrhiza glabra L) containing glisirizin, and flavonoids, which have properties as fertilizer hair. This study aims to obtain a combination of extracts with activity most optimal fertilizer hair, made 3 combination with a combination of 1 (the water extract of liquorice concentration of 2.5% and 7.5% aloe vera), a combination of 2 (the water extract of liquorice concentrations of 2, 5% and 2.5% aloe vera), and combinations of 3 (the water extract of liquorice concentration of 5% and 7.5% aloe vera). Testing the activity of hair growth is done by measuring the rate of hair growth, hair growth acceleration and weight of rabbit hair for 28 days. Rabbit hair growth results showed the combination 1 has an average length of the largest hair with hair growth rate value of 2.97 cm, accelerated hair growth amounted to 0.15 cm / day on day 7 and weighing 0.13 gram hair.
PERBANDINGAN AKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR DAN TEH HIJAU SERTA KOMBINASI SEBAGAI ANTIBAKTERI PENYEBAB JERAWAT Asri Wulandari; Yunahara Farida; Shelly Taurhesia
Jurnal Fitofarmaka Indonesia Vol 7, No 2 (2020): JURNAL FITOFARMAKA INDONESIA
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jffi.v7i2.535

Abstract

Daun kelor dan daun teh hijau telah terbukti berkhasiat sebagai antibakteri penyebab jerawat terhadap  S. aureus dan P. acne. Kandungan yang berkhasiat sebagai antibakteri penyebab jerawat pada daun kelor adalah kuersetin dan pada daun teh hijau adalah katekin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan P. acne pada berbagai konsentrasi ekstrak daun kelor dan teh hijau serta kombinasi ekstrak daun teh hijau dan kelor dengan rasio 1:2, 1:1 dan 2:1. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi kinetic menggunakan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar sumuran. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap S. aureus menunjukan bahwa KHM ekstrak daun kelor dan daun teh hijau berturut-turut adalah 2.5% dan 1.25% dengan zona hambat 8 mm dan 7 mm dan KHM ekstrak daun kelor dan daun teh hijau berturut-turut 2.5% dan 1.25% terhadap P. acne adalah dengan zona hambat 9 mm dan 5 mm. Aktivitas antibakteri terbaik kombinasi ekstrak daun teh hijau dan kelor pada rasio 1:2 terhadap bakteri S. aureus dan P. acne dengan zona hambat berturut-turut 16 ±  0,471 mm dan 16 ± 0,942 mm. Kontrol positive yang digunakan Mediklin® dengan zona hambat 50 mm.
Formulasi Serum Antioksidan Kombinasi Ekstrak Buah Ceremai dan Kulit Buah Semangka Eneng Elda Ernawati; Yunahara Farida; Shelly Taurhesia
Majalah Farmasetika Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i5.36080

Abstract

Ceremai (Phyllantus acidus) mengandung kaemferol, kuarcetin, mirisetin, pylantusol A, pylantusol B, asam sinamat, asam sitrat, asam ascorbat, asam galat, dan asam malat, sedangkan kulit buah semangka (Citrullus lanatus) mengandung retinol, tiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, dan asam askorbat. Keduanya mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah membuat formula serum dari kombinasi ekstrak buah ceremai dan kulit buah semangka yang stabil dan tidak mengiritasi serta menguji aktivitas antioksidannya. Buah ceremai dan kulit buah semangka dimaserasi dengan etanol 70%, pelarut diuapkan dengan evaporator. Masing-masing ekstrak pekat buah ceremai dan kulit buah semangka diuji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Ekstrak buah ceremai (EBC) dan kulit buah semangka (EKBS) dikombinasi ratio 1:1; 2:1 dan 1:2 dan dikembangkan formula serum berdasarkan hasil kombinasi dengan aktivitas antioksidan terbaik. Ratio EBC dan EKBS (2:1) memberikan nilai IC50 terbaik yaitu sebesar 73,775 ppm. Serum F1 mengandung 0.76 g EBC dan 0.5 g EKBS sedangkan F2 adalah dua kali dari F1. Aktivitas antioksidan serum F2 memilki aktivitas terbaik dibandingkan serum F1 dengan nilai IC50 sebesar 8,777% tidak berbeda jauh dengan kontrol positif yaitu produk serum yang telah beredar di pasar yang memiliki nilai IC50 6,342%. Formula serum F1 dan F2 berwarna coklat transparan, dengan aroma khas, pH serum F1dan F2 belum memenuhi standar SNI masing-masing sebesar 3,9 dan 3,7. Kedua formula serum memiliki kestabilan penyimpanan selama 3 bulan pada suhu 25oC dan 4o C. Serum F2  menunjukkan adanya iritasi ringan pada kulit kelinci hal ini dipengaruhi oleh pH serum yang asam.
UJI AKTIVITAS PENYUBUR RAMBUT KOMBINASI EKSTRAK AIR TEH HIJAU DAN HERBA PEGAGAN Lela Sulastri; Teti Indrawati; Shelly Taurhesia
Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.462 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v6i1.3194

Abstract

Hair fertilizer was used to stimulate hair growth that is used topically on the scalp. Natural materials are expected to be used as fertilizer hair is green tea leaves and herb gotukola. Because the green tea leaves contain a chemical polyphenol compounds that are flavonoids and their derivatives and herb gotukola contain lead compound triterfenoid saponin that are asiatikoside, flavonoids, phytosterols, madecassid acid, madecassoside, asiatic acid and amino acids are thought to have properties as fertilizer hair. This study was conduced to determine whether the combination of the water extract of green tea leaves and herb gotukola has activity as a hair fertilizer and combination which has the most optimum activity. Test hair fertilizer activities include the rate of hair growth, hair growth acceleration and the weight of the hair. In this study used three combinations are combination 1 ( the water extract of green tea leaves and 5% water gotukola herb extract 2.5%), combination 2 (the water extract of green tea leaf extract 7.5% and 2.5% water gotukola herb) and combination 3 (the water extract of green tea leaves and 5% water gotukola herb extract 7.5%). The results showed the combination of the water extract of green tea leaves and water extract herb gotukola has activity as fertilizer hair and extract the most optimum combination is a combination of 1 with a concentration of water extract of green tea leaves (5%) and water extract of the herb gotukola (2.5%) the rate of hair growth 2.689 cm in 28 days, accelerated hair growth 0.128 cm / day and the hair weighs 0.1938 grams in 28 days.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN INHIBISI ENZIM TIROSINASE EKSTRAK ETANOL BUAH GANDARIA (Bouea macrophylla Griff.) SECARA IN VITRO Dhyneu Dwi Jayantie; Yunahara Farida; Shelly Taurhesia
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.856

Abstract

Radikal bebas merupakan penyebab masalah kulit, salah satunya adalah hiperpigmentasi yaitu disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas enzim tirosinase. Ekstrak etanol 70% buah gandaria (Bouea macrophylla Griff.) memiliki senyawa fenolik, tanin, vitamin C, flavonoid, flavonol, serta antosianin yg bisa menangkal radikal bebas serta mengurangi risiko permasalahan kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan serta inhibisi enzim tirosinase ekstrak etanol buah B. macrophylla secara in vitro. Pada pembuatan ekstrak buah B. macrophylla, pelarut yang digunakan nya adalah etanol 70% dengan metode maserasi, skrining fitokimia, uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, serta inhibisi enzim tirosinase memakai substrat L-DOPA. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah B. macrophylla memiliki kategori sangat kuat dengan nilai IC50 47,064 µg/mL, serta inhibisi enzim tirosinase paling tinggi diperoleh dengan nilai 47,529%.
Standardisasi Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica) Wahyuni Djoko; Shelly Taurhesia; Ratna Djamil; Partomuan Simanjuntak
SAINSTECH FARMA Vol 13 No 2 (2020): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v13i2.765

Abstract

Pegagan (Centella asiatica L.) merupakan tanaman obat yang dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Pegagan memiliki beragam manfaat untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Khasiat dan manfaat pegagan antara lain mengandung sejumlah nutrisi dan komponen zat kimia yang memiliki efek terapeutik dan dermatologis. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh standardisasi ekstrak dengan menggunakan dua parameter, yaitu parameter spesifik dan parameter nonspesifik. Parameter spesifik meliputi senyawa kimia larut dalam air dan etanol, sedangkan parameter non spesifik meliputi susut pengeringan, kadar air, kadar abu, cemaran logam berat, dan penentuan Angka Kapang Khamir. Proses diawali dengan melakukan ekstraksi herba pegagan secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, lalu diuapkan dengan rotary evaporator dan freeze drying untuk memperoleh ekstrak yang stabil dalam penyimpanan.Penelitian ini didapatkan hasil ekstrak herba pegagan sebesar 363,79 g dimana dari hasil tersebut dilakukan pengujian freeze drying sehingga mendapatkan hasil sebesar 163,14 g. Selain itu, dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam ekstrak herba pegagan dimana hasil skrining menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, glikosida, triterpenoid, dan steroid. Hasil pengujian parameter spesifik menunjukkan senyawa larut dalam air sebesar 7,87%, senyawa larut dalam etanol sebesar 42,52%, dan kadar asiatikosida dalam simplisia sebesar 2,09%. Hasil pengujian parameter nonspesifik menunjukkan susut pengeringan, kadar air, dan kadar abu secara berurutansebesar 13,86%, 13,81%, dan 21,22%. Hasil uji cemaran logam berat menunjukkan Hg, As, dan Cd tidak terdeteksi, akan tetapi Pb terdeteksi sebanyak 17,04 ppm. Uji Angka Kapang Khamir menunjukkan hasil negatif dimana tidak terjadinya pertumbuhan mikroba.
Daya Hambat Bakteri Propionibacterium acne Gel Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Ekstrak Sari Jeruk Bali (Citrus maxima Merr) Putri Febriani Dewi Indah; Ratna Djamil; Shelly Taurhesia; Kartika Sari
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v16i1.1155

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kombinasi konsentrasi sediaan gel ekstrak kulit buah manggis (Garnicia mangostana) dan ekstrak sari buah jeruk bali (Citrus maxima) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, ekstrak kulit buah manggis dan ekstrak sari buah jeruk bali dibuat dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% serta dilakukan uji parameter mutu terhadap masing-masing ekstrak dan diuji konsentrasi hambat minimumnya. Hasil penelitian yaitu kadar air pada ekstrak kulit buah manggis telah memenuhi syarat mutu ekstrak, tetapi pada ekstrak sari buah jeruk bali melebihi batas nilai kadar air tanaman obat yaitu >10%. Kadar abu masing-masing ekstrak kulit buah manggis dan ekstrak sari buah jeruk bali secara berturut-turut yaitu 25,48% dan 21,98%. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah manggis dan ekstrak sari buah jeruk Bali mengandung senyawa glikosida, alkaloid, flavonoid, tanin, fenolik, terpenoid, steroid dan minyak atsiri. Ekstrak kulit buah manggis memiliki aktivitas antibakteri sebesar 12,27±0,55 mm dan ekstrak ekstrak sari buah jeruk bali memiliki aktivitas antibakteri sebesar 17,33±0,60 mm. Kesimpulan yaitu Ekstrak kulit buah manggis dan ekstrak sari buah jeruk bali dapat dibuat sediaan gel kombinasi yang memenuhi syarat gel yang baik. Gel kombinasi ekstrak kulit buah manggis dan sari buah jeruk bali  memiliki daya hambat sebesar 3,33±0,10 mm pada F8, sediaan gel kombinasi memiliki efek antibakteri yang lebih kecil jika dibandingkan dengan sediaan gel yang mengandung ekstrak tunggal masing-masing ekstrak dan tidak stabil pada penyimpanan 3 minggu pada suhu 370C
Pengembangan Krim Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Pepaya (Carica papaya L.) dan Ekstrak Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L) Kartika Sari; Teti Indrawati; Shelly Taurhesia
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 01 Juli 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i1.4286

Abstract

Limbah kulit buah yang selama ini dibuang, ternyata memiliki nilai nutrisi yang cukup baik bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, beberapa penelitian telah dilakukan pada limbah kulit buah-buahan untuk diolah menjadi makanan, obat, dan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula sediaan krim yang mengandung ekstrak kulit buah pepaya dan ekstrak kulit buah rambutan sebagai antioksidan yang aman, efektif,  dan stabil. Kulit buah pepaya dan kulit buah rambutan masing-masing diekstraksi menggunakan etanol 70% dengan metoda maserasi. Maserat yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator. Ekstrak dikombinasi dan dibuat sediaan krim menggunakan metode pencampuran dan peleburan. Krim yang dihasilkan dievaluasi. Ekstrak memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 untuk ekstrak kulit buah rambutan, ekstrak kulit buah papaya, campuran ekstrak kulit buah pepaya 2,5% dan kulit buah rambutan 2%, campuran ekstrak kulit buah pepaya 3% dan kulit buah rambutan 2%, campuran ekstrak kulit buah pepaya 3,5% dan kulit buah rambutan 2%, berturut-turut adalah 1,324; 13,769; 2,186; 2,525; dan 2,648 µg/ml. Ekstrak kulit buah pepaya dan ekstrak kulit buah rambutan dapat dibuat sediaan krim minyak dalam air dengan karakteristik berwarna cokelat, berbau khas manis, homogen, pH 5,02±0,218 sampai 5,11±0,206, sifat alir pseudoplastis tiksotropik, viskositas 11.000-130.000 cPs. Aktivitas antioksidan krim sangat kuat dengan nilai IC50 untuk F1, F2, F3, dan F4, berturut-turut adalah 9,071; 13,824; 15,914; dan 16,407 µg/ml.